Pertanian
Efek bencana diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Kerusakan
2. Kerugian
3. Dampak Makro-ekonomi
1
harga pra-bencananya.
Perbaikan dan penggantian aset harus didasarkan pada kondisi atau
standar pra-bencana. Ini untuk memastikan bahwa nilai kerusakan diberi
harga yang tepat.
a Contohnya, biaya penggantian traktor pertanian yang sepenuhnya
hancur harus merupakan nilai pasarnya sebelumnya sepenuhnya
hancur dan bukan biaya yang baru. Jika ini akan diganti dengan yang
b
hancur
meningkatkan
3
memutuskan
standarnya,
untuk
nilainya
memperbaiki
harus
ditambah
dimasukkan
dalam
kebutuhan pasca-bencana.
Kerugian adalah nilai dari:
a Output/pendapatan terdahulu sebagai hasil dari suatu bencana;
b Kerugian investasi atau biaya produksi yang lebih tinggi; dan
c Pengeluaran-pengeluaran tidak terduga lain
Kerugian dapat dialami beberapa tahun setelah bencana terjadi (hingga
saat
tingkat
produksi
pra-bencana
dicapai
kembali)
sehingga
6
7
dampaknya
pada
kondisi
kemiskinan
masyarakat
yang
survei sebelumnya.
Informasi demografis dan sosio-ekonomi dapat berasal dari pendapatan
dan survei pengeluaran keluarga terbaru. Data yang ada dengan kluster-
Langkah
I
Informasi
Langkah
Informasi
Rata-rata pendapatan keluarga,
- berdasarkan jenis kelamin kepala
rumah tangga
b Profil Petani
Nilai Kerusakan
A
Jumlah
petani
berdasarkan
jenis
kelamin, jenis pertanian, luas pertanian,
pendapatan rata - rata, jumlah anggota
keluarga petani dll.
- Tanaman Musiman
- Tanaman Permanen
Data berdasarkan Total Luas
- (subsisten, Komersial, Kepemilikan
negara)
- Jadwal musim tanam
- Tanaman Musiman
- Tanaman Permanen
- Data berdasarkan :
- Rata - rata produksi selama 3 tahun
terakhir
- Estimasi biaya produksi sesuai
harga pra bencana (harga per kg)
- Harga asli rata - rata di tingkat
petani