Anda di halaman 1dari 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan


Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

LAPORAN PERISTIWA
KECELAKAAN KERETA API
LAPORAN PENDAHULUAN
Nomor Urut Kecelakaan:

KA.03.18.08.01

Jenis Kecelakaan:
Lokasi:

Anjlok (derailment)
Km 52+600 s/d 53+100
Petak jalan antara Stasiun Lemahabang - Kedunggedeh
Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi
Jatinegara Cikampek
Jawa Barat
Daop I Jakarta
Jumat / 1 Agustus 2003
09.40 WIB
6 orang penumpang luka berat dan 12 orang penumpang luka ringan

Lintas:
Propinsi:
Wilayah:
Hari/Tanggal Kecelakaan:
Jam:
Korban:
Korban:
Awak KA
Penumpang
Lain-Lain
Total
Kerugian:
Sarana
Lokomotif
Kereta rusak
Prasarana
Jalan rel
Sinyal/telekomunikasi
Operasional
Penyelamatan korban
Evakuasi
Pembebasan Rinja dan
Sarana
Pembatalan KA
Total Taksiran Kerugian
Sementara

Meninggal

Luka Barat

Luka Ringan

Total

0
0
0

0
6
0

0
12
0

0
18
0

12

18

= = Rp

2,200,000,000.00

= Rp
= -

2,240,000,000.00

= Rp
= -

150,000,000.00

= = = Rp

4,590,000,000.00

DATA KERETA API


Jenis Lokomotif:
Buatan:
Berjalan dengan ujung:
Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc
Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

CC 20337
General Electric, USA, Tahun 2000
Pendek di muka
Page 1 of 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI


Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

KA 84 Kamandanu
Reguler
Jakarta Gambir Semarang Tawang
08.54 WIB
K1 65423 anjlok 4 as, KM1 82801 terguling, K1 86810 masuk
sawah, K1 84807 anjlok 4 as melintang ke sepur hilir

Nomor Kereta Api:


Jenis Operasi:
Route:
Jam Keberangkatan:
Kerusakan kereta:
DATA AWAK KERETA API
Jabatan

Tahun
kelahiran

Pendidikan

Brevet

Medical Check Up
Terakhir

1949
B/S
B/S
B/S

STN
B/S
B/S
B/S

203/200
B/S
B/S
B/S

2002
B/S
B/S
B/S

Masinis
Asisten Masinis
KP
PLKA/TKA

INFORMASI FAKTUAL
Hari Jumat tanggal 1 Agustus 2003 rangkaian KA 84 Kamandanu diberangkatkan dari Stasiun
Jakarta Gambir pada jam 08.54 WIB terlambat 14 menit. Rangkaian terdiri dari lokomotif CC 203
dan 7 kereta dengan berat total rangkaian 316 ton.

JAKARTA

K1 84809

K1 86805

K1 84807

K1 66810

M1 82801

K1 64523

CC 20337

BP 65501

CIREBON
Gambar 1. Susunan Rangkaian Sebelum PLH

Lokomotif CC 20337
1.
BP 65501
2.
K1 64523
3.
M1 82801

4.

K1

86810

5.

K1

84807

6.
7.

K1
K1

86805
84809

Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc


Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

Anjlok 4 as
Terguling, 1 perangkat bogie terlepas yang
lain ada diatas kereta dengan kondisi tidak ada
roda
Masuk sawah (tidak terbalik), bogie masih
menempel pada kereta
Melintang ke sepur hilir, 1 roda retak diganti
dengan roda dari kereta K1 82801

Page 2 of 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI


Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

K1 86805

23
K1 645

BP 65501

CC 20337

K1

K1 84809

84
80
7

JAKARTA

2801

CIREBON

K1

66

81

M1 8

Keterangan :
: 1 perangkat roda, no as SGU 14 dari M1 82801
: 3 perangkat roda, tidak pecah
: 1 perangkat bogie, dari M1 82801, 1 perangkat roda tidak ada (terlepas)
Gambar 2 . Susunan Rangkaian Setelah PLH

Dari investigasi yang dilakukan tim KNKT di lokasi PLH ditemukan :


1.

Rangkaian terdiri dari Lokomotif CC 20337, BP 65501, K1 64523, M1 82801, K1 86810, K1


84807, K1 86805, K1 84809.

2.

Rangkaian KA 84 Kamandanu anjlok di Km 52+600 dan terseret hingga berhenti sempurna di


Km 53+100.

3.

Kereta eksekutif K1 64523 anjlok 4 as (1 bogie).

4.

Kereta makan M1 82801 anjlok jatuh ke sawah dan tergeletak sejajar 3 meter sebelah kanan rel
(arah perjalanan kereta) dengan posisi terbalik roda diatas.

5.

Kereta eksekutif K1 66810 anjlok dan jatuh ke sawah, tergeletak 90o disebelah kanan rel (dari
arah Jakarta) dengan posisi berdiri.

6.

Kereta eksekutif K1 84807 anjlok melintang menghalangi jalan rel di sebelahnya (sepur hilir).

7.

Sebuah perangkat roda (roda kanan dan kiri), yang diketemukan pecah pada temberengnya
diketahui berasal dari roda kereta makan M1 82801.

8.

Sebuah keping roda dari kereta eksekutif K1 84807 ditemukan mengalami retak radial dari
permukaan luar ke arah dalam (menuju asnya). Kereta K1 84807 tersebut kemudian diletakkan
di atas rel dan akan ditarik ke Stasiun Lemahabang, sesaipainya di Stasiun tersebut diketahui
retakannya sudah merambat sampai ke poros sehingga diputuskan permukaan roda (wheel
flange) dilas agar kereta tersebut dapat ditarik ke Balai Yasa Manggarai.

9.

Di Km 52+624 ditemukan goresan pada kepala rel bagian dalam akibat hantaman benda keras.

Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc


Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

Page 3 of 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI


Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc


Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

Page 4 of 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI


Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

SIGNIFICANT FACTORS
1. Dari pengamatan visual tim KNKT di lapangan terhadap 2 buah keping roda yang pecah dan 1
keping yang retak serta terhadap lokasi PLH, ditemukan :

Retakan berawal dari retak awal dari permukaan roda yang merambat ke arah radial.

Setelah retak tersebut menjalar cukup jauh (akibat beban dinamik), maka pecahlah roda
tersebut.

Goresan pada kepala rel bagian dalam di Km 52+624 menunjukkan bahwa proses pecahnya
roda mendahului anjloknya rangkaian kereta.

2. Tim KNKT juga mencatat bahwa pemeriksaan, baik itu Pemeriksaan 1 Bulanan (P-1)/
Pemeriksaan 6 Bulanan (P-6)/ Pemeriksaan 12 Bulanan (P-12), yang dilakukan pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) tidak mencakup pemeriksaan keretakan roda.

KESIMPULAN SEMENTARA
PLH ini diakibatkan oleh pecah tembereng roda kereta KM1 82801 akibat thermal crack.
Penyelidikan lebih lanjut proses terjadinya thermal-crack masih dalam penelitian di
Laboratorium Metalurgi ITB.

REKOMENDASI
1. Berdasarkan temuan dan fakta awal pada kecelakaan KA 84 Kamandanu dan dengan analisis
awal pula, KNKT berpendapat perlu untuk mengusulkan saran rekomendasi kepada Yth. Bp.
Menteri Perhubungan, agar Departemen Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
melakukan audit keselamatan (safety audit) terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero),
meliputi aspek:
-

Prosedur, organisasi dan manajemen perawatan roda terutama roda tipe solid.

2. Khususnya dan mendahului safety audit di atas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi
mengusulkan agar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (dengan catatan bahwa kemungkinan
rekomendasi tambahan akan dapat diusulkan dalam investigasi yang masih belum tuntas
diselesaikan dengan bentuk laporan akhir) untuk segera :
-

Menyarankan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melakukan tindakan


pengecekan dengan memukul permukaan roda tipe solid (pengentengan) di stasiun
pemberangkatan awal rangkaian.

Mewajibkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melakukan pemeriksaan


keretakan secara visual terhadap roda kereta yang telah dibersihkan.

Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc


Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

Page 5 of 6

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI


Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110
Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606
Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail: knktdephuh@yahoo.com

Mewajibkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk tidak menggunakan roda kereta
yang telah diketahui ada keretakan.

Menyarakan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengadakan peralatan


pendeteksi keretakan awal (crack detector) di roda secara portable.

Memfungsikan kembali sebagaimana mestinya Divisi Rekayasa PT. Kereta Api


Indonesia (Persero) terutama untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sebabsebab keretakan roda tipe solid.

3. KNKT juga mohon agar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sebagai regulator dan otoriti
menentukan dan menerapkan kebijakan dan tindakan-tindakan yang diperlukan selanjutnya. Bila
kemudian saran-saran di atas ini tidak disetujui atau diterima, maka mohon agar penjelasan
tentang alasan-alasan tidak menyetujui atau menerima saran ini dan disampaikan kepada Komite
Nasional Keselamatan Transportasi.
4. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut
dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan penyelenggaraan perhubungan di Indonesia.

Short Report KA 84 Kamandanu_010803_new.doc


Created on 8/14/2003 12:30:00 PM

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai