Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
dirasakan masih sangat rendah sekali bila dibandingkan dengan target yang
diharapkan
80%
bayi
yang
ada
mendapat
ASI
seperti,
kurangnya
pengetahuan ibu terhadap manfaat atau keuntungan ASI untuk anaknya, rasa
takut yang akan mempengaruhi produksi ASI sehingga jumlah ASI yang
dihasilkan sedikit, terjadinya pergeseran pandangan, bahwa pemberian susu
formula akan dikatakan lebih modern, pengertian yang salah tentang menyusui
akan cepat sekali kelihatan tua dan berkurangnya kecantikan, dan banyaknya
wanita yang turut bekerja untuk mencari nafkah sehingga tidak dapat menyusui
secara teratur (Soetjiningsih,1998).
Dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu menyusui petugas
kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan informasi
kepada para ibu tentang ASI dan pemberian ASI yang benar. Dengan harapan
para ibu dapat memberikan ASI terhadap bayinya selama 6 bulan. Langkah
tersebut dapat berupa antara lain seperti memberikan informasi mengenai
keuntungan menyusui dan manajemen laktasi, memberikan bimbingan khusus
kepada ibu hamil yang belum pernah menyusui dan ibu yang mempunyai
masalah laktasi, memberikan penyuluhan kepada calon ibu menyusui dengan
bantuan alat peraga dan poster atau semacam leaflet (Siregar, 2004).
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin mengetahui adakah
hubungan pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI pada bayi baru
lahir sampai usia 6 bulan dalam upaya untuk memenuhi keadaan gizi yang lebih
baik.
Tujuan umum
Untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan ibu tentang ASI
dengan pemberian ASI pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan di Desa
Wonoagung Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang.
1.3.2
Tujuan Khusus