secara
aktivitas
produksi,
pertanian,
pembangkitan
listrik,
industri,
perikanan, pariwisata, transportasi dan masih banyak lagi, namun disisi lain,
air juga seringkali mendatangkan kerusakan yang cukup besar sehingga
memerlukan pengelolaan yang baik.
Pengelolaan Sumber Daya Air berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Wilayah Sungai disebutkan bahwa Tata Pengaturan Air, Pengelolaan
Air dan/atau sumber sumber air berdasarkan pada kesatuan wilayah sungai
dimana kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air dan pengendalian daya rusak air dengan dukungan SIstem Informasi
Sumber Daya Air dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk mendukung kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air tersebut,
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Surat Keputusan
Nomor B/3051/M.PAN/11/2008 Tanggal 5 November 2008 membentuk Balai
Wilayah Sungai Sulawesi IV di bawah Departemen Pekerjaan Umum (yang
sekarang menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang terletak di Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara sebagai Instansi Teknis Pengelola Sumber Daya Air di
daerah yang memiliki Wilayah Kerja kewenangan meliputi Wilayah Sungai
Lintas Provinsi yaitu WS Lasolo Konaweeha dan WS Towari Lasusua. WS
Lasolo Konaweha memiliki luas .km2 yang meliputi kabupaten
Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Kota
Kendari dan Kab. Morowali di Sulawesi Tengah. Sedangkan WS Towari
berdasarkan
batas
administrative,
tetapi
harus
secara
Buah
kabupaten
yaitu
kabupaten.dan
Provinsi
Sulawesi
tenggara,
melalui
satker
PJPA