08 April 2021
▪ UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengamanatkan perizinan berusaha di Indonesia dilakukan berdasarkan resiko
▪ Dampaknya Rekomendasi yang selama ini wajib sebagai dasar penerbitan PI/PE diubah normanya menjadi “jika diperlukan”.
▪ Selain itu UUCK mengamanatkan pengendalian ekspor impor merupakan wewenang Menteri Perdagangan.
▪ Konsern K/L terkait dengan Tusi untuk pengembangan, pembinaan, dan pengawasan di sektor masing-masing yang selama ini dilakukan melalui Rekomendasi akan
dituangkan dalam Neraca Komoditas.
▪ Neraca Komoditas pada prinsipnya menguatkan kosern K/L agar lebih strategis dengan membuat usulan penetapan kebutuhan impor kepada Rakortas, untuk
dibahas dan ditetapkan menjadi penetapan kebutuhan ekspor/impor yang harus diterbitkan PE/PI nya oleh Kementerian Perdagangan.
Pasal 14 Pasal 16
(1) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
(2) merupakan rencana kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) disampaikan oleh Menteri dan
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian terkait melalui sistem
(2) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
berdasarkan usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
(2) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang
setiap Perusahaan Industri.
disampaikan oleh Menteri atau menteri/kepala lembaga pemerintah
(3) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
nonkementerian terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
ditetapkan oleh Menteri.
data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang dihasilkan oleh
Industri hulu dan Industri antara.
Pasal 15
(1) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana Pasal 17
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) disampaikan oleh Perusahaan Industri Rencana kebutuhan Industri yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
dan/atau pusat penyedia Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong kepada dalam Pasal 14 dan rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
Menteri. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 disampaikan kepada menteri yang
(2) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan
dimaksud pada ayat (1), dalam hal diperlukan dapat dilakukan verifikasi kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian
terlebih dahulu oleh lembaga pelaksana verifikasi yang ditunjuk oleh melalui sistem informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
Menteri sebelum disampaikan oleh Pelaku Usaha.
(3) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana Pasal 18
dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara elektronik melalui SIINas. Dalam hal neraca komoditas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
belum ditetapkan, jaminan ketersediaan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
ditetapkan berdasarkan ketentuan dan data yang tersedia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3 Output
5
Persetujuan
1 2
Ekspor
4
Usulan Penetapan RAKORTAS
Kebutuhan Rencana Kebutuhan Pembahasan NERACA
Kebutuhan Neraca Komoditi
Impor/Ekspor Impor/Ekspor KOMODITAS Penetapan Output
Impor/Ekspor Kebutuhan
Elemen Data detail: Impor/Ekspor Persetujuan
Jenis Brg, Jumlah Brg, Sistem INSW* Impor
Waktu & Tempat 5
Impor/ Ekspor, dll
3
Meneruskan pengajuan
8 Pengajuan PI/PE pelaku usaha 9 PI/PE pelaku usaha
PENGAJUAN INATRADE
PI/PE SSM SISTEM INSW
11 Meneruskan respon Persetujuan/ Respon Persetujuan/ Penerbitan PI/PE sesuai
Penolakan PI/PE pelaku usaha 10 Penolakan PI/PE penetapan kebutuhan
Validasi Persyaratan ekspor impor
Data
#Data Supply Komoditas
❑ Persh Industri Hulu Supply-
Manufaktur (Hasil
Demand
Produksi, Produk Neraca
Komoditas
Samping, Sisa Produk) Komoditas
❑ Persh Industri Antara ✓ Kemenperin
#data RKI, dan
#Data Demand Bahan
#data pasokan
Baku (Komoditas SDA
Verifikasi dan Komoditas
❑ Persh Industri Hilir
Manufaktur)
▪ Dalam PP Perdagangan, kepentingan K/L untuk memperoleh data yang diperlukan dalam melakukan pengawasan sesuai
Tusi masing-masing akan disediakan secara otomatis melalui sistem tunggal yang terintegrasi (LNSW).
▪ Neraca Komoditas disediakan dalam sistem tunggal yang terintegrasi dan merupakan rujukan tunggal dalam
pengendalian ekspor impor.
▪ Neraca Komoditas dapat diakses oleh seluruh K/L terkait (sesuai Tusi dan kewenangan), sehingga terdapat transparansi
dan akuntabilitas data yang dapat digunakan oleh K/L masing-masing.
▪ Neraca Komoditas adalah data dan informasi yang memuat antara lain situasi konsumsi dan produksi komoditas tertentu
untuk kebutuhan penduduk dan keperluan industri dalam kurun waktu tertentu, yang ditetapkan dan berlaku secara
nasional.
TAHUN
TERIMA KASIH
SD DESEMBER 2019
Luas Produksi 2019 Stok Luas Produksi 2019 Stok
No. LOKASI
No. LOKASI Lahan (Ton) (Ton)
Lahan (Ton) (Ton) JATIM 6.262,40 690.732,29 480.868,83
ACEH 286,63 2.692,39 50,00 11 Tuban 272,41 31.440,26 14.622,98
12 Lamongan 223,27 25.587,72 12.925,00
1 Pidie Jaya 239,63 980,33 27,00 13 Pamekasan 923,70 104.725,86 44.754,50
2 Aceh Utara 47,00 1.712,06 23,00 14 Sampang 2.885,60 353.551,31 305.746,00
15 Sumenep 1.957,42 175.427,13 102.820,35
JABAR 4.615,60 464.836,05 311.722,64 NTB 2.292,85 207.507,32 93.038,08
3 Karawang 172,34 8.645,72 7.320,00 16 Bima 1.750,30 187.632,95 88.650,00
17 Sumbawa 253,35 8.416,31 2.232,00
4 Cirebon 1.557,75 155.714,16 18.125,00
18 Lombok Timur 148,00 10.195,54 1.374,46
5 Indramayu 2.885,51 300.476,17 286.277,64 19 Lombok Barat 141,20 1.262,52 781,62
JATENG 7.124,20 752.285,80 473.168,41 NTT 195,03 4.648,73 2.563,70
20 Kupang 88,03 2.910,14 2.563,70
6 Brebes 560,00 50.019,75 29.350,00 21 Sabu Raijua 107,00 1.738,58 0,00
7 Demak 1.314,94 114.376,88 79.933,24 SULSEL 1.490,26 109.306,32 42.076,56
8 Jepara 528,60 65.524,54 53.906,00 22 Jeneponto 810,71 56.966,35 23.307,55
23 Takalar 179,45 13.187,41 5.532,81
9 Rembang 1.558,59 169.028,51 76.534,00 24 Pangkep 500,10 39.152,56 13.236,20
10 Pati 3.162,07 353.336,13 233.445,17 Total 22.266,97 2.232.008,88 1.403.488,22
PT. Garam 424.698,00 448.000,00
Grand Total 2.656.706,88 1.851.488,22
Sumber: KKP (2019)
www.ekon.go.id
w w w . e k o n . gperekonomianRI
o . i d perekonomianRI
perekonomianRI Kemenko Perekonomian
perekonomianRI KemenkoReformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada Penyelenggaraan Perdagangan
RI Perekonomian RI