BERLANJUT
“Resume Video”
Kelas : G Disusun
Oleh :
Friska Manuella
(195040207111153)
Sistem subak yang mengatur sistem irigasi pertanian subak juga mengurus berbagai
persoalan, dari masalah kekeringan, hama dan penyakit. Sistem subak bali dipimpin
oleh pemimpin adat disebut Pekaseh. Dengan adanya Pekaseh tersebut, maka dalam
pelaksanaan subak bali dapat melihat kondisi lingkungan sekitar agar lingkungannya
dapat tetap terjaga. Pekaseh tersebut juga berperan dalam menampung segara aspirasi
yang berhubungan dengan subak, mengatur waktu penanaman dan perairan. Selain
itu, subak bali juga merupakan perwujudan sistem budaya dengan sistem religius
yang berdampingan dengan pertanian, sehingga dalam menjalankan kegiatan
pertaniannya diawali dengan ritual khusus. Keberadaan subak sendiri merupakan
bentuk upaya dari ketahanan pangan di wilayah bali, sehingga UNESCO menetapkan
subak bali sebagai warisan dunia terutama dalam hal upaya ketahanan pangan.
Namun berjalannya waktu, sistem subak bali tersebut bukan berarti tidak terdapat
ancaman terhadap sistem tersebut. Meningkatnya sektor pariwisata di Bali dan
permasalahan lingkungan sangat mengancam berjalannya sistem subak bali tersebut.
Berkurangnya luas persawahan dan juga kualitas air yang memburuk akibat sampah
merupakan ancaman serius bagi pelestarian subak bali. Sehingga semua pihak sangat
berperan dalam menjaga sistem subak bali tersebut baik itu dari pemerintah,
akademisi, dan juga komunitas budaya serta sosial. untuk melestarikan subak sebagai
warisan budaya dunia.
Sehingga dengan permasalahan yang dihadapi tersebut, banyak komunitas sosial dan
budaya yang berusaha untuk mempertahakan sistem subak bali tersebut dengan
mengumpulkan fakta-fakta atau keadaan dari sistem subak bali pada masa kini.
Sehingga diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan tentang subak bali sebagai
warisan dunia perlu dijaga oleh penerunya sebagai alih warisnya maka peluang bagi
sistem subak bali untuk tetap lestari akan tetap ada.
Oleh karena itu, pemerintah setempat harus semakin ketat dalam melakukan
pengawasan berdasarkan aturan yang ada dan juga semakin memperkuat aturan yang
sudah dibuat agar sistem subak bali dapat tetap lestari.
Dalam pendapat Budiasa (2010) yang menyatakan bahwa, sistem subak bali
merupakan penerapan dari pertanian berkelanjutan karena mengedepankan aspek
lingkungan, menguntungkan dari segi ekonomi, kelembagaan organisasi subak, sosial
serta segi kebudayaan yang paling penting adalah menyatu dengan masyarakat.
Sehingga dengan menerapkan sistem subak bali dalam pertanian selain memperoleh
keuntungan dalam segi ekonomi namun juga tetap mempertahkan lingkungan dan
juga nilai budaya di dalamnya.
Referensi:
Budiasa, I. W. 2010. Peran Ganda Subak Untuk Pertanian Berkelanjutan Di Provinsi
Bali. Agrisep , Vol. 9 (2) L: 153 -165.
Lanya, I., Dibia, I.N., Diara, I.W. and Suarjaya, D.G., 2017. Analysis of Subak
Landuse Change Due to Tourism Accomodation Development in North Kuta
Subdistrict, Badung Regency, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 98, No. 1, p. 012024). IOP Publishing.
Norken, N. I. 2019. Efforts to Preserve The Sustainability of Subak Irrigation System
in Denpasar City, Bali Province, Indonesia. MATEC Web of Conferences. 276.