Anda di halaman 1dari 3

ARSITEKTUR DAN BUDAYA

Arsitektur Budaya adalah salah satu matakuliah yang terdapat dalam pembelajaran Teknik
Arsitektur, Universitas Udayana, Bali. Berikut akan dijelaskan mengenai Arsitektur Budaya.

A. Arsitektur Budaya menurut I Nyoman Glebet terdiri dari dua kalimat yaitu Arsitektur dan
Budaya, Arsitektur diartikan sebagai perwujudan ruang untuk menampung aktivitas
kehidupan manusia dengan sedikit atau tana perubahan terhadap gaya arsitekturnya,
sedangkan Budaya merupakan hubungan antara mausia dengaan alam lingkungannnya.
Arsitektur Budaya dapat diartikan sebagai Perwujudan ruang untuk melakukan aktivitas
kehidupan manusia, yang dilandaskan dengan hubungan antara manusia dengan alam
lingkungannya demi terciptanya keselarasan.

Arsitektur berasal dari kata latin ARCHITECTURA, yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu ARCHITEXTON yang memiliki arti utama dan pembangunan. Arsitektur
dikembangkan berdasarkan kebutuhan manusia untuk berlindung terhadap alam, binatang,
dan sesamanya (manusia). Menurut Ir. Putu Rumawan Salain, dalam bukunya yang
berjudul Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Indonesia, dijelaskan bahwa arsitektur
merupakan sejarah dari sebuah kumpulan catatan catatan yang teratur mengenai
pertumbuhan arsitektur, mulai dari bentuk-bentuk yang sederhana dan masif hingga
bentuk-bentuk yang majemuk.).

B. Budaya dijelaskan sebagai produk dari usaha jasmani dan rohani umat manusia untuk
berkomunikasi yang baik antar sesamanya, termasuk seni, teknik, arsitektur, dll, atau
budaya merupakan cerminan dari arsitektur.Budaya berasal dari bahasa sansekerta “
Buddhayah” yaitu Buddhi = budi atau akal, jadi budaya dapat diartikan hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal. Atau budaya berasal dari kata budi dan daya, yang
berarti daya dari budi, dan kekuatan dari akal

Budaya timbul akibat usaha manusia untuk mengatasi suatu tantagan menurut Prof
Arnold Tonybee.Menurut beliau tinggi rendahnya budaya tergantung pada keberhasilan
manusia mengatasi tantangan yang timbul, yaitu :

1. Tantangan yang timbul dari alam.


2. Tantangan yang disebabkan oleh umat manusia sendiri.
Budaya tumbuh dan lahir akibat sifat dari tantangan yang timbul atau muncul, seperti :

 Mata pencaharian..
 Alam.
 Iklim dan,
 Susunan masayarakatnya.

Budaya memiliki konsep seluruh total dari pemikiran, karya dan hasil-hasil karya manusia
yang tidak berakar kepada nalurinya, yang bisa ditentukan sesudah proses
belajar.Kebudayaan memiliki isi dari pada semua budaya, seperti :

1. Sitem religi dan upacara keagamaan.


2. Sitem dan organisasi kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sitem mata pencahariam hidup.
7. Sistem teknoligi dan peralatan.

Terdapat 3 wujud dari budaya, antara lain :

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan, dan sebagainya.
2. Wujud budaya sebagai sesuatu komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda benda hasil karya manusia.

Contoh di daerah Bali

Berdasarkan buku Rumah Etnik Bali karya Griya Kreasi dan buku Arsitektur
Indonesia karya Ir Rumawan Salain disebutkan budaya Bali merupakan kebudayaan yang
berwajah natural dan berjiwa ritual yang dipengaruhi oleh kebiasaan yang menjadi adat
dan membudaya akan menghasilkan hasil dari kebudayaan, yaitu rumah adat, sebuah
rumah yang dibangun dan digunakan dengan cara yang sama sejak beberapa generasi.
5 ( lima ) masalah dasar dalam hidup yang menetukan orientasi budaya manusia.

MASALAH ORIENTASI NILAI BUDAYA


DASAR DALAM
HIDUP
Hidup itu buruk, tetapi
Hakekat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik manusia wajib berikhtiar agar
hidup menjadi lebih baik.
Hakekat Karya Karya itu berguna Karya sebagai kedudukan, Karya berguna untuk
kehormatan,dan menambah karya.
bagi nafkah hidup
sebagainya

Persepsi manusia Orientasi ke mas Orientasi ke masa kini Orientasi ke masa depan.
tentang waktu
lampau
Pandangan manusia Manusia tunduk Manusia berhasrat dalam
terhadap alam kepada alam yang Manusia beerusaha
menguasai alam.
dasyat. menjaga keselarasan
dengan alam.

Hakekat hubungan Orientasi ke lateral Orientasi vertikal, rasa Individualisme menilai tinggi
(horizontal), rasa ketergantungan kepada usaha atas kekuatan sendiri.
antara manusia
ketergantungan tokoh tokoh atasan dan
dengan sesamanya pada sesaamanya berpangkat.
(berjiwa gototng
royong

Daftar pustaka :

Glebet, I Nyoman, 1986.”Arsitektur Tradisional Daerah Bali”.Denpasar : Departemen Pendidikan

dan kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentsi Kebudayaan Daerah.

Griya Kreasi, 2012.”Rumah Etnik Bali”.Jakarta: Niaga Swadaya.

Saian, Rumawan.1984. “Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Indonesia “.Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai