er.
Ketika saya berumur 17 tahun, oleh pekerjaan Roh Kudus saya teringat akan cinta
kasih Kristus di atas kayu salib. Sekali lagi saya berkata kepada Tuhan, "Di sin
i hambaMu, aku doulosMu, aku hambaMu, karena aku telah ditebus dengan harga tuna
i, dengan darah Kristus yang mahal." Dalam Alkitab, Petrus menyebut tentang dara
h yang sangat bernilai, the precious blood of Christ (I Petrus 1:19). Pertanyaan
ini muncul satu kali saja dalam Alkitab - darah yang amat berharga, darah dari
anak Allah sendiri, yang telah menebus saya. Siapakah saya? Saya adalah tebusan
Tuhan.
Seorang pendeta yang tua sekali di Tiongkok, dalam khotbahnya 50 tahun lalu berk
ata demikian, "Sebelum suatu barang saya beli, barang itu milik toko. Setelah sa
ya beli, barang itu milik saya. Mengapa saya membelinya? Karena saya mau mempuny
ai hak milik atas barang itu." Apa sebabnya saudara ditebus oleh Tuhan? Apa seba
bnya saudara dibeli dengan darah yang begitu mahal? Karena Tuhan mau mempergunak
an hak milik atas dirimu!
Saudara-saudara, Dia mau memakai saya, Dia mau memakai saudara, dan Dia mau berk
ata kepada saudara, "Muliakanlah Aku oleh karena darah AnakKu yang tunggal. Aku
sudah menebus engkau, Aku sudah membeli engkau dan sekarang Aku mau engkau memul
iakan Aku." Umat Kristen memiliki agama yang bernyanyi. Kita tahu kita bernyanyi
karena ada yang kita puji, yaitu Tuhan penebus kita.
Lagu-lagu yang dikumandangkan dalam pergelaran perdana Jakarta Oratorio Society
berbicara tentang Kristus, Kristus, Kristus. Kita diingatkan kembali akan Kristu
s, domba Allah, yang sudah mati disembelih untuk mengangkut dosa dunia; domba Al
lah yang membersihkan hati nurani kita masing-masing. Dia patut dipuji dan dimul
iakan.
Marilah kita bersama-sama memuji Dia, bersyukur kepada-Nya dengan hati nurani ya
ng bersih. Mari kita kembalikan kemuliaan kepada Tuhan!