A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Geografis dan Administratif
Secara geografis Desa Ongalereng merupakan salah satu dari empat belas
desa di Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara
Timur dengan luas wilayah ± 450 Ha. Dan secara administratif memiliki batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Selat Solor
Sebelah Selatan : Gunung Watoreka
Sebelah Timur : Desa Karawatung
Sebelah Barat : Desa Pamakayo
Berdasarkan letak geografis dan administratif tersebut, Desa Ongalereng
dengan letak ketinggian ± 15 meter dari permukaan laut, dan secara Topografi
dikategorikan sebagai Desa Pantai. Dengan demikian, Desa memiliki posisi strategis
dalam konteks daerah maupun regional karena dilalui jalur laut lintas pulau sekaligus
lintas perdagangan serta jalur darat lintas desa di kecamatan Solor Barat maupun
Solor Timur dan Solor Selatan. Pada saat ini Desa Ongalereng sudah memiliki sebuah
pelabuhan/Tambatan Perahu yang dibangun pada tahun 2001 yang bersumber dari
dana PPK dan Swadaya Masyarakat.
2. Kondisi Sosial Ekonomi
Berpedoman pada data stastistik kependudukan Tahun 2020, penduduk Desa
Ongalereng berjumlah 1.096 jiwa yang tersebar dalam enam belas Rukun Tetangga
dalam empat wilayah/dusun. Sebagian besar penduduk bermata pencarian sebagai
petani. Namun selain itu karena berbatasan dengan laut di bagian utara maka sebagian
penduduk juga bekerja sebagai nelayan. Pertumbuhan ekonomi masyarakat terindikasi
secara kualitatif dinyatakan belum mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini
dikarenakan struktur perekonomian wilayah pada umumnya masih bertumpuh pada
beberapa sektor stategis salah satunya adalah penanganan di bidang jasa kelautan.
3. Kondisi Transportasi
Dinamika/pergerakan masyarakat yang bersifat lokal antara desa, kecamatan
dan kabupaten pada umumnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas angkutan jalan
darat dan laut. Dinamika dan mobilitas masyarakat terutama melalui jalur laut untuk
kepentingan peningkatan ekonomi terbilang meningkat perlahan dalam beberapa
tahun terakhir. Oleh karena itu, pengembangan/perluasan sarana transportasi laut
sangat diperlukan untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat khususnya mobilitas orang dan barang/logisik untuk kepentingan
perekonomian. Kondisi real saat ini Pelabuhan rakyat ongalereng sering digunakan
selain untuk penumpang, juga untuk bongkar/muat barang/logistik seperti Semen,
Beras dari Sulawasi dan hasil-hasil komoditas pertanian seperti kacang tanah dan
jambu mete. Namun proses bongkar/muat barang/logistik ini terkadang tidak berjalan
lancar disebabkan oleh topografi pelabuhan yang masih dangkal pada saat air laut
surut.
B. PERMASALAHAN
1. Sarana transportasi/angkutan laut yang masih minim dan belum memenuhi
standar keselamatan untuk maksimalisasi mobilitas orang dan barang/logistik.
2. Belum memadainya pengelolaan dan pemanfaatan pelabuhan Laut/Tambatan
Perahu sebagai sumber daya perhubungan, transportasi dan perdagangan secara
terpadu.
3. Pelabuhan Rakyat/Tambatan Perahu masih kurang maksimal untuk Kapal logistik
yang berukuran sedang, karena kurang dalam atau terlalu dangkal.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Mengingat Kabupaten Flores Timur merupakan kabupaten kepulauan maka
moda transportasi laut menjadi pilihan utama. Oleh karena itu,
pengembangan/perluasan pelabuhan/tambatan perahu perlu mendapat
perhatian utama sehingga dampak moda transportasi dan dinamika masyarakat
serta mobilisasi barang/logistik antar wilayah pedesaan dapat dirasakan oleh
masyarakat pulau Solor pada umumnya dan Desa Ongalereng secara khusus
baik di bidang transportasi maupun ekonomi dan perdagangan.
b. Dengan adanya pelabuhan/tambatan perahu yang memadai, kami yakin bahwa
perekonomian masyarakat di desa ini dapat ditingkatkan melalui ketersediaan
lapangan pekerjaan dan pengelolaan pemanfaatan jasa pelabuhan/tambatan
perahu serta dapat meminimalisasi harga yang dapat dijangkau oleh
masyarakat Solor pada umumnya.
2. Saran
a. Usulan ini kiranya menjadi pedoman dalam pelaksanaan bantuan sosial
berupa pengembangan/perluasan pelabuhan/tambatan perahu di Desa
Ongalereng-Kecamatan Solor Barat-Kabupaten Flores Timur Tahun
Anggaran 2021.
b. Keterpaduan antara lembaga dan instansi Pemerintah merupakan salah satu
kunci utama dalam mengembangkan transportasi lokal secara terpadu.
c. Keterlibatan pemerintah daerah merupakan salah satu langkah baik untuk
menjawab permintaan sarana dan prasarana infrastruktur untuk
pengembangan yang dibutuhkan pemerintah desa demi percepatan
peningkatan ekonomi masyarakat.