Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sabrina Tata Andira

NIM : 205040101113016

Kelas : Agirbisnis KB 2020

Tugas Tutorial Pertanian Berlanjut

Video 1 A “Subak Bali”

Penerapan system irigasi Subak sudah dimulai sejak abad 11. Subak memberi jaminan
pemerataan dan pembagian air secara adil. Subak dibentuk dengan mempertimbangkan kondisi
permukaan tanah miring (terasering) disekitar serta adanya sungai yang cukup curam. Hal ini
membuat seluruh anggota Subak harus bergotong royong dalam menjalankan system irigasi
Subak. System ini memiliki beberapa peraturan salah satunya untuk mengatur rencana
penanaman padi di Bali dengan tujuan maksimalisasi hasil panen. Subak juga menjadi bentuk
harmonis masyarakat Bali sebagai masyarakat agraris. Hal ini menjadi alasan adanya ritual
khusus setiap kegiatan pertanian yaitu persembahan dewi Sri sebagai Dewi kesuburan dan
kemakmuran. Prof. DR. Wayan Windia mengatakan bahwa Subak memiliki nilai religious
sebagai penerapan konsep TRIHITAKARANA dengan maksud bentuk hubungan sesama
manusia, hubungan antara Tuhan dan manusia serta hubungan antara manusia dengan alam. Hal
ini sebagai penegasan bahwa tidak diperkenankan mengekploitasi alam secara sembarangan.
Subak adalah kumpulan petani di Bali yang mengatur pengelolaan air irigasi pada beberapa
persawahan dengan batasan wilayah yang sudah ditentukan. Di setiap tempat subak dapat
dipastikan terdapat sebuah pura dan sumber mata air yang dapat mengairi irigasi di persawahan.
Subak berjalan secara otonom tanpa pengaturan dan pemantuan dari pemerintah desa atau adat.
Subak memiliki peran untuk melindungi kawasan pertanian serta ketahanan pangan. Pada Tahun
2012 lalu UNESCO menetapkan Subak sebagai warisan dunia. Subak dipimpin oleh pekaseh
yang memiliki beberapa tugas diantaranya :

1. Merangkum semua inspirasi yang ada di Subak


2. Mengatur jadwal penanaman
3. Mengatur jadwal pengairan

DR. Alit Artha Wiguna mengatakan pentingnya peran air untuk menjalankan kegiatan didalam
Subak. Banyaknya wisatawan memiliki dampak peningkatan kebutuhan air. Selain itu,
perkembangan sector perternakan juga membutuhkan banyak sumber daya air. Hal ini menjadi
problematika serius pada pengelolaan sumber daya air di Bali. Alur system irigasi Subak tetap
sama yaitu air yang berasal dari hulu dialirkan menuju bendungan empela, mekanisme aliran air
irigasi harus melalui saluran irigasi utama dan pembagi tersier. Hal ini menjadi larangan
perubahan mekanisme alur irigasi Subak. Anggota Subak tergabung pada sebuah wadah dan
berpeluang terjadi transformasi nilai budaya, ekonomi, dan teknologi. Hal ini memiliki dampak
positif mempererat kebersamaan dan menghindari munculnya konflik. Banyak petani yang
menerapkan system pinjam air antar bendungan, beberapa juga menerapkan system pelampias
dengan memberikan tambahan air untuk sawah yang berada di bawah Subak merupakan bentuk
demokrasi petani di Bali.

Video 1 B “Keajaiban DSubak Bali”

Di Desa Jatiluwih Tabanan Bali terdapat persawahan dengan system Subak. Namun pada tahun
2014 ditemui problematika berkurangnya luas lahan sawah hanya tersisa 8000 hektar. Hal ini
disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi vila maupun hotel untuk mendukung wisata
domestic. Kondisi seperti ini tidak dapat dihindari sebagai dampak popularnya wisata di Bali.
Penyusutan tanah subak mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan petani. Dari
permasalahan ini lalu dibentuklah komunitas anak muda dengan nama sobat budaya, upaya
mereka menangani hal ini adalah dengan melakukan gerakan nyata pada pendataan segala hal
yang berhubungan dengan system irigasi Subak.

Video I C “Ambang Kehancuran Subak”

Pulau dewata dikenal karena memiliki keindahan panorama dan kecantikan alamnya sehingga
menarik banyak wisatawan untuk mengunjungi pulai dewata. Hamper setiap hari pulau bali
penuh dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini memiliki dampak positif bagi dinas pariwisata namun
terdapat banyak dampak negative salah satunya meningkatnya jumlah sampah dari wisatawan.
Hal ini menimbulkan tercemarnya air laut dan mengotori pantai. Awal kehancuran system subak
adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dengan pembangunan infrastruktur
kepentingan pariwisata. Banyaknya limbah pada proses pembangunan infrastruktur juga
menimbulkan dampak negative untuk system irigasi Subak. Hal ini sangat menimbulkan dampak
buruk untuk para petani. Selain hal ini, keterlambatan pemerintah untuk merumuskan system
zonasi pemetaan wilayah persawahan dan wisata menjadi penyebab kehancuran system irigasi
subak.

Anda mungkin juga menyukai