Di SusunOleh :
KELOMPOK 5
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
ini. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas yang
diberikan dosen guna memenuhi nilai. Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami
tidak terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihannya. Oleh karena itulah,
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami butuhkan demi
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
3.2.2 Perhitungan Dan Penimbangan Bahan ...................................................... 12
3.2.3 Kegunaan Bahan ....................................................................................... 13
3.3 Cara Pembuatan .................................................................................................... 13
3.3.1 Cara Pembuatan Ekstrak Teh Hijau ........................................................... 13
3.3.2 Cara Pembuatan Lotion............................................................................. 14
3.4 Evaluasi Sediaan .................................................................................................... 14
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN......................................................................................... 15
4.1 Hasil ....................................................................................................................... 15
4.1.1 Pembuatan Ekstrak Daun Teh Hijau.......................................................... 15
4.1.2 Pembuatan Lotion ..................................................................................... 16
4.2 Pembahasan........................................................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan............................................................................................................ 17
5.2 Saran ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 19
iii
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Bagaimana cara membuat sediaan lotion.
7. Bagaimana cara melakukan evaluasi sediaan lotion.
1.3 TujuanPenulisan
Tujuan umum :
1.4 Manfaat
Laporaninidisusundenganharapanmemberikankegunaanbaiksecarateoretis
maupunsecarapraktis. Secarateoretislaporaniniberguna di
bidangkeilmuandankesehatan.
SecarapraktisLaporaninidiharapkanbermanfaatbagi :
1. Untuk penulis,
sebagaiwahanapenambahpengetahuandankonsepkeilmuan,
hijaudanmanfaatnya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.4 Keuntungan Dan Kekurangan Sediaan Lotion
A. Keuntungan
Lebih ekonomis.
Lebih mudah digunakan.
Penyebaran lotion lebih merata dari pada bentuk krim.
Umumnya menyebar dalam lapisan tipis.
Umumnya dosis yang digunakan lebih rendah dan kerja
sistemnya rendah.
B. Kekurangan
Bahaya alergi umumnya lotion besar.
Penyimpanan lotion tidak tahan lama.
Teh hijau adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia
sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah
oksidasi. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktifasi enzim aksidase atau
fenolase yang ada di dalam pucuk daun teh segar dengan cara pemanasan
atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik
terhadap katekin dapat dicegah. (Hartoyo, 2003).
4
2.1.6 Morfologi Teh Hijau
a. Daun
Daun teh merupakan daun tunggal yang tumbuh berselang – seling pada
cabang yang tumbuh dari ketiak daun dibagian bawah tajuk. Helaian daun
teh berbentuk langset dengan tulang daun yang menyirip dan runcing pada
bagian ujungnya. Tepi daunnya lancip bergerigi dan pada daun muda
warnanya lebih terang serta ukuran daunnya lebih lebar daripada daun tua,
yaitu sekitar 2,5 – 25 cm dan pucuk serta ruas lebih banyak
rambutnya.Sedangkan pada daun yang tua memiliki warna hijau kelam
dengan permukaan yang lebih licin dibanding daun muda.
b. Akar
Tanaman teh hijau memiliki perakaran tunggang dengan cabang yang
jumlahnya hanya sedikit. Tanaman teh hijaun mempunyai perakaran yang
dangkal dan cukup peka terhadap keadaan fisik tanah. Kemampuan akar
dalam menembus tanah yang keras sangatlah terbatas, sehingga akar
berkembang pada volume tanah hingga kedalamn 23 cm saja.
Pada akar tanaman teh terdapat lapisan menyerupai gabus yang berfungsi
untuk mencegah keluar masuknya air dan sebagai tempat menyimpan
makanan yang sebagian besar merupakan karbohidrat. Dimana karbohidrat
yang disimpan di dalam akar tersebut dapat berperan penting untuk
pertumbuhan pucuk baru setelah dilakukan pemangkasan.
c. Batang
Batangtanamantehhijautumbuhlurusdanberjumlahbanyak,
akantetapibatangtanamaniniberukurankecil. Apabilabatang teh ini tidak
dilakukan pemangkasan, maka akan tumbuh membentuk tajuk seperti pohon
cemara.
d. Bunga
Bungatanaman teh hijau termasuk bunga tunggal yang keluar dari ketiak
daun teh pada cabang – cabang dan ujung batang. Bunga ini memiliki
kelopak yang jumlahnya sekitar 5 – 6 helai dengan warna putih dan berbau
harum. Dalam perkembangannya, bunga teh hijau mengikuti tahap
pertumbuhan daun dan sebagian besar self steril. Biji yang dihasilkan dari
5
bunga yang menyerbuk sendiri biasanya tumbuh merana. Sementara itu,
bunga yang sempurna memiliki putik dengan mahkota 5 – 7 buah dan
tangkai sari yang panjang. Pada bagian dalam terdapat benang sari kuning
yang bersel kembar dan menonjol 2 – 3 mm ke atas.
e. Buah dan Biji
Tanamanteh hijau yang buahnya masih berwarna hijau bersel tiga dengan
dinding yang cukup tebal, pada awalnya buah akan tampak mengkilap
namun semakin tua akan berubah warna menjadi lebih suram dan bertekstur
kasar. Biji teh berkeping dua dengan kotiledon yang ukurannya besar dan
jika dibelah akan tampak embrio akar dan tunas. Biji teh hijau ini berwarna
coklat dan memiliki tiga ruang dengan kulit tipis, bentuknya bundar pada
satu sisi, dan datar pada sisi yang lain.
(Tjitrosoepomo, G. 1989)
6
didalamnya golongan katekin. Katekin dalam teh hijau sebesar 30% – 40%
jumlah ini paling besar di banding jumlah katekin di dalam teh hitam karena
katekin dalam teh hitam berubah selama proses fermentasi (Ismiyatin,
2001). Katekin dalam teh hijau dapat menghambat pertumbuhan Candida
Albicans dengan cara menghambat sintesis ergosterol, sedangkan kafein
dalam teh hijau dapat menghambat replikasi dari sel Candida Albicans
(Martilnez, dkk, 2006).
Polifenol teh atau yang disebut dengan tanin merupakan zat yang
unik karena berbeda dengan tanin yang berada dalam tanaman lain. Tanin
dalam teh hijau ini tidak bersifat menyamak dan tidak berpengaruh buruk
terhadap pencernaan makanan. Tanin dalam teh hijau ini termasuk tanin
tanin terkondensasi yang secara biosintesis terbentuk dari kondensasi
katekin tunggal yang membentuk senyawa dimet kemudian oligomer yang
lebih tinggi. Pada daun teh segar terdapat sekitar 30% senyawa tanin yang
sebagian besar dari golongan katekin dan daun teh hijau ini juga dilengkapi
enzim polifenol oksidase yang isap bekerja merubah tanin menjadi senyawa
turunan tanin yaitu, theaflavin dan thearubigin. Pada proses ini daun teh
hijau akan berubah menjadi coklat muda lalu coklat tua (Bokuchaya, 1969).
7
2.2.2 Preformulasi Bahan
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Guttiferales
Famili : Camelliaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis L
Varietas : Assamica
Bagian Yang Digunakan : Daun
Kandungan Pada Daun : Teh kaya kandungan kimia seperti kafein 2-3 %,
theobromin, theofilin, tanin, xanthin, adenin, minyak atsiri,
kuersetin,naringenin, dan natural flourida.
(Tjitrosoepomo, G. 1989)
B. Klasifikasi Lanolin
C. Klasifikasi Gliserol
8
Nama Lain : Gliserol, Glycerolum.
Rumus Kimia : C3H8O3.
Berat Molekul : 92,09382 g/mol.
Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih tidak berwarna, tidak
berbau, rasa manis diikuti rasa hangat.
Kegunaan : Zat tambahan sebagai pemanis.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
E. Klasifikasi Trietanolamin
9
Rumus Kimia : C8H8O3.
Berat Molekul : 152,15 g/mol.
Pemerian : Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kegunaan : Sebagai pengawet.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
10
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Alat :
1. Gelas ukur
2. Beaker glass
3. Cawan penguap
4. Toples
5. Batang pengaduk
6. Timbangan analitik
7. Corong
8. Kertas saring
9. Timbangan digital
10. Ph meter
11. Cawan petri
Bahan :
11
3.2 Rancangan Formulasi
=0.0005 gr
12
3.2.3 Kegunaan Bahan
13
3.3.2 Cara Pembuatan Lotion
A. Uji Organoleptik
B. Uji Homogenitas
C. Uji pH
D. Uji Daya Sebar
E. Uji Viskositas
14
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
15
4.1.2 Prosedur pembuatan Lotion
Gambar keterangan
Siapkan alat dan bahan, timbang
bahan obat
4.2 Pembahasan
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19