Anda di halaman 1dari 4

TUGAS M1

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA, FAKULTAS PERTANIAN

Mata Kuliah: PERTANIAN BERLANJUT Nama: Yudhika Tsabitah Ramacendani


Zulverdi
PS: Semua PS Agroekoteknologi
Tugas minggu: 1 (satu) NIM: 215040207111047
Tanggal: 23-30 Agustus 2021 Klas: Q
Tanggal penyerahan: H+7
Dosen: Team Jurusan Tanah
______________________________________________________________________________
Tulislah Jawaban anda pada lembar yang sama dengan lembar pertanyaan yang ada.
Penyerahan tugas yang telah dikerjakan, upload kembali di GC sesuai klas masing-masing

M1. Pendahuluan Pertanian Berlanjut (Tanah)


1. Guna memberikan gambaran mengenai Good Agriculture Practicing (GAP), silahkan
simak 3 studi kasus “Sawah Irigasi Sistem Subak ” dari Bali, Indonesia.
Tautan Film:
a. https://www.youtube.com/watch?v=mILFEr0E-c :Mengenal Subak Bali
Silahkan buat ringkasan dari film tsb, terutama berkenaan dengan:

• Apa yang dimaksud dengan Subak Bali? Mengapa Subak Bali mendapatkan
penghargaan sebagai ”World heritage” atau “Warisan budaya dunia”
Subak adalah sistem irigasi di Bali yang menjamin penyaluran air secara
merata. Selain itu, juga memiliki batas-batas alami dengan satu pura dan harus
memiliki satu sumber mata air. Subak Bali mendapatkan penghargaan sebagai
“World Heritage” karena Subak didasari oleh konsep Tri Hita Karana yang
memiliki arti jalan menuju kebahagiaan, yang terdiri dari parhyangan (harmoni
hubungan manusia dengan Tuhan), palemahan (hubungan harmonis antara
manusia dan lingkungan alam) dan pawongan (hubungan harmonis antara
manusia dengan manusia). Selain itu, Subak menjadi perwujudan harmonisasi
masyarakat Bali dan simbol demokrasi petani yang meliputi budaya, sosial,
dan ekologi
• Bagaimana mekanisma dan aturan mainnya?
Mekanisme kerja Subak diwali dengan penyaluran ke bendungan terlebih
dahulu dan kemudian dapat dialirkan ke sawah-sawah di Bali aliran ini
biasanya mengikuti bentuk alam dari sawah tersebut dan mengikuti gravitasi.
Jaringan irigasi subak terdiri dari: empelan (bendungan), bungas (konstruksi
untuk air pengambilan), telabah (saluran) dan aungan (terowongan), tembuku
(bangunan pembagian air), konstruksi pelengkap seperti abangan (talang),
pekiyuh atau pepiyuh (pelampung samping), petaku (konstruksi untuk air
terjun), jengkuwung (saluran pembuangan), keluwung (bawah tanah aliran
air), titi (jembatan), dan telepus (siphon).
• Adakah ancaman terhadap keberlanjutan Subak Bali, berikan contohnya.
Mengapa masalah-masalah tersebut berkembang sekarang, padahal dahulu
tidak ada?
Keberlanjutan Subak Bali memliki beberapa ancaman yang dapat
menghancurkannya, seperti perubahan lahan pertanian menjadi villa dan
permukiman, sumber mata air yang dimonopoli oleh pihak perusahaan air dan
development permukiman, dan menurunnya jumlah pemuda yang akan
melanjutkan menjadi petani. Masalah-masalah tersebut berkembang pada
zaman sekarang karena Pulau Bali yang terus terkenal akan budayanya dan
menarik turis asing untuk masuk. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa orang
untuk membangun villa-villa. Selain itu, petani di Bali merasa pendapatan yang
mereka dapatkan tidak sebanding dengan biaya operasionalnya sehingga
memaksa mereka untuk menjual lahan mereka kepada pengembang villa.
Masalah ini diikuti dengan permasalahan lain, yaitu air irigasi yang dimonopoli
dan para pemuda yang tidak memiliki semangat untuk menjadi petani.
• Adakah upaya dari pemerintah daerah atau masyarakat setempat untuk
mengurangi ancaman terhadap Subak Bali?
Pada tahun 2014, Pemerintah mengeluarkan peraturan dimana lahan-lahan
Subak harus tetap dipertahankan dan tidak diperbolehkan untuk diubah
menjadi fungsi lain selain pertanian. Hal ini karena Subak telah mendapatkan
pengakuan dari UNESCO pada tahun 2012 yang lalu.
• Adakah disebut “indicator sederhana” bahwa Subak masih lestari?
Eksistensi Subak dapat dipertahankan dengan perkembangan sistem Subak
sehingga dapat menggali dana bagi pengelolaan sistem irigasi dan dapat
menjadi lembaga ekonomi. Namun, Pemerintah juga perlu untuk memberikan
bantuan dalam membiarkan Subak yang bersangkutan mengelola bantuan
sesuai dengan kepentingannya. Hal ini akan meningkatkan peran Subak
sebagai lembaga ekonomi yang semakin berdaya untuk menangani masalah
fisik dengan skala yang semakin besar. Selain itu, Subak akan tetap lestari jika
masih ada petani, sawah, sumber air, pura subak, dan otonomi. Karena jika
tidak ada salah satu komponen tersebut maka keberadaan Subak tidak ada.

Silahkan diskusikan jawaban yang anda peroleh dalam kelas selama jam tutorial
2. Guna memperkuat pengetahuan ilmiah yang lebih lengkap, tugas ini dilengkapi dengan
3 artikel di bawah ini. Silahkan buat ringkasan dari ketiga artikel tersebut.
a. Lanya, I., Dibia, I.N., Diara, I.W. and Suarjaya, D.G., 2017. Analysis of Subak Landuse
Change Due to Tourism Accomodation Development in North Kuta Sub-district,
Badung Regency, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science (Vol. 98, No. 1, p. 012024). IOP Publishing.
b. MacRae GS, Arthawiguna IA. 2011. Sustainable agricultural development in Bali: Is
the subak an obstacle, an agent or subject?. Human Ecology, 39(1):11-20.
c. Roth D. 2011. The subak in diaspora: Balinese farmers and the subak in South
Sulawesi. Human ecology, 39(1):55-68.

Jawaban
a. Subak merupakan suatu organisasi petani untuk pengelolaan air irigasi yang mempunyai
luas lahan tertentu atau dimiliki sumber air, mempunyai otonom dan Pura Subak. Sistem
subak berbeda dari yang lain. Warisan Budaya Dunia karena didasarkan pada konsep atau
filosofi Tri Hita Karana (THK) yang mempunyai makna yaitu tiga arah menuju kebahagiaan
hidup, terdiri dari parhyangan (keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan),
palemahan (hubungan harmonis antara manusia dan Tuhan). lingkungan alam) dan
pawongan (hubungan harmonis antara manusia dengan manusia). Namun, Subak
mengalami perubahan fungsi lahan. Seperti tanah untuk konstruksi, pariwisata,
infrastruktur, dan kawasan ekonomi lainnya umumnya berasal dari konversi lahan sawah.
Konversi penggunaan lahan juga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya peraturan
Rencana Tata Ruang Wilayah yang mengatur persawahan lahan pertanian tidak
seluruhnya berada pada area landfarm.
Tiap tahunnya luas daratan perairan selalu berkurang. Hal ini disebabkan karena
perubahan penggunaan lahan yang tinggi terutama di daerah yang dekat dengan
perkotaan dan kawasan wisata. Beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya
kelestarian air, seperti kurangnya minat masyarakat terhadap air generasi muda yang
bekerja di sektor pertanian, terjadi penurunan kuantitas dan kualitas irigasi air,
penyempitan lahan basah karena konversi lahan untuk penggunaan lain di luar pertanian.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghemat air adalah dengan menjaga kelestarian
tanaman padi sawah di Bali, menjaga kelestarian sumber air untuk irigasi, menjaga
kelestarian sumber daya air batas antar air jernih, pertahankan sistem organisasi subak
yang fleksibel, perkuat kelembagaan subak serta menjaga konsep keselarasan
kebersamaan dan pola pikir petani dalam mengelola sistem irigasi sesuai dengan konsep
filosofis THK. Selain itu, perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam menjaga prioritas
lahan pangan memenuhi ketahanan pangan dan swasembada pangan.
b. Budidaya padi basah, secara tradisional merupakan andalan masyarakat Bali ekonomi dan
budaya, sedang mengalami krisis. Hal ini dikarenakan karena pertumbuhan pariwisata
yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan secara umum dan biaya hidup membuat
para petani tampak dan merasa lebih miskin dan lebih terpinggirkan secara budaya
dibandingkan mereka di tempat lain. Namun, di sisi lain nilai tanah memberikan
keuntungan yang lebih besar, yang mengakibatkan tingginya tingkat penggunaan lahan
konversi lahan irigasi menjadi lahan non-pertanian. Subak tidak akan mencapai hasil
maksimal produksi satu subak saja, tetapi mengoptimalkan keseimbangannya antara
pasokan air dan pengendalian hama di seluruh batas air. Subak sebaiknya tidak dipahami
sebagai agen dan bukan sebagai subjek, tetapi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar
yang dapat dipahami. Sistem yang dapat mengintegrasikan hidrolik, ekologi, dan unsur
sosial budaya
c. Subak adalah irigasi ‘tradisional’ yang dikenal luas lembaga pengelola budidaya padi di
Indonesia pulau Bali. Ini telah berkembang selama berabad-abad di lingkungan sosio-
kultural, agro-ekologi dan politik-administrasi spesifik di daerah kecil dan pegunungan ini
pulau. Konsekuensinya, subak dan sawah diairi pertanian menjadi beradaptasi dengan
baik, dan tertanam di dalamnya ciri khas lanskap Bali berupa pegunungan terjal dan
lembah-lembah curam yang ditorehkan oleh sungai-sungai yang berarus deras. Subak
kehilangan karakteristiknya karena pengaaruh dari pihak luar. Lahan di Bali
diperjualbelikan kepada orang Non-Bali sehingga membuat kebingungan pada status
kewenangan subak, keanggotaan, hak dan tanggung jawab.

=============================== Sukses ====================================

Anda mungkin juga menyukai