Anda di halaman 1dari 20

KINETIKA PEMBAKARAN

Engine System Engineering Lab.

Kinetika Pembakaran
Berdasarkan termodinamika , dapat ditentukan: keadaan produk
setelah kesetimbangan kimia dan termal tercapai berdasarkan
keadaan awal reaktan
Tetapi hal-hal tersebut dibawah tidak dapat diketahui:
Bagaimana campuran berubah dari kondisi awal ke kondisi akhir
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk reaksi

Dalam bab ini akan dipelajari:


Elementary reaction dan laju reaksi
Chain reaction
Preignition kinetics
Global reaction
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Elementary Reaction
Dua/lebih atom/molekul saling mendekati
Jenis reaksi dipengaruhi oleh:
Intermolekular potential force
Keadaan kuantum molekul
Energi transfer

reaksi kimia.

Macam-macam reaksi:
Elementary reaction: terjadi karena tabrakan atom/molekul.
Contoh: CO + O2
CO2 + O
CO + O + M
CO2 + M
M elemen seperti N2 atau O2
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Elementary reaction untuk campuran hydrocarbon:
CO + OH
CO2 + H
CO + H2O
CO2 + OH
(the most important elementary reaction, ada banyak yang lainnya)

Laju elementary reaction tergantung pada tabrakan antar molekul


dan tidak dipengaruhi campuran lingkungan
ditentukan
berdasarkan kondisi ideal laboratorium (tekanan rendah, hanya
terdapat species reaktan). Data experimental sering digunakan
dalam engineering
Overall / Global reaction: hasil akhir dari banyak elementary
reaction.

Laju global reaksi tidak dapat diterapkan diluar range kondisi experimental.

Contoh: CO + O2

CO2

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
3 Tipe utama elementary reaction
1. Bimolecular atom exchange reaction
AB + C
BC + A
2. Termolecular recombination reaction
A+B+M
AB + M
3. Bimolekular decomposition reaction
AB + M
A+B+M
Laju reaksi frekuensi tabrakan konsentrasi reaktan
Tabrakan molekul yang mempunyai energi tinggi dan orientasi
molekulnya menguntungkan
memutuskan ikatan kimia
Untuk satu elementary reaction berlaku:
Laju reaksi = reaction rate constant x konsentrasi masing-masing
reaktan
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Laju reaksi untuk 3 elementary reaction di hal. 4:
1.
2.
3.
k1,k2,k3: reaction rate constant untuk masing-masing reaksi
Note:
Laju reaksi bertanda (-) untuk reaktan dalam forward reaction.

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Perubahan konsentrasi dapat terjadi karena:
- Reaksi kimia
- Perubahan volume sistem
- Aliran massa masuk / keluar sistem

Reaction rate constant: adalah fungsi exponential dari temperatur,


dinyatakan dengan
k0: konstanta/preexponential factor
E : energi aktivasi reaksi = energi yang diperlukan untuk merubah
reactant ke keadaan reaktif sehingga ikatan kimianya dapat
disusun ulang membentuk suatu produk

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Reaksi kimia berbentuk :
aA + bB
cC + dD
a, b, c, d: stoichiometric coefficients
Laju destruksi elemen A, B dan laju pembentukan elemen C, D
adalah:

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Elementary reaction bersifat revesibel, sehingga terdapat
backward reaction:
cC + dD
aA + bB
Untuk contoh, laju back reaction dari A adalah:

Kombinasikan forward dan backward reaction, net reaction of A:

At Equilibrium d[A]/dt = 0 dan:

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Reaksi pembakaran meliputi: pembakaran, aliran fluida dan
perpindahan panas
Bila elementary reaction untuk reaksi pembakaran dapat di
identifikasi dan rate constant reaction k dapat diperoleh maka
problem pembakaran dapat diselesaikan dengan menyelesaikan
kinetic rate equation secara simultan dengan persamaan
konservasi massa, momentum dan energi.
Tetapi biasanya kinetic data tidak tersedia.

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Chain Reaction
Reaksi diawali dengan pembentukan spesies yang sangat
reaktif pada konsentrasi yang sangat rendah. Reaksi ini
mendorong terjadinya sejumlah reaksi menuju ke pembentukan
produk

disebut Chain Reaction


Terjadi sesaat setelah pembentukan spesies reactive.
Sulit diterapkan secara detail dalam complex sistem, tetapi sangat
membantu dalam memahami mekanisme reaksi.

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Macam Macam Reaksi Rantai
1. Initiating reaction : pembentukan radical dari species stabil.
S
R*
Contoh initiating : CH4 + O2
CH3 + HO2
NO + M
N+O+M
Radical : molekul dengan elektron tidak berpasangan.
Contoh : O, OH, N, CH3 dll ( R* )
2. Chain propagating reaction : jumlah radical tidak berubah,
tetapi radical yang berbeda dihasilkan.
Generally : R* + S
R* + S*
excited state / new stable condition

Ex: CH4 + OH
NO + O

CH3 + H2O
N + O2
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
3. Chain branching reaction: beberapa radikal dihancurkan,
tetapi lebih banyak radical dihasilkan.
Generally : R* + S
R* + S*, > 1
excited state/new stable condition

Ex: CH4 + O
O + H2

CH3 + OH
OH + H

4. Terminating reaction: penghancuran radical.

o. Reaksi dengan gas menghasilkan stable product


o. Penghancuran radical oleh dinding

Ex: H + OH + M
H + O2 + M

H 2O + M
HO2 wall H2 + O2

Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Summary:
Macam-macam reaksi rantai:
1. Initiation, S
R*
2. Propagation, R* + S
R* + S*
3. Branching, R* + S
R* + S*, > 1
4. Terminating, R* + S
stable product
5. Terminating, R*

wall

destruction

Penting:
Reaksi tergantung pada temperatur dan tekanan
bila
temperatur dan tekanannya berbeda, maka kinetika reaksinya
juga berbeda
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Contoh reaksi rantai pada bahan bakar hidrokarbon.
1. Hydrocarbon fuel: hidrogen abstraction
RH + O2
R* + HO2
RH + M
R* + R* + M
ex: CH3CH3 + O2
CH3CH2 + HO2
CH3CH2CH3 + M
CH3CH2 + CH3 + M
2. Radical hydrocarbon bereaksi dengan O2 membentuk peroxi
radical
R* + O2 + M
RO2 + M
3. Peroxi terdisosiasi
RO2 + M
RCHO + RO + M
4. Aldehid bereaksi membentuk:
RCHO + O2
RCO + HO2
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
5. O & OH bereaksi dengan RH (Parent Hydrocarbon), R* (radical
hydrocarbon), RCHO ( aldehid ) dan with each other.
6. Pembentukan CO dengan termal decomposisi :
RCO + M
R* + CO + M
7. Pembentukan CO2 ( last step):
CO + OH
CO2 + H
Kinetika oksidasi metan pada temperatur 930 1000 K dan
tekanan 6 10 atm : meliputi 207 reaksi dengan 40 species
Kinetika reaksi propan & hydrocarbon dengan rantai lebih
panjang berbeda dari metan, karena pembentukan ethyl
radical ( C2H5 ) dioksidasi lebih cepat daripada methyl radical
(CH3).
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Global Reaction
Elementary reaction untuk hydrocarbon sangat kompleks
sulit untuk memperhatikan reaksi kimia semua species
dan laju reaksinya simplify overal / global reaction.

Global reaction untuk propane & CnH2n+2


n
CnH2n+2
/2 C2H4 + H2
C2H4 + O2
2 CO + 2 H 2
CO + O2
CO2
H2 + O2
H2O
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Global rate equation
d C n H 2n2

1017.32 exp

49600
0.50
1.07
0.40
C n H 2 n 2 O2 C 2 H 4
dt
RT

d C2 H 4
50000
0.90
1.18
0.37
1014.70 exp
C 2 H 4 O2 C n H 2 n 2
dt
RT

d CO
40000
1.0
0.25
0.50
1014.6 exp
CO O2 H 2 O
dt
RT

40000
5.0 10 8 exp
CO
RT

d H 2
41000
0.85
1.42
0.56
1013.52 exp
H 2 O2 C 2 H 4
dt
RT

Berlaku untuk 0.12 <<2, 1<<9 atm dan 960 < T < 1540 K
4 step global reaction masih complicated untuk penggunaan
dalam numerical code
single step global reaction
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Single step global reaction
Fuel + O2
CO2 + H2O
, , : stoichiometric coefficient
Global rate equation:

d fuel
E

a
b
n
m
AT p exp
fuel O2
dt
RT

One step reaction menghasilkan overestimate nilai heat


release rate ( karena produknya = complete reaction)
digunakan two step reaction:
Fuel + O2
CO2 + H2O
CO2 + O2
CO2
Reaction rate of fuel : pers di hal. 24
Reaction rate of CO : pers. Di hal. 23
Engine System Engineering

Kinetika Pembakaran
Note:
Pembakaran dalam praktek biasanya terjadi pada kondisi
turbulen belum ada model yang tepat untuk reactive turbulent
flow.
Model numerik yang biasa digunakan sekarang : one step
global kinetics model.
Dalam beberapa model numerik, kinetika pembakaran diabaikan
reaction rate ditentukan dari turbulent mixing rate.

Engine System Engineering

Anda mungkin juga menyukai