PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah
yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura
yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik
lahan dan petani yang diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem
pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.
Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang ditunjuk oleh kelompoknya
sendiri dengan masa jabatan selama 5 tahun dan didasari kemufakatan oleh kelompok subak
tersebut juga diberi gelar Pekaseh khusus untuk petani di Bali. Di bali sudah didirikan museum
subak yang berlokasi di daerah tingkat II kabupaten Tabanan. Di Bali terdapat dua macam subak
yaitu subak yang membidangai bidang persawahan (lahan basah) dan subak yang membidangai
lading (lahan kering). Yang membidangi lahan basah ini diperuntukan untuk sawah baik dari
system pengairan maupun waktu penanaman padi dan diatur oleh aturan (awig-awig) subak
setempat serta dipimpin oleh seorang pekaseh. Dan yang mengurusi lahan kering disebut subak
abian dan diketuai oleh kelian subak serta didalam pelaksanaan sudah diatur oleh peraturan
(awig-awig) yang sudah di buat oleh kelompok subak tersebut.
Subak Semila merupakan salah satu subak di bali,subak yang keberadaannya sudah tidak
aktif lagi yang sudah beralih fungsi menjadi lahan perumahan.