Anda di halaman 1dari 64

i

TIM PENYUSUN

Pembina
Kepala Badan Pangan Nasional
Pengarah
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan
Penanggung Jawab
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Penyunting
Freddy, S.T.P., M.Sc., M.P.S., Ph.D.
(Analisis Kebijakan Ahli Muda)
Lalang Ken Handita, S.Sos, M.M.
(Analisis Ketahanan Pangan Ahli Muda)
Wiwi Sumirat, S.P.
(Analisis Ketahanan Pangan Ahli Muda)

Penyusun
Jan Piter Sinaga, S.T.P., M.Si.
Yudhi Harsatriadi Sandyatma, S.Sos., M.Sc.
Denny Eswant Kosasih, S.P., M.Si.
Ir. Ratna
Leni Pangaribuan, S.Pd., M.M.
Rizki Khoirunnisa K, S.Kom.
M. Musyafa Al Faruq, S.T.P.
Salehah Nuladani Halimah, S.Gz.
Anita Rahmalia, S.T.P.

ii
KATA PENGANTAR

Harga pangan merupakan variabel pembentuk inflasi di suatu wilayah,


dimana perubahan harga pangan sangat dinamis dan menentukan
arah kebijakan pengendalian stabilisasi pasokan dan harga pangan
(SPHP) untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik
pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu pendukung
pengambilan keputusan yaitu tersedianya data dan informasi harga
pangan yang valid dan mutakhir baik di tingkat produsen dan
konsumen. Oleh karena itu, ketersediaan dan update data harga
pangan pokok menjadi sangat penting.
Sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021
tentang Badan Pangan Nasional dan Perbadan Nomor 2 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pangan Nasional,
Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan memiliki salah satu
tugas pokok dan fungsi adalah pengumpulan, pengiriman dan
pengolahan data harga pangan.
Sehubungan hal tersebut, Panduan Teknis Panel Harga Pangan
Tahun 2023 disusun untuk menjadi acuan bagi petugas
penanggungjawab panel harga pangan di provinsi maupun petugas
pengelola data dan enumerator di lapang untuk memahami obyek
pengumpulan data harga pangan, teknis pengiriman, pelaporan dan
analisis hasil pelaporan data harga pangan.

Jakarta, 16 Januari 2023


Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan

Dr. I Gusti Ketut Astawa, S.Sos, M.M.

iii
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN .....................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................v
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Keluaran ................................................................. 1
1.3 Ruang Lingkup .......................................................................... 2
1.4 Pengertian/Definisi ................................................................... 2
II PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................. 6
2.1 Penetapan Provinsi, dan Kabupaten .......................................... 6
2.2 Panel Produsen .......................................................................... 8
2.3 Panel Grosir ............................................................................... 9
2.4 Panel Eceran ............................................................................ 10
2.5 Ketentuan Enumerator ............................................................. 10
III. CAKUPAN KOMODITAS DAN PELAPORAN DATA ..................... 13
3.1 Cakupan Komoditas, Responden Dan Pengumpulan Data ..... 13
3.1.1 Panel Produsen .................................................................... 13
3.1.2 Panel Konsumen ................................................................... 17
3.2 Pelaporan Data ........................................................................ 18
3.3 Periode Pelaporan.................................................................... 23
IV. ORGANISASI DAN TATA KERJA ................................................. 25
V. TITIK KRITIS KEGIATAN, MONITORING DAN EVALUASI
PELAPORAN ............................................................................ 30

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pelaksanaan Kegiatan Panel Harga Pangan di Provinsi ......... 7


Tabel 2 Sebaran Wilayah Pemantauan Harga Produsen Komoditas
Pangan Pokok .......................................................................... 8
Tabel 3 Cakupan Komoditas dan Pengumpulan Data Produsen........ 14
Tabel 4 Cakupan Komoditas dan Pengumpulan Data Konsumen ..... 18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengisian dan Pengiriman Data Panel Produsen ............ 34


Lampiran 2 Pengisian dan Pengiriman Data Panel Konsumen .......... 41
Lampiran 3 Pengiriman Laporan Data ................................................ 48
Lampiran 4 Format Laporan Bulanan ................................................. 55
Lampiran 5 Format Laporan Tahunan ................................................ 58

v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tugas pokok dan fungsi Badan Pangan Nasional
sebagaimana amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun
2021 adalah melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Guna
mewujudkan tugas pokok dan fungsi tersebut, diperlukan pemantauan
harga pangan yang tepat sebagai alat deteksi dini dalam
mengantisipasi potensi gejolak pasokan dan harga pangan.
Data harga pangan yang valid dan mutakhir dapat menjadi salah
satu bahan pertimbangan untuk meningkatkan efektifitas intervensi
pemerintah dalam melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Panel harga pangan merupakan salah satu metode untuk memperoleh
data harga pangan secara periodik atau berkala (time series) dari
objek yang sama. Metode ini dapat menggambarkan dinamika
perkembangan data dalam kurun waktu relatif panjang.
Hasil pengumpulan data dan informasi harga pangan di tingkat
produsen dan konsumen kemudian diolah dan selanjutnya dianalisis
menjadi rekomendasi kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

1.2 Tujuan dan Output


1.2.1 Tujuan
1. Acuan bagi petugas pelaksana kegiatan panel harga pangan di
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota;
2. Menyamakan persepsi dalam pengumpulan, pengiriman dan
analisis data harga; dan
3. Meningkatkan akurasi dan validasi data untuk membantu kinerja
petugas enumerator.

1
1.2.2 Output:
1. Tersedianya panduan teknis panel harga pangan;
2. Tersedianya data harga pangan yang valid dan mutakhir di
tingkat produsen dan konsumen; dan
3. Tersedianya laporan perkembangan harga dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan yang akurat.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup panduan teknis panel harga pangan adalah:
1. Pelaksanaan Kegiatan;
2. Mekanisme pelaporan data;
3. Organisasi dan Tata Kerja; dan
4. Titik Kritis Kegiatan, Monitoring Dan Evaluasi Pelaporan

1.4 Pengertian/Definisi
Pengertian/definisi yang digunakan dalam panduan teknis adalah:
1. Panel Harga Pangan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan
serta analisis data dan informasi harga pangan dengan subjek
tertentu melalui pencatatan berulang secara berkala.
2. Data Panel Harga Pangan adalah data yang dikumpulkan melalui
pengamatan dan pencatatan secara berkala (time series) dan
antar subjek (cross-section) terhadap sekumpulan objek.
3. Beras Medium adalah beras yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat di suatu wilayah tertentu, atau jika berdasarkan
kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki derajat sosoh minimal
95%, kadar air maksimal 14%, dan butir patah maksimal 25%
(Permendag 57/2017).
4. Beras Premium adalah beras yang kualitasnya diatas rata-rata
atau jika berdasarkan kriteria kualitas, yaitu beras yang memiliki

2
derajat sosoh minimal 95%, kadar air maksimal 14%, dan butir
patah maksimal 15% (Permendag 57/2017).
5. Jagung Pipilan Kering adalah bulir jagung yang telah dipisahkan
dari kelobot (kulit yang melapisi buah jagung) dan dari
tongkolnya.
6. Kedelai Biji Kering adalah kedelai yang sudah terlepas dari kulit
polongnya.
7. Bawang Putih Bonggol adalah bawang putih yang memiliki ciri
yaitu ukuran kerompolnya yang besar, tapi ukuran siungnya kecil-
kecil.
8. Daging Sapi Murni adalah daging konsumsi yang sudah
dipisahkan dari bagian tulang.
9. Daging Ayam Ras adalah daging ayam konsumsi dalam bentuk
karkas.
10. Minyak Goreng Kemasan Sederhana adalah minyak goreng sawit
yang dijual dalam bentuk kemasan sederhana hasil pabrikan.
11. Minyak Goreng Curah adalah minyak goreng sawit yang dijual
kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki
label atau merek (Permendag 11/2022).
12. Tepung Terigu Curah adalah tepung terigu yang dijual dalam
bentuk curah dalam kemasan sederhana atau tanpa merek.
13. Jenis ikan segar konsumsi adalah ikan yang mayoritas
dikonsumsi masyarakat Indonesia, diantaranya ikan kembung,
tongkol dan bandeng.
14. Pasar Utama kabupaten/kota yaitu pasar yang berada di ibukota
kabupaten/kota yang menjadi barometer harga di wilayah
tersebut.
15. Pedagang eceran/pengecer yaitu pedagang yang menjual barang
ke pemakai akhir atau konsumen.
3
16. Pedagang grosir/distributor/agen yaitu pedagang yang membeli
atau mendapatkan barang dagangannya dari agen tunggal, atau
produsen besar yang menjual barang dagangannya dalam partai
besar, atau importir (tidak menjual eceran).
17. Penggilingan Padi Besar (PPB) adalah penggilingan padi dengan
kapasitas produksi > 3 ton beras per jam dengan konfigurasi
mesin penggilingan padi terdiri dari dryer, cleaner, husker,
separator dan polisher (D-C-H-S-P). Penggilingan padi besar
dapat melakukan 3 kali atau lebih proses penyosohan atau
disebut dengan penggilingan padi 1 fase.
18. Penggilingan padi menengah (PPM)/sedang adalah penggilingan
padi dengan kapasitas produksi 1,5 - 3 ton beras per jam dengan
konfigurasi mesin penggilingan padi terdiri dari cleaner, husker,
separator dan polisher (C-H-S-P-P). Penggilingan padi menengah
dapat melakukan 2 kali proses penyosohan atau disebut dengan
penggilingan padi 2 fase.
19. Penggilingan Padi Kecil (PPK) adalah penggilingan padi dengan
kapasitas produksi < 1,5 ton beras per jam dengan konfigurasi
mesin penggilingan padi terdiri dari husker dan polisher (H-P).
Penggilingan padi kecil biasanya hanya melakukan 1 kali
penyosohan atau disebut dengan penggilingan padi 1 fase.
20. Enumerator Produsen adalah petugas pengumpul data harga dan
stok pangan di tingkat petani/peternak dan/atau penggilingan di
wilayah sentra produksi.
21. Enumerator Konsumen adalah petugas pengumpul data harga
pangan di tingkat pedagang eceran di pasar utama.
22. Enumerator Pusat adalah enumerator konsumen yang bertugas
mengumpulkan data harga pangan untuk komoditas tertentu di

4
wilayah terpilih yang menjadi barometer nasional dan/atau
wilayah.
23. Responden adalah petani, peternak, penggilingan, pedagang,
dan/atau pelaku usaha/asosiasi yang memberikan data harga
dan/atau pasokan/stok sesuai dengan pelaksanaan kegiatan
Panel Harga Pangan.

5
II PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Panel Harga Pangan dilakukan di 34 Provinsi dan


dikelompokan dalam kegiatan panel produsen dan konsumen (Tabel
1). Kegiatan panel produsen adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan serta analisis data dan informasi harga pangan dengan
subjek tertentu melalui pencatatan berulang secara berkala di tingkat
produsen (petani/peternak/penggilingan). Panel pedagang konsumen
adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan serta analisis data dan
informasi harga pangan dengan subjek tertentu melalui pencatatan
berulang secara berkala di tingkat konsumen (pedagang
grosir/eceran).

2.1 Penetapan Provinsi dan Kabupaten/Kota


(1) Untuk pengumpulan harga produsen, lokasi provinsi diprioritaskan
berdasarkan sebaran tingkat produksi yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Dari hasil pengelompokan tersebut,
sebanyak 24 provinsi yang diprioritaskan melaksanakan kegiatan
pengumpulan data harga produsen (Tabel 1). Namun demikian,
dapat dilaksanakan juga untuk provinsi lainnya berdasarkan
potensi produksi pangan masing-masing wilayah.
(2) Pengumpulan data harga konsumen dilaksanakan di 34 provinsi
(Tabel 1) dan di ibukota provinsi/kabupaten/kota yang terdapat
pasar grosir komoditas pangan pokok, seperti pasar induk/pasar
lelang/sub terminal agribisnis/pasar ternak/koperasi/asosiasi/
importir/lainnya.

6
Tabel 1 Pelaksanaan Kegiatan Panel Harga Pangan di Provinsi
Panel Panel
No Provinsi Konsumen
Produsen
1 Aceh ✓ ✓
2 Sumatera Utara ✓ ✓
3 Sumatera Barat ✓ ✓
4 Riau ✓ ✓
5 Kepulauan Riau ✓
6 Jambi ✓ ✓
7 Sumatera Selatan ✓ ✓
8 Kepulauan Bangka Belitung ✓
9 Bengkulu ✓ ✓
10 Lampung ✓ ✓
11 Banten ✓ ✓
12 DKI Jakarta ✓
13 Jawa Barat ✓ ✓
14 Jawa Tengah ✓ ✓
15 D.I Yogyakarta ✓ ✓
16 Jawa Timur ✓ ✓
17 Bali ✓ ✓
18 Nusa Tenggara Barat ✓ ✓
19 Nusa Tenggara Timur ✓ ✓
20 Kalimantan Barat ✓ ✓
21 Kalimantan Selatan ✓ ✓
22 Kalimantan Tengah ✓ ✓
23 Kalimantan Timur ✓
24 Kalimantan Utara ✓
25 Sulawesi Utara ✓ ✓
26 Gorontalo ✓ ✓
27 Sulawesi Barat ✓
28 Sulawesi Tengah ✓ ✓
29 Sulawesi Selatan ✓ ✓
30 Sulawesi Tenggara ✓ ✓
31 Maluku ✓
32 Maluku Utara ✓
33 Papua Barat ✓
34 Papua ✓
Jumlah total 24 34

7
2.2 Panel Produsen
Panel Produsen diprioritaskan dilaksanakan di provinsi yang
mempunyai sebaran tingkat produksi untuk setiap komoditas pangan
pokok
Tabel 2 Rancangan Pemantauan Harga Produsen
Komoditas
N Provinsi Padi Jagun Kedel Bame CM CR Ayam Telur Daging Tota
o a g ai rb Kc Mc Ras Ayam Sapi l

1 Aceh ✓ ✓ ✓ 3
2 Sumatera Utara ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 7
3 Sumatera Barat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 6
4 Riau ✓ 1
5 Jambi ✓ ✓ ✓ 3
6 Sumatera Selatan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 6
7 Bengkulu ✓ 1
8 Lampung ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 6
9 Banten ✓ ✓ ✓ ✓ 4
10 Jawa Barat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 9
11 Jawa Tengah ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 9
12 D.I Yogyakarta ✓ ✓ ✓ 3
13 Jawa Timur ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 9
14 Bali ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 5
15 Nusa Tenggara 6
Barat ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
16 Nusa Tenggara 3
Timur ✓ ✓ ✓
17 Kalimantan Barat ✓ ✓ 2
18 Kalimantan 2
Selatan ✓ ✓
19 Kalimantan 1
Tengah ✓
20 Sulawesi Utara ✓ ✓ ✓ 3
21 Gorontalo ✓ 1
22 Sulawesi Tengah ✓ ✓ ✓ 3
23 Sulawesi Selatan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ 7
24 Sulawesi Tenggara ✓ 1
Jumlah total 20 13 6 8 11 8 11 11 13 101
a
Komoditas Padi di tingkat Produsen meliputi harga Gabah Kering Giling, Gabah Kering Panen dan
Beras Medium di Penggilingan bBamer: Bawang Merah, cCMK: Cabai Merah Keriting, dCRM: Cabai
Rawit Merah. Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Badan Pangan Nasional.

8
Secara rinci, kriteria pemilihan panel produsen sebagai berikut:
(1) Dinas Provinsi menetapkan lokasi kabupaten yang akan
melaksanakan pengumpulan data harga pangan produsen.
(2) Penetapan lokasi kabupaten yang melaksanakan pengumpulan
harga produsen ditentukan berdasarkan tingkat produksi
tertinggi yang dikeluarkan oleh BPS atau Dinas
Pertanian/Dinas Peternakan setempat dalam 3 tahun terakhir
pada setiap komoditas yang akan dipantau.
(3) Dinas Kabupaten menetapkan lokasi pemantauan harga produsen
dengan kriteria: 2 (dua) kecamatan dengan tingkat produksi
atau luas lahan (hamparan) tertinggi di kabupaten tersebut.
Angka produksi berdasarkan data produksi BPS atau Dinas
Pertanian/Dinas Peternakan 3 tahun terakhir. Jika di
desa/kelurahan/dusun/nagari pemantauan sudah tidak ada
panen, enumerator diperkenankan pindah lokasi lain dalam
kecamatan sama yang masih ada panen.
(4) Enumerator yang mengumpulkan data harga di tingkat produsen
selanjutnya disebut Enumerator produsen;
(5) Kabupaten yang ditetapkan sebagai sentra produksi baik tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan dapat menunjuk 1 (satu)
orang enumerator produsen untuk melakukan pengumpulan
harga produsen minimal 2 komoditas;
(6) Enumerator hanya bertanggungjawab sesuai komoditas yang
menjadi tugasnya. Jika kabupaten yang ditetapkan hanya
melaksanakan pengumpulan harga padi, jagung, dan/atau
kedelai, maka enumerator di lokasi ini tidak perlu mengisi atau
mengumpulkan harga bawang merah, cabai merah keriting,
cabai rawit merah, sapi hidup, ayam ras pedaging, dan/atau
telur ayam ras. Begitu juga sebaliknya.
9
2.3 Panel Konsumen

a. Panel Konsumen
Panel konsumen dilaksanakan di kabupaten/kota:
(1) Dinas Provinsi menetapkan lokasi pemantauan harga
eceran di pasar utama kabupaten/kota yang menjadi
barometer pembentukan harga.
(2) Lokasi pemantauan harga konsumen harus berbeda
dengan lokasi pemantauan harga grosir.
(3) Enumerator yang mengumpulkan data harga tingkat
pedagang eceran selanjutnya disebut Enumerator
konsumen;
(4) Untuk Provinsi yang menghadapi kendala geografis
(kepulauan), transportasi dan komunikasi, seperti Provinsi
Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, pemilihan
lokasi diutamakan hanya di kabupaten/kota yang lokasinya
terdekat dengan ibukota provinsi.

2.3 Pengelola Database


a. Mengolah data dan melaporkan informasi harga (laporan
tertulis, infografis dan peta harga pangan) dari seluruh
enumerator yang menjadi tanggung jawab di tingkat Provinsi;
b. Melakukan pembinaan, verifikasi data harga, evaluasi dan
pendampingan kepada enumerator
c. Melakukan kegiatan administrasi terkait dengan
perubahan/usulan enumerator jika terjadi pergantian
(mutasi/promosi/pensiun)
d. Menjadi penghubung dengan Penanggung Jawab Panel Harga
Pangan di Pusat, terkait hal teknis dan non teknis.

10
2.6 Panel Harga Pangan Pusat
Panel harga pangan pusat terdiri dari petugas yang melaporkan
harga pangan di lokasi yang terpilih dengan pertimbangan lokasi
strategis pembentuk harga pangan. Beberapa petugas enumerator
harga pangan pusat yang dipilih berlokasi antara lain 1) Pasar
Induk Kramat Djati (Jakarta) untuk memantau pasokan dan harga
aneka cabai dan bawang; 2) Pasar Induk Beras Tjipinang (Jakarta)
untuk memantau pasokan, stok dan harga beras; 3) Paguyuban
Petani Cabai (Kediri) untuk memantau pasokan dan harga aneka
cabai; 4) Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia
(GAKOPTINDO) untuk memantau harga dan stok kedelai; 5)
UPTD Pasar Cibitung (Bekasi) untuk memantau pasokan dan
harga aneka cabai dan bawang; 6) Pasar Induk Caringin Bandung
untuk memantau pasokan dan harga aneka cabai; 7) Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Brebes
(Brebes) untuk memantau pasokan dan harga bawang merah;
8) Persatuan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia
untuk memantau harga daging ayam ras; 9) Koperasi Peternak
Layer untuk memantau harga telur ayam ras dan; 10) Pasar
Komoditas Nasional (Paskomnas) untuk memantau harga aneka
cabai dan bawang.

2.7 Ketentuan Enumerator


Untuk memperoleh data yang valid dan mutakhir, enumerator yang
dipilih berdasarkan persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki telepon seluler/Handphone/perangkat elektronik yang bisa
mengakses internet dan mampu menggunakan dengan baik;
2) Untuk enumerator produsen diutamakan yang berdomisili di sekitar
atau wilayah kecamatan terpilih, dan untuk enumerator konsumen
berdomisili di sekitar ibukota kabupaten/kota;
11
3) Mampu melakukan pendataan, serta bersedia dan berkomitmen
dalam pengumpulan dan pelaporan data secara tepat waktu dan
kontinyu;
4) Memiliki pengetahuan yang cukup atau memiliki akses yang baik
terhadap sumber data di lokasi panel;
5) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya;
6) Untuk enumerator produsen dan konsumen bekerja pada instansi
pemerintah (baik Pegawai Negeri Sipil, honorer atau penyuluh) dan
diutamakan bukan pejabat struktural atau jika terjadi
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat menunjuk
petugas enumerator yang bekerja/bertugas di tempat/objek
pengambilan data harga pangan;
7) Untuk enumerator grosir pusat diprioritaskan yang bekerja di
institusi/lembaga/asosiasi komoditas terkait;
8) Tidak memiliki konflik kepentingan yang menyebabkan data
menjadi “bias”;
9) Berkewajiban mengirimkan laporan secara harian dan tepat waktu,
baik melalui aplikasi berbasis website atau android Panel Harga
Pangan.
10) Enumerator tidak diperkenankan untuk mengalihtugaskan kepada
orang lain berikut hak yang menyertainya.
11) Jika ada pergantian akibat promosi jabatan maupun
mutasi/perpindahan atau hal lainnya, segera dan wajib menunjuk
dan menentukan petugas pengganti melalui SK oleh Kepala
Unit/Dinas untuk disampaikan ke Penanggungjawab Provinsi untuk
kemudian disampaikan ke Badan Pangan Nasional.

12
III. MEKANISME PELAPORAN DATA

3.1 Cakupan Komoditas, Responden Dan Pengumpulan Data

3.1.1 Produsen
Data harga pangan yang dilaporkan oleh enumerator di tingkat
produsen terdiri dari komoditas 1) Gabah Kering Panen (GKP) di
tingkat petani; 2) Gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan; 3)
beras medium di tingkat penggilingan; 4) beras premium di tingkat
penggilingan; 5) jagung pipilan kering di tingkat petani; 6) kedelai biji
kering di tingkat petani; 7) cabai merah keriting di tingkat petani; 8)
cabai rawit merah di tingkat petani; 9) bawang merah di tingkat petani;
10) sapi hidup di tingkat peternak; 11) ayam ras pedaging di tingkat
peternak; dan 12) telur ayam ras di tingkat peternak.
Responden dipilih oleh enumerator atas dasar konsultasi dan
koordinasi dengan dinas yang menangani ketahanan pangan tingkat
provinsi/kabupaten/kota. Jumlah responden untuk setiap komoditas
ditentukan sebanyak 3 responden. Kategori responden disesuaikan
dengan enumerator produsen dalam pengambilan data. Responden
untuk enumerator produsen adalah 3 petani/penggilingan/peternak di
kecamatan yang ditetapkan sebagai wilayah pemantauan (Lampiran
3)

13
Tabel 3 Cakupan Komoditas dan Pengumpulan Data Produsen

Cara Pengumpulan
Komoditas Variabel Responden
Data
Harga GKP Petani padi di Dicatat harga
tingkat petani kecamatan transaksi penjualan
adalah harga sentra padi. gabah yang paling
gabah dengan umum terjadi di
kadar air 19-25% kecamatan sentra
Gabah Kering dari panenan padi pada saat
Panen (GKP) normal bukan dari pendataan.
pertanaman yang
roboh atau
terkena serangan
OPT
Harga GKG 3 Dicatat rata-rata
Tingkat Penggilingan harga pembelian
Penggilingan Padi (skala gabah oleh
adalah gabah besar, penggilingan dari
dengan kadar air sedang, dan petani dalam bentuk
maksimal 14%. kecil) di GKG pada saat
Gabah Kering wilayah pendataan.
Giling (GKP) kabupaten
sentra.
3 Dicatat rata-rata
Penggilingan harga penjualan
Padi (skala beras medium oleh
besar, penggilingan ke
sedang, dan pedagang pada saat
kecil) di pendataan.
wilayah
Beras Medium kabupaten
sentra.
Beras premium 3 Dicatat rata-rata
ditingkat Penggilingan harga penjualan
penggilingan Padi (skala beras premium oleh
adalah beras besar, penggilingan ke
dengan kadar air sedang, dan pedagang pada saat
maksimal 14%, kecil) di pendataan.
derajat sosoh wilayah
Beras Premium minimal 95%, dan kabupaten
butir patah sentra.
maksimal 15%
(Pemendag
57/2017).

14
Cara Pengumpulan
Komoditas Variabel Responden
Data
harga jagung 3 petani yang Dicatat rata-rata
pipilan kering menjual harga jual petani
tingkat petani jagung pipilan kepada pedagang
berupa butiran kering, atau 3 pengumpul atau rata-
utuh, berwarna pedagang rata harga beli
kuning dan untuk pengumpul pedagang pengumpul
pakan ternak, yang membeli dari petani dalam
Jagung Pipilan bukan untuk langsung dari satu wilayah
Kering konsumsi petani dalam kabupaten
pangan, satu wilayah (kecamatan sentra)
umumnya kadar kabupaten pada saat pendataan.
air 17-20%. (kecamatan
sentra).
Harga jual kedelai 3 petani yang Dicatat rata-rata
biji kering (lokal) menjual harga jual petani
tingkat petani kedelai biji kepada pedagang
merupakan kering atau 3 pengumpul atau rata-
kedelai butiran biji pedagang rata harga beli
kering lepas kulit pengumpul pedagang pengumpul
oleh petani ke yang membeli dari petani dalam
pedagang/pelaku langsung dari satu wilayah
usaha petani dalam kabupaten
Kedelai Biji satu wilayah (kecamatan sentra)
Kering kabupaten pada saat pendataan.
(kecamatan
sentra).
Harga Bawang 3 petani yang Dicatat rata-rata
Merah yang menjual harga jual petani
dipantau adalah bawang kepada pedagang
harga bawang merah atau 3 pengumpul atau rata-
merah tingkat pedagang rata harga beli
petani dalam pengumpul pedagang pengumpul
Bawang Merah bentuk konde yang membeli dari petani dalam
kering langsung dari satu wilayah
(penjemuran petani dalam kecamatan sentra
maksimal 7 hari satu pada saat pendataan.
setelah panen). hamparan di
wilayah
kecamatan
sentra

15
Cara Pengumpulan
Komoditas Variabel Responden
Data
Harga jual cabai 3 petani yang Dicatat rata-rata
merah keriting menjual cabai harga jual petani
tingkat petani merah kepada pedagang
dalam kondisi keriting atau 3 pengumpul atau rata-
segar (tidak layu) pedagang rata harga beli
pengumpul pedagang pengumpul
yang membeli dari petani dalam
langsung dari satu wilayah
Cabai Merah
petani dalam kecamatan sentra
Keriting
satu pada saat pendataan.
hamparan di
wilayah
kecamatan
sentra
Harga jual cabai 3 petani yang Dicatat rata-rata
rawit merah menjual cabai harga jual petani
tingkat petani rawit merah kepada pedagang
dalam kondisi atau 3 pengumpul atau rata-
segar (tidak layu) pedagang rata harga beli
pengumpul pedagang pengumpul
yang membeli dari petani dalam
langsung dari satu wilayah
petani dalam (kecamatan sentra)
satu pada saat pendataan.
Cabai Rawit hamparan di
Merah wilayah
(kecamatan
sentra).
Harga jual sapi 3 pedagang Dicatat rata-rata
hidup tingkat di pasar harga beli sapi hidup
peternak ke hewan atau oleh pedagang dari
pedagang di RPH yang peternak di pasar
RPH/pasar membeli sapi hewan atau RPH
hewan. dari peternak pada saat pendataan.
dalam satu
wilayah
kecamatan
sentra.
Sapi Hidup
Harga jual ayam 3 peternak Dicatat rata-rata
ras tingkat dalam satu harga beli ayam ras
peternak wilayah hidup oleh pedagang
dalam keadaan kecamatan dari peternak di
hidup (kg berat sentra. peternakan ayam
hidup) ke pedaging pada saat
Ayam Ras Hidup pedagang/pelaku pendataan.
usaha
16
3.1.3 Pedagang Eceran

Data harga pangan yang dilaporkan oleh enumerator di tingkat


pedagang eceran adalah komoditas 1) beras medium; 2) beras
premium; 3) kedelai biji kering, bawang merah; 4) bawang putih
(bonggol); 5) cabai merah keriting; 6) cabai rawit merah; 7) daging
sapi; 8) daging ayam ras; 9) telur ayam ras; 10) gula pasir konsumsi;
11) minyak goreng kemasan sederhana; 12) minyak goreng curah; 13)
tepung terigu dan 14) ikan (kembung, tongkol dan bandeng).
Responden dipilih oleh enumerator atas dasar konsultasi dan
koordinasi dengan dinas yang menangani ketahanan pangan tingkat
provinsi/kabupaten/kota. Jumlah responden untuk setiap komoditas
ditentukan sebanyak 3 pedagang yang lokasinya menyebar (terletak di
depan, tengah dan belakang pasar). Data yang diambil adalah harga
jual komoditas di setiap pedagang eceran. Data merupakan rata-rata
harga penjualan dari pedagang eceran, dan/atau harga pembelian oleh
pabrik tahu dan tempe, pada saat pendataan (Lampiran 3).

17
Tabel 4. Cakupan Komoditas dan Pengumpulan Data Harga Konsumen

Komoditas Variabel
Beras dengan derajat sosoh
min 95%, kadar air maksimal
14%, butir patah maksimal
25% (Permendag 57/2017),
atau kualitas beras dengan
harga beras rata-rata yang
Beras medium umum (paling banyak)
dikonsumsi/dibeli oleh
masyarakat setempat.
Beras dengan derajat sosoh
min 95%, kadar air
maksimal14%, dan butir patah
maksimal15% (Permendag
57/2017), atau kualitas beras
dengan harga diatas rata-rata
Beras premium harga beras yang umum
(paling banyak)
dikonsumsi/dibeli oleh
masyarakat setempat.
Jagung pipilan kering tingkat
konsumen atau peternak, berupa
butiran utuh, berwarna kuning dan
untuk pakan ternak, bukan untuk
konsumsi pangan, umumnya kadar
air 17-20%.

Jagung Pipilan Kering


Tingkat Peternak
Kedelai biji kering (impor)
berupa butiran utuh, berwarna
kuning untuk konsumsi
pangan.

Kedelai biji kering


(impor)

18
Komoditas Variabel
Bawang merah yang di pantau
adalah bawang merah dalam
bentuk rogol yang di produksi
atau di datangkan dari luar
kabupaten/kota tersebut dan di
jual di pasar-pasar yang berada
di kabupaten/kota yang dipilih
Bawang merah sebagai lokasi panel.

Bawang putih yang mempunyai


ciri-ciri ukuran kerompol besar
sedangkan tekstur dan
karakteristik umbinya hampir
sama.

Bawang putih bonggol


Cabai merah keriting segar dan
tidak layu

Cabai merah keriting

Cabai rawit berwarna spesifik


merah atau jingga, dalam
kondisi segar dan tidak layu

Cabai rawit merah


Daging sapi segar yang sudah
dipisahkan dari bagian tulang
(karkas).

Daging sapi

19
Komoditas Variabel
Daging ayam ras dalam bentuk
karkas (tanpa jeroan, kaki dan
kepala)

Daging ayam ras


Telur ayam ras dalam satuan
kg, jika penjualan dalam satuan
lain, missal tray/kotak maka
dikonversikan ke satuan kg
Telur ayam ras
Gula pasir yang di jual dalam
bentuk curah atau kemasan
sederhana

Gula Pasir Konsumsi


Minyak goreng yang dijual
dalam bentuk kemasan
sederhana dan/atau curah.

Minyak Goreng

Terigu yang dijual dalam bentuk


curah atau kemasan sederhana

Tepung terigu curah

20
Komoditas Variabel
Ikan dalam satuan kg, jika
penjualan dalam satuan lain,
seperti ekor maka
dikonversikan ke satuan kg
Asumsi satuan per 1 kg:
Ikan Kembung Ikan kembung = 6-8 ekor
Ikan tongkol = 3-4 ekor
Ikan bandeng = 3-4 ekor
Ikan Tongkol (ukuran sedang)
Petugas enumerator bisa
menyesuaikan konversi
satuan ekor ke kg sesuai di
Ikan Bandeng lapangan.
Jika di suatu wilayah hanya
terdapat 1 jenis ikan yang
bisa dipantau maka dapat
dilaporkan 1 jenis ikan. Jika
lebih dari 1 dapat
menyesuaikan jumlah jenis
ikan yang dilaporkan.

21
3.2 Pelaporan Data

Jenis data pelaporan kegiatan Panel Harga Pangan Tahun 2023


dikelompokkan sebagai berikut:
1. Data produsen
a. Data dasar produsen merupakan data yang menggambarkan
kondisi usaha tani/ternak yang menjadi lokasi panel produsen.
Data dasar ini dalam bentuk kuesioner diisi oleh enumerator dan
dikirimkan hanya satu kali dalam setahun pada saat awal tahun
(paling lambat bulan Maret). Apabila dalam satu kabupaten/kota
terdapat lebih dari satu enumerator (ada dua enumerator
produsen) maka masing-masing enumerator wajib tetap
mengirim dengan mencantumkan nama enumerator. Cara
pengisian data dasar dapat dilihat dalam Lampiran 1.
b. Data harian di tingkat produsen (petani, penggilingan padi, dan
peternak) melaporkan data harga maksimal pukul 13.00 WIB
setiap hari. Laporan harian dikumpulkan dan dapat dilaporkan
oleh enumerator setiap hari melalui 2 (dua) cara, yaitu: (1)
website panel harga pangan
(https://panelharga.badanpangan.go.id) atau (2) aplikasi
android Panel Harga Pangan
(https://play.google.com/store/apps/details?id=com.panelhar
gapangan.app)

2. Data pedagang grosir dan eceran


a. Data dasar tingkat pedagang grosir dan eceran menggambarkan
kondisi setiap responden yang menjadi lokasi panel pedagang
grosir yaitu kondisi umum dan kondisi responden, serta pasokan
pada saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).
22
Komponen yang dipantau panel pedagang grosir meliputi harga
dan volume pembelian dan penjualan sehari-hari atau pada
kondisi normal serta periode HBKN (Lampiran 2).
a. Data harian di tingkat pedagang grosir dan eceran juga
melaporkan data harga komoditas pangan strategis maksimal
pukul 13.00 WIB setiap hari. Laporan harian dikumpulkan dan
dapat dilaporkan oleh enumerator setiap hari melalui 2 (dua)
cara, yaitu: (1) website panel harga pangan
(https://panelharga.badanpangan.go.id) atau (2) aplikasi
android Panel Harga Pangan
(https://play.google.com/store/apps/details?id=com.panelhar
gapangan.app)

3.3 Periode Pelaporan


Periode pelaporan panel harga meliputi: periode harian, bulanan
serta tahunan. Secara rinci, sebagai berikut:
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan data produsen, pedagang grosir dan
eceran yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh enumerator setiap hari
melalui: (1) website panel harga pangan
(https://panelharga.badanpangan.go.id) atau (2) aplikasi CMS
android Panel Harga Pangan
((https://play.google.com/store/apps/details?id=com.panelhargapa
ngan.app). Dalam hal kondisi wilayah tertentu seperti kendala
geografis (kepulauan), keterbatasan transportasi dan komunikasi,
enumerator diperbolehkan untuk memantau harga secara tidak
langsung melalui koordinasi dengan pihak produsen/pengelola
pasar/pedagang terkait via perangkat komunikasi atau alat elektronik.

23
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan pelaksanaan kegiatan Panel
Harga Pangan berupa realisasi kegiatan kinerja pelaporan enumerator
dan hasil analisis harga dan/atau reliasasi anggaran. Laporan dibuat
dan dikirimkan setiap akhir bulan dalam bentuk soft copy oleh petugas
pengolah data ke penanggung jawab kegiatan panel harga pangan
provinsi. Hasil laporan tersebut dilaporkan ke penanggung jawab pusat
(Lampiran 4).

3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan laporan pelaksanaan kegiatan Panel
Harga Pangan selama tahun berjalan yang mencakup data harga dan
hasil pengolahan serta analisis data yang dikirimkan pada akhir tahun,
baik hard copy atau soft copy. Laporan kegiatan Panel Harga Pangan
tahunan dilakukan oleh petugas pengolah data dan penanggung jawab
kegiatan Panel Harga Pangan provinsi dan dikirimkan ke pusat
(Lampiran 5).

24
IV. ORGANISASI DAN TATA KERJA

Organisasi dan tata kerja kegiatan panel harga pangan perlu


disusun guna memperlancar pelaksanaan kegiatan Panel Harga
Pangan tahun 2023 secara berjenjang mulai dari tingkat Pusat,
Provinsi, dan Enumerator. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai
berikut:

4.1 Pusat
Pelaksana kegiatan Panel Harga Pangan di Pusat adalah Kedeputian
Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan dan secara teknis
dilaksanakan oleh Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
yang bertanggung jawab terhadap:
(1) Menyusun panduan teknis kegiatan panel harga pangan;
(2) Melakukan pembinaan, sosialisasi dan koordinasi
penyelenggaraan kegiatan panel harga pangan kepada
penanggung jawab dan/atau petugas enumerator panel harga
pangan;
(3) Memfasilitasi dan pengelolaan aplikasi website panel harga
pangan untuk pengiriman data dan penyimpanan database harga
pangan;
(4) Menunjuk enumerator pusat di luar enumerator provinsi dan
kabupaten jika diperlukan;
(5) Mengarahkan enumerator agar dapat melaksanakan pengumpulan
data secara benar dan mengirimkan data secara tepat waktu;
(6) Melakukan pengolahan data panel yang dilaporkan enumerator
dan analisis untuk dijadikan bahan rumusan kebijakan harga
pangan nasional;

25
(7) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan panel
harga pangan;
(8) Memberikan masukan/saran kepada pimpinan dalam pembuatan
kebijakan terkait dengan hasil harga pangan.

4.2 Provinsi
Pelaksana kegiatan Panel Harga Pangan di tingkat Provinsi adalah
Dinas yang menangani urusan Pangan, terdiri dari Kepala Dinas,
Penanggung Jawab Kegiatan Panel Harga Pangan, Petugas Pengolah
Database, dan Enumerator. Masing-masing bertanggung jawab
sebagai berikut:
(1) Kepala Dinas yang menangani urusan Pangan Provinsi
a. Melaksanakan seleksi, verifikasi, dan penetapan penanggung
jawab kegiatan panel, pengolah data, dan enumerator
kabupaten/kota di wilayahnya;
b. Melakukan seleksi dan menetapkan lokasi kegiatan panel harga
pangan produsen dan/atau pedagang;
c. Bertanggung jawab atas pembinaan teknis bagi enumerator
agar dapat melaksanakan pengumpulan dan pengiriman data
dengan benar dan tepat waktu;
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengumpulan dan
pengolahan data, serta administrasi kegiatan panel di
wilayahnya, termasuk memberikan honor/insentif kepada
petugas pengolah data, dan enumerator, yang besarnya sesuai
dengan alokasi anggaran dari pusat.
e. Menentukan dan segera membuat SK terbaru jika ada pergantian
enumerator untuk disampaikan ke Penanggung Provinsi.

26
(2) Penanggungjawab/Koordinator Panel Harga Pangan –
Provinsi
a. Melakukan Coaching (pembekalan) dan pembinaan petugas
pengolah data dan enumerator;
b. Melakukan penyempurnaan biodata enumerator apabila terjadi
perubahan data dan nomor handphone enumerator;
c. Membuat dan menyampaikan SK penetapan serta
perubahan/pergantian enumerator kegiatan panel harga pangan
ke pusat;
d. Melakukan monitoring pengiriman data dan evaluasi pelaporan
kegiatan panel harga pangan oleh enumerator;
e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Panel Harga Pangan secara
bulanan dan tahunan kepada kepala dinas provinsi;
f. Melakukan evaluasi bulanan kinerja pengiriman data dari
enumerator;
g. Menyusun laporan tahunan kegiatan pelaksanaan kegiatan
Panel Harga Pangan Tahun 2023 dan dikirim ke pusat.
h. Membantu penyaluran honorarium petugas enumerator.

(3) Petugas Pengolah Data Panel Harga Pangan


Petugas pengolah data panel harga adalah pegawai di dinas
provinsi yang menangani ketahanan pangan yang bertanggung
jawab dalam:
a. Melakukan validasi data harian yang dikirimkan enumerator dan
jika ada kesalahan segera mengirim kembali ke website panel.
Apabila validasi yang dilakukan sudah terlambat maka wajib
melaporkan ke pusat jika data yang dikirim enumerator terjadi
kesalahan;

27
b. Melakukan rekapitulasi dan pengolahan data panel secara
harian untuk dijadikan bahan analisis harga pangan oleh
penanggung jawab kegiatan panel harga pangan provinsi;
c. Melakukan analisis data harga setiap bulan dan dilaporkan
kepada kepada pimpinan instansi sebagai bahan masukan
rumusan kebijakan harga di tingkat provinsi.
d. Membuat laporan bulanan atas hasil pengumpulan dan
pelaporan harga oleh enumerator ke Pusat dengan ditembuskan
ke Provinsi.

4.3 Kabupaten
Pelaksana kegiatan Panel Harga Pangan di tingkat kabupaten/kota
adalah dinas yang menangani Ketahanan Pangan, yang memiliki
tanggung jawab sebagai berikut:
a. merekomendasikan lokasi sampel pengambilan data produsen
dan/atau pedagang kepada provinsi;
b. merekomendasikan enumerator pengambilan data produsen
dan/atau pedagang kepada provinsi;
c. Melakukan pembinaan pemantauan dan evaluasi terhadap
enumerator Kabupaten/Kota baik produsen maupun pedagang.

4.4 Enumerator
Enumerator terdiri dari enumerator produsen dan enumerator
pedagang eceran (konsumen) yang mempunyai tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan data harian sesuai metode dan
mengirimkan data secara harian kepada Direktorat Stabilisasi
Pasokan dan Harga Pangan, Kedeputian Bidang Ketersedian

28
dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional melalui
Website/Aplikasi Panel Harga Pangan;
b. Melakukan pengiriman data dasar, khusus nya untuk data
usaha tani (panel produsen) dan data HBKN (panel pedagang)
kepada Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan,
Kedeputian Bidang Ketersedian dan Stabilisasi Pangan, Badan
Pangan Nasional setiap awal tahun, maksimal bulan Maret
melalui Website/Aplikasi Panel Harga Pangan.

USULAN PETUGAS ENUMERATOR DAN


LOKASI SAMPEL PEMANTAUAN HARGA
DINAS PANGAN
PROVINSI
VALIDASI, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA,
PENGELOLAAN DAN PENYEMPURNAAN WEBSITE PENDAFTARAN ENUMERATOR PADA WEBSITE

VERIFIKASI DATA HARGA


AKSES DATA HARGA PANGAN MASING-MASING PROVINSI
ABSENSI & EVALUASI ENUMERATOR

MASYARAKAT,
PANEL HARGA PANGAN PETUGAS PENGOLAH
DATA PROVINSI
K/L TERKAIT panelharga.badanpangan.go.id
dan Aplikasi Panel Harga Pangan
INPUT DATA INPUT DATA INPUT DATA
INPUT DATA
HARGA HARIAN HARGA HARIAN HARGA HARIAN
HARGA HARIAN

6
ENUMERATOR ENUMERATOR ENUMERATOR
ENUMERATOR
PRODUSEN GROSIR PUSAT Keterangan:
ECERAN
1. Input Data Harian Harga Tingkat
Produsen dan Konsumen paling
PENGAMBILAN DATA
HARGA HARIAN PENGAMBILAN DATA PENGAMBILAN DATA PENGAMBILAN DATA lambat pkl 13.00 WIB.
HARGA HARIAN HARGA HARIAN HARGA HARIAN 2. Dinas Pangan Kab/Kota dapat
mengusulkan perubahan
enumerator ke Dinas Pangan
Provinsi untuk selanjutnya
diteruskan ke NFA.
3. Lokasi sampel dipilih berdasarkan
PASAR KOMODITAS rekomendasi dari Dinas Pangan
PRODUSEN/ Prov/kab/Kota dan/atau NFA.
GROSIR TERTENTU/ASOSIASI/
PELAKU USAHA PANGAN PASAR 4. Aplikasi Panel Harga Pangan hanya
PELAKU USAHA
untuk input data oleh Enumerator.

Gambar 1. Bagan Alur Pelaporan Kegiatan Panel Harga Pangan

29
V. TITIK KRITIS KEGIATAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PELAPORAN

5.1 Titik Kritis Kegiatan


Pengendalian titik kritis pelaksanaan kegiatan Panel Harga Pangan
dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana kegiatan di
pusat dan daerah. Titik kritis dalam pelaksanaan Kegiatan Panel Harga
Pangan Tahun 2023 yang perlu mendapatkan perhatian adalah:
1. Penyusunan dan penerbitan panduan kegiatan panel harga
pangan dilaksanakan tepat waktu;
2. Sosialisasi panduan kegiatan panel harga pangan dilaksanakan
tepat waktu;
3. Pemilihan dan penetapan lokasi pemantauan, responden dan
enumerator dilaksanakan sesuai metode yang telah ditetapkan;
4. Pengumpulan data oleh enumerator dilaksanakan sesuai metode
panel agar mendapatkan data yang akurat;
5. Pengiriman data harian oleh enumerator dilaksanakan tepat waktu;
6. Pelaksanaan validasi data secara rutin oleh petugas pengolah
data;
7. Pemeliharaan dan pengembangan web dan aplikasi harus
dilaksanakan sesuai kebutuhan agar proses pengiriman dan
pengolahan data berjalan dengan baik;
8. Penanggungjawab kegiatan panel harga pangan di Provinsi harus
mengagendakan pertemuan/bimtek/evaluasi petugas enumerator;
9. Terkait perubahan/penggantian petugas enumerator harus segera
dilaporkan dan membuat SK perubahan untuk disampaikan ke
pusat (Badan Pangan Nasional).

30
5.2 Pemantauan
Pemantauan secara terpadu perlu dilakukan dalam rangka
pengendalian pelaksanaan kegiatan Panel Harga Pangan Tahun
2023, yaitu:
1. Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Kedeputian
Bidang Ketersedian dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional
melakukan pemantauan terhadap proses pelaporan dan pengiriman
data harga serta realisasi anggaran kegiatan per provinsi;
2. Dinas yang menangani ketahanan pangan Provinsi bertanggung
jawab untuk memantau pelaporan, absensi dan mengevaluasi
seluruh aktivitas kegiatan enumerator;
3. Dinas yang menangani ketahanan pangan Provinsi melaksanakan
evaluasi dan validasi data yang dikirimkan enumerator;
4. Dinas yang menangani ketahanan pangan Kabupaten/Kota
memantau dan mengevaluasi pengumpulan data oleh enumerator.

5.3 Evaluasi dan Pelaporan


Pusat dan Daerah mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Panel
Harga Pangan yang dilaksanakan secara berjenjang sesuai cakupan
kegiatannya, yaitu:
a. Di tingkat Pusat, Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga
Pangan, Kedeputian Bidang Ketersedian dan Stabilisasi Pangan,
Badan Pangan Nasional melakukan evaluasi terhadap kinerja
pelaksanaan pelaporan data harga oleh penangungjawab
kegaitan Panel Harga Pangan di Provinsi serta realisasi anggaran
sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan;
b. Di tingkat Provinsi, Dinas yang menangani urusan pangan provinsi
secara rutin melaksanakan evaluasi terhadap: i) absensi

31
pengiriman data harian oleh enumerator, ii) validitas data harian
dari enumerator, iii) realisasi anggaran dan realisasi fisik berupa
pelaksanaan kegiatan panel harga sesuai jadwal pelaksanaan
kegiatan, dan iv) perkembangan harga per wilayah. Hasil evaluasi
dilaporkan setiap bulan Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga
Pangan, Kedeputian Bidang Ketersedian dan Stabilisasi Pangan,
Badan Pangan Nasional;
c. Di tingkat Kabupaten/Kota, Dinas yang menangani urusan pangan
kabupaten/kota memastikan validitas sesuai kapasitas dan
kebutuhan serta melakukan evaluasi secara rutin terhadap
pelaksanaan pengambilan data oleh enumerator selanjutnya
melaporkan kepada Dinas Provinsi jika terjadi kendala dan
permasalahan dalam pelaksanaan pengumpulan data.

32
LAMPIRAN

33
Lampiran 1 Data Dasar Panel Produsen

Kuisoner Data Dasar Produsen


(Diisi oleh Enumerator-PRD hanya SATU KALI pada saat pendataan
pertama, dan dikirim pada awal tahun sampai bulan Maret)

Kabupaten : __________________
Provinsi : __________________
Enumerator : __________________
Bulan/Tahun : __________________

I. KONDISI WILAYAH KABUPATEN/KOTA LOKASI PANEL

1. Berapa produksi dan luas tanam/populasi pada tahun ini dan tahun
sebelumnya?
Produksi (ton) Luas Tanam
Komoditas (ha)/Populasi (ekor)
2022 2023 2022 2023
Padi
Jagung pipilan kering
Kedelai biji kering
Bawang merah
Cabai merah keriting
Cabai rawit merah
Telur ayam ras
Ayam ras
Sapi Hidup

2. Bagaimana pola tanam di kabupaten Saudara? (boleh lebih dari 1)

3. Musim panen di kabupaten Saudara?


Bulan
Komoditas
Padi Musim Tanam (MT) I :
Musim Tanam (MT) II:
Jagung pipilan kering
Kedelai biji kering
Bawang merah
Cabai merah keriting
Cabai rawit merah

34
4. Sebaran agroekosistem pertanaman di kabupaten Saudara?
Bawang Cabai Cabai
Uraian Padi Jagung Kedelai Merah Merah Rawit
(%) (%) (%) (%) Keriting Merah
(%) (%)
Sawah irigasi
Sawah tadah hujan
Lahan Kering
Sawah Tambak

5. Jenis dan sebaran varietas?


Padi Jagung Kedelai Bawang
Merah
Varietas (%) Varietas (%) Varietas (%) Varietas (%)
a)……
b) ……
c) ……
d)……

Cabai Merah: a) Cabai Merah Keriting .................................. %


b) Cabai Rawit merah ............................................... %

6. Persentase penjualan hasil panen?

Jagung Kedelai Bawang Cabai Cabai


Sistem Jual Beli Gabah pipilan Biji Merah Merah Rawit
kering Kering Keriting Merah
a) Ke Penebas
b) Ke Pengumpul
c) Kelompok
Tani/Gapoktan
d) Penggilingan
e) ……………..

7. Penggilingan padi di kabupaten Saudara?


a. Penggilingan besar ..................................... buah
b. Penggilingan sedang .................................. buah
c. Penggilingan kecil ....................................... buah
d. Lainnya……………………………..…

8. Pola distribusi komoditas (mulai dari Petani – Konsumen). Untuk masing-


masing komoditas, boleh lebih dari 1 pola?
a. Gabah/Beras
b. Jagung pipilan kering
c. Kedelai biji kering
d. Bawang Merah
e. Cabai merah keriting

35
f. Cabai rawit merah
g. Daging Ayam Ras
h. Telur Ayam Ras
i. Sapi Hidup

9. Kendala/masalah yang dijumpai dalam distribusi di setiap komoditas?

II. KONDISI USAHATANI

(Diisi dan dikirim oleh Enumerator-PRD pada bulan Maret)


USAHA TANI KOMODITAS: ………….

I. Upah Buruh/Tenaga Kerja (Per Hektar)


Sawah: Irigasi/Tadah hujan/………..
Periode tanam :………………………
Jumlah Nilai Total
Jenis Pekerjaan Satuan Tenaga Upah (Rp)
Kerja (Rp)

1. Persemaian
2. Pengolahan Tanah
a.
b.
c.
3. Penanaman
a. Pria
b. Wanita
4. Pemeliharaan
a. Penyiangan
- Pria
- Wanita
b. Pemupukan
- Pria
- Wanita
c. Penanggulangan OPT. Pemberian
zat tumbuh/pupuk cair
- Sewa Alat
- Pria
- Wanita
6. Panen (termasuk perontokan)
- Sewa Alat
- Pria
- Wanita
7. Pasca Panen
TOTAL BIAYA
Keterangan: termasuk tenaga kerja keluarga

36
II. Biaya Sarana Produksi (Per Hektar)
Harga Per Total
Uraian Satuan Volume Satuan (Rp) (Rp)
1. Benih
2. Pupuk
a. Urea
b. ZA
c. SP-36
d. TSP
e. KCl
f. NPK
g. Pupuk Organik
h. Pupuk Hayati
3.
Pestisida/Herbisida/Z
at Tumbuh
a. ...........
b. ...........
c. ...........
d. ...........
TOTAL BIAYA

III. Biaya Lain-Lain


Uraian Satuan Total Biaya (Rp)
a. Pengairan Rp/Ha/MT
b. Pajak Tanah Rp/Ha/Th
c. Sewa lahan Rp/Ha/MT
d.Biaya modal (bunga bank) Rp/Ha/MT
e. Lain-lainnya Rp/Ha/MT
TOTAL BIAYA LAIN-LAIN

IV. Pendapatan

1. Produksi per hektar = .......................... ton


2. Harga jual = Rp ............................ /kg

V. Masalah Dalam Usahatani


1. Masalah pada MT I
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Masalah pada MT II
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

37
VI. Struktur Ongkos

1. Ongkos Angkut :
a. Sawah – pinggir jalan : Rp
b. Sawah – rumah : Rp
c. Rumah – penggilingan : Rp
d. Sawah – penggilingan : Rp

2. Biaya di luar ongkos angkut yang dikeluarkan


a. Upah bongkar muat (BM) : Rp
b. Biaya retribusi : Rp
c. Lain-lain : Rp

3. Berapa rata-rata volume pembelian (per hari) pada saat panen raya dan
musim paceklik? Kg

4. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan (contoh gabah


menjadi beras):

a. Upah jemur : Rp
b. Rendemen GKP – GKG : Rp
c. Upah giling :Rp
d. Rendemen GKG – beras : %
e. Biaya pengemasan :Rp
f. Harga karung :Rp
g. Lain-lain :Rp

38
III. Pengiriman Data Dasar Panel Produsen
Langkah-langkah pengiriman data Usahatani melalui website panel
sebagai berikut:
1. Buka http://panelharga.badanpangan.go.id

2. Ketik Username/Nomor HP (ketik nomor HP)


a. Ketik sandi (ketik nomor HP)
b. Klik Masuk

3. Klik Data Dasar


4. Klik Usaha Tani
39
5. Pilih Komoditas Usahatani
6. Pilih Periode Musim Tanam
7. Isikan Data Usahatani pada form Tambah Laporan Usaha Tani

Data yang diinput


merupakan data dasar 6
bulanan produsen
rekapitulasi Usaha tani
untuk setiap komoditas
yang dipantau

Klik
submit
8. Klik tombol “Submit” setelah selesai mengisi.

40
Lampiran 2 Data Dasar Panel Konsumen
Kuisoner DATA DASAR PEDAGANG GROSIR DAN ECERAN (HBKN)
(Hanya diisi SATU KALI pada saat pendataan pertama dan dikirim oleh Enumerator-
PDG pada awal bulam sampai bulan Maret)

Kabupaten : __________________
Provinsi : __________________
Enumerator : __________________
Bulan/Tahun : __________________
I. Kondisi Umum
1. Komoditas apa yang paling banyak diproduksi di wilayah Saudara?
2. Berapa produksi komoditas berikut di wilayah Saudara?
Uraian Produksi Lokal (Ton)
Beras
Jagung
Kedelai
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging Sapi

3. Selain produksi lokal, kebutuhan wilayah dipenuhi dari daerah mana?


Uraian Daerah Asal
Beras
Jagung
Kedelai
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Bawang Merah
Bawang Putih
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging Sapi

4. Gambarkan pola distribusi komoditas tersebut di atas di wilayah kabupaten


Saudara! Lengkapi dengan persentase volumenya pada setiap titik!
5. Berapa jumlah pasar di kabupaten Saudara? Sebutkan tiga pasar terbesar
diantaranya!
6. Apakah terdapat Rumah Potong Hewan (RPH) atau Rumah Potong Ayam
(RPA) di wilayah Saudara? Berapa jumlahnya? Berapa kapasitas

41
pemotongan dalam 1 hari?
7. Apakah permasalahan dan hambatan utama terhadap distribusi pangan di
wilayah Saudara? Pilih jawaban di bawah ini:
a. Transportasi
b. Iklim/cuaca: Pasang-surut dan Ombak besar
c. Bencana: Banjir; Gempa bumi; dan Longsor

II. Kondisi Setiap Responden Pedagang Eceran

1. Sumber pembelian komoditas pangan yang akan dijual?


Komoditas Daerah Asal Persentase
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging Sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

2. Bagaimana cara memperolehnya?


Cara Memperoleh (%)
Komoditas Beli Memesan Dikirim Lainnya
Langsung rutin
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

42
3. Berapa volume pembelian per minggu (kwintal)?
Komoditas Volume pembelian per minggu (kwintal)
Kondisi Normal Panen Raya Hari Raya
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

4. Kemana sasaran penjualan


Sasaran Penjualan
Dalam Kabupaten Luar Kabupaten
Komoditas Pedagang Konsumen Volume Daerah
(%) langsung (%) (%) sasaran
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

5. Berapa rata-rata volume penjualan?


Volume stok (kwintal)
Komoditas Kondisi Normal Panen Raya Hari raya
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering

43
Volume stok (kwintal)
Komoditas Kondisi Normal Panen Raya Hari raya
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

6. Berapa stok mingguan yang dianggap aman untuk usaha Saudara?


Volume stok (kwintal)
Komoditas Kondisi Normal Panen Raya Hari raya
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

7. Biaya operasional
Biaya operasional
Komoditas Biaya angkut Bongkar muat Retribusi Lain-lain
(Rp/Ton) (Rp/Ton) (Rp/Hari) (Rp/Hari)
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
44
Biaya operasional
Komoditas Biaya angkut Bongkar muat Retribusi Lain-lain
(Rp/Ton) (Rp/Ton) (Rp/Hari) (Rp/Hari)
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

8. Berapa margin yang diperoleh


Margin
Komoditas Kondisi Normal (%) Panen Raya (%) Hari raya (%)

Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng
Catatan: *margin adalah selisih harga penjualan dari harga pembelian (Rp/Kg)
**persentase margin adalah margin dibagi harga pembelian dikalikan
100 perse
9. Berapa persentase perubahan harga dari harga normal?
Komoditas Harga Normal (Rp/Kg) Kenaikan (%) Penurunan (%)
Beras
Jagung Pipilan Kering
Kedelai Biji Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah Keriting
Cabai Rawit Merah
Gula Pasir
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
Daging sapi
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng

45
III. Kondisi HBKN

Berapa persen kenaikan/penurunan volume penjualan dari kondisi normal


menjelang HBKN Tahun lalu?

Bulan Puasa Idul Fitri Idul Adha Natal Tahun Baru Hari Raya Lainnya
Komoditas
% N % N % N % N % N % N
Beras
Jagung Pipilan
Kering
Kedelai Biji
Kering
Bawang Merah
Bawang Putih
Cabai Merah
Keriting
Cabai Rawit
Merah
Gula Pasir
Daging Ayam
Ras
Telur ayam Ras
Daging Sapi
Minyak Goreng
Curah
Tepung Terigu
Curah
Ikan Kembung
Ikan Tongkol
Ikan Bandeng
Keterangan:
• Persen: Persentase (%) besarnya kenaikan volume penjualan oleh pedagang
menjelang HBKN terhadap penjualan hari normal/biasa.
• Jumlah Hari: Banyaknya hari yang mengalami kenaikan volume penjualan oleh
pedagang menjelang HBKN terhadap penjualan hari normal/biasa
• N=jumlah hari

IV. Pengiriman Data Dasar Panel Pedagang

Data yang diinputkan merupakan persentase volume penjualan bahan


pangan menjelang HBKN (Puasa, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Tahun
Baru, dan hari raya lainnya spesifik wilayah).
Langkah-langkah pengiriman data HBKN melalui website panel
sebagai berikut:
• Buka http://panelharga.badanpangan.go.id

46
• Ketik username/Nomor HP dan kata sandi (ketik nomor HP)
• Klik Masuk Data yang diinput
merupakan data dasar terkait
• Klik Menu Data Dasar HBKN pedagang
• Klik HBKN grosir/eceran

Klik
submit

Klik tombol "Submit" setelah selesai mengisi

47
Lampiran 3 Pengiriman Laporan Data Harga Harian
Pengiriman laporan data harian harga pangan oleh petugas enumerator bisa
dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu: (1) website panel harga pangan
panelharga.badanpangan.go.id atau (2) aplikasi android (Panel Harga
Pangan Badan Pangan Nasional). Sebelum melakukan pengiriman data,
enumerator terlebih dahulu mengisi kuisoner panel dengan bertanya kepada
responden.
1. Panel Produsen
Kuisoner Panel Produsen
Luas Panen, dan Harga GKP Tingkat Petani
No Uraian Satuan Nilai
1 Persentase Luas Panen %
2 Harga GKP Tingkat Petani (Rp/kg)
Harga Gabah dan Beras Tingkat Penggilingan

No Komoditas Satuan P1 P2 P3 Ā
1 Harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp/kg
Tingkat Penggilingan
2 Harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp/kg
Tingkat Penggilingan
3 Harga Beras Medium Tingkat Rp/kg
Penggilingan
4 Harga Beras Premium Tingkat Rp/kg
Penggilingan
Harga Jagung, kedelai, bawang merah, cabai Tingkat Petani dan sapi hidup
Tingkat Peternak

No Komoditas Satuan P1 P2 P3 Ā
1 Jagung Pipilan Kering Rp/kg
2 Kedelai Biji Kering Rp/kg
3 Cabai Merah Keriting Rp/kg
4 Cabai Rawit Merah Rp/kg
5 Bawang merah Rp/kg
6 Sapi Hidup Tk. Peternak Rp/Kg
7 Ayam Ras Pedaging (Hidup) Rp/Kg
8 Telur Ayam Ras Rp/Kg

48
Stok Gabah/Beras Tingkat Penggilingan

No Komoditas Satuan Pg1 Pg2 Pg3 Ā


1 Stok Gabah Kering Giling (GKG) Kwintal
2 Stok Beras Kwintal

Keterangan:
P1: petani/peternak ke-1;
P2: petani/peternak ke-2;
P3: petani/peternak ke-3.
Pg1: penggilingan ke – 1;
Pg2: penggilingan ke-2;
Pg3: penggilingan ke-3.
Ā: nilai rata-rata;
Nilai: nilai modus (khusus untuk GKP Tingkat Petani).

2. Panel Pedagang Grosir


Isikan data-data yang dibutuhkan pada kolom P1 untuk sampel
pedagang grosir kesatu, kolom P2 untuk sampel pedagang grosir
kedua, dan P3 untuk sampel pedagang grosir ketiga. Isikan juga data
rata-rata dari ketiga pedagang grosir pada kolom Ā. Nilai dari rata-rata
harga tersebut (Ā) yang selanjutnya akan dicantumkan dalam format
pengiriman.
Kuesioner Panel Pedagang Grosir
Harga (Rp/kg)
No Komoditas
P1 P2 P3 Ā
1 Beras Premium
2 Beras Medium
3 Kedelai Biji
Kering
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
(Bonggol)
6 Cabai Merah
Keriting
7 Cabai Rawit Merah
8 Daging Sapi
Tingkat
Pemotong/RPH
49
Harga (Rp/kg)
No Komoditas
P1 P2 P3 Ā
9 Daging Ayam Ras
10 Telur Ayam Ras
11 Gula Pasir
12 MInyak Goreng
Kemasan
Sederhana

3. Panel Pedagang Eceran


Isikan data-data yang dibutuhkan pada kolom P1 untuk sampel
pedagang eceran kesatu, kolom P2 untuk sampel pedagang eceran
kedua, dan P3 untuk sampel pedagang eceran ketiga. Isikan juga data
rata-rata dari ketiga pedagang eceran pada kolom Ā. Nilai dari rata-
rata harga tersebut (Ā) yang selanjutnya akan dicantumkan dalam
format pengiriman.

Kuesioner Panel Pedagang Eceran

No Harga (Rp/kg)
Komoditas
P1 P2 P3 Ā
1 Beras Premium
2 Beras Medium
3 Kedelai Biji
Kering
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
(Bonggol)
6 Cabai Merah
Keriting
7 Cabai Rawit Merah
8 Daging Sapi Murni
9 Daging Ayam
Ras
10 Telur Ayam Ras
11 Gula Pasir
12 Minyak Goreng
Curah
13 Tepung Terigu
Curah
50
5. Pengiriman Melalui Website Panel Harga Pangan
Untuk melakukan pengiriman data kuesioner harian melalui website
dilakukan dengan mengisi form yang telah tersedia. Pengisian melalui
website cukup mengisi data rata-rata dari 3 responden
(produsen/pedagang) dan data yang input harus bilangan bulat (tanpa
titik atau koma). Untuk pembulatan angka <0,5 dihilangkan, sedangkan
>0,5 dibulatkan ke angka 1.
Adapun langkah-langkah pengisian data kuesioner melalui website
adalah:
1. Buka alamat website panel harga di
http://panelharga.badanpangan.go.id

2. Ketik Username (ketik nomor HP


3. Ketik sandi (ketik nomor HP
4. Klik Masuk
5. Klik Laporan Data
6. Klik Produsen

51
Data yang diinput merupakan data
harga sesuai komoditas yang
dipantau. Untuk komoditas yang
tidak ada atau tidak dipantau tetap
diisi dengan angka 0 (nol).

Klik
submit

Misalkan Enumerator panel produsen Sukabumi Jawa Barat atas


nama Sohibul Fikri akan melakukan input Web dengan langkah
sbb:
1. Masukan No HP pada username dan sandi lalu klik masuk
2. Pilih laporan data dan klik produsen.
3. Masukan tanggal pemantauan, Ketik data pemantauan, isi sesuai
petunjuk dalam website. Untuk komoditas yang tidak dipantau tetap
diisi dengan angka nol ‘0”.
4. Harga yang diinput tidak boleh ada angka desimal, apabila ada
dilakukan pembulatan angka. < 0,5 dihilangkan, sedangkan > 0,5
dibulatkan ke angka 1.
Lakukan langkah yang sama untuk enumerator pedagang grosir
ataupun pedagang eceran.

6. Pengiriman Melalui Aplikasi (APK)


Untuk melakukan pengiriman data harian melalui aplikasi android
dilakukan dengan mengisi form yang telah tersedia. Sama halnya
dengan website, pengisian melalui aplikasi android cukup mengisi data
rata-rata dari 3 (tiga) responden (petani/pedagang) dan data yang input
harus bilangan bulat (tanpa titik atau koma). Untuk pembulatan angka
< 0,5 dihilangkan, sedangkan > 0,5 dibulatkan ke angka 1.
Adapun langkah-langkah pengisian data kuesioner melalui aplikasi
android adalah:

52
1. Buka Playstore pada HP Android, kemudian unduh Aplikasi “CMS
Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional” setelah selesai
diunduh, klik open.
2. Untuk Login, masukan No HP yang teregistrasi lanjut klik Masuk.
Tampilan seperti di bawah:
3. Untuk Input Data, Klik tanda garis è Klik Laporan Data è klik
produsen (untuk enumerator produsen) è Input Data harga è
submit Tampilan seperti dibawah ini:

Klik tanda garis titik Nama Enumerator


tiga

53
Lakukan langkah yang

sama untuk enumerator pedagang grosir ataupun pedagang eceran.

54
Lampiran 4 Format Laporan Bulanan
Laporan bulanan dikirim setiap akhir bulan oleh penanggung jawab
kegiatan panel harga pangan provinsi dan dikirimkan secara langsung
ke Pusat (Badan Pangan Nasional), yaitu Ruang Direktorat
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (ruang 611). Gedung E
Lantai VI, Jl. Harsono RM No.3, RT.5/RW.7, Ragunan, Kec. Ps.
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550, dan email laporan.panelharga@badanpangan.go.id.
Untuk memudahkan pendataan, subject email ditentukan yaitu
Laporan Bulanan_Tahun_PROV
Format Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Kegiatan Panel Harga Pangan Tahun 2023

Provinsi :
Bulan :

A. Realisasi Anggaran Panel Harga Pangan

Anggaran Kegiatan
yang
Bulan
Pagu Realisasi (%) Telah
Terealisasi
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Data bulan sebelumnya tetap ditampilkan.

55
ii. Pelaporan Enumerator Panel Harga Pangan

1. Enumerator Produsen
% Pengiriman
No Nama Enumerator
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata

2. Enumerator Pedagang Eceran


% Pengiriman
No Nama Enumerator
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata

56
3. Enumerator Grosir Pusat

4. Analisis Perkembangan Harga Pangan


1. Harga di Tingkat Produsen
2. Harga di Tingkat Pedagang Eceran

57
Lampiran 5 Format Laporan Tahunan

Laporan tahunan dikirim setiap akhir tahun oleh penanggung jawab


kegiatan panel harga pangan provinsi dan dikirimkan secara langsung
ke Pusat (Badan Pangan Nasional), yaitu Ruang Direktorat
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (ruang 611). Gedung E
Lantai VI, Jl. Harsono RM No.3, RT.5/RW.7, Ragunan, Kec. Ps.
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550 dan email laporan.panelharga@badanpangan.go.id.
Untuk memudahkan pendataan, subject email ditentukan yaitu
Laporan Tahunan_Tahun_PROV

LAPORAN TAHUNAN PANEL HARGA PANGAN TAHUN 2023

Provinsi :

I. Pendahuluan

II. Realisasi Anggaran dan Kegiatan

a. Realisasi Anggaran

b. Realisasi Kegiatan

III. Analisis Harga Pangan

a. Analisis Harga Pangan Produsen

b. Analisis Harga Pangan Tingkat Grosir

c. Analisis Harga Pangan Konsumen/Eceran

58
59

Anda mungkin juga menyukai