Anda di halaman 1dari 3

G.

Data Percobaan
o

SR Flip flop
R

Clock

Clock

D Flip Flop

Edge Trigger D Flip Flop

JK Flip Flop
J

Clock

H. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari rangkaian Basic Flip Flop. Rangkaian yang
akan dipelajari pada percobaan ini yaitu rangkaian SR Flip Flop, D Latched Flip Flop, dan JK
Flip Flop. Pada D latched dan JK Flip Flop ditambahkan fungsi khusus edge sebagai trigger
Percobaan pertama yaitu mempelajari rangkaian SR Flip Flop. Dari percobaan telah
didapat data seperti pada table data percobaan. Dari data, dapat dipelajari bahwa Flip Flop
memiliki suatu fungsi yang disebut hold atau menyimpan, pada rangkaian SR flip flop ini
terjadi saat kondisi input S LOW dan R LOW. Jika dipelajari dari rangkaian yang dibuat, bisa
dianalisa bahwa perubahan input S menuju LOW dari HIGH, tidak akan masuk pada NOR yang
mengeluarkan output Q, sehingga tidak akan terjadi perubahan output. Namun jika input R yang
dirubah, justru merubah input dari NOR tersebut dan akan merubah nilai output Q.
Percobaan kedua yaitu mempelajari rangkaian D latched Flip Flop. Dari percobaan telah
didapat data seperti pada data percobaan D Flip Flop. Dari data dapat dipelajari bahwa jika input
D adalah LOW maka kondisi yang terjadi adalah kondisi Set, sedangkan jika input D adalah
HIGH maka kondisi yang terjadi adalah kondisi Reset, dapat kita lihat dari output Q dan Q
yang sama seperti kondisi Set pada SR Flip Flop saat D LOW, dan Q dan Q yang sama seperti
kondisi Reset pada SR Flip Flop saat D HIGH. Jika dipelajari dari rangkaian yang disusun, hal
ini terjadi sesuai dengan aturan NOR, dimana output HIGH hanya didapat jika semua inputnya
LOW. Selain itu dari data, didapat juga bahwa output Q hanya berubah saat CLK diberikan nilai
LOW dan D LOW, rangkaian ini adalah rangkaian active low.
Percobaan ketiga yaitu mempelajari rangkaian Edge Triggered D Flip Flop. Rangkaian
ini dipelajari akan berubah hanya saat CLK dirubah dan tidak setelahnya walaupun CLK masih
dalam kondisi HIGH, berbeda dari sebelumnya yang outputnya akan berubah kapanpun saat
CLK bernilai LOW, karena active low. Fungsinya sama sepert D flip flop, namun perbedaannya
hanya outputnya dipicu oleh perubahan CLK.

Percobaan keempat yaitu mempelajari rangkaian JK Flip flop. Pada rangkaian ini
seharusnya dipelajari bahwa JK berperan sama seperti SR Flip Flop, dan saat J = K = 1 akan
didapat fungsi Toggle. Namun saat praktikum dilakukan, fungsi ini tidak didapatkan, dan justru
mendapatkan hasil seperti pada Data percobaan JK Flip Flop. Hal tersebut diduga karena pada
saat praktikan melaksanakan praktikum, praktikan belum mengerti fungsi dari switch PR dan
CLR, sehingga pada saat praktikum, setting yang dibuat pada kedua pin tersebut, menghasilkan
data seperti pada table data JK Flip flop. Sehingga dari percobaan, belum dapat diamati fungsi
toggle yang seharusnya terjadi.

I. Kesimpulan
1. Pada SR Flip Flop, kondisi set terjadi saat S = 1 menghasilkan Q = 1, dan kondisi reset
terjadi saat R = 1 menghasilkan Q = 0, Sedangkan S = 0 dan R = 0 akan terjadi kondisi
Hold
2. Pada D Flip Flop, kondisi set terjadi saat D = 1 menghasilkan Q = 1, dan kondisi reset
terjadi saat R = 1 menghasilkan Q = 0.
3. Pada JK Flip Flop, kondisi set dan reset sama dengan SR Flip Flop dengan J = S dan K =
R. Sedangkan saat J = K = 1, maka akan terjadi kondisi Toggle.

J. Referensi
Modul 7 Praktikum Elektronika 2. Flip Flop
Kleitz, William. Digital Electronic: A Practical Approach with VHDL 9th Ed. 2012. New
Jersey : Pearson Education Inc.

Anda mungkin juga menyukai