Artikel Pencemaran Air Bersih
Artikel Pencemaran Air Bersih
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung Logam BeratWalaupun air
dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh
bakteri (misalnya ECOLI) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini.
Daftar isi
1.Sumber Air Bersih
2. Penyalah gunaan dan pencemaran air
5. Referensi
Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia.
Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas
terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya
air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di
lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak
ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/ berkelompok/
pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air
bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta,
dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah
setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga
mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah
perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian.
Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian
tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko
sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar
untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya.
Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah
tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air,
dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau
hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat.
Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering
berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah
mereka lepas tanpa proses pengolahan.
Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh
USAID dan ESP.
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
1. Penyakit diare[3]. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi
anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare
setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya
hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat
Indonesia tidak memiliki akses air bersih [4].
2. Penyakit cacingan[5].
3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali
hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai
sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya [6]