Anda di halaman 1dari 4

CAFTA

(China-Asean Free Trade Area)

NAMA : GUSTRI ERWIN RASYIDWANTO


NRP : 2113030089
KELOMPOK : PETHRUK
KOMUNAL : 9

China-Asean Free Trade Area


Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN adalah sebuah persejutuan oleh ASEAN
mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara. Kerjasama Perdagangan ASEAN-China
sudah diberlakukan sejak 01 januari 2010. Tetapi Perdagangan Bebas dengan China bukanlah
langkah yang bijak. Walau terlambat, tidak usah ragu-ragu untuk menyusun stratergi dagang
dengan dua cara, yaitu Defensif dan Ofensif. Jika tidak, tentunya CAFTA telah dipastikan
memberi efek yang buruk dan menjadi momok yang menakutkan bagi para industri kecil dan
para pekerja industri. Karena pemberlakuan perdagangan bebas regional itu memang
membuat volume perdagangan antar negara meningkat besar. Karena produk asing yang
masuk dibuat dengan menekankan sisi ekonomis, efisien dan rendahnya biaya produksi
namun dengan kualitas yang lebih baik.

PERDAGANGAN BEBAS INDONESIA-CHINA

Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan kinerja produksi dalam negeri,
khususnya meningkatkan kemandirian usaha melalui berbagai kebijakan ekonomi (kredit
usaha kecil, PNPM mandiri, kredit Usaha Tani dan berbagai subsidi pemerintah untuk
menumbuhkan ketahanan ekonomi dalam negeri). Upaya tersebut ditunjukkan untuk
melahirkan efesiensi ekonomi dalam negeri, sehingga pengusaha lokal mampu meningkatkan
skala ekonomi yang pada akhirnya mampu menyediakan hasil prduksi yang dapat diterima
oleh masyarakat pada tingkat harga yang terjangkau (murah).
Upaya di atas telah didukung oleh aksi anti korupsi yang diarahkan untuk mengurangi
ekonomi biaya tinggi. Ketika berbagai pungutan liar serta penyalahgunaan kewenangan
anggaran, dan berbagai penggelembungan anggaran telah terkurangi, bahkan dihilangkan,
maka efisiensi produksi nasional relatif dapat tercapai.

Berbagai usaha di atas tengah dilakukan, efisiensi ekonomi masih merupakan tujuan,
hal ini mengandung arti bahwa harga barang dan jasa yang diproduksi perusahaan dalam
negeri baik kecil, menengah, maupun besar relatif masih mahal, jika proses produksi
menggunakan bahan baku impor maka tentu harga komoditas tersebut semakin mahal, sebab
kurs dollar terhadap rupiah masih tinggi.
Kondisi di tersebut mencerminkan bahwa Indonesia sesungguhnya belum
siap untuk melakukan perdagangan bebas dengan negara lain,terlebih dengan negara yang
telah mencapai efisiensi ekonomi. JikaIndonesia tetap melakukannya, maka produsen dalam
negeri akan kehilangan konsumen faktual dan konsumen potensialnya, sebab mereka akan
beralih kepada komoditas impor yang lebih murah.
Menyikapi perdagangan bebas ASEAN-China, khususnya Indonesia-China, sesungguhnya
merupakan perdagangan bebas yang tidak adil. Kita mengenal sistem ekonomi China
belum dapat dikatakan keluar sepenuhnya dari sistem ekonomi terpimpin (Command
economic System), berarti komoditas yang dihasilkan China merupakan komoditas nasional,
meskipun dihasilkan oleh produsen swasta, tetapi dapatkah kita menjamin hilangnya
keterlibatan Pemerintah China dalam proses produksi (hilangnya subsidi pemerintah, serta
bantuan pemerintah lainnya terhadap pengusaha). Pada kondisi seperti ini sesungguhnya
produsen swasta Indonesia tengah bersaing dengan negara China sebagai produsen, akan
mampukah produsen Indonesia bersaing dengannya? Kesulitan bersaingdengan produsen
swasta Indonesia dengan produk China terletak pada tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh
masing-masing produsen. Tingkat efisiensi produksi produsen swasta Indonesia
tentu akan kalah oleh tingkat efisiensi produksi China, sebab berbagai unsur pendukung
tercapainya efisiensi di China sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah
China,karena negaranya merupakan produsen, dan tingkat ekonomi biaya tinggi di negara
China relatif sangat rendah.

PERJANJIAN FREE TRADE AREA

Perjanjian Free Trade Area


Pemerintah melalui Perdagangan pada tanggal 28 februari 2009 lalu, bersama
sejumlah menteri perdagangan ASEAN, Australia dan New Saeland telah menandatangani
Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-New Zaeland atau AANZ-FTA, yakni
perjanjian kerjasama untuk melakukan perdagangan bebas di antara negara-negara tersebut.
Sementara itu perjanjian ASEAN-China sudah akan mulai berlaku sejak bulan Januari 2010.
Bahkan Menteri Perdagangan ASEAN telah membahas kerangka penyusunan FTA dengan
Uni Eropa dan India. Pokok dari perjanjian tersebut adalah masing-masing negara akan
meurunkan tarif BEA masuk barang dan jasa dari negara-negara yang terlibat perjanjian
menjadi nol persen (0%) dengan tahapan-tahapan yang disepakati. Pada perjanjian AANZAFTA, sekitar 87% dari pos tarif Indonesia bertahap akan menjadi nol persen pada 2015, atau
sekitar 13% tarif menjadi nol persen pada 2009. Dari Australia, 92% menjadi nol persen di
tahun pertama. Sementara produk pertenakan, seperti daging dan susu, dari kedua negara itu
dinolkan pada 2017-2020.
Pemerintah Indonesia dan China menyepakati empat point kerjasama ekonomi,yaitu
pembiayaan, perdagangan, investasi dan pembangunan infrastruktur. Kesepakatan kedua
negara dalam kerjasama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani
perwakilan kedua negara dan disaksikan oleh Presiden dan Wakil Presiden di Beijing. Empat
nota kesepahaman yang ditandatangani tersebut adalah kesepakatan memperluas dan
mempererat kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara, kesepakatan pembiayaan
bagi perdagangan dan investasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau
Bank Exim Indonesia dengan Bank Exim China.

Anda mungkin juga menyukai

  • Relay
    Relay
    Dokumen25 halaman
    Relay
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Relay
    Relay
    Dokumen1 halaman
    Relay
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • 2siklus Ideal
    2siklus Ideal
    Dokumen13 halaman
    2siklus Ideal
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Modul 2 BAB II
    Modul 2 BAB II
    Dokumen10 halaman
    Modul 2 BAB II
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • 2siklus Ideal
    2siklus Ideal
    Dokumen13 halaman
    2siklus Ideal
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Motion Sensor
    Motion Sensor
    Dokumen13 halaman
    Motion Sensor
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Program Arduino (Alat Mix Minuman)
    Program Arduino (Alat Mix Minuman)
    Dokumen3 halaman
    Program Arduino (Alat Mix Minuman)
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • 5pendinginan PDF
    5pendinginan PDF
    Dokumen4 halaman
    5pendinginan PDF
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • 4pelumasan PDF
    4pelumasan PDF
    Dokumen10 halaman
    4pelumasan PDF
    Nabil Kirom
    Belum ada peringkat
  • Relay: Prinsip Kerja dan Pengaplikasiannya
    Relay: Prinsip Kerja dan Pengaplikasiannya
    Dokumen1 halaman
    Relay: Prinsip Kerja dan Pengaplikasiannya
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Separator
    Separator
    Dokumen4 halaman
    Separator
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Relay
    Relay
    Dokumen1 halaman
    Relay
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Urea dan Melamin
    Urea dan Melamin
    Dokumen5 halaman
    Urea dan Melamin
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Separator
    Separator
    Dokumen4 halaman
    Separator
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pneumatik Pintu KRL
    Sistem Pneumatik Pintu KRL
    Dokumen3 halaman
    Sistem Pneumatik Pintu KRL
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Separator
    Separator
    Dokumen4 halaman
    Separator
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • TEORI DASAR
    TEORI DASAR
    Dokumen3 halaman
    TEORI DASAR
    Gustri Erwin Rasyidwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Sistem Kontrol
    Bab 2 Sistem Kontrol
    Dokumen18 halaman
    Bab 2 Sistem Kontrol
    Ikhe Athifiyah
    Belum ada peringkat