KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya
sehingga buku petunjuk praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari sejumlah teori yang telah diuji kebenarannya
dengan berbagai percobaan yang akan terus berkembang. eksperimen dan teori fisika
selalu saling melengkapi dan menunjang sehingga konsep materi akan semakin mudah
dimengerti.
Percobaan-percobaan fisika diharapkan dapat mengembangkan sikap dan
kemampuan meneliti dengan melakukan pengamatan dan pengukuran.Oleh karena itu
dengan buku petunjuk praktikum ini diharapkan:
a. Membantu mahasiswa lebih memahami konsep fisika.
b. Memberikan keterampilan-keterampilan eksperimental melalui perencanaan, tehnik
pengukuran, analisa dan interpretasi hasil pengukuran.
Akhirnya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya buku petunjuk praktikum fisika dasar. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun akan selalu kami terima.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
a
RTH
Jaringan
Linear
-
RTH
Jaringan
Esternal
VTH
VTH
-
(a)
Gambar 2.1. Rangkaian ekivalen Thevenin
(b)
RTH
a
Vin
R2
VTh
(a)
(b)
Gambar 2.2. Rangkaian ekivalen Thevenin
Dari rangkaian pada gambar 2.2 di atas, maka dapat tentukan resistansi Thevenin (R TH)
sebesar,
R R
RTh 1 2 ..(2.1)
R1 R2
R2
VTh
x Vin ...(2.2)
R1 R2
1
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
IV.
LANGKAH KERJA
b. Tangkaian II
c. Rangkaian III
2.
3.
Ukur arus (VL) yang melalui beban RL pada masing-masing rangkaian. Isikan
hasilnya ke dalam table
Lakukan pengukuran pada masing-masing rangkaian sebanyak tiga kali
2
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. TABEL PENGAMATAN
A. Percobaan I
Hasil
Vin
Rangkaian
VL
VL ratarata
IL = VL/ RL
IL ratarata
12 Volt
II
III
B. Percobaan II
Hasil
Rangkaian
VTh
RTH
VL
VL ratarata
IL = VL/
RL
IL ratarata
II
III
C. Analisis Data
1. Menentukan RTH:
RTh
R1 R2
R1 R2
VTh
R2
x Vin
R1 R2
2. Menentukan VTH:
3. Menentukan Vlrata-rata:
4. Menentukan Ilrata-rata:
D. Tugas laporan
1. Bandingkan VL pada percobaan pertama dan pada percobaan kedua masingmasing rangkaian! Mengapa demikian?
2. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah di lakukan
VI.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang kalian ketahui tentang resistor?
2. Bagaimana cara mengetahui nilai hambatan pada resistor gelang tanpa
menggunakan alat ukur?
3. Bagaimanakah bunyi hukum ohm?
4. Tuliskan persamaan hukum ohm!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teorema thevenin?
6. Jelaskan yang dimaksud dengan VTH pada rangkaian thevenin!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan R TH pada rangkaian thevenin!
8. Apa yang dimaksud dengan sirkuit ekuivalen thevenin?
9. Jelaskan langkah-langkah untuk membuat sirkuit ekuivalen Thevenin!
10. Tuliskan persamaan untuk mencari RTH pada rangkaian thevenin!
11. Tuliskan persamaan untuk mencari VTH pada rangkaian thevenin!
12. Tentukan Rth dari rangkaian dibawah ini!
15. Tentukan juga nilai Vth dari rangkaian pada soal nomor 13
4
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
5
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
KAPASITOR
(PED-02)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui prinsip kerja kapasitor
2. Mengetahui proses pengisian dan penyimpanan muatan pada kapasitor
II. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. PCB
2. LED
3. Kapasitor
4. Baterai
5. Saklar
6. Kabel
7. Stopwatch
III.
DASAR TEORI
1. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang terdiri dari dua buah plat
penghantar sejajar yang disekat satu sama lain dengan suatu bahan elektrik.
Komponen ini sangat penting dalam elektronika atau listrik karena mempunyai
sifatsifat:
Dapat menyimpan muatan listrik
Dapat menahan arus searah
Dapat melewatkan arus bolak balik
Suatu kapasitor plat sejajar dengan dielektrik udara dan diberi tegangan
sebesar Vs. Banyaknya muatan yang diisikan kepada kapasitor tersebut adalah
sebanding dengan tegangan yang diberikan oleh sumber.
Kapasitansi dari kapasitor yang dimuati dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut :
C = Q/V .................... (1)
Dimana :
C = Kapasitansi kapasitor {F}
Q = Muatan yang diisikan pada plat +Q dan .Q {C}
V = Tegangan yang diberikan (V)
Kapasitansi suatu kapasitor bergantung pada :
1. bahan dielektrik yang digunakan
2. Luas dari plat-plat
3. Jarak antara plat-plat
2. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Dua hal yang perlu dioperhatikan pada suatu kapasitor adalah saat pengisian
dan pengosongan muatannya. Untuk ini dapat diuraikan dengan bantuan gambar
6
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Waktu Pengisian
seri
Pararel
Waktu pengosongan
Seri
pararel
7
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Dengan,
Vc = ..(V)
Vs = ..(V)
R = .. ()
C = .. (F)
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan kapasitor?
2. Sebutkan fungsi dari kapasitor! (minimal 3)
3. Jelaskan jenis-jenis kapasitor berdasarkan tipenya!
4. Jelaskan jenis-jenis kapasitor berdasarkan kutub-kutubnya!
5. Kondensator (kapasitor bipolar) dibagi menjadi 3 berdasarkan kegunaannya,
sebutkan!
6. Jelaskan prinsip kerja dari kapasitor!
7. Pada kapasitor terdapat sekat yang terbuat dari bahan dialektrik. Apa saja bahan
dialektrik tersebut?
8. Apa yang dimaksud dengan kapasitansi kapasitor!
9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitor!
10. Pada sebuah kapasitor terdapat tulisan 120
25 , jelaskan artinya!
11. Tentukan nilai kapasitor jika tertera angka 47!
12. Tentukan nilai kapasitor, jika pada kapasitor terdapat angka 105!
13. Pada kapasitor polyester, terdapat warna orange, hitam, dan merah. Berapakan nilai
kapasitor tersebut?
14. Pada kapasitor tertera nilai 47 J. berapakah nilai kapasitor tersebut?
15. Bagaimana nilai kapasitansi kapasitor bila dirangkai seri dan paralel?
16. Terdapat 5 kapasitor dengan masing-masing 100
disusun secara seri, gambar
dan hitung nilai rangkaian kapasitor tersebut!
17. Terdapat 5 kapasitor dengan masing-masing 100
disusun secara seri, gambar
dan hitung nilai rangkaian kapasitor tersebut! (minimla 5 rangkaian)
18. Apabila terdapat 5 kapasitor dengan C1= 2F, C2=3F, C3=3F, C4=2F, C5=3F.
tentukan nilai kapasitor total jika dirangkai seri dan dirangkai paralel!
19.
1000F
9 Volt
8
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V I. Z
V
Z
V
I
VAC
L
C
Pada rangkaian R-L-C seri arus bolak-balik, analisa rangkaian yang digunakan
sama dengan analisa pada rangkaian arus searah, tetapi perlu diperhatikan adanya
pengaruh fasor pada komponen reaktif (L atau C).
Maka nilai impedansi dari R-L-C seri adalah
Z R j(X L - X C )
dengan magnitudo impedansi total dan sudut fase :
R 2 (XL - X C ) 2
X - XC
tgn-1 L
IV.
LANGKAH PERCOBAAN
R = 4K7
Auto
Transformator
I
L
8H
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter
untuk mengukur harga induktansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR dan tegangan pada induktor
VL.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
B. Rangkaian R-C Seri
R = 4K7
Auto
Transformator
I
C
560 nF
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter
untuk mengukur harga kapasitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR dan tegangan pada kapasitor
VC.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
10
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
R = 4K7
Auto
Transform ator
L
C
8H
560 nF
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter
untuk mengukur harga induktansi dan kapsitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR, tegangan pada induktor VL
dan tegangan pada kapasitor VC.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
ANALISIS DATA
Tabel Percobaan
Tegangan
resistor VR
Tegangan
kumparan VL
Tegangan
kapasitor VC
Tegangan
total V
V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
TUGAS PENDAHULUAN
Apa yang Anda ketahui tentang rangkaian R L?
Apa yang kamu ketahui tentang rangkaian R C?
Apa yang kamu ketahui tentang rangkaian R L C?
Apakah fungsi dari capasitor pada rangkaian RLC?
Apakah fungsi Induktor pada rangkaian RLC?
Apa yang kamu ketahui tentang reaktansi kapasitif?
Apa yang kamu ketahui tentang reaktansi induktif?
Besaran besaran apa sajakah yang mempengaruhi induktansi diri sebuah
induktor?
9. Jelaskan karakteristik rangkaian R L C seri?
10. Jelaskan Jelaskan karakteristik rangkaian R L C pararel?
11. Jelaskan manfaat rangkaian R L C?
12. Sebutkan beberapa perangkat elektronik yang memanfaatkan rangkaian RLC?
11
13. Berapa besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian RL 10 0.1H, 15 ms setelah
dihubungkan dengan sumber tegangan 10V?
14. Dari gambar di atas, tentukan:
a. Tegangan jatuh pada masing-masing komponen.
b. Sudut fase-nya
1uF
c. Sifat rangkaian
1K
1V / 1KHz
10 mH
12
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
II.
III.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui fungsi transistor sebagai saklar
2. Mengetahui karakteristik kerja Bipolar Junction Transistor ketika beroperasi
sebagai saklar.
3. Mengetahui cara menggunakan transistor sebagai saklar elektronik.
4. Merancang rangkaian transistor sebagai saklar elektronik.
ALAT DAN BAHAN
1. Transistor BD139 dan BD140
2. Resistor
3. Sumber Tegangan (Baterai 9V)
4. Multimeter
5. LED (Lampu)
6. Project board atau PCB
7. Saklar
DASAR TEORI
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutus jaringan
listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat,
saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronikaarus lemah.
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri atas sebuah bahan
type p dan diapit oleh dua bahan tipe n (transistor NPN) atau terdiri atas sebuah
bahan tipe n dan diapit oleh dua bahan tipe p (transistor PNP).
Ketiga terminal transistor
tersebut dikenal dengan Emitor (E),
Basis (B) dan Kolektor (C). Emitor
merupakan bahan semikonduktor yang
diberi tingkat doping sangat tinggi.
Bahan kolektor diberi doping dengan
tingkat yang sedang. Sedangkan basis
adalah bahan dengan dengan doping
yang sangat rendah. Perlu diingat
bahwa semakin rendah tingkat doping
suatu bahan, maka semakin kecil
konduktivitasnya. Hal ini karena jumlah pembawa mayoritasnya (elektron untuk
bahan n; dan hole untuk bahan p) adalah sedikit.
Transistor dapat difungsikan sebagai saklar dengan mengatur arus basis
Ib sehingga transistor dalam keadaan jenuh (saturasi) atau daerah mati (cut-off).
Dengan mengatur Ib>Ic/ kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor
dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan
Vce0. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc.
Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (on). Dengan
mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi
tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut13
off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic0) dan Vce Vcc.
Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka.
IV. CARA KERJA
1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
1K
1K
1K
2
1K2
PNP
NPN
2.
3.
4.
5.
V.
ANALISA DATA
1. Tabel Pengamatan I
Tipe NPN
1K2
1K
LED
IB
IC
1K
LED
IB
IC
Tipe PNP
1K2
TUGAS PENDAHULAN
1. Apakah yang dimaksud dengan transistor?
2. Sebutkan beberapa fungsi dari transistor!
3. Jelaskan cara kerja dari transistor?
4. Sebutkan jenis - jenis transistor dan jelaskan arah aliran arusnya!
5. Apa yang dimaksud dengan saklar?
6. Jelaskan bagaimana transistor dapat berfungsi sebagai saklar!
7. Jelaskan perbedaan transistor NPN dan PNP!
8. Gambarkan transistor tipe NPN dan PNP!
9. Jelaskan cara menentukan jenis transistor PNPdan NPN menggunakan
multimeter digital!
10. Jelaskan pula cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan
Multimeter digital!
11. Bagaimana prinsip kerja Common Base Configuration!
12. Sebutkan jenis-jenis dari transistor?
13. Sebutkan tiga jenis terminal pada transistor?
14. Jelaskan fungsi tiga jenis terminal pada transistor?
15. Apa perbedaan BJT dan FET?
16. Sebutkan jenis transistor FET?
17. Jelaskan cara kerja dari semikonduktor?
18. Apakah syarat utama transistor agar berfungsi sebagai saklar?
19. Sebutkan Aplikasi penggunan transistor dalam kehidupan sehari-hari!
20. Jelaskan perbedaan kaki IC IEdan IB !!
15
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
II.
III.
TUJUAN
1. Mampu menyusun rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
2. Dapat menganalisa rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
3. Memahami cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
ALAT DAN BAHAN
1. Transformator 3A dan 5A
2. Diode semikonduktor 3A dan 6A
3. Resistor
4. Project board
5. Multimeter
6. Osiloskop
DASAR TEORI
Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Penyearah dibagi 2 macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.
Penyearah setengah gelombang
Nilai tegangan puncak input transformator:
Frekuensi output
Komponen :
a. Diode
Pada praktikum ini digunakan 2 ukuran diode yaitu, 3A dan 6A. pada
rangkaian penyearah gelombang penuh, diodenya dirangkai sedemikian
rupa sehingga terhubung 4 diode yang sudah ditentukan positif(+) dan
negative(-)nya. Penggunaan diode 3A dan 6A ini mempertimbangkan
ukuran trafo yang akan digunakan, yaitu trafo 3A dan 5A.
b. Trafo
Trafo yang digunakan yaitu 3A dan 5A, karena digunakan untuk penyearah
setengah gelombang dan penyearah satu gelombang penuh.Pada trafo 3A
16
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
2) Tutup saklar
3) Ukur tegangan keluaran pada RL menggunakan multimeter
4) Ukur tegangan keluaran pada RL, amplitude(A) dan periode (T)
menggunakan osiloskop
a) Tentukan V dengan memperhatikan sumbu vertical (amplitude) pada
osiloskop
b) Tentukan T dengan memperhatikan sumbu horizontal pada osiloskop
5) Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk tegangan 6V dan 9V
6) Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk resistor 680
b. Penyearah gelombang penuh
1) Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah ini. (Dengan menggunakan
nilai T1 = 3A, dengan V = 3V, D = 3, R = 390
2) Tutup saklar
3) Ukur tegangan keluaran pada RL, amplitude(A) dan periode (T)
menggunakan osiloskop
17
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Tabel Pengamatan
1. Untuk penyearah setengah gelombang
Trafo
Diode
Vp
6V
3A
3A
12V
18V
6V
5A
6A
12V
18V
T/div
V/div
Vout
Vout
(osiloskop)
(multimeter)
Vout
Vout
(osiloskop)
(multimeter)
390
680
390
680
390
680
390
680
390
680
390
680
Diode
Vp
6V
3A
3A
12V
18V
6V
5A
6A
12V
18V
T/div
V/div
390
680
390
680
390
680
390
680
390
680
390
680
V. TUGAS LAPORAN
1. Gambarkah bentuk gelombang dari tegangan masukan (AC)!
2. Gambarkah bentuk gelombang dari hasil percobaan yang telah dilakukan!
3. Bandingkan Vout pada osiloskop dan Vout pada multimeter! Mengapa
demikian? Jelaskan!
4. Gambarkan grafik hubungan antara Vout dengan R. Jelaskan!
5. Lakukan analisa dari kedua percobaan diatas dan jelaskan!
18
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
19
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
20
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
2. Rubahlah jarak dan warna sumber cahaya dengan warna variabel lain.
3. Hitunglah tegangan keluaran (Vout) untuk setiap jarak dan warna yang
berbeda.
4. Masukkan nilai tegangan keluaran (Vout) pada tabel
5. Buat grafik hubungan antara warna terhadap tegangan keluaran (Vout) pada
tiap jarak
Jarak (cm)
LED Merah
LED Putih
21
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai sensor?
2. Sebutkan 2 jenis sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik!
3. Apa yang anda ketahui mengenai LDR (Light Dependent Resistor)?
4. Subutkan bahan semikonduktor apa saja yang digunakan pada komponen LDR
(Light Dependent Resistor)!
5. Bagaimana karakteristik LDR (Light Dependent Resistor)?
6. Jelaskan prinsip kerja LDR (Light Dependent Resistor)?
7. Jelaskan apa yang dimaksud Photoconductive! Berikan contohnya!
8. Gambarkan simbol dari LDR, hambatan tetap, dan hambatan variabel!
9. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai resistor!
10. Sebutkan jenis-jenis resistor!
11.
22
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan fungsi BJT sebagai penguat
23
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Transistor
Dioda
1.
2.
3.
4.
V. TABEL PENGAMATAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VBE (v)
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
1
2
Ib( A)
IC (A)
1. Bagaimana arus basis pada saat VBE = 0 volt hingga pada saat VBE = 0,7 volt,
1volt, dan 2volt?
2. Bagaimana hubungan antara VBE terhadap Ic?
3. Gambarkan grafik hubungan antara VBE terhadap Ic !
4. Jelaskan prinsip kerja BJT!
5. Bagaimana kesimpulan yang didapat dari percobaan ini?
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa saja alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini !
2. Apakah fungsi dari catu daya pada percobaan ini ?
3. Apa peran dari resistor variabel pada rangkaian ?
4. Bagaimana cara kerja BJT ?
5. Gambarkan dan jelaskan bagian-bagian dari BJT !
6. Jelaskan jenis-jenis semikonduktor berdasarkan murni atau tidaknya suatu bahan!
7. Sebutkan contoh bahan semikonduktor!
8. Jelaskan yang dimaksud dengan doping pada semikonduktor!
9. Jelaskan perbedaan semikonduktor ekstrinsik tipe-n dan tipe-p!
10. Sebutkan 3 terminal/bagian dari transistor !
11. Gambarkan symbol dari transistor tipe PNP dan NPN !
12. Jelaskan perbedaan antara BJT dan FET!
13. Bagaimana prinsip kerja BJT?
14. Sebutkan fungsi BJT!
15. Jelaskan 2 jenis Bipolar Junction Transistor!
16. Terminal manakah yang berperan sebagai kutub positif dan negatif pada BJT jenis
NPN dan PNP?
17. Gambarkan bentuk kurva IB terhadap VBE!
18. Apa yang dimaksud dengan daerah saturasi?
19. Apa yang dimaksud dengan daerah Cut Off?
20. Sebutkan contoh aplikasi BJT dalam kehidupan sehari-hari!
25
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
MOSFET
(PED-08)
I. TUJUAN
Memahami karakeristik mosfet pada rangkaian sederhana
II. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. Power supply DC 2 buah
3. Kabel
4. Transistor MOSFET tipe IRFZ 24N
5. Resistor 100 ohm 24 buah
III. DASAR TEORI
Transistor efek-medan semi konduktor logam-oksida (MOSFET) adalah salah
satu jenis transistor efek medan. Prinsip dasar perangkat ini pertama kali diusulkan oleh
Julius Edgar Lilienfeld pada tahun 1925 .MOSFET mencakup kanal dari bahan
semikonduktor tipe-N dan tipe-P, dan disebut N MOSFET atau P MOSFET (juga biasa
nMOS, pMOS).Ini adalah transistor yang paling umum pada sirkuit digital maupun analog,
namun transistor sambungan dwi kutub pada satu waktu lebih umum.Transistor MOSFET
(Metal oxide FET) memiliki drain, source dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi
oleh suatu bahan oksida.Gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh
karena itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang terisolasi, sering jenis
transistor ini disebut juga IGFET yaitu insulated-gate FET.
Ada dua jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan yang kedua jenis
enhancement-mode. Jenis MOSFET yang kedua adalah komponen utama dari gerbang
logika dalam bentuk IC (integrated circuit), uC (micro controller) dan uP (micro
processor) yang tidak lain adalah komponen utama dari komputer modern saat ini.
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Rangkai alat seperti pada gambar
VGS
VDS
26
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. ANALISA DATA
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
VDS = .(0,1,2,3)
VGS( V )
VGS = 0
VGS = 0,25
VGS = 0,5
VGS = 0,75
VGS = 1
VGS = 1,25
VGS = 1,5
VGS = 1,75
VGS = 2
VGS = 2,25
VGS = 2,5
VGS = 2,75
VGS = 3
ID
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
VGS = .
VDS( V )
VDS = 0
VDS = 0,25
VDS = 0,5
VDS = 0,75
VDS = 1
VDS = 1,25
VDS = 1, 5
VDS = 1,75
VDS = 2
VDS = 2,25
VDS = 2,5
VDS = 2,75
VDS = 3
IG
27
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
DAFTAR PUSTAKA
Alonso. M, 1992, Dasar-Dasar Fisika Universitas (Medan dan Gelombang) terjemahan,
PT. Gelora Aksara Pratama, Bandung
Dr. Agus Subekti, 2003, Diktat Kuliah Elektronika Dasar, Unej. Jember, Indonesia
Sutrisno, 1983, Fisika Dasar(listrik,magnet dan termofisika), ITB, Bandung, Indonesia.
Bisman. 2003. Rancangan Kapasitansi Meter Digital. USU digital library: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Fisika Universitas Sumatera
Utara.
Sutrisno. 1987. Elektronika: Teori dan Penerapannya. ITB Bandung.
Malvino, Albert Paul. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Salemba Teknika
28
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember