Anda di halaman 1dari 35

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 1

KATA PENGANTAR

Ketersediaan beras yang memadai dengan harga yang terjangkau sangat


fundamental bagi setiap individu dan negara Indonesia secara keseluruhan.
Ketersediaan beras sangat dipengaruhi oleh produksi domestik, ekspor, impor,
dan stok/cadangan beras. Cadangan beras nasional terdiri dari cadangan
beras pemerintah dan cadangan beras masyarakat. Cadangan beras
pemerintah dikuasai oleh Perum Bulog dan Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota), sedangkan cadangan beras masyarakat tersebar di rumah
tangga petani dan konsumen, pedagang, hotel, restoran, industri penggilingan
dan penggilingan padi.
Dalam rangka mengetahui jumlah stok beras di masyarakat, Badan
Ketahanan Pangan sejak tahun 2012, telah melakukan monitoring stok gabah
dan beras di penggilingan. Untuk melengkapi informasi data stok beras di
masyarakat, Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2019 akan melaksanakan
monitoring stok beras di pedagang.
Untuk memperlancar pelaksanaan monitoring stok beras di pedagang,
disusun Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang Tahun 2019. Kami
berharap buku panduan ini dapat menjadi acuan dalam pengumpulan dan
pengolahan data stok beras di pedagang.

Jakarta, Februari 2019


Kepala Badan Ketahanan Pangan

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang i


DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................ iii
Daftar Gambar ............................................................................................ iv
Daftar Lampiran .......................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 3
1.3 Sasaran................................................................................... 3
1.4 Output ..................................................................................... 3
1.5 Pengertian............................................................................... 3
BAB II. METODOLOGI .............................................................................. 6
2.1 Kerangka Sampel .................................................................... 6
2.2 Pengumpulan Data ................................................................. 12
BAB III. PENGOLAHAN DATA ................................................................... 18
BAB IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ............................................. 22
4.1 Tugas dan Tanggung Jawab Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian ........................................................... 22
4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Dinas yang menangani ketahanan
Pangan Provinsi ..................................................................... 22
4.3 Tugas dan Tanggung Jawab Dinas yang menangani ketahanan
Pangan Kabupaten/Kota ....................................................... 23
4.4 Tugas dan Tanggung Jawab Enumerator ............................. 23
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 24
LAMPIRAN ........................................................................................................25

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang ii


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Alokasi Jumlah Sampel Pedagang Berdasarkan Skala Usaha
Menurut Kabupaten/Kota ....................................................... 9

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang iii


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alur Pengumpulan, Pelaporan dan Koordinasi ................. 17

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang iv


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Form 1. Kuesioner Profil Pedagang ........................................................... 26
Form 2. Kuesioner Mingguan ..................................................................... 27
Form 3. Rekapitulasi Data dan Informasi Provinsi ..................................... 28
Form 4. Rekapitulasi Data dan Informasi Nasional .................................... 29

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang v


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beras merupakan pangan sumber karbohidrat bagi masyarakat Indonesia,


sehingga pemerintah sangat berkepentingan menjaga ketersediaan,
pasokan dan harganya. Kepentingan tersebut didasari atas jumlah
penduduk semakin meningkat, dengan populasi yang menyebar dan
cakupan geografis yang luas sehingga memerlukan penanganan secara
komprehensif dari hulu hingga hilir dalam jumlah yang mencukupi,
terdistribusi secara merata sepanjang waktu dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.

Strategi pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga


beras dilakukan melalui pengelolaan cadangan pangan pemerintah.
Pengelolaan cadangan pangan bertujuan untuk mengantisipasi masalah
pangan, terutama untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi
masyarakat. Pengelolaan cadangan pangan merupakan kewajiban
pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU)
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pasal 13 yang menyatakan bahwa
sumber utama penyediaan pangan nasional berasal dari produksi dalam
negeri dan Cadangan Pangan Nasional (CPN). Bila dari kedua sumber
tersebut tidak mencukupi, maka dapat dipenuhi melalui impor (pasal 14).
Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah,
cadangan pangan pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat.
Pengelolaan cadangan pemerintah dilaksanakan oleh Perum BULOG
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2016 tentang Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG dan
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada
Perum BULOG untuk Ketahanan Pangan.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 1


Sementara cadangan pangan masyarakat berada di rumah tangga petani,
pedagang, penggilingan, rumah tangga konsumen, hotel, restoran dan
industri pengolahan. Untuk mengetahui besarnya jumlah stok beras yang
ada pada cadangan pemerintah dikelola Perum BULOG relatif lebih mudah
diperoleh datanya, namun demikian informasi mengenai stok beras di
masyarakat sulit diperoleh dan belum tersedia secara rutin terutama data
stok beras yang dikuasai oleh pedagang.

Berdasarkan hasil survei cadangan beras tahun 2015 yang dilakukan


Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Badan Ketahanan Pangan (BKP)
Kementerian Pertanian pada tiga waktu pengamatan, yaitu 31 Maret 2015,
30 Juni 2015, dan 30 September 2015 diperoleh informasi besaran stok
beras yang ada di pedagang, masing-masing sebanyak 1,30 juta ton, 1,87
juta ton dan 1,62 juta ton atau 16,32%, 18,68%, dan 18,32% terhadap total
stok beras. Sebagian besar stok beras (termasuk gabah dan tepung
beras/ketan yang dikonversi ke beras) di usaha perdagangan terdapat di
usaha mikro kecil (UMK). Informasi stok beras ini hanya dilakukan pada
tiga waktu pengamatan saja, padahal diperlukan informasi stok beras
setiap saat dan berkelanjutan.

Dalam rangka mengetahui jumlah stok beras di masyarakat, Badan


Ketahanan Pangan sejak tahun 2012, telah melakukan monitoring stok
gabah dan beras di penggilingan. Pada tahun 2019 monitoring stok di
penggilingan dilakukan pada 1.000 sampel penggilingan yang tersebar di
22 provinsi pada 64 kabupaten sehingga data stok di penggilingan sudah
tersedia secara periodik (mingguan dan bulanan). Untuk melengkapi
informasi data stok beras di masyarakat, Badan Ketahanan Pangan pada
tahun 2019 akan melaksanakan monitoring stok beras di pedagang.
Kegiatan monitoring stok beras di pedagang akan dilaksanakan pada 640
sampel pedagang yang tersebar di 57 kabupaten/kota pada 18 provinsi.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 2


1.2. Tujuan
Tujuan kegiatan monitoring beras di pedagang adalah untuk mengetahui
jumlah stok beras nasional yang ada di pedagang.

1.3. Sasaran
Sasaran kegiatan monitoring stok beras di pedagang adalah 640
pedagang yang tersebar di 57 kabupaten/kota pada 18 provinsi.

1.4. Output
Keluaran dari kegiatan monitoring stok beras di pedagang adalah
tersedianya data dan informasi stok beras nasional di pedagang secara
periodik.
1.5. Pengertian
1. Beras adalah pangan pokok sebagian besar penduduk Indonesia yang
merupakan hasil proses pengolahan padi (gabah) yang ditumbuk
dengan lesung atau giling dengan mesin sehingga bagian luarnya (kulit
gabah/sekam) terlepas dari isinya. Bagian inilah yang disebut beras.
2. Beras medium adalah jenis beras yang memiliki spesifikasi derajat
sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14% dan butir patah maksimal
25%. Harga eceran tertinggi beras medium di Pulau Jawa, Lampung,
Sumatera Selatan, NTB, Bali, dan Sulawesi Rp. 9.450,-; Sumatera
(kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), NTT dan Kalimantan Rp.
9.950,-; Maluku dan Papua Rp. 10.250,-.
3. Beras premium adalah jenis beras yang memiliki spesifikasi derajat
sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14% dan butir patah maksimal
15%. Harga eceran tertinggi beras premium di Pulau Jawa, Lampung,
Sumatera Selatan, NTB, Bali, dan Sulawesi Rp. 12.800,-; Sumatera
(kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), NTT dan Kalimantan Rp.
13.300,-; Maluku dan Papua Rp. 13.600,-.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 3


4. Cadangan pangan nasional adalah persediaan pangan di seluruh
wilayah Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi
masalah kekurangan pangan, gangguan pasokan dan harga, serta
keadaan darurat.
5. Cadangan pangan pemerintah adalah persediaan pangan yang
dikuasai dan dikelola oleh pemerintah.
6. Cadangan pangan pemerintah daerah adalah persediaan pangan
yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah daerah.
7. Cadangan pangan masyarakat adalah persediaan pangan yang
dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas,
dan rumah tangga.
8. Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan dengan
barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu
keuntungan.
9. Pedagang beras adalah pedagang yang menjual komoditas dominan
beras.
10. Pedagang beras skala besar adalah pedagang beras yang memiliki
omset penjualan lebih dari Rp. 50 milyar per tahun.
11. Pedagang beras skala menengah adalah pedagang beras yang
memiliki omset penjualan Rp. 2,5 milyar - Rp. 50 milyar per tahun.
12. Pedagang beras skala kecil adalah pedagang beras yang memiliki
omset penjualan Rp. 300 juta - Rp. 2,5 milyar per tahun.
13. Pedagang beras skala mikro adalah pedagang beras yang memiliki
omset penjualan kurang dari Rp. 300 juta per tahun.
14. Harga jual beras adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli
kepada penjual untuk memperoleh beras berdasarkan jenisnya.
15. Pembelian beras adalah jumlah beras yang dibeli oleh pedagang
pada satu minggu yang lalu.
16. Rata-rata harga beli beras di pedagang adalah rata-rata harga beli
beras pada satu minggu yang lalu.
17. Penjualan beras adalah jumlah beras yang dijual oleh pedagang

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 4


pada satu minggu yang lalu.
18. Rata-rata harga jual beras di pedagang adalah rata-rata harga jual
beras pada satu minggu yang lalu.
19. Stok beras di pedagang adalah jumlah beras yang dimiliki/dikuasai
oleh pedagang tersebut pada hari pengambilan data.
20. Daerah asal pembelian beras adalah tempat/daerah asal beras
diperoleh apakah dari Kabupaten/Kota setempat, luar Kabupaten/Kota
satu provinsi, atau luar provinsi.
21. Daerah tujuan penjualan beras adalah tempat/daerah dimana beras
akan dijual apakah masih dalam Kabupaten/Kota setempat, luar
Kabupaten/Kota satu provinsi atau luar provinsi.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 5


BAB II
METODOLOGI

2.1. Kerangka Sampel


Sebelum melaksanakan kegiatan monitoring stok beras di pedagang,
salah satu tahapan kegiatan yang harus dilakukan adalah penetapan
sampel pedagang. Kerangka sampling yang digunakan adalah hasil
Sensus Ekonomi Tahun 2016 yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2016.
Berdasarkan Sensus Ekonomi tersebut, jumlah pedagang beras di
Indonesia sebanyak 21.218 pedagang, terdiri dari 13.961 pedagang
mikro (65,8%), 5.010 pedagang kecil (23,61%), 2.152 pedagang
menengah (10,14%), dan 95 pedagang besar (0,45%), yang tersebar di
343 kabupaten/kota.
Proses penentuan sampel dilakukan dengan metode pemilihan sampel
stratifikasi bertahap (multistage stratified sampling). Tahapan penentuan
sampel sebagai berikut :
1. Stratifikasi kabupaten/kota, yaitu mengelompokkan seluruh
kabupaten/kota (343 kabupaten/kota) berdasarkan variabel jumlah
pedagang di masing-masing kabupaten/kota.
a. Pengelompokan dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
multivariat cluster K means (software Minitab), sehingga diperoleh
tiga strata kabupaten/kota, yaitu strata 1 (kabupaten/kota yang
memiliki jumlah pedagang sedikit), strata 2 (kabupaten/kota yang
memiliki jumlah pedagang sedang), dan strata 3 (kabupaten/kota
yang memiliki jumlah pedagang banyak). Hasil pengelompokan 343
kabupaten/kota berdasarkan cluster K-means yang termasuk strata
1 sebanyak 176 kabupaten/kota, strata 2 sebanyak 137
kabupaten/kota, dan strata 3 sebanyak 30 kabupaten/kota.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 6


b. Menghitung alokasi jumlah kabupaten/kota sampel di masing-
masing strata kabupaten/kota dengan total alokasi 64
kabupaten/kota yang sudah ditentukan sebelumnya. Penentuan
alokasi jumlah kabupaten/kota di masing-masing strata dengan
memperhatikan faktor banyaknya sampel di setiap strata, sehingga
dari alokasi 64 kabupaten/kota sampel, yang termasuk pada strata
1 sebanyak 10 kabupaten/kota, strata 2 sebanyak 26
kabupaten/kota, dan strata 3 sebanyak 28 kabupaten/kota.
c. Penarikan sampel 64 kabupaten/kota di masing-masing kelompok
strata dilakukan secara acak sesuai dengan jumlah yang
dialokasikan, sehingga diperoleh lokasi kabupaten/kota sampel.
2. Stratifikasi jumlah pedagang, yaitu mengelompokkan jumlah
pedagang berdasarkan skala usaha (mikro, kecil, menengah, besar)
di masing-masing kabupaten/kota yang terpilih sebagai sampel.
a. Menghitung alokasi jumlah pedagang sampel untuk setiap skala
usaha secara proporsional dengan alokasi total 640 sampel
pedagang di 64 kabupaten/kota terpilih, dengan rumus :

𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑥𝑛
∑4𝑖=1 𝑁𝑖
Keterangan :
ni = jumlah pedagang sampel di skala usaha i (i= 1,2,3,4)
i = skala usaha (1=mikro; 2=kecil; 3=menengah; 4=besar)
n = alokasi total pedagang sampel (640 pedagang)
Ni = jumlah populasi pedagang per skala usaha i (i= 1,2,3,4)
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dari alokasi 640 sampel
pedagang terpilih 354 sampel pedagang mikro, 123 sampel
pedagang kecil, 114 sampel pedagang menengah, dan 49 sampel
pedagang besar.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 7


b. Menentukan secara proporsional sebaran jumlah sampel pedagang
untuk masing-masing skala usaha (mikro, kecil, menengah, besar)
di 57 kabupaten/kota terpilih, dengan rumus:

𝑁𝑖𝑗
𝑛𝑖𝑗 = 𝑥 𝑛𝑖
∑3𝑖=1 𝑁𝑖𝑗
Keterangan :
nij = jumlah sampel pedagang per skala usaha i (i= 1,2,3,4) pada
strata j (j=1,2,3)
i = skala usaha (1=mikro;2=kecil; 3=menengah; 4= besar)
j = strata kabupaten/kota (1=strata 1; 2=strata 2; 3=strata 3)
ni = jumlah sampel pedagang per skala usaha i (i= 1,2,3,4)
Nij = jumlah populasi pedagang per skala usaha i (i= 1,2,3,4)
pada strata j (j=1,2,3)
4
total jumlah pedagang per skala usaha i (i= 1,2,3,4)
∑ Nij =
i=1 pada seluruh strata j (j=1,2,3)
3. Dengan memperhatikan beberapa faktor, maka dari alokasi 64
kabupaten/kota yang ditetapkan, terpilih 57 kabupaten/kota sebagai
lokasi sampel.
4. Menentukan sampel pedagang, yaitu memilih secara acak pedagang
yang akan menjadi responden pada masing-masing skala usaha di
setiap strata kabupaten/kota sesuai dengan alokasi jumlah sampel.

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 8


Berdasarkan tahapan pemilihan sampel, diperoleh alokasi jumlah sampel di masing-masing kabupaten/kota sebagai
berikut:
Tabel 1. Alokasi Jumlah Sampel Pedagang Berdasarkan Skala Usaha Menurut Kabupaten/Kota
Skala Usaha Total Jumlah
Provinsi Kabupaten/Kota
Mikro Kecil Menengah Besar Sampel Enumerator
1
BALI 1 KOTA DENPASAR 8 2 1 0 11 1
2 BANTEN
2 KOTA SERANG 8 3 1 0 12 1
3 KOTA CILEGON 7 3 1 1 12 1
4 KOTA TANGERANG SELATAN 5 2 1 1 9 1
5 KOTA TANGERANG 12 5 1 0 18 2
3
BENGKULU 6 KOTA BENGKULU 5 1 1 1 8 1
4
DI YOGYAKARTA 7 KOTA YOGYAKARTA 4 1 1 1 7 1
5 DKI JAKARTA
8 KOTA JAKARTA UTARA 5 2 1 2 10 1
9 KOTA JAKARTA PUSAT 3 2 1 1 7 1
10 KOTA JAKARTA SELATAN 6 3 1 1 11 1
11 KOTA JAKARTA BARAT 8 4 1 0 13 1
12 KOTA JAKARTA TIMUR 9 6 6 22 43 4
6 JAWA BARAT
13 GARUT 0 0 5 0 5 1
14 BOGOR 0 0 6 0 6 1
15 KOTA CIMAHI 8 4 1 0 13 1
16 KOTA CIREBON 6 3 1 1 11 1
17 KOTA BEKASI 6 5 1 1 13 1
18 KOTA DEPOK 5 3 1 0 9 1

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 9


Skala Usaha Total Jumlah
Provinsi Kabupaten/Kota
Mikro Kecil Menengah Besar Sampel Enumerator

19 KOTA BANDUNG 17 7 1 1 26 2
20 KOTA TASIKMALAYA 4 2 1 0 7 1
7 JAWA TENGAH
21 PURBALINGGA 0 0 6 0 6 1
22 BANJARNEGARA 0 0 6 0 6 1
23 SEMARANG 0 0 6 0 6 1
24 GROBOGAN 0 0 4 3 7 1
25 KOTA MAGELANG 8 4 1 0 13 1
26 KOTA SALATIGA 5 2 1 0 8 1
27 KOTA TEGAL 6 2 2 1 11 1
28 KOTA SEMARANG 6 2 1 0 9 1
29 KOTA SURAKARTA 6 1 1 0 8 1
8 JAWA TIMUR
30 TULUNGAGUNG 0 0 6 0 6 1
31 BONDOWOSO 0 0 6 0 6 1
32 KOTA PASURUAN 9 2 1 0 12 1
33 KOTA KEDIRI 10 2 1 0 13 1
34 KOTA BATU 5 1 1 0 7 1
35 KOTA MADIUN 9 2 1 1 13 1
36 KOTA PROBOLINGGO 6 2 1 1 10 1
37 KOTA SURABAYA 31 7 1 1 40 4
38 KOTA MALANG 8 1 1 0 10 1
9
KALIMANTAN SELATAN 39 KOTA BANJARMASIN 8 3 1 1 13 1
10
KALIMANTAN TIMUR 40 KOTA SAMARINDA 6 1 1 0 8 1

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 10


Skala Usaha Total Jumlah
Provinsi Kabupaten/Kota
Mikro Kecil Menengah Besar Sampel Enumerator
11 LAMPUNG
41 KOTA METRO 4 2 1 1 8 1
42 KOTA BANDAR LAMPUNG 10 2 1 0 13 1
12
RIAU 43 KOTA PEKANBARU 5 2 1 3 11 1
13 SULAWESI SELATAN
44 KOTA PAREPARE 9 3 1 0 13 1
45 KOTA MAKASSAR 15 4 1 0 20 2
14
SULAWESI TENGGARA 46 KOTA KENDARI 3 2 1 1 7 1
15 SULAWESI UTARA
47 KOTA TOMOHON 13 3 0 0 16 2
48 KOTA MANADO 7 1 1 0 9 1
16 SUMATERA BARAT
49 LIMA PULUH KOTA 0 0 6 0 6 1
50 KOTA PAYAKUMBUH 5 3 1 0 9 1
51 KOTA PADANG PANJANG 7 2 1 0 10 1
52 KOTA PADANG 8 3 1 1 13 1
17 SUMATERA SELATAN
53 OGAN KOMERING ULU TIMUR 0 0 6 0 6 1
54 KOTA LUBUKLINGGAU 5 1 1 0 7 1
55 KOTA PALEMBANG 6 2 1 2 11 1
18 SUMATERA UTARA
56 PADANG LAWAS 0 0 6 0 6 1
57 KOTA MEDAN 8 3 1 0 12 1
TOTAL 354 123 114 49 640 67

Panduan Monitoring Stok Beras di Pedagang 11


5. Verifikasi pedagang yang terpilih sebagai sampel untuk melihat status
pedagang, apakah masih beroperasi atau tidak beroperasi atau
beralih fungsi dilakukan oleh aparat dinas yang menangani ketahanan
pangan kabupaten/kota bersama enumerator. Apabila tidak
beroperasi atau beralih fungsi, maka sampel diganti dengan pedagang
lain yang sudah dicadangkan.

2.2. Pengumpulan Data


1. Data dan Informasi
a. Data dan informasi umum tentang pedagang dikumpulkan pada
awal pengumpulan data dengan mengisi kuesioner Form 1,
meliputi :
1) Nama tempat usaha;
2) Nama pemilik/pengelola;
3) Nomor telepon/HP yang dapat dihubungi;
4) Alamat lengkap;
5) Titik koordinat lokasi pedagang (menggunakan open
camera/google map);
6) Omset penjualan per tahun;
7) Kepemilikan gudang;
8) Luas gudang;
9) Jumlah hari kerja dalam satu minggu;
10) Jumlah tenaga kerja.
b. Data dan informasi stok mingguan dikumpulkan dengan mengisi
kuesioner Form 2 (pengambilan data setiap hari Selasa), meliputi:
1) Nama Tempat Usaha/Pedagang;
2) Stok beras medium yang ada di tempat usaha (pada hari
Selasa);
3) Jumlah pembelian beras medium dalam satu minggu yang lalu;
4) Rata-rata harga beli beras medium satu mingguyang lalu;
5) Jumlah penjualan beras medium dalam satu minggu yang lalu;

12
6) Rata-rata harga jual beras medium satu minggu yang lalu;
7) Stok beras premium yang ada di tempat usaha (pada hari
Selasa);
8) Jumlah pembelian beras premium dalam satu minggu yang lalu;
9) Rata-rata harga beli beras premium satu minggu yang lalu;
10) Jumlah penjualan beras premium dalam satu minggu yang lalu;
11) Rata-rata harga jual beras premium satu minggu yang lalu;
12) Daerah asal pembelian beras dan persentase dari total beras
yang dibeli;
13) Daerah tujuan penjualan beras dan persentase dari total beras
yang dijual.

2. Cara pengisian kuesioner:


a. Form 1
 Isikan nama lengkap tempat usaha;
 Isikan nama pemilik/pengelola tempat usaha;
 Isikan nomor telepon atau HP pemilik/pengelola yang dapat
dihubungi;
 Isikan alamat lengkap tempat usaha, tuliskan RT/RW,
dusun/desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan
provinsi;
 Isikan titik koordinat lokasi tempat usaha (dapat dilakukan
dengan open camera, google map, atau aplikasi lain yang
mendukung);
 Isikan besarnya omset penjualan per tahun;
 Isikan kepemilikan gudang (Ada atau Tidak);
 Isikan luas gudang yang dimiliki (meter persegi);
 Isikan jumlah hari kerja per minggu;
 Isikan jumlah tenaga kerja (orang).
b. Form 2
 Isikan nama provinsi;
13
 Isikan nama kabupaten/kota;
 Isikan nama bulan;
 Lingkari salah satu periode pengumpulan data, dan tuliskan
tanggalnya (setiap hari Selasa);
Isikan pada kolom table informasi sebagai berikut :
 Kolom 2 : Nama tempat usaha/pedagang;
 Kolom 3 : Stok beras medium di tempat usaha pedagang pada
hari Selasa;
 KoIom 4 : Jumlah pembelian beras medium satu minggu yang
lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 5 : Rata-rata harga beli beras medium satu minggu
yang lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 6 : Jumlah penjualan beras medium satu minggu yang
lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 7 : Rata-rata harga jual beras medium satu minggu
yang lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 8 : Stok beras premium di tempat usaha pedagang
pada hari Selasa;
 Kolom 9 : Jumlah pembelian beras premium satu minggu yang
lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 10 : Rata-rata harga beli beras premium satu minggu
yang lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);

14
 Kolom 11 : Jumlah penjualan beras premium satu minggu yang
lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 12 : Rata-rata harga jual beras premium satu minggu
yang lalu (dari hari Selasa minggu yang lalu sampai
dengan Senin minggu ini);
 Kolom 13 : Daerah asal pembelian beras, baik dari
kabupaten/kota setempat, luar kabupaten/kota
dalam satu provinsi maupun kabupaten/kota di luar
provinsi;
 Kolom 14 : Persentase beras yang dibeli, baik dari
kabupaten/kota setempat, luar kabupaten/kota
dalam satu provinsi maupun kabupaten/kota di luar
provinsi;
 Kolom 15 : Daerah tujuan penjualan beras, baik ke
kabupaten/kota setempat, luar kabupaten/kota
dalam satu provinsi maupun kabupaten/kota di luar
provinsi;
 Kolom 16 : Persentase beras yang dijual, baik ke
kabupaten/kota setempat, luar kabupaten/kota
dalam satu provinsi maupun kabupaten/kota di luar
provinsi.

3. Pelaksanaan Pengumpulan Data


a. Pengumpulan data dilaksanakan di 640 pedagang, yang terdiri dari
354 pedagang mikro, 123 pedagang kecil, 114 pedagang
menengah, dan 49 pedagang besar yang tersebar di 57
kabupaten/kota pada 18 provinsi;
b. Data dikumpulkan oleh enumerator sesuai dengan form kuesioner;
c. Waktu pengumpulan data dan informasi dari pedagang dilakukan
setiap hari Selasa.

15
4. Pelaporan
a. Enumerator melaporkan data paling lambat hari Kamis setiap
minggu ke Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian
melalui email (bidangakses@yahoo.co.id) atau telpon/fax (021
7804846) atau sms atau whatsapp, ke Dinas yang menangani
ketahanan pangan Provinsi, dan ke Dinas yang menangani
ketahanan pangan Kabupaten/Kota;
b. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi merekap data seluruh
Kabupaten/Kota sampel menggunakan form 3, dan melaporkan
setiap hari Kamis ke Badan Ketahanan Pangan, Kementerian
Pertanian melalui email (bidangakses@yahoo.co.id) atau
telpon/fax (021 7804846) atau sms atau whatsapp.

Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian


(Bidang Akses Pangan)

Dinas yang menangani ketahanan pangan provinsi


(Koordinator)

Dinas yang menangani ketahanan pangan kabupaten

Enumerator 16

Pedagang Pedagang Pedagang


17
BAB III
PENGOLAHAN DATA

Data dan informasi yang dikumpulkan digunakan untuk mengestimasi


besaran stok beras di pedagang secara nasional. Perkiraan besaran stok beras
nasional dilakukan dengan pendekatan direct estimation. Melalui pendekatan
ini, stok nasional dihitung dari perkalian rata-rata data stok sampel dengan
jumlah populasi pedagang per skala usaha.

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut :

a. Input Data
• Mengisi data stok beras ke dalam Form 4;
• Melakukan validasi dan cleaning data stok beras.
Validasi data harus dilakukan untuk melihat dan mengkoreksi data-
data yang ekstrim melalui pengecekan ke lapangan sehingga tidak
terjadi bias data.
b. Penghitungan Perkiraan Besaran Stok

1) Tahap I

• Menghitung rata-rata stok beras medium pada masing-masing skala


usaha pedagang, dengan rumus:
Ʃ𝑆𝑗
X 𝑗 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 =
𝑛𝑗
Keterangan :

j = skala usaha pedagang (1=besar; 2=sedang; 3=kecil; 4 =


mikro)

X j medium = rata-rata stok beras medium di pedagang skala j


ƩSj = total stok beras medium di pedagang skala j
nj = jumlah pedagang skala j yang memberikan data stok
beras medium

18
• Menghitung rata-rata stok beras premium pada masing-masing skala
usaha pedagang di setiap kabupaten/kota sampel, dengan rumus:
Ʃ𝑆𝑗
X 𝑗 𝑝𝑟𝑒𝑚𝑖𝑢𝑚 =
𝑛𝑗
Keterangan :

j = skala usaha pedagang (1=besar; 2=sedang; 3=kecil; 4 =


mikro)

X j premium = rata-rata stok beras premium di pedagang skala j


ƩSj = total stok beras premium di pedagang skala j

nj = jumlah pedagang skala j yang memberikan data stok


beras premium

• Menghitung perkiraan stok beras medium pada masing-masing skala


usaha pedagang, dengan rumus:

ŷj medium = Nj x X j medium

Keterangan :

ŷj medium = perkiraan stok beras medium di pedagang skala j


Nj = jumlah populasi pedagang skala j

X j medium = rata-rata stok beras medium di pedagang kapasitas j

• Menghitung perkiraan stok beras premium pada masing-masing


skala usaha pedagang, dengan rumus:

ŷj premium = Nj x X j premium

Keterangan :

ŷj premium = perkiraan stok beras premium di pedagang skala j


Nj = jumlah populasi pedagang skala j

X j premium = rata-rata stok beras premium di pedagang kapasitas j


19
• Menghitung perkiraan stok beras medium dengan cara
menjumlahkan stok beras medium di pedagang dengan rumus:

⅀ŷ medium = ŷ1 + ŷ2 + ŷ3 + + ŷ4

Keterangan :

⅀ŷ medium = jumlah perkiraan stok beras medium pada seluruh skala


usaha pedagang

ŷ1 = perkiraan stok beras medium pedagang skala usaha besar

ŷ2 = perkiraan stok beras medium pedagang skala usaha


sedang

ŷ3 = perkiraan stok beras medium pedagang skala usaha kecil

ŷ4 = perkiraan stok beras medium pedagang skala usaha mikro

• Menghitung perkiraan stok beras premium dengan cara


menjumlahkan stok beras medium di pedagang dengan rumus:

⅀ŷ premium = ŷ1 + ŷ2 + ŷ3 + + ŷ4

Keterangan :

⅀ŷ premium = jumlah perkiraan stok beras premium pada seluruh skala


usaha pedagang

ŷ1 = perkiraan stok beras premium pedagang skala usaha


besar

ŷ2 = perkiraan stok beras premium pedagang skala usaha


sedang

ŷ3 = perkiraan stok beras premium pedagang skala usaha


kecil

ŷ4 = perkiraan stok beras premium pedagang skala usaha


mikro

20
• Menghitung perkiraan stok beras nasional dengan cara
menjumlahkan stok beras medium dan stok beras premium dengan
rumus:

⅀XY = ⅀ŷ medium + ⅀ŷ premium

Keterangan :

⅀XY = jumlah perkiraan stok beras nasional

⅀ŷ medium = jumlah perkiraan stok beras medium

⅀ŷ premium = jumlah perkiraan stok beras premium

21
BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

4.1. Tugas dan Tanggung Jawab Badan Ketahanan Pangan,


Kementerian Pertanian
1. Menyusun panduan monitoring stok beras di pedagang;
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di pusat, dan dinas
yang menangani ketahanan pangan provinsi, serta kabupaten/kota;
3. Melakukan sosialisasi ke dinas yang menangani ketahanan pangan
provinsi dan kabupaten/kota;
4. Melakukan pemantauan kegiatan pengumpulan dan pelaporan data
dan informasi yang dilakukan oleh enumerator sesuai dengan
panduan;
5. Melakukan validasi data yang telah dikumpulkan oleh enumerator;
6. Mengolah dan menganalisis data, serta menyusun laporan setiap
minggu;
7. Melakukan rekonsiliasi data dan menetapkan angka tetap pada
minggu I bulan berikutnya. Hal ini dilakukan apabila data yang
terkumpul sudah mencapai minimal 85% setiap minggu;
8. Melakukan pembayaran honor kepada enumerator;
9. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

4.2. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas yang Menangani Ketahanan


Pangan Provinsi
1. Melakukan koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian dan dinas yang menangani ketahanan
pangan kabupaten/kota;
2. Melakukan pemantauan pengumpulan kegiatan dan pelaporan data
yang dilakukan oleh enumerator sesuai dengan panduan;
3. Melakukan validasi dan rekapitulasi data yang dikumpulkan oleh

22
enumerator;
4. Menyampaikan rekapitulasi data ke Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian setiap hari Kamis;
5. Mengingatkan enumerator yang terlambat mengirimkan data setiap
minggu;

4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas yang Menangani Ketahanan


Pangan Kabupaten/Kota
1. Melakukan koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian, dinas yang menangani ketahanan pangan
provinsi, dan enumerator;
2. Melakukan pemantauan kegiatan pengumpulan dan pelaporan data
yang dilakukan oleh enumerator sesuai dengan panduan;
3. Mengingatkan enumerator yang terlambat menyampaikan laporan.

4.4. Tugas dan Tanggung Jawab Enumerator


1. Melakukan verifikasi pedagang yang dijadikan sampel;
2. Mengumpulkan data dan informasi dari pedagang sesuai panduan;
3. Melakukan validasi data yang telah dikumpulkan;
4. Melaporkan data setiap hari Kamis ke Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian, dan ditembuskan kepada dinas yang
menangani ketahanan pangan provinsi, dan dinas yang menangani
ketahanan pangan kabupaten/kota.

BAB V
PENUTUP

23
Panduan monitoring stok beras di pedagang disusun sebagai acuan bagi
aparat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta enumerator dalam
mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan data dan informasi stok beras di
pedagang. Hasil monitoring ini diharapkan dapat dijadikan bahan rekomendasi
kebijakan ketersediaan pangan, baik tingkat wilayah maupun nasional.

Form 1.

KUESIONER PROFIL PEDAGANG


MONITORING STOK BERAS DI PEDAGANG
TAHUN 2019

PROVINSI : .....................................
KABUPATEN : .....................................

24
1. Nama Tempat Usaha :
...................................................................................
2. Nama Pemilik/Pengelola :
.........……………………………………………………
3. No Telepon/HP :
…………………………………………………………
4. Alamat Lengkap :
.…………………………………………………………
………………………………………………………..…
5. Titik Koordinat : ………………..(foto dengan open camera)
6. Omset Penjualan : Rp. ..........................Per Tahun
7. Kepemilikan Gudang : Ada/Tidak
8. Luas Gudang : ……………M2 (Meter Persegi)
9. Jumlah Hari Kerja : ...................Hari Per Minggu
10. Jumlah Tenaga Kerja : ……………….. orang

25
Form 2.
KUESIONER MINGGUAN
MONITORING STOK BERAS DI PEDAGANG
TAHUN 2019
PROVINSI : .....................................
KABUPATEN : .....................................
BULAN : ....................................
MINGGU KE- / TANGGAL : I, II, III, IV, V / Selasa,Tanggal..........

Beras Medium Beras Premium Daerah Asal Pembelian Beras Daerah Tujuan Penjualan Beras
Nama
No. Tempat Usaha/ Jumlah Rata-Rata Jumlah Jumlah Rata-Rata Jumlah
Rata-Rata Rata-Rata
Pedagang Stok Pembelian Harga Beli Penjualan Stok Pembelian Harga Beli Penjualan
Harga Jual Harga Jual Asal Kab/Kota/Provf) % Kab/Kota/Prov Tujuang) %
(Kg)a) Beras (Rp/Kg)c) Beras (Kg)a) Beras (Rp/Kg)c) Beras
(Rp/Kg)e) (Rp/Kg)e)
(Kg)b) (Kg)d) (Kg)b) (Kg)d)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

dst

Keterangan:
a. Stok beras di tempat usaha pedagang adalah jumlah beras yang dimiliki/dikuasai oleh pedagang tersebut dalam satu hari (Selasa setiap minggu)
b. Jumlah pembelian beras adalah jumlah beras yang dibeli oleh pedagang satu minggu yang lalu (mulai hari Selasa minggu lalu sampai dengan hari Senin minggu ini)
c. Rata-rata harga beli beras di pedagang adalah rata-rata harga beli beras satu minggu yang lalu (mulai hari Selasa minggu lalu sampai dengan hari Senin minggu ini)
d. Jumlah penjualan beras adalah jumlah beras yang dijual oleh pedagang satu minggu yang lalu (mulai hari Selasa minggu lalu sampai dengan hari Senin minggu ini)
e. Rata-rata harga jual beras di pedagang adalah rata-rata harga jual beras satu minggu yang lalu (mulai hari Selasa minggu lalu sampai dengan hari Senin minggu ini)
f. Daerah asal pembelian beras: (1) Kab/Kota setempat; (2) Luar kab/Kota satu provinsi, sebutkan......; (3) Luar provinsi, sebutkan...... (Kabupaten/kota/provinsi boleh lebih dari satu)
g. Daerah tujuan penjualan beras: (1) Kab/Kota setempat; (2) Luar kab/Kota satu provinsi, sebutkan......; (3) Luar provinsi, sebutkan...... (Kabupaten/kota/provinsi boleh lebih dari satu)

Tanggal...................2019

TTD

(Nama enumerator)
Form 3.

REKAPITULASI DATA DAN INFORMASI PROVINSI

26
MONITORING STOK BERAS DI PEDAGANG
TAHUN 2019

PROVINSI : .....................................
BULAN : ....................................
MINGGU KE- / TANGGAL : I, II, III, IV, V /.Selasa,Tgl..........
Daerah Asal Pembelian Daerah Tujuan Penjualan
Beras Medium Beras Premium
Beras Beras
Rata-Rata
No. Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Rata-Rata Jumlah Rata-Rata Jumlah
Harga Rata-Rata
Stok Pembelian Penjualan Harga Stok Pembelian Harga Beli Penjualan Asal Kab/Kota/Prov
a) Beli a) c) Harga Jual % %
(Kg) Beras c) Beras Jual (Kg) Beras (Rp/Kg) Beras e) Kab/Kota/Provf) Tujuang)
(Rp/Kg) (Rp/Kg)
(Kg)b) (Kg)d) (Rp/Kg)e) (Kg)b) (Kg)d)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1
2

dst

Tanggal...................2019

TTD
(Nama koordinator)

27
Form 4. Rekapitulasi Data dan Informasi Nasional
Nama Jumlah
Stok Beras
Nama Tempat Nama Strata Skala Pembelian
No Provinsi Kabupaten Alamat Medium
Enumerator Usaha/ Pemilik/Pedagang Kabupaten Usaha Beras Medium
(Kg)a)
Pedagang (Kg)b)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1
2
3
dst

640

28
(Lanjutan Tabel Entry Data)
Rata-Rata Rata-Rata
Jumlah Rata-Rata Jumlah Jumlah Rata-Rata
Harga Beli Stok Harga Beli Daerah
Penjualan Harga Pembelian Penjualan Harga Jual Daerah Asal
Beras Beras Beras Tujuan
No Beras Jual Beras Beras Beras Beras Pembelian % %
Medium Premium Premium Penjualan
Medium Medium Premium Premium Premium Beras
(Rp/Kg)c) (Kg)a) (Rp/Kg)c) Beras
(Kg)d) (Rp/Kg)e) (Kg)b) (Kg)d) (Rp/Kg)e)

(1) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

1
2
3
dst

640

29

Anda mungkin juga menyukai