Anda di halaman 1dari 13

Sistem Manajemen

Pada Subak
Kelompok 12 Matkul Subak
Anggota Kelompok12
Nyoman Ganesh Tathagata 2306511008 Agribisnis

I Wayan Genta Agastia 2306511050 Agribisnis

Dwi Putri Nurmawati 2306511030 Agribisnis

Anisa Herlina 2306511020 Agribisnis

Sabrina Ratu Cahaya 2306511005 Agribisnis


Pendahuluan
Salah satu fungsi pertanian pada umumnya bagi
kehidupan manusia adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik sebagai penyedia pangan,
sandang dan papan, serta berperan dalam konservasi
sumber daya alam, penyangga ekonomi dalam
keadaan krisis, memelihara nilai-nilai sosial dan
budaya pedesaan serta menjadi penopang sistem
kehidupan yang harmonis sepanjang waktu.
SUB BAB
Definisi Fungsi
Sejarah Subak
Subak

Sistem
Definisi Fungsi Manajemen
Subak
Definisi fungsi subak
Subak merupakan sebuah sistem irigasi
tradisional yang digunakan di pulau Bali. Fungsi
utama subak adalah untuk mengatur
penggunaan air irigasi bagi sawah-sawah yang
tersebar di wilayah Bali.Subak membantu dalam
pengelolaan air untuk pertanian secara adil ,
merawat lingkungan , dan mempertahankan
keberlanjutan pertanian.
Definisi Fungsi
Subak adalah organisasi kemasyarakatan di bidang
pertanian yang mengatur sistem pengairan sawah
secara tradisional untuk bercocok tanam padi ,
berlandaskan seni dan budaya yang diwariskan secara
turun-temurun di Bali. Definisi subak menurut Wayan
Windia , sebuah organisasi tradisional yang mengacu
pada konsep Tri Hita Karana, yang bersumber dari ajaran
agama Hindu. Sistem tersebut menjadi salah satu
bentuk irigasi yang mampu mengakomodasi dinamika
sistem sosio-teknis masyarakat setempat .
Sejarah Subak
Menurut Sutawan (2008) dalam buku yang berjudul“Organisasi dan
Manajemen Subak di Bali” terdapat beberapa laporan penelitian tentang
pembentukan subak yang relatif baru dan perlu dicermati antara lain
sebagai berikut. Pertama, berdirinya Subak Timbul Baru di Desa
Pupuan, Kecamatan Tegal Lalang, Kabupaten Gianyar pada tahun 1971
yang memanfaatkan air Sungai Deha Suwung, dengan panjang
terowongan sekitar 2 km dan mengairi sawah hanya seluas 14 ha dan
terdiri dari 49 orang (Sutawan, dkk., 1984 dan juga Sutawan, 1992 a:
238-259). Contoh lain adalah laporan pendirian subak yang diresmikan
oleh Gubernur Bali pada tahun 1995, yaitu Subak Giri Mertha Yoga yang
terletak di Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli,
yang mengambil air dari Sungai Bilok. Panjang terowongan mencapai 7
km dan mengairi sawah seluas 50 ha, dengan 64 anggota (Sarjana,
2005: 202-215).
Sistem Manajemen
Subak
Sistem manajemen subak adalah suatu sistem yang
melibatkan koordinasi antara para petani dalam suatu daerah
sawah untuk mengatur dan memanfaatkan air irigasi secara
berkelanjutan. Materi yang umumnya tercakup dalam sistem
manajemen subak melibatkan Organisasi dan kelembagaan,
Regulasi, Pengelolaan Sumber Daya Air, dan Pengelolaan
Bangunan dan Jaringan Irigasi . Selain itu, juga mencakup
pemeliharaan infrastruktur irigasi seperti saluran air dan
bendungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan keberlanjutan lingkungan.
Ada beberapa contoh manajemem
fungsi subak

Organisasi Dan Kelembagaan Regulasi


Setiap subak yang ada di Bali Subak pada Regulasi atau peraturan yang mengatur
umumnya juga mempunyai nama subak, subaksecara internal disebut awig-
organisasi dan struktur organisasi, awig. Awig-awigadalah peraturan yang
walaupunstruktur organisasinya kadang- mengatur berbagaikegiatan, organisasi,
kadang sangat sederhana tetapi cukup hak dan kewajiban anggotapara subak
efektif dalam mengaturkegiatan-kegiatan tersebut. Awig awig dapat diperluasdan
yang dilakukan oleh para petani anggota ditambahkan dengan aturan tambahan,
subak atau kerama subak dan pengurus disebut pasuara (aturan tambahan).
disebut juga prajuru subak.
Pengelolaan Bangunan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air Jaringan Irigasi
Sumber air untuk irigasi subak subak merupakan sistem irigasitradisional,
umumnyabersumber dari aliran sungai namun jaringan dan bangunan air pada sistem
atau mata air, dialirkan melalui subak tidak jauh berbeda dengansistem irigasi
pengambilan bebas ke saluran(telabah) teknis yang ada saat ini, menurutSumarta,
atau terowongan (aungan). Sebagaisistem 1992, dalam Suputra (2008), jaringanpada
sistem subak meliputi Empelan
irigasi tradisional yang dibangun
merupakanbangunan peninggi muka air
jauhsebelum sistem irigasi teknis dikenal, (bendung), bungas(intake/bangunan
carapembagian dan pendistribusian air pengambilan).
digunakancara-cara tradisional.
Kesimpulan
Subak merupakan sistem kuno pengairan di Bali,
yang memainkan peran vital dalam kehidupan
penduduksetempat. Selain berguna untuk mengairi
tanaman, Subak juga menjadi wadah penting untuk
nilai-nilaibudaya, sosial, dan agama. Subak membantu
menjagapertanian berkelanjutan, mengelola air
denganbijaksana, dan mendorong kerjasama di antara
para petani. Selain itu, Subak juga berkontribusi
dalammenjaga ekosistem sekitarnya.
Sesi Diskusi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai