PENDAHULUAN
karena noda darah tak bersih, Kehamilan dibatasi dua tahun setelah operasi, Harus
dicaesar lagi saat melahirkan kedua dan seterusnya, Pembuluh darah dan kandung
kemih bisa tersayat pisau bedah, Air ketuban masuk pembuluh darah yang bisa
mengakibatkan kematian mendadak saat mencapai paru-paru dan jantung.
Sedangkan kerugian yang dapat menimpa bayi antara lain Risiko kematian 2-3
kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui proses persalinan
biasa, Cenderung mengalami sesak napas karena karena cairan dalam paru-parunya
tidak keluar, Pada bayi yang lahir normal, cairan itu keluar saat terjadi
tekanan, Sering mengantuk karena obat penangkal nyeri yang diberikan kepada sang
ibu juga mengenai bayi dan keuntungan nya antara lain adalah proses melahirkan
memakan waktu yang lebih singkat, rasa sakit minimal, dan tidak mengganggu atau
melukai jalan lahir (Prawirohardjo, 2006 ).
Persalinan seksio sesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin
lewat insisi pada abdomen dan uterus. Berdasarkan survey WHO di tiga benua, yakni
Amerika Latin, Afrika, dan Asia dilaporkan bahwa angka persalinan seksio sesarea
mencapai 25,7%, mulai angka terendah di Angola 2,3% sampai angka tertinggi 46,2%
di Cina, sesuai dengan standar WHO standar operasi seksio sesarea di sebuah negara
pertahun adalah 5-11% dan secara nasional presentasi operasi seksio sesarea sekitar
5% sementara untuk RS swasta bisa mencapai lebih dari 30% (WHO, 2010).
Angka kematian ibu (AKI) di dunia masih cukup tinggi, Menurut data WHO
(World Health Organization), sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat
persalinan. Sebanyak 99% kematian Ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran
2
dengan
indikasi
medis
yaitu
faktor
janin
berat
bayi
(www.ktikebidanankeperawatan.wordpress.com).
Data persalinan di RSUD Pringsewu pada bulan januari desember 2012
tercatat bahwa jumlah seluruh ibu bersalin sebanyak 1.512 terdapat persalinan secara
spontan 748 (49%), pasien dengan persalinan seksio sesarea 639 (42%), dan
persalinan dengan komplikasi terdapat 135 (9%) (Profil Kesehatan RSUD Pringsewu,
2012).
Dari prasurvey yang di lakukan di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu
pada tanggal 18 februari 2014 di peroleh data dari bulan januari sampai desember
2013 di dapat total persalinan ibu sejumlah 1286 baik itu persalinan secara spontan
yang berjumlah 409 (31,8%), persalinan secara seksio sesarea yang berjumlah 703
(54,7%) maupun persalinan dengan komplikasi yang berjumlah 174 (13,5%).
Untuk mendeteksi secara dini apakah ibu hamil akan mengalami seksio sesarea
atau tidak sebaiknya ibu hamil rajin memeriksakan kehamilannya. Mengingat
besarnya resiko dari persalinan seksio sesarea dan tingginya angka kejadian seksio
sesarea dari tahun ke tahun memberikan motivasi kepada peneliti untuk melakukan
penelitian tentang faktor faktor yang berhubungan dengan seksio sesarea.
Dari hasil pra survey yang dilakukan di RSUD Pringsewu Kabupaten
Pringsewu Provinsi Lampung pada Tanggal 18 Februari 2014 dari Bulan Januari
sampai Desember 2013 diperoleh hasil kejadian seksio sesarea pada ibu bersalin
sejumlah 703 orang dari 1286 ibu yang bersalin.
Berdasarkan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Seksio
Sesarea Di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Tahun
2014 .
terhadap
terhadap
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat. Subjek penelitian ini adalah persalinan dengan seksio sesarea dan
objek penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan seksio sesarea.
Lokasi penelitian dilakukan di RSUD Pringsewu Provinsi Lampung, data yang
diambil dari tanggal Januari sampai Desember 2013.
10