Anda di halaman 1dari 17

Makalah EVOLUSI

(Makalah Ini Ditujukan untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah


Semester Antara Biologi Umum)

Disusun Oleh :
I Gusti Kadek Dwi Septi O.
Muhammad Khoirur Roziqin

120210102011
120210102076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan
suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifatsifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat
mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada
spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru
juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam
dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan
hidup dan reproduksi organisme menjadi

lebih umum dalam

suatu

populasi. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses


bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu
populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu
sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan
bereproduksi.
Pada makalah inipun akan dibahas mengenai sejarah singkat
serta bukti-bukti teori evolusi. Selain itu berangkat dari adanya sebab
akibat pengaruh Teori Evolusi tersebut karena ternyata memberikan
dampak dan pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan seharihari kita sebagai umat manusia.
2 | Te o r i E v o l u s i

1.2Rumusan Masalah
1. Apakah teori evolusi itu?
2. Bagaimana sejarah singkat evolusi?
3. Bagaimana perkembangan teori evolusi?
4. Apa sajakah bukti-bukti evolusi?
5. Bagaimana pro dan kontra terhadap teori evolusi?
1.3Tujuan
1. Mengetahui pengertian teori evolusi.
2. Mengetahui sejarah singkat evolusi.
3. Mengetahui perkembangan teori evolusi.
4. Mengetahui bukti-bukti evolusi.
5. Mengetahui pro dan kontra terhadap teori evolusi.

3 | Te o r i E v o l u s i

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Evolusi


Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin
yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian
bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti
perkembangan secara bertahap.
Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya
membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur
dan pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi
astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian
yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi
kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal
dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang
terus menerus terjadi di alam raya (evolusi universe). Evolusi organik
adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen
biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis. Hal
ini dikenal juga dengan evolusi biologis. Sedangkan evolusi geologis
dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan
bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada
makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang
banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua
kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan
mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah
evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua
adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal

4 | Te o r i E v o l u s i

bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi


regresif.

5 | Te o r i E v o l u s i

2.2 Sejarah Singkat Evolusi


Banyak

hal dan pemikiran

ahli lain yang

mempengaruhi

perkembangan teori Darwin, antara lain:

Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan


bentuk

paruh

burung

Finch

disebabkan

perbedaan

jenis

makanannya.

Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di


bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal
tersebut

kemungkinan

mempengaruhi

makhluk

hidupnya.

Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.

Pendapat

ekonomi

Malthus

yang

menyatakan

adanya

kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari


kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini
dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak
untuk memperoleh bibit unggul. Pokok tesis Malthus ini adalah
pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui
pertumbuhan

persediaan

makanan.

Malthus

berkesimpulan

bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa


kemiskinan dan berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang,
tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan
itu, karena kenaikan suplai makanan terbatas, sedangkan
"pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu
memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia."

Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells


(1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).

2.3 Perkembangan Teori Evolusi


1. Teori Wallace

6 | Te o r i E v o l u s i

Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengembangkan suatu teori


seleksi alam yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan
oleh Darwin. Teori evolusi Wallace berasal dari hasil ekspedisi ke
daerah

bekas

jajahan

Inggris

di

Malaysia,

kemudian

Borneo

(Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasil pengamtan menunjukkan


bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur.
Pengamatan

yang

lain

tentang

hukum

alam

yaitu

terjadinya

persaingan antara individu intra maupun inter spesies atau survival of


the fittest.
2. Teori Darwin
Carles Darwin mengemukakan teorinya bahwa setiap makhluk
hidup di bumi berasal dari nenek moyang yanga sama. Dalam bukunya
yang terkenal yaitu The Origin of Spesies, Darwin mengemukakan
pendapatnya mengenai evolusi. Namun berbagai ahli bidang seperti
ahli biologi, plantologi, dan lainnya mencoba membuktikkan teori yang
diusung

oleh Darwin

eksperimen

tersebut.

pembuktian

teri

Dasar
evolusi,

dari diadakannya sebuah


karena

terdapat

banyak

pertanyaan dasar yang tidak terjawab dalam teori evolusi Darwin.


Seperti pernyataan Dari mana asal kehidupan itu dimulai?. Lalu para
ahlipun mencoba mengungkapkannya dengan melakukan eksperimeneksperimen ilmiah. Dari berbagai percobaan yang dilakukan, terbukti
bahwa ternyata asal mula kehidupan di bumi ini tidak dapat dibuktikan
dengan

percobaan-percobaan

ilmiah

sekalipun.

Dengan

adanya

percobaan ilmiah seperti ini, jelas bahwa teori evolusi Darwin jelas
ditolak.
3. Teori Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi
dari perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang
sederhana dengna yang modern memiliki suatu hubungna asal muasal.
Teori Lamarck dikenal dengan paham use and disuse dari buku

7 | Te o r i E v o l u s i

Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.


Dalam bukunya Lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai
berikut di bawah ini :
a. Makhluk hidup sederhanan adalah nenek moyang drai makhluk
hidup yang sempurna/modern dengan tingkat kompleksitas yang
tinggi.
b. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengna

lingkungan

sekitarnya

dengan

menggunakan

organ

tubuhnya.
c. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang
ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun
yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
d. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke
generasi berikutnya atau keturunannya.
4. Teori August Weismann
August Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh
akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.
Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini
bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetik.
5. Teori Ariestoteles
Ariestoteles
berdasarkan

mengatakan

metafisik

alam,

bahwa

maksudnya

evolusi
metafisika

yang
alam

terjadi
dapat

mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk


yang lebih kompleks. Ia pun berpendapat bahwa makhluk hidup
terbentuk dari benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan
nama Generation Spontanea. Sebenarnya, Ariestoteles mengetahui
bahwa telur-telur ikan merupakan hasil perkawinan akan menetas
menghasilkan ikan yang sama dengan induknya, tetapi dia yakin
bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur.

8 | Te o r i E v o l u s i

6. Teori Anaximander
Anaximander juga merupakan seorang filsuf yang berasal dari
yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik
mirip ikan yang berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi.
2.4 Bukti-bukti Evolusi
Banyak pakar menyatakan bahwa evolusi memang terjadi. Data
dan fakta yang dapat dipergunakan dalam mendukung pernyataan ini
ada pada contoh-contoh yang terdapat dilingkunga sekitar kita.
Homologi
Homologi dapat dipergunakan dalam membuktikan adanya
evolusi. Suatu organ dikatakan homolog
mempunyai struksur asal yang sama

apabila organ tersebut

selanjutnya organ tersebut

berbeda fungsinya. Sebagai contoh misalnya sayap burung homolog


dengan kaki depan kuda ataupun tangan manusia. Organ organ
tersebut

mempunyai

struktur

yang

sama.

Apabila

munculnya

kesamaaan struktur tersebut diakatakan sebagai suatu proses secara


kebetulan,

makadalam

ilmu

pengetahuan,

kebetulan

ketidaktahuan. Kesamaan dalam anggota gerak tidak

adalah

saja meliputi

faktor-faktor tertentu

misalnya jumlah jari kaki ataupun jari tangan

namun demikian juga

tulang radius, ulna dan organ-organ lainnya.

Faktor-faktor tersebut dimiliki oleh semua organisme Vertebrata tanpa


kecuali. Pada umumnya rudimentasi anggota badan merupakan salah
satu bagian dari evolusi, namun jumlah maksimum dari anggota yang
mengalami rudimentasi sangatlah terbatas. Disisi lain persamaan
fungsi antara sayap burung dengan sayap serangga (analogi) bukanlah
merupakan bukti evolusi dikarenakan organ tersebut tidaklah berasal
dari struktur asal yang sama.
Kesamaan Kode Genetik

9 | Te o r i E v o l u s i

Kesamaan tidak hanya nampak pada struktur yang makro saja


namun demikian juga pada struktur mikro. Misalnya kode genetik
untuk semua organisme bersel banyak mulai dari tumbuh-tumbuhan
sampai dengan manusia mempunyai kode genetik DNA yang sama.
Demikian pula kode genetik yang terdapat pada RNA.
Kesamaan Embrio
Selain adanya persamaan kode genetik,

kesamaan embrio pada

beberapa organisme sangatlah menarik untuk diperhatikan. Dalam


perkembangan embrio cecak, ular, kura-kura, ikan burung dan pada
manusia

menunjukan

perkembanganya.

adanya

persamaan

embrio

pada

fase

Hampir semua embrio mempunyai stuktur dasar

yang sama.
Bukti Fosil
Fosil adalah sisa sisa dari organisme yang telah membatu.
Bukti fosil menunjukan bahwa sering diketemukannya fakta adanya
bentuk-bentuk fosil yang sama. Hal demikian juga berlaku untuk fosilfosil yang terdapat di lapisan tanah yang lebih dalam. Data fosil juga
menunjukan bahwa fosil yang terdapat lapisan dalam membuktikan
bahwa organisme tersebut sudah berada lama sebelum masa sekarang
ini.jadi dengan demikian terdapat kehidupan pada masa lampau, dan
waktu terus berjalan sejalan dengan banyaknya perubahan yang
mungkin saja terjadi. Organisme yang hidup lama sebelumnya ternyata
pada umumnya bersifat lebih primitif dibandingkan dengan organisme
yang hidup sekarang ini. Hal ini tentulah tidak mengherankan karena
selama itu tentulah terjadi seleksi alam dan mutasi sehingga hanya
organisme dengan karakter dan sifat terbaik saja yang dapat tersu
hidup, berbiak dan meneruskan keturunannya.
Bukti fosil yang paling lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda pada
setiap zaman geologi ditemukan fosilnya.

Evolusi kudaa merupakan

suatu

sangat

contoh

evolusi

moorfologi

yang

menarik

karena

sejarahnya dapat ditelusuri fasil-fosilnya sejak masa eosin baik dari

10 | Te o r i E v o l u s i

daratann Amerika Utara, sedikit dari Eropa dan Asia. Hal ini disebabkan
oleh karena kuda hidupnya senantiasa berkelompok dalam jumlah
yang cukup besar. Dari keadaan ini menimbulkan akibat munculnyaa
jumlah fosil kuda dalam jumlah cukup besar.
Fosil kuda tertua dikenal dengan nama Hyracotherium atau
Eohippus. Hewan ini berukuran sebesar kancil dengan tinggi sekitar 30
cm.. diperkirakan bahwa kuda primitif ini memakan semak belukar. Hal
ini terlihat dari struktur giginya.

Jumlah gigi sebanyak 22 pasang

dengan gigi geraham yang terspesialisasi sedikit untuk menggiling


makanan. Kaki depan terdiri dari empat jari dan satu jari rudimenter.
Sedangkan kaki belakang dengan tiga jario dan dua jari rudimen.
Kuda primitif Hyracotherium atau Eohippus berevolusi menjadi kuda
sekarang Equus, terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut.
1. Pertambahan dalam hal ukuran.
Ukuran kuda bertambah dari yang hanya sebesar kancil menjadi
sebesar kuda sekarang.
2. Pemanjangan kaki depan dan kaki belakang.
Kaki kuda yang relatif sebanding dengan tubuhnya seperti
proporsi

tubuh

kucing

atau

anjing

ternyata

kaki

kuda

mempunyai kuran yang jauh lebih panjang.


3. Reduksi jari-jari lateral dan pembesaran jari tengah.
Pada kuda primitif mula-mula jari kaki berjumlah 3 atau 4 buah,
tereduksi menjadi satu jari.
4. Punggung menjadi lurus dan datar
Punggung yang miring dan melekuk dengan bagian dada yang
lebih tinggi menjadi punggung yang datar.
5. Gigi seri melebar.
Gigi seri yang semula serupa dengan

gigi mammal lainya

menjadi lebih lebar dan pipih yang sesuai dengan karakternya


yaitu untuk merumput.
6. Gigi premolar berubah menjadi molar.
Gigi geraham melebar semua menggantikan fungsi mengunyah
menjadi menggiling.

11 | Te o r i E v o l u s i

7. Pemanjangan tengkorak.
Tengkorak memanjanguntuk memperoleh bentuk kepala yang
lebih ideal untuk menambah kecepataan lari yaitu stream line.
8. Pertambahan mahkota gigi dengan pertumbuhan bagian email.
Sesuai

dengan

fungsinya

dan

jenis

makanannya,

cara

menggiling makanan mengakibatkan mahkota gigi aus. Untuk


menanggulangi keausan gigi maka bagian mahkota gigi cukup
tebal untuk mengakomodasikan keausan sampai kuda berusia
sekitar 5 tahun.
9. Volume otak bertambah besar dan kompleks.
Rahang bertambah lebar sebagai akibat adanya perubahan gigi
sehingga rahang dapat mengakomodasi adanya perubahan gigi
tersebut.

Rudimentasi organ
Rudimentasi organ adalah bukti lain yang dapat dikemukakan.
Banyak organ yang sebenarnya sangat berguna bagi suatu organisme

12 | Te o r i E v o l u s i

namun demikian pada organisme lain tidak demikian pula halnya.


Misalnya tulang ekor pada manusia. Pada kuda di saat berdiri maka
kuda akan menumpukan pada jari tengahny, sedangkan jari-jari lainya
sudah mengalami rudimentasi sejalan dengan proses evolusinya.
2.5 Pro dan Kontra Teori Evolusi
Teori evolusi masih menyimpan banyak teka-teki dan pertanyaan bagi
kita.
1. Lamarck versus Darwin
Pertentangan ini di mulai ketika di temukannya fosil-fosil jerapah
dengan

leher

pendek.

Mengapa

hal

ini

bisa

terjadi? Menurut

Lamarck dahulu kompetisi untuk memperoleh makanan sangat lah


tinggi. Sehingga, jerapah harus memperoleh makanan nya di dahan
yang tinggi. Untuk memperoleh makananya maka jerapah memaksa
memanjangkan lehernya untuk memperoleh makanannya, sehingga
leher jerapah tersebut menjadi panjang. Menurut Lamarck panjang
leher tersebut kemudian di wariskan kepada keturunannya berikutnya.
Menurut Darwin penemuan fosil jerapah leher pendek tersebut
bukan karena perubahan fisik jerapah tapi karena adanya seleksi alam.
Dahulu ada 2 jenis jerapah yaitu jerapah leher pendek dan jerapah
leher panjang. Sama dengan Lamarck karena kompetisi mencari
makanan sangat tinggi sehingga jerapah harus mengambil daun di
dahan

yang

tinggi.

Karena

jerapah

leher

pendek

tidak

dapat

memperoleh makanannya sehingga jenis jerapah leher pendek banyak


yang mati. Karena hal ini berlangsung terus menerus menyebabkan
jerapah leher pendek punah dan yang hanya tersisa jerapah leher
panjang hingga sekarang.
2. Darwin Versus Weisman
Sebenarnya Weisman tidaklah menentang teori Darwin tetapi
hanya menegaskan bahwa sifat-sifat hasil dari seleksi alam tidaklah
dapat di turunkan kepada keturunannya. Menurutnya Evolusi adalah

13 | Te o r i E v o l u s i

menyangkut maslah bagaimana pewarisan genetika melalui sel-sel


kelamin, dengan kata lain evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor

genetika.

Hubungan hal tersebut dengan teori Darwin adalah bahwa jerapahjerapah leher pendek gennya bersifat resesif. sedangka, jerapah leher
panjang bersifat dominan. Jerapah yang ber-gen resesif jumlah nya
akan lebih sedikit dari pada jerapah yang berleher panjang dan tidak
mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Oleh karena itu jerapah
yang berleher pendek pun punah.
3. Lamarck versus Weisman
Lamarck dikenal dengan paham Use and disuse yang secara
sederhana di jelaskan sebagai berikut :
1. Mahkluk yang sederhana merupakan nenek moyang dai mahluk
yang lebih kompleks
2. Mahluk hidup akan selalu beradaptasi dengan lingkungan dengan
menggunakan organ tubuhnya
3. Organ tubuh yang sering di gunakan akan berkembang terus
sedangkan yang tidak di gunakan akan menghilang
4. Perubahan organ tubuh tersebut akan di wariskan ke keturunannya
selanjutnya.
Pendapat Lamarck

tersebut

di

tentang

oleh

Weismann.

Menurutnya perubahan yang di sebabkan oleh lingkungan tidak dapat


di wariskan ke keturunannya. untuk membuktikannya Weismann
melakukan percobaan dengan

mengawinkan

dua ekor tikus yang

ekornya telah di potong. ternyata anak-anak tikus tersebut masih


memiliki ekor. percobaan tersebut dilakukan hingga 21 kali dan
hasilnya tetap sama.
4. Teori Darwin versus Wallace
Awalnya jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang
pendek ada yang panjang. Seleksi alam lebih menguntungkan jerapah
leher panjang. Jerapah leher panjang bisa menjangkau daun yang

14 | Te o r i E v o l u s i

tinggi, bisa bertahan hidup sedangkan yang leher pendek tidak bisa.
Jerapah leher panjang diwariskan pada keturunannya. Pada generasi
berikutnya leher jerapah tetap bervariasi, tapi didominasi oleh jerapah
leher panjang.
5. Teori menurut Harun Yahya
Merupakan antitetis dari teori evolusinya Charles Darwin. Darwin
mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul di dunia merupakan
kebetulan semata tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga
memperkenalkan bahwa satu spesies atau makhluk bisa melakukan
evolusi menjadi makhluk yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Jelas sekali pandangan Darwin dianggap Harun Yahya bertentangan
dengan norma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta segala
jenis makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia, teori yang
ditemukan
taiesme

Darwin

dan

bisa

dikatakan

komunisme,

memperkuat keyakinan kaum

sebaliknya

meruntuhkan

dan

atau

bertentangan dengan normative keagamaan yang menganggap Tuhan


sumber segala kehidupan dan penciptaan.

15 | Te o r i E v o l u s i

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang
berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang
biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan
keterkaitan genetika antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
Lamarck berpendapat bahwa Makhluk hidup mewariskan sifat-sifat
yang

mereka

peroleh selama

hidup

ke

generasi

berikutnya.

Sedangkan Charles Darwin mengatakan bahwa Semua spesies


berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang terjadi
secara kebetulan. Berdasarkan

percobannya, August Weismann

menyimpulkan dan memberikan

teorinya tentang evolusi, yaitu:

Perubahan jaringan tubuh karena faktor lingkungan tidak diwariskan


kepada keturunannya dan

evolusi merupakan gejala seleksi alam

terhadap faktor-faktor genetika.


3.2 Saran
Pada materi evolusi ini penting sekali untuk kita dalam
mempelajari asal muasal makhluk hidup. Namun pro kontra yang
sampai saat ini masih terjadi, kita juga perlu meyakini bahwa manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

16 | Te o r i E v o l u s i

DAFTAR PUSTAKA
Darwin, Charles. 2002. The Origin Of Spesies Asal-Usul Spesies.
Yogyakarta: Ikon Teralitera
Fried, G.H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga
Rahardjo, Boy. 1995. Evolusi. Yogyakarta: Penerbitan Universitas
Atmajaya

17 | Te o r i E v o l u s i

Anda mungkin juga menyukai