Pembina :
Pengarah :
Penanggung Jawab :
Penyuting :
Penyusun:
Irnawati, S.Si, MM
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
LAMPIRAN .................................................................................................... 31
Lampiran 10. Pengiriman Data Harian Panel Pedagang Eceran (PPE) ......... 81
Salah satu pendekatan untuk memperoleh data dan informasi mengenai harga
dan pasokan pangan yang akurat dari waktu ke waktu adalah dengan metode
panel data, yang diperoleh secara periodik atau berkala (time series) dari
sasaran yang sama. Metode panel data ini terbukti mampu menggambarkan
dinamika perkembangan data dalam kurun waktu relatif panjang. Melalui panel
data harga pangan, akan diperoleh gambaran dinamika perkembangan harga
pangan dari waktu ke waktu dan dapat memprediksi kecenderungan harga
pangan ke depan. Dengan demikian memudahkan dalam melakukan antisipasi
tindakan yang diperlukan.
Pada tahun 2018 kegiatan Panel Harga Pangan terdiri dari: (a) Panel Produsen
di kabupaten yang melaporkan dua kali seminggu (Senin dan Kamis); (b) Panel
Pedagang Mingguan tingkat grosir dan eceran di kabupaten/kota yang
melaporkan dua kali seminggu (Senin dan Kamis); (c) Panel Pedagang Harian
khusus ditingkat eceran di pasar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Karawang, dan Purwakarta (Jabodetabekkarpur) sebagai barometer nasional;
serta (d) Panel Pedagang Harian di tingkat grosir dan eceran di 34 pasar utama
Ibukota Provinsi. Kegiatan Panel Harga 2018 dilaksanakan selama 10 bulan
(Maret-Desember), namun demikian kepada petugas enumerator dihimbau
untuk tetap mengirim data sejak Januari.
Pada tahun 2019 terjadi perubahan dan perbaikan untuk mendapatkan data
harga dan pasokan pangan yang lebih akurat dan up to date. Kegiatan panel
harga Pangan Tahun 2019 semua difokuskan untuk pengiriman secara harian,
baik Panel Produsen maupun Panel Pedagang (Ibukota Provinsi, Ibukota
Kab/Kota dan Jabodetabekkarpur). Selain itu, pengumpulan dan pengiriman
data juga berubah menjadi 12 bulan, mulai bulan Januari sampai dengan
Pada tahun 2019, komoditas yang di pantau maupun cara pengiriman data
masih sama dengan tahun 2018. Pengiriman data harga dan pasokan selain
melalui SMS dan input Website, disediakan juga pengiriman melalui aplikasi
android “Panel Harga Pangan BKP””
Tujuan penyusunan Panduan Teknis Panel Harga Pangan Tahun 2019 adalah
sebagai acuan bagi Dinas yang menangani ketahanan pangan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota, serta petugas pengumpul data (enumerator) untuk
mengumpulkan dan melaporkan data yang akurat dan up to date. Berdasarkan
panduan ini, petugas di daerah diharapkan mampu menguasai metode panel
untuk pemantauan harga dan pasokan pangan sehingga dapat melaksanakan
pengumpulan dan pelaporan data panel dengan baik, benar dan dapat dipercaya
(reliable). Data dan informasi tersebut akan digunakan sebagai bahan masukan
dan rumusan kebijakan pengendalian harga dan pasokan pangan, baik di pusat
maupun daerah.
Keluaran yang diharapkan dari Panduan Teknis Panel Harga Pangan Tahun
2019 adalah tersedianya acuan pelaksanaan pengumpulan dan pengiriman data
Panel Harga Pangan untuk petugas di daerah.
2. Tersedianya hasil analisis tentang harga dan pasokan pangan, baik nasional
maupun daerah (provinsi dan kabupaten/kota) secara periodik sebagai
bahan perumusan kebijakan.
Kegiatan Panel Harga Pangan Tahun 2019 merupakan kelanjutan dan perbaikan
kegiatan panel harga pangan tahun 2018 yang sudah dilakukan sejak tahun
2010. Kegiatan Panel Harga Pangan Tahun 2019 akan dilaksanakan di 518
kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi, dengan melibatkan 928 orang
enumerator kabupaten/kota sebagai petugas pengumpul dan pelapor, 34 orang
enumerator ibukota provinsi dan 50 orang enumerator wilayah
Jabodetabekkarpur. Selanjutnya enumerator tersebut melaporkan data yang
dikumpulkan melalui Short Message Service (SMS), website, aplikasi android
Panel Harga Pangan BKP dan hasilnya dapat diunduh di website panel harga
pangan yaitu: http://panelhargabkp.pertanian.go.id.
Objek yang menjadi panel dalam kegiatan ini semua ”kabupaten/kota” yang
terpilih sebagai lokasi panel. Pada setiap lokasi panel akan diamati tentang
harga dan pasokan, serta informasi lain yang berpengaruh terhadap perubahan
harga dan pasokan. Kesimpulan yang akan diperoleh dari hasil analisis terhadap
data yang dikumpulkan tersebut diharapkan dapat menggambarkan kondisi
harga dan pasokan pangan baik di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Kegiatan Panel Harga Pangan Tahun 2019 terdiri dari: (1) Panel Produsen di
tingkat kabupaten/kota; (2) Panel Pedagang (Grosir dan Eceran) di
kabupaten/kota; (3) Panel Pedagang (Grosir dan Eceran) Provinsi dan (4) Panel
Pedagang (Eceran) khususnya di wilayah Jabodetabekkarpur.
3. Metode panel data adalah data yang dikumpulkan melalui pengamatan &
pencatatan secara berkala (time series) dan antar subjek (cross-section)
terhadap sekumpulan objek
5. Beras Medium: beras yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, atau jika
berdasarkan kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki derajat sosoh minimal
95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25%.
6. Beras Premium: jenis beras yang kualitasnya bagus dan biasanya banyak
dikonsumsi oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, atau jika
berdasarkan kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki derajat sosoh minimal
95%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 15%.
7. Beras Termurah: jenis beras yang kualitasnya paling rendah, atau harganya
paling murah di lokasi pemantauan.
8. Jagung Pipilan Kering: bulir jagung yang telah dipisahkan dari kelobot (kulit
yang melapisi buah jagung) dan dari tongkolnya.
9. Kedelai biji kering: kedelai yang sudah terlepas dari kulit polongnya.
10. Bawang Putih Bonggol: bawang putih yang memiliki ciri yaitu ukuran
kerompolnya yang besar, tapi justru ukuran siungnya kecil-kecil. Sedangkan
untuk tekstur dan karakteristik umbinya bisa dibilang hampir mirip.
11. Bawang Putih Kating: bawang putih yang mempunyai ciri-ciri ukuran
kerompolnya yang kecil, namun siungnya besar-besar. Bagian dagingnya
cenderung padat dan basah, sedangkan kulit luarnya putih bersih seperti
kertas. Aroma bawang putih kating lebih kuat dari bawang putih biasa.
12. Daging sapi murni: daging konsumsi yang sudah dipisahkan dari bagian
tulang.
13. Daging ayam ras: daging ayam konsumsi dalam bentuk karkas.
14. Minyak goreng curah: minyak goreng yang dijual dalam bentuk curah.
16. Pasokan pangan adalah aliran pangan dari satu sumber ke tempat lain.
20. Pejabat struktural adalah pegawai yang mempunyai jabatan secara tegas
ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-
tingkat dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon
I/a).
21. Pelaku usaha pangan adalah setiap orang yang bergerak pada satu atau
lebih subsistem agribisnis pangan. Perannya sebagai penyedia masukan
produksi, proses produksi, pengolahan, pemasaran, perdagangan, dan
penunjang.
22. Penggilingan padi besar (PPB) adalah penggilingan padi dengan kapasitas
produksi > 3 ton beras per jam dengan konfigurasi mesin penggilingan padi
terdiri dari dryer, cleaner, husker, separator dan polisher (D-C-H-S-P-P-P).
Penggilingan padi besar dapat melakukan 3 kali atau lebih proses
penyosohan atau disebut dengan penggilingan padi 1 phase.
23. Penggilingan padi menengah (PPM)/sedang adalah penggilingan padi
dengan kapasitas produksi 0,75 - 3 ton beras per jam dengan konfigurasi
mesin penggilingan padi terdiri dari cleaner, husker, separator dan polisher
(C-H-S-P-P). Penggilingan padi menengah dapat melakukan 2 kali proses
penyosohan atau disebut dengan penggilingan padi 2 phase.
24. Penggilingan padi kecil (PPK) adalah penggilingan padi dengan kapasitas
produksi < 0,75 ton beras per jam dengan konfigurasi mesin penggilingan
padi terdiri dari husker dan polisher (H-P). Penggilingan padi kecil biasanya
hanya melakukan 1 kali penyosohan atau disebut dengan penggilingan padi
1 phase.
25. Petani adalah warga negara Indonesia, baik perseorangan maupun beserta
keluarganya yang melakukan usaha pertanian. Petani disebut juga pelaku
utama pembangunan pertanian.
Panel adalah sekumpulan objek yang disurvei secara periodik pada kurun waktu
tertentu. Panel data sering disebut juga sebagai longitudinal data atau cross-
sectional time series data, yaitu kumpulan data tentang kasus-kasus di dalam
panel yang diamati secara berkala (time series). Data panel dapat menjelaskan
dua macam informasi yaitu: informasi cross-section pada perbedaan antar
subjek, dan informasi time series yang merefleksikan perubahan pada subjek
waktu. Ketika kedua informasi tersebut tersedia, maka analisis data panel dapat
digunakan.
Dengan pengamatan berulang terhadap data cross section yang cukup, analisis
data panel memungkinkan seseorang dalam mempelajari dinamika perubahan
dengan data time series. Kombinasi data time series dan cross section dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas data dengan pendekatan yang tidak
mungkin dilakukan dengan menggunakan hanya salah satu dari data tersebut.
Analisis data panel dapat mempelajari sekelompok subjek jika kita ingin
mempertimbangkan baik dimensi data maupun dimensi waktu.
(2) Di setiap provinsi, dipilih pasar grosir dan eceran terbesar yang menjual
bahan pangan dan terletak di ibukota provinsi untuk pelaksanaan Panel
Pedagang tingkat provinsi.
(5) Untuk memantau harga dan pasokan bawang merah, cabai merah
dan cabai rawit merah tingkat petani, selanjutnya dapat ditetapkan
kabupaten sentra produksi bawang merah, cabai merah dan cabai
rawit merah sebagai lokasi Panel Produsen. Kabupaten/kota sentra
produksi bawang merah, cabai merah dan cabai rawit merah seperti
terlihat pada Tabel 1-3. (update dari Direktorat Jenderal Hortikultura)
Tabel 1. Daerah Sentra Produksi Bawang Merah
No Provinsi Kabupaten
1 Jawa Tengah Brebes, Demak, Pati, Kendal, Tegal
2 Jawa Timur Nganjuk, Probolinggo, Malang, Sampang,
Bojonegoro
3 NTB Bima, Sumbawa, Lombok Timur
4 Jawa Barat Cirebon, Bandung, Garut, Majalengka
5 Sulawesi Selatan Enrekang, Bantaeng, Bone
6 Sumatera Barat Solok, Solok Selatan, Tanah datar, Agam
7 Sulawesi Tengah Poso, Donggala, Parigi Moutong
8 Sumatera Utara Karo, Dairi, Simalungun, Samosir
9 DI Yogyakarta Bantul, Kulon Progo< Gunung Kidul
10 Bali Bangli
Sumber: Luas Panen Bawang Merah Tahun 2018 per Kabupaten, update Januari 2019 Ditjen. Hortikultura-
Kementan.
No Provinsi Kabupaten
1 Aceh Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Gayo Lues
2 Sumatera Utara Karo, Simalungun, Dairi, Batu Bara
3 Sumatera Barat Tanah Datar, Limapuluh Kota, Agam, Solok
4 Sumatera Selatan OKI, Banyuasin, Ogan Ilir, OKU Timur
5 Jambi Merangin, Kerinci, Sarolangun, Muaro Jambi
6 Bengkulu Rejang Lebong, Kepahiyang, Muko-Muko
7 Lampung Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung
Tengah, Pesawaran, Lampung Barat
(6) Berdasarkan poin (1) sampai (5) di atas, lokasi Panel Produsen dan
Panel Pedagang dapat ditetapkan sebagai berikut:
(1) Kuesioner
a. Enumerator mengumpulkan data dengan cara mengisi kuesioner baku
yang telah dirancang untuk masing-masing enumerator, terdiri dari:
(a) Kuesioner Data Dasar; (b) Kuesioner Data Enam Bulanan; dan
(c) Kuesioner Harian untuk Panel Produsen, dan Panel Pedagang
Kab/kota. Sedangkan enumerator panel Pedagang Provinsi dan
Pedagang Jabodetabekkarpur hanya mengisi Kuisioner Harian dan
Rekapitulasi 3 (tiga) Bulanan.
b. Kuesioner Data Dasar diisi hanya SEKALI pada awal kegiatan oleh
semua enumerator kabupaten/kota (Enumerator-PRD & Enumerator-
PDG Kab/kota) dikompilasi oleh koordinator provinsi dikirimkan melalui
email ke laporanpanelbkp@gmail.com atau Fax ke Pusat Distribusi
dan Cadangan Pangan cq. Bidang Harga Pangan (021) 7804496;
KOMODITI VARIABEL
1) Padi a) Perkiraan luas panen,
b) harga gabah kering panen (GKP) di
petani (kadar air/KA 19-25%)
c) harga gabah kering panen (GKP) di
penggilingan (KA 14-18%),
d) harga dan stok gabah kering giling
(GKG)di pengglingan (KA maks 14%)
e) harga dan stok beras medium di
penggilingan (KA maks 14%, derajat
sosoh minimal 95%, butir patah maks (
25%)
f) harga dan stok beras premium di
penggilingan (KA maks 14%, derajat
sosoh minimal 95%, butir patah maks
15%).
3) Kedelai biji kering • Harga jual kedelai biji kering oleh petani
ke pedagang pengumpul
KOMODITI VARIABEL
Harga Jagung 3 petani yang menjual Dicatat rata-rata harga jual petani
Pipilan Kering jagung pipilan kering kepada pedagang pengumpul atau
Tingkat Petani atau 3 pedagang rata-rata harga beli pedagang
pengumpul yang
pengumpul dari petani dalam satu
membeli langsung dari
petani dalam satu wilayah kabupaten (kecamatan
wilayah kabupaten sentra) pada saat pendataan,
(kecamatan sentra) Jagung dalam bentuk pipilan kering
KA 20% yang ditujukan untuk
pakan ternak.
Harga Kedelai 3 petani yang menjual Dicatat rata-rata harga jual petani
Biji Kering kedelai biji kering atau kepada pedagang pengumpul atau
Tingkat Petani 3 pedagang rata-rata harga beli pedagang
pengumpul yang
pengumpul dari petani dalam satu
membeli langsung dari
petani dalam satu wilayah kabupaten (kecamatan
wilayah kabupaten sentra) pada saat pendataan
(kecamatan sentra)
Harga Bawang 3 petani yang menjual Dicatat rata-rata harga jual petani
merah bawang merah atau 3 kepada pedagang pengumpul atau
pedagang pengumpul rata-rata harga beli pedagang
yang membeli
pengumpul dari petani dalam satu
langsung dari petani
dalam satu wilayah wilayah kabupaten (kecamatan
kabupaten (kecamatan sentra) pada saat pendataan
sentra)
Harga Cabai 3 petani yang menjual Dicatat rata-rata harga jual petani
Merah Keriting cabai merah keriting kepada pedagang pengumpul atau
atau 3 pedagang rata-rata harga beli pedagang
pengumpul yang
pengumpul dari petani dalam satu
membeli langsung dari
Harga Cabai 3 petani yang menjual Dicatat rata-rata harga jual petani
Rawit Merah cabai rawit merah atau kepada pedagang pengumpul atau
3 pedagang rata-rata harga beli pedagang
pengumpul yang pengumpul dari petani dalam satu
membeli langsung dari wilayah kabupaten (kecamatan
petani dalam satu sentra) pada saat pendataan
wilayah kabupaten
(kecamatan sentra)
Stok Gabah dan 3 Penggilingan Padi Dicatat jumlah gabah dan beras
Beras (skala besar, sedang, yang ada di gudang penggilingan
dan kecil) di wilayah pada saat pendataan
kabupaten
CARA PENGUMPULAN
VARIABEL RESPONDEN
DATA
a. Pedagang Grosir
Harga Pangan Tingkat
Pedagang Grosir:
1. Beras premium 3 pedagang grosir di Dicatat rata-rata harga
2. Beras medium pasar kabupaten/kota penjualan dari
3. Beras termurah (letaknya di depan,
Pasokan Pangan
Tingkat Pedagang
Grosir:
1. Beras premium 3 pedagang grosir di Dicatat volume
2. Beras medium pasar kabupaten/kota pemasukan (pasokan)
3. Beras termurah (letaknya di depan, bahan pangan ke
4. Jagung pipilan tengah dan belakang pedagang grosir
kering pasar). Jika di pasar sebelum tanggal
5. Kedelai biji kering kabupaten tidak ada pendataan: Pelaporan
6. Bawang merah pedagang grosir, maka data hari Senin diambil
7. Bawang putih pedagang grosir bisa dari pasokan yang
bonggol dipilih yang lokasinya masuk hari Minggu, dst.
8. Bawang putih di luar pasar
kating kabupaten (letaknya
9. Cabai merah menyebar), tapi masih
keriting dalam satu wilayah
10. Cabai rawit merah kabupaten/kota
11. Daging ayam ras
12. Telur ayam ras
13. Gula pasir lokal
14. Daging Sapi Murni Satu (1) pedagang Dicatat jumlah daging
Tingkat yang memotong sapi sapi hasil pemotongan
Pemotong/RPH di tempat sapi hidup oleh
pemotongan/RPH pemotong/RPH
sebelum tanggal
pendataan: Pelaporan
data hari Senin diambil
b. Pedagang Eceran
Harga Pangan Tingkat 3 pedagang eceran di Dicatat rata-rata harga
Pedagang Eceran: pasar kabupaten/kota penjualan dari pedagang
1. Beras premium dalam satu wilayah eceran pada saat
2. Beras medium kabupaten (letaknya di pendataan
3. Beras termurah depan, tengah dan
4. Jagung pipilan belakang pasar).
kering
5. Kedelai biji kering
6. Bawang merah
7. Bawang putih
(bonggol)
8. Bawang putih
(kating)
9. Cabai merah
keriting
10. Cabai rawit merah
11. Daging sapi murni
12. Daging ayam ras
13. Telur ayam ras
14. Gula pasir
curah/lokal
15. Minyak goreng
curah
16. Tepung terigu curah
c. Hasil dari laporan Panel PRD dan Panel PDG dapat diakses melalui
website http://panelhargabkp.pertanian.go.id/.
Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2019 BKP Pusat tidak melakukan
sosialisasi kegiatan panel harga pangan. Sosialisasi dilaksanakan
penanggung jawab panel di masing-masing provinsi dengan mengundang
seluruh enumerator di wilayahnya untuk menyamakan persepsi tentang
pelaksanaan kegiatan, metode analisis dan pelaporan. Kewajiban
penanggung jawab panel di provinsi harus melakukan:
c. Validasi data, jika ditemukan informasi yang kurang akurat dari data
yang dikirimkan enumerator.
5.1. Monitoring
4. Hasil analisis data panel harian dikirimkan kepada Pusat Distribusi dan
Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan setiap tiga bulan.
Kegiatan Panel Harga Pangan adalah salah satu program yang diinisiasi Pusat
Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan sejak tahun 2010.
Kegiatannya dilakukan rutin setiap tahun, dengan cakupan wilayah pengamatan
terus diperluas setiap tahun, dan mulai tahun 2016 sudah mencakup seluruh
wilayah kabupaten/kota di Indonesia.
Pada tahun 2019, Kegiatan panel harga pangan baik panel produsen dan panel
pedagang dilaksanakan secara harian pada 34 ibukota Provinsi, dan dilakukan
pengembangan software di website dan di android. Pengembangan software
antara lain terkait perubahan data mingguan menjadi harian, serta adanya
penambahan input data semesteran yaitu data peningkatan HBKN dan analisa
usahatani. Pengiriman data harga dan pasokan selain melalui sms dan website,
masih disediakan juga pengiriman melalui aplikasi android “Panel Harga Pangan
BKP”.
Panel harga pangan merupakan informasi harga yang dinamis terjadi di suatu
wilayah, menjadi informasi yang sangat krusial sebagai bahan kebijakan
pengembangan pangan ke depan. Dengan memiliki panel harga, akan
bermanfaat untuk membangun sistem informasi model pendataan harga dan
pasokan pangan yang mudah diakses baik di Pusat dan Daerah.
Mengingat demikian pentingnya data panel harga pangan ini, maka agar
kegiatan panel harga pangan ini dapat berjalan efektif dan efisien, diharapkan
bagi semua pelaksana teknis di lapangan dapat melaksanakan kegiatan sesuai
dengan panduan ini.
(Diisi oleh Enumerator-PRD dan dikirim hanya SATU KALI pada saat pendataan
pertama, menggambarkan kondisi wilayah kabupaten)
1. Berapa produksi dan luas tanam/populasi pada tahun ini dan tahun
sebelumnya?
Luas Tanam (ha) /
Produksi (ton)
Komoditas Populasi (ekor)
2018 2019 2018 2019
Padi
Jagung pipilan kering
Kedelai biji kering
Bawang merah
Cabai merah keriting
Cabai rawit merah
Telur ayam ras
Ayam ras
Sapi Hidup
Bawang merah
(Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PRD pada bulan Maret dan September,
menggambarkan kondisi wilayah kabupaten)
A. Harga Satuan
1. Upah/Jasa/Tenaga Kerja/Ternak/Traktor
Wanita (1)
Jenis Pria (1) Traktor (2) Ternak (3)
(Rp/Org/h
Upah/Sewa/Jasa (Rp/Org/hr) (Rp/Org/hr) (Rp/Org/hr)
r)
- Upah Harian x x
- ½ harian x x
- Borongan
- ...............
- ...............
Keterangan: 1) Termasuk makan dan rokok yaitu Rp…………..
2) Termasuk operator dan bahan bakar (BBM)
3) Termasuk operator
IV. Pendapatan
1. Ongkos Angkut :
a. Sawah – pinggir jalan : Rp
b. Sawah – rumah : Rp
c. Rumah – penggilingan : Rp
d. Sawah – penggilingan : Rp
2. Biaya di luar ongkos angkut yang dikeluarkan untuk membeli gabah
a. Upah bongkar muat (BM): Rp
b. Biaya retribusi : Rp
c. Lain-lain : Rp
3. Berapa rata-rata volume pembelian gabah petani (per hari) pada saat
panen raya dan musim paceklik? kg
4. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan gabah menjadi
beras:
a. Upah jemur : Rp
b. Rendemen GKP – GKG : Rp
c. Upah giling :Rp
d. Rendemen GKG – beras : %
e. Biaya pengemasan :Rp
f. Harga karung :Rp
g. Lain-lain :Rp
5. Kemana tujuan penjualan beras?
8. Berapa stok gabah dan beras di penggilingan per hari pada pada saat
panen raya dan musim paceklik?
a. Pengairan Rp/Ha/MT
b. Pajak Tanah Rp/Ha/Th
c. Sewa lahan Rp/Ha/MT
d. Biaya Modal (bunga bank) Rp/Ha/MT
e. Lain-lainya
TOTAL BIAYA LAIN-LAIN
IV. Pendapatan
a. Pengairan Rp/Ha/MT
b. Pajak Tanah Rp/Ha/Th
c. Sewa lahan Rp/Ha/MT
d. Biaya Modal Rp/Ha/MT
e. Lain-lainnya
TOTAL BIAYA LAIN-LAIN
IV. Pendapatan
IV. Pendapatan
IV. Pendapatan
I. Biaya Produksi
Harga per
No Keterangan Satuan Volume Nilai
Satuan
A. Biaya Variabel
1. Sapi Bakalan
a. Berat sapi bakalan
b. Harga sapi bakalan
2. Pakan
a. Jagung
b. Ampas Singkong
c. Konsentrat
d.
e.
f.
Vitamin, Mineral dan
3. Suplemen
a.
b.
c.
d.
e.
4. Vaksin dan obat-2an
a.
b.
c.
5. Tenaga Kerja Langsung
6. Biaya Lainnya
Jumlah Biaya Variabel
B. Biaya Tetap
1. Biaya Sarana dan Prasarana
a. Sewa Lahan
b. Sewa Bangunan
c. Sewa Mesin
d. Sewa Alat dan
Perlengkapan
e. Kandang
2. Biaya Operasional
a. Lahan
b. Bangunan
c. Mesin
d. Alat dan Perlengkapan
A. Biaya Variabel
1. Angkutan Pemasaran
2. Biaya Lainnya
Jumlah Biaya Variabel
B. Biaya Tetap
Pajak, Iuran, Retribusi dan
1. Pungutan
2. Biaya Lainnya
Jumlah Biaya Tetap
Total Biaya Pemasaran
A. Pendapatan Kotor
1. Penjualan Sapi Hidup
a. Jumlah sapi hidup yang akan
dijual Ekor
b. Berat rata-rata per ekor Kg
c. Harga jual sapi Rp/Kg BH
Hasil Penjualan Sapi
2. Penjualan Hasil Sampingan
a. Kotoran Basah Rp/Kg
b. Kotoran Kering Rp/Kg
Hasil Penjualan Kotoran
Total Hasil Penjualan
B. Pengeluaran (Biaya-Biaya) Rp
C. Pendapatan Bersih (A-B) Rp
D. % Keuntungan %
a. Transportasi
b. Iklim/cuaca :
Pasang-surut
Ombak besar
c. Bencana :
Banjir
Gempa bumi
Longsor
*) Yang dimaksud pedagang grosir untuk komoditas daging sapi adalah RPH
7. Biaya operasional
Biaya operasional
Biaya Bongkar
Komoditas Retribusi Lain-lain
angkut muat
(Rp/Hari) (Rp/Hari)
(Rp/Ton) (Rp/Ton)
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir Lokal
(Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PDG pada bulan Maret dan September,
menggambarkan kondisi setiap responden pedagang)
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir Lokal
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Minyak Goreng Curah
Tepung Terigu Curah
Daging Sapi
A. PANEL PRODUSEN
Buka http://panelhargabkp.pertanian.go.id/
Klik menu Input Harga
Klik Simpan
Melalui via Website panel yaitu untuk data enam bulanan pedagang point
10 (persen kenaikan/penurunan volume penjualan dari kondisi normal
menjelang HBKN)
Buka http://panelhargabkp.pertanian.go.id/
Klik menu Input Harga
Klik
Isikan Data Persentase HBKN pada form Input Data Persentase HBKN
Klik Simpan
No Komoditas Satuan P1 P2 P3 Ā
1 Harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp/kg
Tingkat Penggilingan
2 Harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp/kg
Tingkat Penggilingan
3 Harga Beras Medium Tingkat Rp/kg
Penggilingan
4 Harga Beras Premium Tingkat Rp/kg
Penggilingan
Harga Jagung, kedelai, bawang merah, cabai Tingkat Petani dan sapi hidup
Tingkat Peternak
No Komoditas Satuan P1 P2 P3 Ā
1 Jagung Pipilan Kering Rp/kg
2 Kedelai Biji Kering Rp/kg
3 Cabai Merah Keriting Rp/kg
4 Cabai Rawit Merah Rp/kg
5 Bawang merah Rp/kg
6 Sapi Hidup Tk. Peternak Rp/Kg
Contoh:
PANELPRD 090118#31#2700#3400#4100#4800#5500#6200#6900#7600#
8300#9000#9700#39#47
Kirim ke: 2106
Keterangan :
Tanggal : Format hhbbtt (h-hari b-bulan t-tahun), 6 digit angka,
contoh: 090118 (9 Januari 2018)
Prosen : Prosentase Luas Panen Padi,
dalam %, bilangan bulat, contoh: 31
Harga1 : Harga GKP Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 2700
Harga2 : Harga GKP Tingkat Penggilingan,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 3400
Harga3 : Harga GKG Tingkat Penggilingan,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 4100
Harga4 : Harga Beras Medium Tingkat Penggilingan,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 4800
Harga5 : Harga Beras Premium Tingkat Penggilingan,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 5500
Harga6 : Harga Jagung Pipilan Kering Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 6200
Harga7 : Harga Kedelai Biji Kering Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 6900
Harga8 : Harga Cabai Merah Keriting Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 7600
Harga9 : Harga Cabai Rawit Merah Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 8300
Harga10 : Harga Bawang Merah Tingkat Petani,
dalam Rp/Kg, bilangan bulat, contoh: 9000
4. Masukan data produsen pada kolom seperti di bawah ini, klik kirim laporan
setelah selesai mengisi. (update gambar)
Keterangan:
1) Beras Premium : jenis beras yang kualitasnya bagus dan biasanya banyak
dikonsumsi oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas, atau jika
berdasarkan kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki derajat sosoh minimal 95%,
kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 15% dan dan total butir beras lainnya
0%
2) Beras Medium: beras yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, atau jika
berdasarkan kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki derajat sosoh minimal 95%,
kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25% dan total butir beras lainnya 5%.
3) P1 = pedagang ke-1, P2 = pedagang ke-2, P3 = pedagang ke-3, Ā = nilai rata-rata
Contoh:
PANELPPG 090118#12000#31#9000#39#8000#47#4800#52#5500#63#15000
#71#14000#79 #20000#87#15000#95#40000#100#80000#100#28000#100#
20000#20#10000#125
Keterangan :
: Format hhbbtt (h-hari b-bulan t-tahun), 6 digit angka,
Tanggal
contoh: 090118 (9 Januari 2018)
: Harga Jual Beras Premium, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg1
contoh: 12000
: Pasokan Beras Premium, dalam Kuintal, bilangan bulat,
Psok1
contoh: 31
: Harga Jual Beras Medium, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg2
contoh: 9000
: Pasokan Beras Medium, dalam Kuintal, bilangan bulat,
Psok2
contoh: 39
: Harga Jual Beras Termurah, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg3
contoh: 8000
: Pasokan Beras Termurah, dalam Kuintal, bilangan bulat,
Psok3
contoh: 47
Catatan:
Data di atas merupakan Harga Jual dan pasokan rata-rata dari 3
pedagang grosir besar di wilayah kabupaten
Buka http://panelhargabkp.pertanian.go.id/
Klik Simpan
PANELPPE<spasi>Tanggal<pagar>Hrg1<pagar>Psok1<pagar>Hrg2<pagar
>Psok2<pagar>Hrg3<pagar>Psok3<pagar>Hrg4<pagar>Psok4<pagar>Hrg
5<pagar>Psok5<pagar>Hrg6<pagar>Psok6<pagar>Hrg7<pagar>Psok7<pa
gar>Hrg8<pagar>Psok8<pagar>Hrg9<pagar>Psok9<pagar>Hrg10<pagar>
Psok10<pagar>Hrg11<pagar>Psok11<pagar>Hrg12<pagar>Psok12<pagar
>Hrg13<pagar>Psok13<pagar>Hrg14<pagar>Psok14<pagar>Hrg14<pagar
>Psok14<pagar>Hrg15<pagar>Psok15<pagar>Hrg16<pagar>Psok16
Contoh:
PANELPPE 090118#13000#31#9500#39#8500#47#5500#52#6000#63#20000
#71#18000#79 #25000#87#20000#95#55000#100#110000#100#35000#100#
24000#20#12500#125#12000#20#8000#50
Keterangan :
: Format hhbbtt (h-hari b-bulan t-tahun), 6 digit angka,
Tanggal
contoh: 090118 (9 Januari 2018)
: Harga Jual Beras Premium, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg1
contoh: 13000
: Pasokan Beras Premium, dalam Kg, bilangan bulat,
Psok1
contoh: 31
: Harga Jual Beras Medium, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg2
contoh: 9500
: Pasokan Beras Medium, dalam Kg, bilangan bulat,
Psok2
contoh: 39
: Harga Jual Beras Termurah, dalam Rp/Kg, bilangan bulat,
Hrg3
contoh: 8500
: Pasokan Beras Termurah, dalam Kg, bilangan bulat,
Psok3
contoh: 47
Buka http://panelhargabkp.pertanian.go.id/
Klik Simpan
Data untuk mengisi kuesioner ini diperoleh dari pasar besar yang ada di
provinsi/kabupaten/kota. Sampel pasar adalah pasar yang menjadi barometer
harga di wilayah provinsi/kabupaten/kota dan menjual komoditas pangan, baik
dalam jumlah besar (grosir) maupun kecil (eceran).
Di pasar tersebut, dipilih tiga pedagang grosir dan tiga pedagang eceran yang
masing-masing letaknya berada di bagian depan, tengah dan belakang pasar.
Apabila di dalam sampel pasar kabupaten tidak ada pedagang grosir, maka
pedagang grosir bisa dipilih yang lokasinya di luar sampel pasar (letaknya
menyebar) tapi masih dalam satu wilayah kabupaten. Pedagang yang dijadikan
sampel panel harus tetap (tidak berubah).
Yang dimaksud pedagang grosir adalah pedagang yang menjual komoditas
pangan kepada pedagang eceran atau konsumen. Sedangkan pedagang eceran
adalah pedagang yang menjual komoditas pangan langsung kepada konsumen.
1. Tingkat Pedagang Grosir
a. Harga (Rp/kg) : merupakan harga penjualan komoditas pangan (beras
premium, beras medium, beras termurah, jagung pipilan kering, kedelai
biji kering, bawang merah, bawang putih (bonggol), bawang putih
(kating), cabe merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, telur
ayam ras dan gula pasir lokal) oleh pedagang grosir ke pedagang
eceran pada saat pendataan.
Pasokan (kw): merupakan volume pemasukan harian komoditas
pangan ke pedagang grosir sehari sebelum pendataan, misalnya:
pendataan hari senin, data yang diambil merupakan volume pemasukan
hari minggu.
b. Harga Daging Sapi Tingkat Pemotong/RPH (Rp/kg): merupakan
harga jual daging sapi murni oleh satu orang pemotong/RPH ke
pedagang eceran.
Pasokan (kw): merupakan volume pemasukan harian daging sapi hasil
pemotongan sapi hidup oleh pemotong/RPH sehari sebelum
pendataan. misalnya: pendataan hari senin, data yang diambil
merupakan volume pemasukan hari minggu.
Isikan data-data yang dibutuhkan pada kolom P1 untuk sampel
pedagang grosir kesatu, kolom P2 untuk sampel pedagang grosir
kedua, dan P3 untuk sampel pedagang grosir ketiga. Isikan juga data
SURAT PERNYATAAN
Materai
6000
......................................
SURAT PERNYATAAN
........................, 2019
Materai
6000
......................................