Anda di halaman 1dari 3

Kerangka Peningkatan Penilaian Kerusakan pada Sektor

Pertanian
Efek bencana diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Kerusakan
2. Kerugian
3. Dampak Makro-ekonomi
1

Kerusakan adalah biaya dari:


a Perbaikan aset yang sebagian rusak untuk mengembalikannya ke
b

kondisi pra-bencana; dan/atau


Penggantian aset yang sepenuhnya hancur yang dinilai berdasarkan

harga pra-bencananya.
Perbaikan dan penggantian aset harus didasarkan pada kondisi atau
standar pra-bencana. Ini untuk memastikan bahwa nilai kerusakan diberi
harga yang tepat.
a Contohnya, biaya penggantian traktor pertanian yang sepenuhnya
hancur harus merupakan nilai pasarnya sebelumnya sepenuhnya
hancur dan bukan biaya yang baru. Jika ini akan diganti dengan yang
b

baru, nilainya harus dimasukkan dalam kebutuhan pasca-bencana.


Hal yang sama berlaku untuk perbaikan. Jika pemilik suatu aset yang
sebagian

hancur

meningkatkan
3

memutuskan

standarnya,

untuk

nilainya

memperbaiki

harus

ditambah

dimasukkan

dalam

kebutuhan pasca-bencana.
Kerugian adalah nilai dari:
a Output/pendapatan terdahulu sebagai hasil dari suatu bencana;
b Kerugian investasi atau biaya produksi yang lebih tinggi; dan
c Pengeluaran-pengeluaran tidak terduga lain
Kerugian dapat dialami beberapa tahun setelah bencana terjadi (hingga
saat

tingkat

produksi

pra-bencana

dicapai

kembali)

sehingga

menyebabkan dampak makroekonomi.


Nilai kerusakan dan kerugian harus dalam mata uang lokal pada harga

6
7

pra-bencana. Mereka tidak boleh dipengaruhi oleh inflasi pasca-bencana.


Jumlah kerusakan dan kerugian biasanya disebut efek bencana.
Dampak makroekonomi bukan tambahan nilai kerusakan dan kerugian

walaupun mereka adalah penyebab dampak.


Juga sangat mungkin bahwa suatu bencana dapat menyebabkan suatu
dampak makroekonomi besar pada ekonomi regional atau provinsi
walaupun memiliki efek minimal pada ekonomi nasional. Contohnya, suatu
provinsi pulau mungkin dihancurkan oleh topan tapi jika kontribusinya
pada PDB minimal, tampaknya pada ekonomi nasional tidak tampak
walaupun

dampaknya

pada

kondisi

terpengaruh mungkin sangat besar.

kemiskinan

masyarakat

yang

Metodologi untuk menilai dampak pada pengembangan manusia masih


dikebangkan oleh PBB dalam Penilaian Kebutuhan Pemulihan Manusianya.
Catatan panduan ini lebih memfokuskan pada kerusakan dan kerugian
pada sektor pertanian yang akan menjadi dasar untuk identifikasi
kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi yang dikonsolidai menjadi suatu
rencana dengan kebutuhan pendanaan dan jadwal penerapan, dll. Namun,
beberapa isu lintas sektor akan dibahas disini sebagai bagian dari
perencanaan pemulihan.

Langkah-langkah Melakukan Penilaian Kerusakan dan Kerugian


pada Sektor Pertanian Pasca Bencana
Untuk melakukan penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana harus
berdasarkan pada innformasi :
1 Informasi dasar pra-bencana
2 Informasi pasca-bencana mengenai kerusakan dan kerugian.
Berikut ini adalah kemunginan sumber-sumber data yang diperlukan:
1 Di beberapa negara, data untuk sektor pertanian telah ada berdasarkan
2

survei sebelumnya.
Informasi demografis dan sosio-ekonomi dapat berasal dari pendapatan
dan survei pengeluaran keluarga terbaru. Data yang ada dengan kluster-

kluster lain dapat digunakan.


Jika kumpulan data yang diperlukan belum ada, pemerintah nasional
dapat meminta pemerintah provinsi untuk melakukan survei sampel
dengan bekerja sama dengan otoritas kota atau desa.

Untuk melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan pasca-bencana,


langkah-langkah berikut ini dapat diikuti. (Beberapa informasi dasar yang
diperlukan sama dengan untuk penilaian keamanan pangan).

Langkah
I

Buat Informasi Dasar PascaBencana


1 Populasi dan Pendapatan
a Profil Sosial dan Ekonomi

Informasi

Informasi Demografi dan Ekonomi


- Total populasi berdasarkan ekonomi
Total jumlah rumah tangga,
- berdasakan jenis kelamin kepala
rumah tangga
Rata-rata ukuran rumah tangga,
berdasarkan jenis kelamin anggota

Langkah

Informasi
Rata-rata pendapatan keluarga,
- berdasarkan jenis kelamin kepala
rumah tangga

b Profil Petani

Tanaman Musiman dan


2 Permanent
a Musim Tanam Hingga Panen

Produksi dan Harga

Biaya Investasi pada tanaman


berdasarkan tahap
pertumbuhan

3 Peternakan dan Unggas


4 Perikanan
5 Asset Irigasi
6 Asset Pertanian Lainnya
Industri kerajinan/penghidupan
7 lain terkait pertanian
II

Nilai Kerusakan
A

Jumlah
petani
berdasarkan
jenis
kelamin, jenis pertanian, luas pertanian,
pendapatan rata - rata, jumlah anggota
keluarga petani dll.

- Tanaman Musiman
- Tanaman Permanen
Data berdasarkan Total Luas
- (subsisten, Komersial, Kepemilikan
negara)
- Jadwal musim tanam
- Tanaman Musiman
- Tanaman Permanen
- Data berdasarkan :
- Rata - rata produksi selama 3 tahun
terakhir
- Estimasi biaya produksi sesuai
harga pra bencana (harga per kg)
- Harga asli rata - rata di tingkat
petani

Anda mungkin juga menyukai