Anda di halaman 1dari 38

Unit Kerja Koordinasi (UKK) Pulmonologi PP IDAI

Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia (YAPNAS)


SUDDHAPRANA

Peranan orang tua dan


dokter
Peranan orang tua :
Identifikasi dan pengendalian pencetus serangan asma
dan hal-hal yang dapat memberatkan asma
Penyediaan obat dan pemberian obat yang waktu, cara
dan lamanya tepat
Pengenalan tanda-tanda awal serangan
Mengetahui kapan harus membawa anaknya ke dokter,
RS, IGD
Menjaga kesehatan pada umumnya
Membina suasana keluarga
Memantau kemajuan/kemunduran keadaan asma anak

Peranan dokter
Mendiagnosa penyakit
Memberikan resep obat
Melakukan komunikasi, informasi, edukasi
mengenai asma

Peran orang tua jauh lebih penting dari


pada peran dokter

Tujuan penanggulangan
Tidur tidak
terganggu
asma
anak

Dapat aktif termasuk olah raga seperti anak sebayanya


Gejala siang/malam tidak ada atau sesedikit mungkin
Faal atau kerja paru-paru seoptimal mungkin
Pemberian obat seperlunya
Mencegah efek samping obat
Anak dapat tumbuh dan berkembang seoptimal
mungkin sesuai dengan potensi genetiknya

Tujuan ini harus menjadi target dokter, orang tua,


masyarakat (LSM-LSM) termasuk pemerintah

Asma : apa gejalanya ?


Batuk (krok-krok, krek-krek)
Napas cepat
Napas bunyi : ngiik ngiik (mengi)
Gejala memburuk pada malam/dini hari
Sesak napas, sakit dada, gelisah
Kebiruan di mulut dan sekitarnya
Gejala hebat perlu rawat di RS

Asma apakah itu ?


Suatu penyakit yang ditandai oleh
gejala-gejala akibat gangguan dan
penyempitan pada saluran napas

Biasanya disertai riwayat/bakat alergi


pada pasien/keluarganya
Saluran napas pasien hiper-reaktif
(reaksinya berlebihan jika terpapar
dengan faktor pencetus)

Anatomi alat napas

Saluran napas bagian atas :

Hidung
Sinus
Tenggorokan

Saluran napas bagian bawah :

Bronkus
Bronkiolus
Alveolus

Saluran napas bagian atas dan bawah sangat


berhubungan karena merupakan satu unit
50-80% asma anak disertai dengan rhinitis
20% dari pada rinitis menderita juga asma

Saluran napas anak normal


(bukan asma)Pencetus
(debu, bulu binatang, kapuk, dll)

Tetap lebar
(tidak rentan, tidak sensitif,
tidak mudah goncang, stabil)

Bronkus

Bronkus

Asma : apa yang


terjadi
? terjadi di saluran
3 peristiwa yang
napas :
Otot dinding saluran napas mengkerut
Dinding saluran napas membengkak
Saluran napas terisi banyak lendir
Hasil akhir : saluran napas menyempit

Saluran napas anak


Pencetus
asma
(debu, bulu binatang, kapuk, dll)

Tidak timbul serangan

Hiperreaktif :
sangat rentan
Sangat sensitif
Mudah goncang/mengkerut

Timbul serangan

Otot saluran napas mengkerut


Saluran napas menebal/membengkak
Lendir lebih banyak dan kental/lengket

Bronkus

Bronkus

Derajat asma :
Asma episodik jarang / ringan (75%) :
Gejalanya hanya sesekali timbul
Asma episodik sering / sedang (20%) :
Gejalanya lebih sering timbul
Asma persisten / berat (5%) :
Timbul terus menerus, hampir tiap hari

Mengapa gejala asma


timbul
?
Saluran napas yang hiper-reaktif

terpapar dengan faktor pencetus :


Golongan hisapan : debu rumah dengan tungaunya,
asap (rokok, obat nyamuk dll) kapuk, bulu
binatang, kecoa (kotoran & serpihannya)
Golongan makanan : coklat, kacang tanah, es,
makanan dengan MSG, tomat dsb.
Infeksi saluran napas (flu)
Perubahan cuaca
Dan lain-lain

Gambar Tungau debu


rumah

Pencetus- pencetus
Alergen
Debu rumah
Tungau debu rumah
Bulu binatang

Anjing
Kucing
Ayam
Burung

Kecoa
Kapuk

Makanan
Dingin
Coklat
Kacang tanah
Tomat
Rambutan
Dan yang
mengandung MSG

Pencetus- pencetus
Asap

Rokok
Obat nyamuk
Dibakar
Disemprot
Listrik/elektrik
Dapur
Hairspray
Deodorant
Bau yang tajam
Pengharum ruangan
Pembakaran sampah

Pencetus- pencetus
Infeksi saluran napas akut (ISNA) :
ISNA Atas
Virus (sering dijumpai)
ISNA Bawah
Flu
Sinusitis

Pencetus- pencetus
Perubahan cuaca
Permulaan musim hujan
Akhir musim hujan
Dingin, hujan terus
Dan lain-lain

Polusi udara luar :


SO2
Asap kendaraan :
Diesel
Asap pabrik

Pencetus- pencetus
Kegiatan jasmani

Berlari
Naik sepeda
Berenang
Dan lain-lain
Naiknya isi lambung ke esofagus /
gastroesofageal refluks (GER)
terjadi bila anak tidur datar

Psikis

Kombinasi
Stress

Bagaimana
penanggulangannya ?

1. Penghindaran faktor pencetus


2. Pemakaian obat dengan tepat : jenis,
dosis, cara, dan waktu/jaraknya
3. Pencegahan dini mulai pada ibu hamil,
bayi, ibu menyusui, dan seterusnya

Cara menghindari pencetus


(Murray dkk, 1982)
Kamar tidur anak = seperti di rumah sakit
Kasur tempat tidur dan bantal kapuk
Diganti busa.
Masukkan dalamkantong vinil dengan ristluiting atau
dibungkus kantong plastik dan direkat dengan selotip
seperti membungkus kado

Tindakan lain
Sprei, selimut dan sarung bantal lebih sering dicuci (1x per minggu)

Bersihkan lantai dengan lap basah satu kali setiap hari

Tirai (Gordijn) dicuci tiap 2 minggu


Boneka dan mainan-mainan yang terbuat dari kain
sebaiknya dicuci dengan air panas setiap minggu

Lemari, rak, laci dibersihkan dengan lap basah paling


banyak hanya boleh 3 buah buku

Keluarkan meubel yang dilapisi kain lebih baik diganti


dengan meubel yang busanya dibungkus dengan vinyl.
Karpet diangkat dan dimasukkan ke gudang

Buku, majalah, mainan jangan ada di kamar tidur, masingmasing hanya boleh 3 buah

Hindarkan asap (rokok, obat nyamuk dan asap dapur), kalau bisa
binatang peliharaan yang berbulu tidak ada di rumah anak yang
menderita asma.
Walaupun sudah disingkirkan kadang-kadang beberapa bulan setelah
penyingkiran masih ada pengaruhnya.

Pakaian lama lebih dari 2 minggu di dalam lemari dicuci kembali atau
dipindah ke kamar lain. Bila tidak mungkin dibungkus kantong plastik
dan direkat selotip seperti membungkus kado.

Asma : apa saja


I. obatnnya
Obat pereda : meredakan
gejala asma saat
?
timbul, biasanya kombinasi obat :
1. Pengendur otot saluran napas yang
mengkerut
2. Yang mengencerkan & mempermudah
pengeluaran lendir di saluran napas
3. Penghilang pembengkakan dinding saluran
napas
II. Obat pengendali : mencegah timbulnya
kembali gejala yang sudah reda, dengan
mengurangi peradangan di saluran napas

Kapan obat asma


dipakai
?
I. Obat pereda dipakai saat timbul gejala,

dengan jarak sesuai masa kerjanya (misalnya


tiap 6 jam: pukul 06.00; 12.00; 18.00; dan
24.00
II.Obat pengendali : diberikan pada pasien asma
sedang & terutama asma berat, dipakai terus
menerus ada atau tidak ada gejala.

Gambar Volumatic dan


mini PFR

Terapi inhalasi

Cara memakai obat hirup /


semprot
Alat
bantu/spacer kecil

1.
2.
3.
4.

Kocok dahulu sebelum disemprotkan


Hembuskan napas
Tekan kanister
Tarik napas dalam tetapi perlahan-lahan, lalu tahan sampai
5-10 hitungan
5. Dalam 3-5 menit baru diberi lagi. Ulangi 1,2,3 diulang dalam
sehari sesuai petunjuk dokter

Serangan asma
Adalah perburukan gejala asma yang progres
(cepat & makin berat)
Derajat serangan asma juga terbagi atas :
ringan, sedang dan berat, dengan tanda masingmasing
Jika timbul serangan asma, anak harus dibawa ke
dokter

Tanda awal serangan


asma

Tidak ada perbaikan dengan obat biasa


Pemakaian obat lebih sering
Mengi menetap
Terlihat pucat dan agak gelisah
Ingus encer makin banyak

Tanda lanjutan serangan


asma
Mengi menetap dan makin keras
Anak mudah lelah, gelisah
Pemakaian obat makin sering
Perut turun naik saat bernapas
Anak lebih suka dalam posisi duduk
Obat pereda serangan tidak mempan lagi

Tanda bahaya serangan


asma

Mengi melemah, tetapi sesak makin berat


Anak terlihat kelelahan (exhausted)
Kebiruan di mulut dan sekitarnya (sianosis)
Anak sangat gelisah

Kesimpulan
Enam langkah penanggulangan
asma anak

Upayakan lingkungan hidup sehari-hari seserasi


mungkin
Harus selalu sedia obat dan beri obat yang
waktu, cara, lama dan dosisnya yang tepat
Ketahui tanda permulaan atau tanda awal
serangan asma
Ketahui kapan harus pergi ke dokter atau ke RS
Olahraga bukan dilarang bahkan dianjurkan tetapi
diatur dan vaksinasi diberikan sebagaimana
mestinya
Bina keluarga yang bahagia dan sejahtera

Anda mungkin juga menyukai