Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MANAJEMEN USAHA BOGA

(Distribusi Dan Manajemen Pelayanan Bidang Makanan Dan Minuman)

DOSEN PENGAMPU:

1. Wiwik Gusnita, S.Pd, M.Si


2. Ranggi Rahimul Insan, S.P, M.Si

Oleh:

Tyara Ashari
19075216

PRODI KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen Usaha Boga ini dengan
sebaik-baiknya, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Makalah yang berjudul Distribusi Dan
Manajemen Pelayanan Bidang Makanan Dan Minuman disusun dalam rangka memenuhi salah
satu mata kuliah Manajemen Usaha Boga yang diampu oleh Ibuk Wiwik Gusnita, S.Pd., M.Si dan
Bapak Ranggi Rahimul Insan. SP., M.Si.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Oleh sebab itu,
kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang Manajemen Usaha Boga. Semoga makalah ini bisa dipahami
dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk semua, Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk kebaikan di masa yang akan datang. Demikian yang bisa kami
sampaikan.semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.

Padang, 31 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

2.1 Peralatan dalam Pendistribusian Makanan..................................... 2

2.1.1 Persyaratan Pembelian Peralatan........................................... 3

2.1.2 Alat Persiapan........................................................................ 4

2.1.3 Klasifikasi Peralatan Makanan............................................... 4

2.1.4 Administrasi Peralatan Makanan........................................... 5

2.2 Peralatan dalam Pelayanan Makanan.............................................. 6

2.2.1 Pengertian Peralatan Pelayanan Makanan............................. 5

2.3 Penataan Meja................................................................................. 14

2.3.1 Jenis Penataan Meja............................................................... 15

2.3.2 Tipe Penataan Meja................................................................ 15

2.3.3 Pedoman Penataan Meja........................................................ 16

2.3.4 Laying The Table Cloth......................................................... 16

2.3.5 Laying The Cover.................................................................. 17


2.4 Tipe Dasar Pelayanan...................................................................... 17

2.4.1 Jenis Pelayanan...................................................................... 18

BAB III PENUTUP......................................................................................... 20

A. Kesimpulan...................................................................................... 20

B. Saran................................................................................................. 20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen dan para pemakai barang, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut
diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah waktu,
tempat, dan pengalihan hak milik. Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi
yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau
jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Sistem distribusi yang baik akan menjamin
produk sampai ke konsumen lebih cepat sehingga mengurangi resiko kerugian.
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan.
Penyajian makanan yang tidak baik tidak hanya dapat mengurangi selera makan
seseorang tapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan sesuai dengan prisip
hygiene dan sanitasi makanan akan kami bahas lebih lengkap pada tulisan kami ini.
Karena pentingnya peran distribusi dan penyajian makanan dalam berbagai bidang
industri maka dibutuhkan suatu prosedur yang digunakan sebagai acuan atau nilai
standar dalam kegiatan distribusi dan penyediaan bahan makanan yang akan kami
dibahas dalam tulisan ini

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Peralatan yang diperlukan dalam
pendistribusian makan?
2. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam pelayanan Makanan ?
3. Apa yang dimaksud dengan Penataan Meja?
4. Seperti apa tipe dasar Pelayanan?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan Peralatan yang diperlukan dalam pendistribusian makan
2. Mendeksripsikan Peralatan apa saja yang diperlukan dalam pelayanan Makanan

1
3. Mendeksripsikan Penataan Meja
4. Mendeksripsikan tipe dasar Pelayanan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peralatan Yang Diperlukan Dalam Pendistribusian Makanan


Peralatan pengolahan merupakan perlengkapan yang mahal. Karena mahalnya
alat tersebut maka harus dipertimbangkan dengan matang pada waktu merencanakan
pembelian alat sehingga sesuai dengan kebutuhan dan dapat dipergunakan semaksimal
mungkin.
Peralatan termasuk salah satu keperluan yang mendukung dalam perindustrian
makanan. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang agar dalam pemilihan
alat sesuai dengan yang dibutuhkan dan tepat. Perencanaan kebutuhan penggunaan
peralatan juga harus melakukan evaluasi agar mengetahui apakah peralatan bisa
meningkatkan kualitas makanan. Selain itu, peralatan untuk jasa makan sangatlah
penting untuk melakukan pemilahan berdasarkan kebutuhan dasar penyelenggaraan
makanan tersebut.
Peralatan distribusi makanan adalah semua peralatan yang digunakan untuk
membantu kelancaran proses distribusi makanan. Berikut ini uraian materi yang akan
pelajari tentang alat-alat yang diperlukan dalam proses distribusi makanan. Dalam
proses distribusi makanan ada jenis peralatan yang dibutuhkan yaitu peralatan saji dan
peralatan transportasi. Yang termasuk peralatan saji utama adalah piring, sendok,
garpu, gelas, cangkir dan sebagainya. Peralatan yang diperlukan dalam pendistribusian
makanan:
1. Mobil makanan
Alat ini harus dimiliki oleh pengusaha jasa boga yang melayani jasa out
side catering, artinya lokasi tempat produksi dan lokasi tempat pelayanan tidak
berada dilokasi yang sama sehingga alat transportasi memegang peranan yang
penting. Bagi usaha jasa boga yang berkualitas minimal ada 2 mobil makanan
yang tersedia, yaitu mobil boks yang dilengkapi dengan temperature tinggi agar

2
makanan tetap hangat serta mobil boks yang dilengkapi dengan temperature
rendah sehingga didalam boks tersebut dingin.

2. Hot trolley cabinet


Trolly ini befungsi untuk membawa hidangan panas dari ruang produksi
keruang penyajian. Umumnya alat ini sangat diperlukan untuk membawa
makanan yanag harus disajikan panas.
3. Cold trolley cabnet
Alat ini fungsinya sama dengan hot trolly cabinet, tetapi digunakan
untuk makanan dingin, seperti : salad, hidangan pembuka dingi, hidangn
penutup yang disajikan dingindingin, aneka buah, dan sayuran, aneka irisan
keju dan lain-lain.
4. Trolley (meja beroda)
Fungsi alat ini adalah untuk mendistribusikan hidangan ruangan
produksi ke outlet-outlet yang memerlukan, seperti coffe shop, lounge,
delicatessen, petiserie shop, dan lain-lain. Makanan yang biasa dibawa dengan
alat ini hanya makanan yang memerlukan temperature lama.
5. Trolley khusus
Yang dimaksud dengan trolley khusus adalah trolley yag khusus
digunakan untuk tujuan tertentu, seperti rumah sakit, kapal udara, kereta api,
dan kapal laut
6. Meja berjalan (conveyours dan subveryors)
Alat ini bersifat poermanen, untuk mengiring makanan dari ruang
penyajian tanpa perlu diantar oleh pelayan.
7. Rel tunggal
Rel tunggal adalah pengangkut diruang produksi yang menggunakan rel.
rel diletakkan menggantung kemudian bahan makanan diletakkan dirak beroda
serta digantung pada rel tersebut.
2.1.1 Persyaratan Pembelian Peralatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelian peralatan antara lain :

3
a. Jenis makanan yang akan diproduksi.
b. Tipe pelayanan yang dipilih
c. Jenis peralatan yang dipilih
d. Besarnya ruangan produksi
e. Keamanan Peralatan
f. Bahan bakar yang digunakan
g. Perawatan Peralatan
h. Daya Pakai
2.1.2 Alat Persiapan
Alat-alat yang umum digunakan di bagian persiapan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Alat persiapan untuk daging ,unggas,dan hasil laut .
Contohnya :meja kerja, mesin pelunak daging(tenderizer), talenan, pisau ikan,
pisau daging, gunting ikan , dll.
b. Alat persiapan untuk sayuran . Contoh nya :meja kerja , talenan ,mesin
pengupas sayuran , mesin pemotong (food cuter), pemarut dan pisau .
c. Alat persiapan untuk kue dan roti . Contohnya : mixer ,roller ,alat pemuai
adonan roti (proof box) ,timbangan pembntuk adonan kue ,cetakan dll.
d. Alat persiapan untuk hidangan Indonesia. Contoh nya : alat penghalus dari batu .
2.1.3 Klasifikasi Peralatan Makanan
Peralatan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
a. Peralatan bantu pengolahan makanan
 Tanpa daya listrik seperti pisau, talenan, saringan, sutil, serok dan
sebagainya.
 Dengan daya listrik seperti: blender & mill, food prosessor, grinder,
mixer, meat chopper, meat slicer dan sebagainya.
b. Peralatan utama memasak
 Tanpa daya listrik, antara lain: panci, penggorengan, kukusan, pressure
cooker

4
 Dengan daya listrik, antara lain: rice cooker, magic jar, toaster, electric
pressure cooker, egg boiler, dan sebagainya
c. Peralatan memasak seperti kompor dan oven
d. Peralatan pendingin seperti refrigerator dan freezer
e. Peralatan heavy duty, antara lain: deep fryer, tilting bratt pan, au bain marie,
bake oven, convectomat, griller, gridle, water boiler, salamander, meat
slicer, meat chopper, dan sebagainya .
2.1.4 Administrasi Peralatan Makanan
Sistem administrasi yang ketat akan mengetahui dengan cepat segala kerusakan
peralatan pendistribusian makanan. Kemudian dapat segera diperbaiki atau diambil
tindakan. Adaya system administasi ini, aka memudahkan untuk melacak kondisi
peralatan yang dipakai dengan menggunakan kartu pengguna alat.
Untuk menjaga agar peralatan yang ada tetap layak digunakan maka perlu
dilakukan sistem administrasi yang ketat agar segala kerusakan pada peralatan segera
dapat diketahui dengan cepat dan segera dapat diambil tindakan perbaikan alat. Agar
mudah untuk melacak kondisi peralatan saat dipakai, pemakai harus selalu mengisi
Kartu Penggunaan Peralatan yang digantung pada setiap peralatan yang besar-besar
(terutama heavy duty).
Berikut ini contoh Kartu Penggunaan Peralatan dan Kartu Perbaikan Peralatan:

5
2.2 Peralatan Yang Diperlukan Dalam Pelayanan Makanan
2.2.1 Pengertian Peralatan Dalam Pelayanan Makanan/Peralatan Restoran
Peralatan restoran atau lebih tepat disebut juga alat hidang yaitu alat yang
digunakan untuk kegiatan pelayanan makanan dan minuman baik secara table
manner maupun prasmanan, dan menghidang makanan. Umumnya untuk menyajikan
makanan untuk lebih dari satu orang, contohnya untuk acara makan keluarga pada
satu meja makan atau pada untuk penyajian prasmanan. Peralatan yang dipergunakan

6
dalam pelayanan makanan dan minuman berupa perabot, linen, wares, dan others
equipments.
 Perabot
 Table /Meja
Meja yang dipakai di restoran ada beberapa macam. Dalam suatu restoran
terdapat beraneka ragam bentuk meja untuk memberikan variasi atau satu jenis
bentuk sesuai dengan bentuk ruangan. Ada meja yang berbentuk bulat, persegi
empat, empat persegi panjang dan setiap meja ada untuk 2 orang, 4 orang dan 12
orang tamu.
 Chair/Kursi
Terdiri dari beraneka ragam corak, bahan ataupun warna, jenis kursi yang dipakai:
 Dining chair
 Arm chair
 Sofa
 Baby chair
 Side Board/Meja Bantu
 Side board/side stand atau disebut juga dengan service table adalah sebuah
meja yang mempunyai bagian – bagian sebagai berikut:
 Beberapa rak (shelves)
 Beberapa laci (drawers)
 Satu bagian atas tempat menaruh/mempersiapkan beberapa alat – alat
restoran yang diperlukan dalam service/pelayanan.
Fungsi dari side board ini untuk restoran adalah :
 Sebagai tempat penyimpanan alat – alat yang diperlukan pada waktu
service.
 Untuk mempermudah pekerjaan waiter.
 Linen
Linen adalah barang – barang yang terbuat dari kain untuk keperluan
operasional. Ukuran linen disesuaikan dengan ukuran meja dan kegunaannya.

7
Yang umum dipergunakan adalah molton, table cloth, slip cloth, napkin, skirting,
dust towel, glass towel, arm towel, tray cloth.
a) Moulton/Silence Cloth
Kain yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap cairan, seperti kain
flannel atau lainnya, ukurannya sedikit lebih kecil dari table cloth yang
digunakan untuk menutup meja tersebut sebelum dipasang table cloth.

Gambar Moulton

b) Tabel Cloth
Bahan terbuat dari bahan katun yang mudah menyerap cairan seperti
katun, satin, batik dan sebagainya. Warna taplak meja bermacam-macam,
tergantung selera, warna cat, karpet ruangan atau selera pimpinan. Namun
untuk keperluan state banquet, jamuan makan resmi kenegaraan harus
dipergunakan taplak meja yang bewarna putih, boleh putih polos atau putih
berkembangkembang (warna kembangnya harus putih juga). Bentukdan
ukuran taplak meja harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran meja
makannya. Ukuran yang serasi antara taplak dan meja makan adalah apabila
taplak tersebut dibentangkan diatas meja, maka masih akan tersisa 15-40 cm
dari permukaan meja makan atau tepat menyentuh permukaan tempat duduk,
taplak ini harus diusahakan jangan sampai menggantung terlalu lebar karena
hal tersebut akan menganggu kaki para tamu disaat mereka sedang makan.
Pemasangan taplak meja makan harus simetris, datar dan rapi, tidak boleh ada
yang terlipat ataupun bergelombang.

8
Gambar Table Cloth

c) Slip Cloth
Slip Cloth adalah taplak meja penghias. Sering kali diatas taplak meja
dipasang slip cloth sesuai dengan dekorasi ruangan. Slip cloth sebaiknya
berwarna, misalnya kain batik. Bila ada makanan yang jatuh atau tumpah
diatas meja, maka slip cloth yang akan kotor, sedangkan taplak meja tetap
bersih sehingga yang perlu diganti hanyalah slip cloth. Selain itu kegunaan
slip cloth adalah untuk menutup taplak meja yang hanya kotor sedikit. Ukuran
slip cloth adalah 1 x 1 m.

Gambar Slip Cloth


d) Table Mat/Doily Mat
Table Mat/Doily Mat adalah alas untuk piring yang digunakan untuk
satu orang / perorangan. Table mat juga berfungsi sebagai pengganti bila meja
tidak menggunkan table cloth dan lebih ingin memperlihatkan keindahan meja
jika meja bermotif atau berukiran. Bahan bisa berupa kain, kertas, rotan
plastic dll.

9
Gambar Table Mat/Doily Mat

e) Napkin
Napkin atau serbet makan adalah suatu alat yang terbuat dari kain
katun/damask yang biasanya digunakan pada saat makan. Serbet makan
sebaiknya menggunakan bahan dan warna yang sama dengan taplak meja.
Ukuran serbet yang biasa dipakai di hotel/restoran internasional adalah 50 x
50 cm, lebih besar dari ukuran standar sehingga lebih mudah untuk
dikreasikan dalam berbagai macam bentuk. Ukuran standarnya adalah 40 x 40
cm.
Fungsi napkin adalah:
 Menghias meja makan
 Menutup pangkuan waktu makan
 Ngelap mulut

Gambar Napkin

10
f) Dust Towel
Dust Towel adalah kain khusus untuk mengelap debu dan remah-remah
makan diatas meja atau kursi.

Gambar Dust Towel

g) Glass Towel
Berguna untuk mengelap semua peralatan restoran yang akan
dipergunakan untuk menata meja makan maupun untuk melengkapi
persediaan peralatan di side board.

Gambar 7. Glass Towel


h) Arm Towel
Dipakai oleh setiap waiter sebagai kelengkapan uniform. Fungsinya
adalah untuk melindungi tangan agar tidak terkena panas dari piring dan
menahan air yang menetes waktu menuangkan air ke dalam gelas.

11
Gambar Arm Towel
i) Tray Cloth
Biasanya terbuat dari kain flannel. Fungsinya untuk menjaga agar baki
tidak licin dan menyerap cairan/minuman yang tumpah di atas baki. Bentuk
dan ukurannya bermacam-macam sesuai dengan bentuk baki.

Gambar Tray Cloth


j) Sarung Kursi
Biasanya dipakai pada kursi-kursi hotel/restoran. Ukurannya
disesuaikan dengan lebar sandaran kursi, selain sebagai hiasan, sarung ini juga
berfungsi sebagai pelindung sandaran kursi agar tidak cepat kotor.

12
Gambar Sarung Kursi
k) Skirting
Skirting adalah semacam kain batik, satin panjang yang dipergunakan
untuk menutup meja makan sekeliling/setengah keliling, supaya kaki meja
tidak tampak dari depan. Sering digunakan pada waktu buffet dan seminar.

Gambar Skirting
 Wares
Segala bentuk benda/peralatan yang digunakan sebagai alat hidang dan
alat makan/minum. Ware terbagi atas chinaware, silverware dan glassware.
 Bowl

13
 Ashtray (Asbak)

14
Gambar Asthray (Asbak)

 Flatware
Flatware adalah alat makan ataupun alat hidang yang terdiri atas bermacam-
macam sendok (spoon), dan garpu (fork). Dapat terbuat dari bahan perak, stainless
steel, chrom, kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel
karena tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan.
 Cutlery
Cutlery terdiri dari berbagai macam pisau (knife) dan alat pemotong lainnya.
Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan dan melamin.
Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena tahan karat, kuat dan mudah
dibersihkan.
 Other Equipments

2.3 Penataan Meja


Penataan meja adalah rangkaian kegiatan yang mengatur dan melengkapi meja
dengan berbagai peralatan makan sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan.
Tujuan penataan meja adalah meningkatkan tampilan dalam restoran untuk menambah
daya minat konsumen maupun untuk mempercantik dekorasi sebelum menikmati
hidangan. Pengaturan peralatan makan bertujuan memudahkan mengambil jenis
makanan yang diinginkan.
Penataan meja makan disebut juga dengan table set-up, yaitu penataan dengan
seperangkat peralatan rapi, bersih dan siap pakai. Peralatan tersebut terdiri dari china
ware (B &B plate, tea cup & saucer), silverware (macam-macam pisau, sendok dan
garpu): linen yang terdiri dari taplak meja, moulton dan serbet.
2.3.1 Jenis Penataan Meja

15
1. Penataan meja buffet
Penyajian hidangan dengan cara buffet adalah makanan dan
minuman langsung disajikan diruangan dimana tamu berada dan tamu
dapat memilih sesuai dengan keinginannya. Dalam penataannya,
umumnya hidangan dikelompokan meja 4 bagian, yaitu meja utama, meja
hidangan dingin dan pembuka, meja dessert dan minuman, serta berbagai
kedai yang menyebar. Posisi meja biasanya bergantumg pada kondisi
ruangan`
2. Room service
Room service ada cara penyajian hidangan yang umumnya terdapat
dihotel yaitu tamu memilih dan memesan dari hidangan dafter menu yang
tersedia dikamarnya melalui telepon. Hidangan akan diantar ke kamar
pemesan oleh pramusaji dengan menggunakan trolley.
3. Tray service
Tray service adalah car penyajian dimana hidangn hidangn diletakkan
didalam baki, umumnya car penyajian ini banyak digunakan dikapal
udara, kapal laut, kereta api dan rumah sakit.
4. Take out service
Take out service adalah cara penyajian hidangan yang makanannya telah
siap dibungkus oleh pramusaji lalu oleh tamu sehingga hidangan tidak
dimakan ditempat. Umumnya take out service banyak dipakai oleh
restouran sejenis driveinn.
2.3.2 Tipe Penataan Meja
1. Basic Table Setting
2. Standart Table Setting
Standart table set-up digunakan pada saat penutup meja ketika makan
pagi (breakfast) dan makan siang dan malam (lunch and dinner).
3. Elaborate Table Setting
Elaborate table set-up digunakan untuk menutup meja makan secara
lengkap seperti jamuan kenegaraan yang sifatnya formal.

16
2.3.3 Pedoman Penataan Meja
1. Seluruh perangkat makan, kecuali untuk dessert dan water goblet,
diletakkan 2 cm atau dua jari dari tepi meja.
2. Semua knife, kecuali dessert knife, butter spreader, diletakkan di kanan
dinner plate dengan bagian yang tajam menghadap ke dalam.
3. Semua spoon, kecuali dessert spoon dan soup spoon, diletakkan di
kanan dinner plate dengan posisi terbuka.
4. Semua fork, kecuali oyster fork dan dessert fork, diletakkan di kiri
dinner plate dengan posisi terbuka.
5. Perangkat makan yang digunakan pada giliran pertama diletakkan pada
posisi terluar dari cover.
6. Dinner knife dan dinner fork, diletakkan tepat di depan kursi dan diberi
jarak kira – kira 25 cm atau sebesar diameter dinner plate.
2.3.4 Laying The Table Cloth
1. Periksalah kondisi meja makan dan kursi. Pastikan meja dan kursi dalam
kondisi baik dan kokoh.
2. Buka lebar-lebar posisi kursi dari meja makan, sehingga memudahkan
dalam bekerja.
3. Ambil tumpukan linen pada side board dan bawa kemeja makan.
4. Letakkan pada kursi dengan membalikkannya sehingga pusisi molton
berada diatas.
5. Memasang molton
6. Memasang taplak meja (laying cover) dapat dilihat pada bahasan
memasangtaplak meja.
7. Pasang slip cloth dan rapikan.
8. Lipat napkin, lalu letakkan tepat ditengah depan kursi, rapikan kursi.
9. Lakukan hingga napkin terpasang di meja.

17
2.3.5 Laying The Cover
1. Meletakkan table accesories (flower vase, ashtray, menage, table
number). Dengan ketentuan flower vase di letakkan tepat ditengah meja
makan sebagai patokan untuk meletakkan table accesories yang lainnya.
2. Table number diletakkan menghadap pintu utama.
3. Letakkan show plate di tengah sisi meja makan dengan jarak cm dari tepi
meja.
4. Meletakkan cutlery dan silverware dimulai dari dinner knife dan dinner
fork. Dinner knife diletakkan di bagian sisi kanan show plate dengan
bagian mata pisau menghadap ke dalam.
5. Jarak antara keduanya diperkirakan cukup untuk meletakkan dinner plate
show plate yaitu ± 26 cm. Sedangkan dinner fork diletakkan di sebelah
kiri show plate sejajar dengan dinner knife. kedua alat ini merupakan
dasar untuk meletakkan alat yang lainnya.
6. Letakkan silverware yang lainnya sesuai dengan jenis hidangan dan
diletakkan sesuai dengan pedoman meletakkan alat silverware.
7. Silverware jenis garpu (fork) selalu diletakkan di sebelah kiri kecuali
yang tidak mempunyai pasangan seperti shrimp fork, oyster fork,
seafood fork (dipakai untuk hidangan appetizer).
8. Meletakkan water goblet ± 2 cm di atas dinner knife. Jika water goblet
diikuti dengan gelas wine lainnya, pemasangannya diletakkan di bawah
water goblet, posisinya sejajar atau serong membentuk sudut 45° dari
tepi meja.
9. Bread and butter plate (B & B plate) di sebelah kiri garpu yang paling
kiri ±3 cm, sedangkan butter spreader diletakkan di atas piring B & B
plate.
10. Letakkan guest napkin di atas show plate.
2.4 Tipe Dasar Pelayanan
Berdasarkan kategori suatu restoran, pelayanan dapat dibedakan menjadi empat
tipe dasar pelayanan, yaitu :

18
 Table service
Suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi menghadap
meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan
kepada para tamu.
 Counter Service
Suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu yang datang terus
duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesan sudah siap
maka akan disajikan kepada tamu tadi di atas counter. Counter adalah meja
panjang yang membatasi dua ruangan: ruangan dapur dengan ruangan restoran.
 Self Service/buffet service
Suatu sistem pelayanan restoran di mana semua makanan secara lengkap
telah ditata dan diatur dengan rapi diatas meja prasmanan. Para tamu bebas
mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya.
 Carry Out Service/Take Out Service
Adalah sistem pelayanan restoran di mana tamu datang untuk membeli
makanan yang telah siap atau disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam box
(kotak) untuk dibawa pergi. Artinya makanan itu tidak dinikmati ditempat itu.
2.4.1 Jenis Pelayanan Secara Umum
Adapun jenis pelayanan tersebut dapat dibedakan, sebagai berikut :
 Table Service
Suatu sistem pelayanan dimana tamu duduk di kursi menghadap
meja makan. Kemudian makanan dan minuman diantarkan dan disajikan
 Self Service
Self service atau buffet service adalah suatu sistem pelayanan
restoran di mana semua makanan secara lengkap (hidangan pembuka,
sup, hidangan utama, hidangan penutup) telah tertata dan diatur rapi di
atas meja hidang atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas
mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera. Ada dua jenis
Buffet, yakni :

19
a. Straight Line Buffet atau Buffet Komplit untuk semua makanan yang
dihidangkan.
b. Scramble System adalah lebih dari satu buffet, berupa stand/gubug-
gubug berisi satu jenis makanan tertentu.
 Lazy Suzan Service
Semua makanan yang dipesan oleh tamu disiapkan pada
piring/mangkok sesuai ketentuan yang berlaku di restoran itu, kemudian
ditaruh pada sebuah meja kecil yang ada piring di atas meja makan yang
dapat berputar/diputar, dilengkapi service set. Setiap tamu telah diberi piring
kosong/mangkok kosong sebelumnya. Tamu mengambil sendiri makanan
dari Lazy Susan itu, memakai service set dan sekali-kali tidak dengan
Sumpit yang dipakai untuk memasukkan makanan ke mulut, tetapi dengan
bagian lainnya. Cara ini banyak dijumpai pada Restoran China kelas satu.
 Counter Service
Suatu sistem pelayanan dimana para tamu datang, lalu duduk di
counter. Cara ini lazim dipakai di Fast Food Restaurant. Pelayanan cepat
dan murah. Tamu mengambil makanan pada Counter sedangkan di ujung
Counter harus membayarnya sesuai yang telah diambilnya.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Peralatan distribusi makanan adalah semua peralatan yang digunakan untuk
membantu kelancaran proses distribusi makanan.
b. Klasifikasi Peralatan Makanan Peralatan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:
Peralatan bantu pengolahan makanan(tanpa daya listrik dan dengan daya listrik),
Peralatan utama memasak(tanpa daya listrik dan dengan daya listrik), Peralatan
memasak seperti kompor dan oven, Peralatan pendingin seperti refrigerator dan
freezer, Peralatan heavy duty.
c. Peralatan restoran atau lebih tepat disebut juga alat hidang yaitu alat yang
digunakan untuk kegiatan pelayanan makanan dan minuman baik secara table
manner maupun prasmanan, dan menghidang makanan.
3.2 Saran
a. Peralatan termasuk salah satu keperluan yang mendukung dalam perindustrian
makanan. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang agar dalam
pemilihan alat sesuai dengan yang dibutuhkan dan tepat.
b. Peralatan tersebut harus di kontrol dengan sistem administrasi peralatan, agar
segala kerusakan dapat diketahui secara cepat dan segera melakukan perbaikan.

21

Anda mungkin juga menyukai