Anda di halaman 1dari 14

Analisis Pemeliharaan Bendungan Kalola serta Dampaknya

Bagi Masyarakat Desa Sogi

Analysis of the Maintenance of the Kalola Dam and its Impact


on the Sogi Village Community

Andi Adriangsa, Asrul Setiawan,


Marwah, Ridha Chaira Difa,
Sartiana Sari, Sitti Agustina Herman
Program Studi Administrasi Publik, Universitas Puangrimaggalatung

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pemeliharaan
Bendungan Kalola serta dampaknya bagi warga sekitar, terkhususnya masyarakat di
Desa Sogi. Bendungan Kalola yang dibangun di wilayah administrasi Kabupaten Wajo
memiliki fungsi sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana
rekreasi dan sebagainya. Namun disamping itu, fungsi utama Bendungan Kalola yakni
mengairi lahan pertanian di Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan analisis
dokumentasi serta diskusi terfokus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bendungan
Kalola memberi peran penting bagi keberlangsungan hidup para petani. Hal ini
diperkuat dengan kesaksian penjaga yang berkata bahwa sebagian petani beristirahat
dikarenakan kurangnya pasokan air di Bendungan Kalola akibat dari kemarau panjang.
Adapun Bendungan Kalola membawa dampak signifikan dalam ekonomi masyarakat
yang telah menggunakan air bendungan tersebut. Dampak lingkungan dengan adanya
bendungan ini adalah ganti rugi yang didapatkan masyarakat yang lahannya di jadikan
area genangan.
Kata Kunci : Bendungan, Kalola

Abstract
The purpose of this research is to find out procedures for maintaining the Kalola
Dam and its impact on local residents, especially the people in Sogi Village. The Kalola
Dam, which was built in the administrative area of Wajo Regency, has a function as a
freshwater fisheries cultivation facility, water sports facility, recreaction facility and so
on. But apart from that, the main function of the Kalola Dam is to irrigate agricultural
land in Wajo Regency. This type of research is qualitative with data collection
techniques through observation, interview, documentation analysis and focused
discussions. The research results show that the Kalola Dam plays an important role in
the survival of farmers. This was confirmed by the guard’s testimony who said that
some farmers were resting due to the lack of water supply at the Kalola Dam as a result
of the long dry season. The Kalola Dam has had a significant impact on the economy of
the people who use the dam water. The environmental impact of this dam is the
compensation received by the community whose land was used as an inundation area.
Keyword : Dam, Kalola
PENDAHULUAN 101.325,56 Ha, terluas kedua di
Indonesia merupakan salah satu Provinsi Sulawesi Selatan setelah
negara tropis di dunia yang hanya Kabupaten Bone. Potensi sumber daya
memiliki 2 musim saja, yaitu musim manusia serta sumber daya alam berupa
penghujan dan musim kemarau. Musim tanahnya yang subur dan dukungan
penghujan di Indonesia terjadi pada iklim yang memadai menjadikan
bulan Oktober sampai Maret, sedangkan Kabupaten Wajo memiliki keunggulan
musim kemarau biasanya berlangsung kompetitif untuk pengembangan
pada bulan April hingga September tanaman padi dan berpotensi bersaing
menurut Badan Meteorologi dengan penghasil padi di daerah-daerah
Klimatologi dan Geofisika 2014. Pada lain di Indonesia.
waktu musim penghujan, air meningkat Saat ini Pemerintah Kabupaten
sangat tajam dan di permukaan bumi air Wajo melalui Dinas Pertanian dan
mengalir dari hulu ke hilir, dari tempat Ketahanan Pangan (PKP) terus
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah berinovasi demi meningkatkan produksi
menuju ke laut sebagai muara paling padi di masa mendatang. Berbagai
akhir. Air juga akan meresap ke dalam sarana dan prasarana diberikan untuk
tanah membentuk aliran air tanah. mencapai taget membawa Wajo
Air pengairan dan tanah memproduksi padi satu juta ton per
pengairan kedua-duanya merupakan tahun. Salah satu sarana dalam
faktor dasar bagi berlangsunya usaha memenuhi kebutuhan air bagi para
pertanian yang sesuaidi daerah petani juga untuk kebutuhan manusia
setempat. Tidak sedikit areal tanah yang adalah dibangunnya sebuah bendungan.
tidak dapat digunakan untuk usaha Bendungan merupakan tempat pada
pertanian, dikarenakan tidak tersedianya permukaan tanah yang dimaksudkan
air pengairan bagi pertumbuhan dan untuk menyimpan atau menampung air
perkembangan tanaman yang saat terjadi kelebihan air atau musim
dibudidayakan. penghujan, kemudian air yang
Kabupaten Wajo sudah melimpah tersebut dimanfaatkan untuk
bertahun-tahun menjadi salah satu keperluan pertanian dan berbagai
andalan Provinsi Sulawesi Selatan keperluan lainnya pada saat musim
dalam hal produksi padi. Daerahyang kemarau tiba.
juga terkenal dengan kain suteranya ini Dalam Peraturan Menteri PUPR
mempunyai luas lahan baku sawah RI Nomor 27/PRT/M/2015 tentang
Bendungan dijelaskan bahwa Kecamatan Maniangpajo. Pembangunan
Bendungan adalah bangunan yang bendungan ini dimulai pada tanggal 18
berupa urukan tanah, urukan batu, dan Agustus 1992 dan berhasil rampung
beton, yang dibangun selain untuk pada tanggal 20 Desember 1995.
menahan dan menampung air, dapat Volume dari waduk yang terbentuk
pula dibangun untuk menahan dan akibat dibangunnya bendungan ini
menampung limbah tambang, atau mencapai 70 juta meter kubik dengan
menampung lumpur sehingga terbentuk luas genangan mencapai 1.330 Ha, yang
waduk. Dalam dunia modern saat ini mana 300 Ha diantaranya termasuk
sudah banyak model irigasi yang dapat Kabupaten Sidenreng Rappang.
dilakukan manusia. Pada zaman dahulu Adapun manfaat dari
jika persediaan air melimpah itu karena Bendungan Kalola yaitu sebagai
tempat bermukim yang dekat dengan pengendalian banjir, perikanan air
sungai atau sumber mata air, maka tawar, obyek wisata, penyediaan air
irigasi dilakukan dengan mengalirkan minum, serta mengairi lahan pertanian
air tersebut ke lahan pertanian. penduduk setempat.
Secara umum pembangunan Penulisan tentang bendungan
bendungan atau irigasi bertujuan untuk telah banyak dilakukan oleh peneliti
mengurangi atau mencegah banjir, sebelumnya, namun penelitian ini
meningkatkan produksi pangan yaitu berusaha untuk mengkaji tentang salah
dengan membangun jaringan irigasi, satu bendungan yang ada di Kabupaten
pembangkit listrik tenaga air atau Wajo.Hal inilah yang mendorong
PLTA, penyediaan air baku, penulis untuk mengkaji secara
transportasi air, perikanan dan juga mendalam tentang keadaan dan
irigasi dibangun merupakan upaya keberadaan Bendungan Kalola di
dilakukan manusia untuk mengairi Kabupaten Wajo dalam penelitian
lahan pertanian. secara kualitatif (observasi, wawancara
Salah satu bendungan yang dan analisis dokumentasi serta diskusi
dibangun oleh pemerintah, ialah terfokus). Dengan demikian akan
Bendungan Kalola. Bendungan Kalola diperoleh kejelasan tentang mekanisme
adalah sebuah bendungan yang terletak perawatan bendungan serta dampak
di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Bendungan Kalola terhadap lingkungan
Indonesia. Bendungan ini dibangun masyarakat di Desa Sogi.
pada alur Sungai Kalola di Desa Sogi,
METODE PENELITIAN Bendungan Kalola (Ridwan) untuk
Penelitian ini dilaksanakan di mengetahui langkah-langkah atau tata
Bendungan Kalola yang berada di Desa cara perawatan Bendungan Kalola.
Sogi Kecamatan Maniangpajo Dengan menggunakan teknik penentuan
Kabupaten Wajo. Pemilihan Bendungan informan purposive sampling menurut
Kalola pada penelitian ini dengan alasan (Sugiyono 2017) teknik ini didasarkan
bahwa adanya kabar burung tentang atas pihak-pihak yang menguasai
sebagian petani di sekitar Bendungan permasalahan, memiliki data, bersedia
Kalola tidak beroperasi dikarenakan memberikan informasi dan data yang
kurangnya air irigasi akibat kemarau diperlukan sesuai dengan tujuan dan
panjang yang melanda Kabupaten manfaat penelitian.
Wajo. Wawancara juga dilakukan
Penelitian ini menggunakan kepada 3 informan tambahan dari
metode penelitian kualitatif. Bongdan kalangan masyarakat yang bermukim di
dan Taylor mendefinisikan Metodelogi sekitar bangunan Bendungan Kalola.
Kualitatif sebagai prosedur penelitian Untuk mengetahui dampak apa saja
yang menghasilkan data deskriptif yang dirasakan oleh masyarakat maka
berupa kata atau kalimat tertulis atau teknik penentuan Informan utama atau
lisan dari orang-orang dan merupakan informan kunci pada penelitian ini
perilaku yang dapat diamati (Moeloeng menggunakan teknik accidental
2015). sampling yaitu teknik penentuan
Teknik pengumpulan data dalam sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
penelitian ini adalah observasi, konsumen yang secara kebetulan atau
wawancara dan analisis dokumentasi insidental bertemu dengan peneliti dapat
serta diskusi terfokus dengan pedoman digunakan sebagai sampel, bila
wawancara dan alat perekam. Jumlah dipandang orang yang kebetulan
informan kami sebanyak6 orang, 3 ditemui itu cocok sebagai sumber data
orang merupakan pekerja Bendungan (Sugiyono 2017).
dengan rincian yaitu 1 orang pengawas Adapun teknik analisis data pada
Bendungan Kalola yang bertugas pada penelitian ini menggunakan model
hari itu (Andi Ilham), 1 orang yang analisis data Interaktif Miles dan
menjadi ketua pengawas Bendungan Huberman. Menurut Miles & Huberman
(Pak Tenri) dan 1 orang lainnya (1992:16) analisis terdiri dari tiga alur
merupakan salah satu staff di kantor kegiatan yang terjadi secara bersamaan
yaitu : redukasi data, penyajian data, 2. Penyajian Data
dan penarikan kesimpulan atau Miles & Huberman membatasi
verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut suatu penyajian sebagai sekumpulan
secara lebih lengkapnya adalah sebagai informasi tersusun yang memberi
berikut : kemungkinan adanya penarikan
1. Redukasi Data kesimpulan dan pengambilan
Redukasi data diartikan sebagai tindakan. Mereka meyakini bahwa
proses pemilihan, pemusatan penyajian-penyajian yang lebih baik
perhatian pada penyederhanaan, merupakan suatu cara yang utama
pengabstrakan, dan transformasi bagi analisis kualitatif yang valid,
data kasar yang muncul dari catatan- yang meliputi : berbagai jenis
catatan tertulis di lapangan. Reduksi matrik, grafik, jaringan dan bagan.
data merupakan suatu bentuk Semuanya dirancang guna
analisis yang menajamkan, menggabungkan informasi yang
menggolongkan, mengarahkan, tersusun dalam suatu bentuk yang
membuang yang tidak perlu, padu dan mudah diraih. Dengan
mengorganisasi data dengan cara demikian seorang penganalisis dapat
sedemikian rupa hingga melihat apa yang sedang terjadi, dan
kesimpulan-kesimpulan finalnya menentukan apakah menarik
dapat ditarik dan diverifikasi. kesimpulan yang benar ataukah
Redukasi data berlangsung terus- melangkah melakukan analisis yang
menerus selama proyek yang menurut saran yang dikisahkan oleh
beriorentasi penelitian kualitatif penyajian sebagai sesuatu yang
berlangsung. Selama pengumpulan mungkin berguna.
data berlangsung, terjadilah tahapan 3. Menarik Kesimpulan
reduksi selanjutnya (membuat Penarikan kesimpulan menurut
ringkasan, mengkode, menelusur Miles & Huberman hanyalah
tema, membuat gugus-gugus, sebagian dari satu kegiatan dari
membuat partisi, membuat memo). konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-
Reduksi data atau transformasi ini kesimpulan juga diverifikasi selama
berlanjut terus sesudah penelitian penilitian berlangsung. Verifikasi
lapangan, sampai laporan akhir itu mungkin sesingkat pemikiran
lengkap tersusun. kembali yang melintas dalam
pikiran penganalisis (peneliti)
selama ia menulis, suatu tinjauan yang dilaksanakan pada Proyek Irigasi
ulang pada catatan-catatan lapangan, Bila yang dilaksanakan dalam jangka
atau mungkin menjadi begitu waktu 1.220 hari kalender yang dimulai
seksama dan menghabiskan tenaga pada tanggal 18 Agustus 1992 dan
dengan peninjauan kembali serta berakhir pada tanggal 20 Desember
tukar pikiran diantara teman sejawat 1995. Bagian pelaksana Proyek Kalola
untuk mengembangkan kesepakatan yaitu : Ir. Darmani WD, Dipi.HE, Ir.
intersubjektif atau juga upaya-upaya Arief Susanto, Andi Tadjang, BE,
yang luas untuk menempatkan Sumarji, Aht, Titus Talebong, Abd.
salinan suatu temuan dalam Hakim, Saidiman, dan Suwito.
seperangkat data yang lain. Sumber dana pembiayaan
Singkatnya, makna-makna yang pembangunan pembangunan ini berasal
muncul dari data yang lain harus dari Overseas Economic Cooperation
diuji kebenarannya, kekokohannya, Fund (OECF) Jepang, berdasarkan Loan
dan kecocokannya, yakni yang Agreement No.IP-364 tanggal 14
merupakan validitasnya. Desember 1990 sebesar Rp.35 Milyar.
Kesimpulan akhir tidak hanya pada Kontraktor pelaksana adalah PT.Wijaya
waktu proses pengumpulan data Karya (Persero) oleh Ir. Soedarto
saja, akan tetapi perlu diverifikasi Khadam dengan Konsultan Supervisi
agar benar-benar dapat adalah Nippon Koei, CO.Lid, PT. Indah
dipertanggungjawabkan. Karya, PT. Dacrea dan PT. Bima Karya
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh Mr. Isigiro, Ir. Ari Paputungan,
Latar belakang pembangunan Hidayat, BE, Andahong, Genesa.
Bendungan Kalola yaitu sebagai A. PEMELIHARAAN BENDUNGAN
pengendali banjir, pemberian air untuk KALOLA DI KABUPATEN
mengairi daerah irigasi, penyedia air WAJO
baku, serta peternakan ikan air tawar. Pada perkembangan renovasi
Selain itu juga merupakan kebijakan Bendungan Kalola, ada sistem
pemerintah untuk meningkatkan aturan pemerintah yang disebut
productivitas pertanian. Remedial. Hal ini berdasarkan
Bendungan Kalola berada di pernyataan dari Bapak Ridwan
Desa Sogi Kecamatan Maniangpajo berikut ini :
Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan dan ”Ada sistem aturan pemerintah
merupakan salah satu paket pekerjaan yang disebut remedial. Ini diambil
berdasarkan pemantauan berkala, itu penanggung jawab yang bertugas
sudah dilakukan satu kali yaitu pada pada hari itu.
tahun 2013. Renovasi yang Gelombang Tsunami Palu
dilakukan yaitu dari manual ke menghantarkan getaran ringan yang
digital, contohnya dari pencatatan menyebabkan keretakan pada salah
keamanan bendungannya biasanya satu bagan Bendungan Kalola.
dilakukan dengan sistem manual Pemerintah saat itu dengan cepat
sekarang dibaca digital.” mengirim tim untuk mengatasi
Keterangan ini memberikan kerusakan yang terbilang tidak
gambaran bahwa Bendungan Kalola cukup parah namun bisa berpotensi
pernah mengalami renovasi satu kali rusak jika tidak diperbaiki.
setelah berdiri pada tahun 2013. “Kami dibagi menjadi 4 tim.
Pemerintah memiliki sistem aturan Satu timnya tediri dari 3 orang. Tim
yang dilakukan yaitu dari manual ke saya dipimpin oleh Pak Tenri.
digital contohnya dari pencatatan Beliau selalu memberi arahan.
keamanan bendungan yang biasanya Untuk perawatannya, karena sudah
dilakukan dengan sistem manual menggunakan digital semua jadi
sekarang bisa dibaca dengan digital. tugas kami setiap pagi adalah
“Semuanya digital, diperiksa berkeliling waduk menggunakan
menggunakan komputer. Jika Speedboat” Andi Ilham saat ditanyai
ditemukan kerusakan kami akan tentang bagaimana perawatan
membuat laporan dan dikirim ke Bendungan Kalola selama ini.
pusat. Orang pusat akan datang dan “Sekarang musim kemarau,
mengecek apakah benar ada beberapa petani tidak bertani karena
kerusakan dan seberapa parah kurangnya pasokan air. Kami tidak
kerusakannya. Biasanya kami bisa membuka palang Bendungan
melakukan pengecekan setiap ada jika tidak diberi izin oleh
gempa. Seperti yang terjadi pemerintah pusat. Imbasnya pada
beberapa tahun yang lalu, Tsunami petani. Meski beberapa dari mereka
di Palu ada keretakan pada bagan datang dan mengeluh kami hanya
Bendungan Kalola. Kami segera bisa mendengarkan tanpa bisa
melapor dan pemerintah pusat berbuat apa-apa”
segera menangani kerusakan Musim kemarau melanda
tersebut,” Andi Ilham selaku Kabupaten Wajo 7 bulan
belakangan ini. Menurut beberapa salah satu bagan Bendungan, yaitu
orang, kemarau saat ini merupakan bagan ventilasi air, yang menyaring
kemarau terpanjang kedua setelah baku air agar dapat dikonsumsi.
dahulu Kabupaten Wajo dilanda Namun menurut kesaksian Pak
kekeringan akibat kemarau panjang Tenri hal tersebut sudah dalam
hampir 10 bulan lamanya. Indonesia tahap penyelesaian.
merupakan negara tropis, “Itu memang rusak, tapikan
mempunyai dua musim, yakni sudah diperbaiki. Sedang jalan
musim hujan dan musim kemarau. perbaikannya. Sekarang sudah tidak
Cuaca ekstrim juga tidak luput dari susah-susah, semuanya sudah serba
pantauan. Sistem pengolaan digital. Rusak sedikit bisa dilihat di
Bendungan Kalola sendiri dikelola komputer. Seperti ventilasi air itu,
oleh Balai Besar Pompengan sudah hampir selesai pengerjaannya.
Jeneberang, kemudian Bili-Bili, Karena digital. Perkembangan
Kalola dan Salomeko yang biasa zaman,”
disebut Unit Pengelola Bendungan Pada dasarnya, manual
(UPB). Sistem pengelola merupakan teknologi yang masih
jaringannya diserahkan ke Dinas, menggunakan sistem yang manual,
jadi pengairan air dari bendungan dalam artian belum sepenuhnya
itu berdasarkan kebutuhan dapat bekerja secara otomatis.
masyarakat yang ditentukan oleh “Penge-cat-an juga sebenarnya
Dinas PSDA Kabupaten Wajo dan manual. Seperti hari ini, ada
Dinas PSDA Provinsi Sulawesi beberapa bagian yang di cat ulang
Selatan. Sistem pengaliran airnya karena warnanya sudah memudar”
berdasarkan kebutuhan yang sudah Jawaban Pak Ridwan tentang
di tentukan oleh Dinas. Kapan turun apakah perawatan Bendungan
sawahnya, berapa debit air yang Kalola secara keseluruhan
dibutuhkan dan berapa sawah yang menggunakan digital atau otomatis.
dialiri. Yang tentunya juga Teknologi digital sendiri
mempertimbangkan jumlah debit air merupakan teknologi yang dilihat
di Bendungan Kalola. dari pengoperasionalannya tidak
Saat penelitian berlangsung lagi banyak menggunakan tenaga
sebuah kerusakan ditemukan. manusia. Tetapi lebih cenderung
Kerusakan tersebut terjadi pada pada pengoperasian yang serba
otomatis dan canggih dengan sistem Tujuan darisistem remedial ini yaitu
komputeralisasi atau format yang untuk mempertahankan yang ada di
dapat dibaca oleh komputer. Bendungan Kalolasecara total mulai
Teknologi pada dasarnya hanyalah dari mekaniknya, monitoringnya
sistem menghitung sangat cepat sampai pada pemeliharaan Casemen
yang memproses semua bentuk- Area atau daerah tanggapan hujan.
bentuk informasi sebagai nilai-nilai B. DAMPAK BENDUNGAN
numeris. KALOLA BAGI MASYARAKAT
Pada teknologi analog atau 1. Dampak Ekonomi
manual, gambar dan suara diubah Keberadaan Bendungan ini
menjadi gelombang radio, maka sangat membawa dampak yang
teknologi digital mengkonversi signifikan dalam kehidupan
gambar dan suara dirubah menjadi ekonomi masyarakat yang telah
gelombang radio, maka teknologi menggunakan air bendungan
digital mengkonversi gambar dan tersebut. Perekonomian masyarakat
suara menjadi data digital yang tentunya meningkat setelah
terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan Bendungan Kalola ini difungsikan
teknologi digital ini, gambar yang karena lahan pertanian lebih
ditampilkan memiliki kualitas warna produktif lagi. Pola pertanian yang
yang lebih baik, tidak pecah atau diterapkan sebelum adanya
turun kualitasnya jika gambar pengairan irigasi menggunkana
ditampilkan di layar yang besar. sistem tadah hujan atau menunggu
Perkembangan renovasi yang musim penghujan datang yang
dilakukan selanjutnya adalah cctv berlangsung sekitar April-
yang digunakan untuk memantau September baru kemudian turun
tingkat keamanan, yaitu berapa air sawah. Keberhasilan pertanian
ditugunya, berapa jumlah rentetan masyarakat sebelum adanya irigasi
yang mengalir dan berapa sangat bergantung pada musim
pergerakannya yang di atur melalui hujan sehingga hanya bisa bertani
komputer atau monitor. Adanya sekali setahun. Intensitas hujan yang
sistem digital bukan berarti sistem turun setiap tahunnya pun tidak bisa
manual tidak digunakan lagi, tapi diprediksi, apakah akan menjamin
masih biasa dilakukan sebagai hingga musim panen tiba.
banding kualitas dengan data digital. Penghasilan dari pola pertanian
dengan bergantung pada air hujan untuk padi tidak menentu,
hanya bisa dinikmati setahun sekali. sedangkan ketika ada bendungan
Untuk mensiasati ketika tidak hasil produksi padi perhektarnya
lagi musim penghujan maka petani yakni 50-80 karung perhektar. Pada
bercocok tanam dengan menanam tahun 1980-an harga patokan gabah
tanaman palawija yang tidak berkisar pada 4 rinnggit 10 rupiah
membutuhkan banyak air untuk perliter. Setelah berfungsinya
menunggu musim hujan Bendungan Kalola dan menjabatnya
selanjutnya. Namun setelah adanya Presiden Bj. Habibie yang
fasilitas yang disediakan oleh merupakan Presiden pertama yang
pemerintah dalam hal ini adalah berdarah bugis harga padi menjabat
Bendungan Kalola maka kehidupan harga 1.500/kg.
baru pun dimulai pada pertanian “Waktu itu Pak Habibie yang
masyarakat yang ada di Kabupaten menjabat. Kami semua makmur,
Wajo. Penghasilan masyarakat tidak ada kesenjangan sosial. Beli
tentunya lebih meningkat lagi itu ada beli ini bisa,” Ibu Siti salah
karena pertanian setahun sekali satu petani perempuan yang kami
tidak lagi dilakukan. temui.
Berdasarkan wawancara yang Lebih lanjut dijelaskan oleh
telah dilakukan dengan salah satu narasumber lain (Pak Baso) bahwa
petani bernama Ali, mengatakan fungsi Bendungan Kalola juga
“Sebelum adanya Bendungan ini memantik petani mulai
saya ingat hanya bertani sekali menggunakan mesin traktor
dalam satu tahun. Lahan kering disekitar tahun 1995 untuk
saya, saya tanami palajiwa. Syukur pengerjaan lahan secara efektif dan
Alhamdulillah setelah Bendungan efisien. Petani kemudian berangsur
ini beroperasi saya bertani bisa dua membeli mesin traktor tersebut
kali dalam setahun. Saya yang dengan sistem kerja kekeluargaan.
dulunya hidup bercukupan, Dalam pembangunan sebuah
Alhamdulillah sekarang sudah ada.” bendung dan bendungan tentunya
Hasil produksi pada memiliki dampak baik sifatnya
perhektarnya sebelum adanya sementara maupun yang bersifat
bendungan juga minim yakni 30 jangka panjang. Sasaran dibangun
karung perhektar karena pengairan Bendungan Kalola adalah untuk
meningkatkan taraf hidup para Pembangunan Bendungan selain
petani dan meningkatkan produksi menuai permasalahan sosial juga
pertanian terkhususnya di Desa berimbas kepada ekologi yang
Sogi. Berikut pernyataan Bapak terdapat di sungai. Dimana sungai
Ridwan mengenai dampak ekonomi merupakan ekosistem yang
yang ditimbulkan, “...meningkatkan memiliki keanekaragaman hayati
taraf hidup ekonomi petani, yang beragam daripada laut. Sungai
menciptakan lapangan pekerjaan merupakan lingkungan yang kaya
menjadi nelayan di daerah akan zat-zat hara dan nutrient yang
pegunungan, yang biasanyakan di dibutuhkan makhluk hidup, dimana
gunung tidak ada nelayan, tapi ini tempat-tempat semacam ini
menciptakan lapangan pekerjaan merupakan tempat yang subur bagi
baru di daerah pegunungan.” produsen primer yaitu tumbuhan
Berdasarkan pernyataan diatas, dan disinilah terdapat beragam jenis
maka dapat disimpulkan bahwa ikan dan hewan air
dampak ekonomi Bendungan Kalola berkembangbiak, seperti serangga,
yaitu meningkatkan taraf hidup ikan dan hewan mamalia lainnya.
ekonomi petani serta menciptakan Pembangunan Bendungan besar
lapangan pekerjaan. Dan menurut kerap menuai masalah terutama
penuturan Bapak Ridwan sejauh ini terhadap keseimbangan alam. Kalau
tidak terdapat dampak negatif dari saja kita menyaksikan lebih dari 10
pembangunan bendungan yang juta penduduk dunia yang terdiri
masyarakat rasakan. dari bangsa-bangsa pribumi yang
“Sejauh ini, selama saya bekerja akan dan telah kehilangan tempat
dari tahun 2013 tidak ada komplain tinggalnya akibat pembangunan
dari masyarakat tentang dampak Bendungan besar, maka saat yang
negatif dari Bendungan. Hanya sama pula ada jutaan hektar wilayah
protesan kecil saja seperti kenapa masyarakat beserta ekosistem
palang tidak dibuka? tapi, para sumber daya alamnya yang harus
petani juga bisa memahami bahwa musnah disebabkan oleh
kami tidak memiliki hak untuk pembangunan Bendungan besar ini.
membuka palang tanpa seizin “Tidak ada tanah saya se-hektar
Pemerintah.” pun yang tertimpa bangunan
2. Dampak Lingkungan Bendungan. Untuk masalah
pengikisan tanah juga tidak ada, bendungan ini tanpa diketahui bisa
kebun saya aman-aman saja soalnya meningkatkan ekonomi masyarakat
kan dataran tinggi,” informan kami hingga masyarakat mulai sejahtera
Pak Lakuaseng menanggapi dengan adanya bendungan ini.
pertanyaan mengenai pengikisan KESIMPULAN
tanah akibat dampak dari Latar belakang pembangunan
Bendungan Kalola. Bendungan Kalola yaitu sebagai
Bendungan Kalola dikelilingi pengendali banjir, pemberian air untuk
oleh dataran tinggi, oleh sebab itu mengairi daerah irigasi, penyedia air
minim kemungkinan akan terjadinya baku serta perikanan air tawar. Selain
dampak lingkungan seperti banjir. itu juga merupakan kebijakan
Bu Sukena dan Bu Marni, dua pemerintah untuk meningkatkan
informan memberikan jawaban produktivitas pertanian.
senada, “Di sini tidak pernah banjir, Bendungan Kalola pernah
seingat saya tidak pernah. Mungkin dilakukan renovasi pada tahun 2013,
karena dataran tinggi atau bisa jadi pemeriksaan setelah Tsunami Palu, dan
karena tampungan air di Bendungan pengecekan berkala setiap di pagi hari.
Kalola besar makanya air tidak Perawatan atau pemeliharaan
meleber kemana-mana.” Bendungan Kalola dilakukan secara
Keberadaan Bendungan Kalola manual dan digital. Pada dasarnya
bagi masyarakat Kabupaten Wajo manual merupakan teknologi yang
sangat membawa dampak yang masih menggunakan sistem yang
cukup signifikan bagi peningkatan manual dalam artian belum sepenuhnya
pertaniannya. Perekonomian petani dapat bekerja secara otomatis seperti
sudah tentu mengalami peningkatan pada teknologi digital. Sedangkan
dibanding sebelum berfungsinya teknologi digital adalah teknologi yang
bendungan, karena adanya dilihat dari pengoperasionalannya tidak
pemanfaatan lahan persawahan yang lagi banyak menggunakan tenaga
masih bisa dikelola meski musim manusia.
kemarau tiba yang sebelumnya Keberadaan Bendungan Kalola
melakukan peruntungan dengan ini memberikan dampak yang sangat
menanam tergantung pada ada signifikan dalam kehidupan ekonomi
tidaknya hujan di musim kemarau. masyarakat yang telah menggunakan air
Dengan adanya pembangunan bendungan tersebut. Terlihat
selanjutnya petani tidak harus
menunggu musim hujan untuk
menggarap lahan sawahnya karena
sudah ada sarana pengairan yang
menjadi sumber pengairan baik dikala
musim penghujan maupun musim
kemarau.
Aspek yang terpenting dari
semua itu yakni meningkatnya
pendapatan masyarakat dalam bidang
ekonomi karena pertanian berlangsung
dua kali setahun sehingga lahan tetap
produktif di musim kemarau. Dampak
lingkungan dengan adanya bendungan
ini adalah adanya ganti rugi yang
didapatkan masyarakat yang lahannya
di jadikan area genangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, P. (2023, November 21). Dampak apa yang dirasakan setelah adanya Bendungan
Kalola. (T. N. Ridha, Interviewer)

Baso, P. (2023, November 21). Dampak apa yang dirasakan setelah adanya Bendungan
Kalola. (T. N. Ridha, Interviewer)

Huberman, M. &. (1992:16). Analisis Data Interaktif. Retrieved from


https://eprints.uny.ac.id

Ilham, A. (2023, November 21). Bagaimana perawatan Bendungan Kalola. 27. (T. N.
Ridha, Interviewer)

PUPR, K. (2015, mei 25). About Us : Peraturan Menteri. Retrieved Mei 20, 2015, from
Peraturan Menteri: https://jdih.pu.go.id

Ridwan, P. (2023, November 21). Apakah ada kerusakan atau renovasi pada Bendungan
Kalola? (T. N. Ridha, Interviewer)

Siti, B. (2023, November 21). Dampak apa yang dirasakan setelah adanya Bendungan
Kalola. (T. N. Ridha, Interviewer)

Sugiyono. (2017). Purposive Sampling dan Accidental Sampling. Retrieved from


http://repository.unpas.ac.id
taylor, B. d. (1975). definisi. Retrieved from Mendefinisikan Metodologi Kualitatif:
http://repository.unika.ac.id

Tenri, P. (2023, November 21). Pembagian Kelompok bertugas mengawas Bendungan


secara bergilir. 16. (T. N. Ridha, Interviewer)

Ully Widasti, S. M. (2015). Bendungan Kalola di Kabupaten Wajo 1992-2015.


Retrieved September 23, 2023, from https://eprints.unm.ac.id

Lakuaseng, P. (2023, Desember 9). Apakah kebun bapak mengalami pengikisan tanah,
salah satu dampak dari bendungan Kalola. (Marwah)

Sukena, B. (2023 Desember 9). Apakah pernah terjadi banjir akibat luapan air dari
bendungan kalola` (Marwah)

Marni, B (2023 Desember 9). Apakah pernah terjadi banjir akibat luapan air dari
bendungan kalola (Marwah)

Anda mungkin juga menyukai