Anda di halaman 1dari 47

7

BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
Perusahaan Hyundai di Indonesia mulai didirikan pada tahun 1976 dengan nama

PT. Zastam M otor sebagai sebuah pabrik perakitan mobil yang merakit kendaraan
dengan M erk Nissan yang bertempat di Jalan H.Wahab Affan Km 28 Bekasi, Jawa
Barat. Namun pada tahun 1980, PT. Zastam M otor ini sudah tidak aktif dalam
kegiatannya merakit mobil dengan merk Nissan. Dan pada tahun 1993, PT.Zastam
M otor ini dibeli oleh PT. Tricitra Karya yang melakukan renovasi dan mengembangkan
perusahaan tersebut agar dapat kembali digunakan. Sehingga pada tahun 1995 tepatnya
pada Bulan M ei, PT. Tricitra Karya mulai menjalankan usahanya dalam perakitan
kendaraan beroda empat khususnya untuk kendaraan jenis Sedan.
Pada awalnya PT.Tricitra Karya hanya memroduksi kendaraan dengan merk
Hyundai dimana sebagian besar komponennya diimpor dari Negara Korea dalam bentuk
CKD ( Completely Knock Down ) yang kemudian bekerja sama dengan PT. Indonesia
Republik M otor Company ( IRM C ) yaitu produsen kendaraan dengan merk Ford.
Dengan adanya kerja sama tersebut, maka PT. Tricitra Karya merakit dua merk secara
bersamaan yaitu kendaraan dengan merk Hyundai yang berasal dari Korea dan
kendaraan dengan merk Ford yang komponennya berasal dari Jepang. Kemudian PT.
Tricitra Karya tersebut dapat dikatakan sebagai tempat berpadunya dari dua negara
industri terkemuka di Asia.

8
Pada Bulan Januari 2001 PT Tricitra Karya sudah tidak bekerja sama lagi dengan
PT. Indonesia Republik M otor Company dan mengganti namanya menjadi PT. Hyundai
Indonesia M otor (HIM ) yang merupakan ATPM (Agen Tunggal Pemegang M erk )
kendaraan dengan merk Hyundai di Indonesia. Kemudian sampai sekarang PT. Hyundai
Indonesia M otor hanya memproduksi atau merakit kendaraan dengan merk Hyundai
saja. Jenis jenis kendaraan yang dihasilkan secara garis besar ada 4 type yaitu Hyundai
Atoz (sekarang dengan kode M X), Hyundai Verna (sekarang dengan kode LC), Hyundai
Trajet (sekarang dengan kode FO), dan Hyundai Accent Excel (X3) yang digunakan
untuk sarana transportasi Taksi.
PT. HIM didukung oleh beberapa tenaga kerja yang profesional dan terlatih yang
berjumlah sebanyak 350 orang sudah termasuk tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan
untuk manajer dan staff berjumlah sebanyak 25 orang. Untuk kapasitas produksi per
tahun adalah 4800 unit.
Pada PT.HIM ini terdapat 3 kantor yaitu 1 kantor produksi, 1 kantor untuk HRD
dan service, dan kantor untuk spare part. Selain pabrik dan kantor tersedia penjualan
suku cadang dan bengkel. Sedangkan di Jakarta terdapat pusat kantor untuk manajemen
dan sebagai penyaluran dealer dealer. Untuk promotor perusahaan terletak di Jl. Sultan
Iskandar M uda No. 14 Simprug Jakarta 12220.

2.2.

Letak Perusahaan
PT. Hyundai Indonesia M otor berdiri di atas tanah seluas 130.000 m2 dan

tepatnya di wilayah Bekasi untuk kantor maupun pabriknya. Tepatnya berada di Jalan
H.Wahab Affan Km 28 Bekasi, Jawa Barat. Dengan nilai investasi awal sebesar U S
$44.400.000.

9
2.3.

Visi dan Misi Perusahaan


Visi itu merupakan sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai oleh suatu

perusahaan sedangkan misi debagai tujuan dari perusahaan antara sebelum menuju
kepada tujuan akhir. Visi dari PT. Hyundai Indonesia M otor adalah menjadi pemain
terkemuka terutama di segment passenger car, dan light commercial vehicle. PT.HIM
mempunyai visi jangka panjang dengan kata kunci adalah pada kualitas yaitu supply
zero defect dan attractive quality kepada pelanggan. Sedangkan misi PT.Hyundai
Indonesia M otor (HIM ) adalah :
o M enyediakan kendaraan bermotor roda empat yang berkualitas dan competitive
dengan jaringan pelayanan purna jual yang memuaskan pelanggan.
o M enjadikan mitra strategis dalam pencapaian GT 5 (Global Top 5).

2.4.

Kebijakan Perusahaan
Dalam menjalankan perusahaan ini PT. Hyundai Indonesia M otor menetapkan

beberapa ketentuan umum perusahaan berupa bebrapa kebijaksanaan perusahaan untuk


mengatur kegiatan usahanya, agar perusahaan dapat dilaksanakan seefektif dan seefisien
mungkin. Kebijaksanaan tersebut diantaranya adalah Kebijakan Kualitas dan Mutu
Hyundai Indonesia Motor.
Adapun

Kebijakan

M utu

dari

PT.

HIM

mempunyai

semboyan

Kepuasan dan Kesetiaan Pelanggan dengan cara memberikan kepada pelanggan


beberapa hal yaitu :
1. Qualitas produk dan jasa yang baik.
2. Delivery tepat waktu, dan
3. Harga yang pantas.

10
Hal ini akan dicapai dengan cara menetapkan manajemen kualitas yang baik dan
melakukan improvement yang berkesinambungan yang dilakukan oleh seluruh
karyawan.
Sedangkan untuk Kebijakan M utu PT.HIM mempunyai sasaran utama dengan
memberikan kepuasan pelanggan melalui mutu produk dan pelayanan terbaik. Kualitas
produk Hyundai mengacu pada hal hal yaitu kualitas produk dan pelayanan termasuk 3
besar terbaik, pengiriman tepat waktu, dan kompetitif. Strategi pelaksanaan untuk
mewujudkan kebijakan mutu produk dan pelayanan Hyundai, manajemen menetapkan
beberapa strategi sebagai berikut :
1. M eningkatkan kemampuan proses produksi.
o M elakukan bench marking.
o M elakukan improvement terhadap kualitas proses, CKD dan komponen lokal.
o Study pedalaman proses.
2. M eningkatkan kemampuan teknologi.
o M eningkatkan skill dan pengetahuan rancang bangun produk.
3. M eningkatkan sistem manajemen.
o M enerapkan sistem TQC, TQM , ISO 9001, Hyundai Quality System (HQS),
Suggestion System, dan lain lain.
o M eningkatkan sistem dokumentasi.
4. M eningkatkan kemampuan Sumber Daya M anusia (SDM ).
o M eningkatkan

kemampuan

analisa

masalah,

kemampuan

kemampuan manajemen.
o M elaksanakan program program pelatihan (training).
o M eningkatkan skill karyawan sesuai bidangnya.

improvement,

11
Dengan berpegang pada komitmen untuk senantiasa menghasilkan produk
produk yang berkualitas dan bermutu demi kepuasan pelanggannya, maka PT.Hyundai
Indonesia M otor selalu melakukan uji mutu sebelum produk - produknya dipasarkan.
Pengujian atas mutu produk yang akan dipasarkan ini dilakukan di bagian Quality
Assurance (QA). Setiap departemen produksi mempunyai bagian QA masing masing
yang akan menguji dan menginspeksi kualitas produk unit mobil. Terdapat 4 tahap
pengujian atas mutu yaitu :
1. Quality Audit Process.
Pengecekan kualitas oleh bagian quality auditor terhadap unit ketika masih berada
dalam proses pada seluruh departemen yang dimulai dari incoming part sampai
testing line.
2. Quality Audit Product.
Pengecekan kualitas oleh bagian quality auditor ketika unit sudah selesai dalam
proses yang juga dilakukan pada seluruh departemen.
3. Outgoing Quality.
Pengecekan kualitas secara keseluruhan pada produk jadi sebelum dipasarkan ke
pelanggan melalui dealer dealer untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang
disebut PDC (Pre Delivery Centre).
4. Quality Development & After Market
Pengecekan kembali terhadap produk setelah dipasarkan dan menangani jika ada
pelanggan yang komplain terhadap produk yang sudah dipasarkan
Adapun upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk
tersebut dimaksudkan agar kepercayaan konsumen terhadap produk produk Hyundai
senantiasa terjaga.

12
Perusahaan juga mengeluarkan kebijakasnaan mengenai mutu pelayanan dengan
motto perusahaan agar pegawai termotivasi dalam bekerja. Adapun motto perusahaan
adalah 5S yaitu Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seisou (Pembersihan), Seiketsu
(Pemantapan), dan Shitsuke (Pembiasaan).

2.5.

Kebijakan Untuk Karyawan


Selain kepada pelanggan, PT.Hyundai Indonesia M otor juga memberikan

kebijakan kepada seluruh karyawan yang bekerja pada perusahaan ini. Hal ini dilakukan
agar karyawan merasa nyaman dan dapat bekerja sebaik mungkin sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Kebijakan kebijakan untuk karyawan tersebut
antara lain dalam hal pengaturan jam kerja, gaji, dan kesejahteraan karyawan yang akan
diuraikan sebagai berikut :

2.5.1. Pengaturan Jam Kerja


Untuk menjaga keefektifan dan keefisienan kerja perusahaan ini telah
menetapkan jadwal kerja yaitu :
a) Bagi seluruh karyawan, waktu kerja yang berlaku dari hari Senin dampai Jumat.
Waktu kerja dimulai pada pukul 08.00 sampai 17.00. Adapun waktu kerja tersebut
dibagi dalam 2 shift yaitu :
Shift 1 : Pukul 08.0012.00 WIB dengan jam istirahat pukul 10.00 10.10 WIB
dan untuk jam makan siang serta ibadah pukul 12.0013.00 WIB.
Shift 2 : Pukul 13.00 - 17.00 WIB dengan jam istirahat pukul 15.00 - 15.10 WIB.
b) Jam kerja shift diatur sesuai dengan ijin jam kerja yang telah disetujui setiap tahun
oleh Departemen Tenaga Kerja.

13
c) Jam kerja lembur diadakan untuk memenuhi kebutuhan produksi pada hari biasa
pukul 17.00 19.00 WIB dan pada Hari Sabtu M inggu pukul 08.00 10.00 WIB.
d) Hari libur resmi adalah hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah RI sedangkan cuti
bersama ditentukan oleh perusahaan.
Sehingga total jam dari waktu kerja untuk satu harinya adalah 9 jam waktu kerja.

2.5.2. Gaji Karyawan


Sistem pengupahan yang dijalankan oleh PT. Hyundai Indonesia M otor adalah
dengan sistem upah bersih dalam bentuk uang. Upah minimum bagi karyawan tidak
akan kurang dari ketentuan upah minimum regional (UM R) yang ditentukan oleh
peraturan pemerintah. Upah atau gaji adalah sesuatu penerimaan yang ditentukan oleh
karyawan dari perusahaan sebagai imbalan untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah
dilaksanakan sesuai dengan jabatan, tingkat pendidikan atau pengalaman yang dimiliki
oleh karyawan yang bersangkutan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan dan
dibayarkan atas dasar suatu kesepakatan kerja antara pengusaha dan karyawan. Upah
diberikan tiap akhir bulan untuk karyawan kantor dan tiap akhir minggu untuk pekerja
pabrik. Untuk gaji diberikan pada tanggal akhir bulan yaitu tanggal 28.

2.5.3. Kesejahteraan Karyawan


Fasilitas atau tunjangan tunjangan yang diberikan perusahaan untuk menunjang
kesejahteraan karyawan dan keluarganya antara lain :

Pakaian kerja sebanyak 3 pasang, sepatu, topi, dan perlengkapan safety (masker,
sarung tangan, tutup kuping, dan baju anti cat). Untuk topi ada warna warna

14
tertentu yaitu Hitam untuk departemen kualitas, Hijau untuk departemen
Produksi, M erah untuk departemen maintenance, Biru untuk engeneering
process, dan Khrem untuk departemen HRDA.

Tunjangan Hari Raya, Iuran Danapera (pensiun), Jaminan Kesehatan, Pendidikan


dan pelatihan karyawan, dan Tunjangan Haji. Untuk pelatihan disediakan
training centre khusus kepada karyawan. Adapun training yang dilakukan ada
dua macam yaitu pemberian penjelasan secara umum yang diberikan di kelas dan
praktek langsung di pabrik yang dimulai dari merakit komponen komponen
sederhana.

Perusahaan memberikan biaya transportasi, namun tunjangan transportasi itu


berbeda beda, tergantung dari jabatan pegawai tersebut.

Perusahaan memberikan makan pada setiap karyawannya.

Kondisi tempat kerja pada ruangan pabrik cuup luas dan bersih dengan langit
langit yang cukup tinggi. Pada gudang bahan baku dan barang jadi menggunakan
forklift untuk memindahkan peti dari container ke gudang bahan baku dan jalur
untuk pergerakan bahan baku juga cukup luas. Sedangkan untuk suhu ruangan
pabrik cukup panas karena tidak disediakan AC pada tempat produksi. Namun
pada kantor disediakan AC yaitu kantor depan untuk bagian HRD, kantor
produksi, dan kantor yang terdapat pada Material Supply yaitu untuk bagian
Local part.

15
2.6.

Jenis Jenis Produk yang Dihasilkan


Jenis kendaraan yang dihasilkan oleh PT.Hyundai Indonesia M otor dibagi

menjadi dua yaitu :


1. Kendaraan yang dirakit berasal dari komponen komponen yang disupply dari
Korea dalam bentuk CKD (Completely Knock Down). Jenis kendaraan ini adalah :
a) Hyundai Atoz ( MX ), yang dibagi menjadi 3 yaitu GLX manual, GLS otomatis,
dan new Atoz 1,1 dengan masing masing transmisi manual maupun otomatis.
M obil type ini memiliki body mobil yang kecil dan memiliki epsilon 12 katup.
Dengan kapasitas 999 cc dan seater tidak lebih dari ukuran 5 orang Jakarta.
Instrumen panel tipe sport dengan desain yang ergonomis, memudahkan
pengoperasian. Crumple Zone dan Side Impact Beam memberikan perlindungan
perlindungan maksimal bila terjadi benturan. Fog lamp model cut memberikan
cahaya yang lebih optimal dalam cuacu berkabut. Front grill tipe single line,
memberikan penampilan yang lebih sportif dan dinamis.

Gambar 2.1 Hyundai Atoz (M X)


b) Hyundai Verna (LC), dengan 4 jenis mobil yaitu Verna GLS, Verna GL, Excel
II, dan New Accent GLS dengan masing masing transmisi manual maupun
otomatis. Jenis mobil ini memiliki Power Steering memberikan kenyamanan

16
yang optimal pada saat mengemudi memiliki transisi otomatis dengan kapasitas
1500 cc. Tempat duduk depan belakang dapat dilipat, untuk memperoleh ruang
kargo sesuai kebutuhan. Desain bumper depan sportif dan aerodinamis dengan
lampu depan multi reflector yang memberikan penerangan yang lebih optimal.

Gambar 2.2 Hyundai Verna (LC)


c) Hyundai Trajet (FO), yang dibagi 3 jenis yaitu Trajet GL 7&8, trajet GLS, dan
Trajet GL 8++ dengan masing masing transmisi M anual maupun Automatik.
M obil ini memiliki type minibus. Sistem dan arus pendingin ruang dirancang
sangat fleksibel untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh penumpang.
Tempat duduk pengendara dilengkapi dengan Height Adjuster yang berfungsi
untuk mengatur tinggi rendah tempat duduk. Fold Up Tray terletak di bagian
belakang tempat duduk depan, memberikan kenyamanan untuk meletakkan
tempat minum dan peralatan kecil.

Gambar 2.3 Hyundai Trajet (FO)

17
d) Hyundai Accent Excel (X3), adalah kendaraan yang didesain untruk alat
transportasi umum ( Taxi ). M obil ini sekarang sudah dapat dipesan untuk
kendaraan pribadi dengan mesin yang memiliki system injection konsumsi bahan
bakar menjadi lebih efisien dan bertenaga besar. Penampilan interiornya yang
mewah dengan instrument panel yang lengkap dan ergomonis memaksimalkan
kenikmatan ketika berkendara.

Gambar 2.4 Hyundai Accent Excel (X3)


2. Kendaraan yang sudah dirakit dalam bentuk satu unit dalam bentuk CBU (Completely
Build Up) yang dikirim dari Korea ke Indonesia untuk langsung dipasarkan.
Kendaraan ini mempunyai beberapa jenis type yaitu Santana, Grace, Sonata,
Grendeur, Getz, Santa FE, dan Coupe.

Gambar 2.5 Hyundai Santa FE


Adapun beberapa warna yang dapat dipilih oleh pelanggan yaitu :
a) M etalic, adapun macam macamnya beige metalic, bronze metalic, dan diamond
metalic.

18
b) Biru, terdiri dari dark blue mica, ionia blue, candy blue, langkawi blue, mystic
blue, medium blue, grenada blue, dan wisdom blue.
c) Hitam, yaitu ebony black.
d) Hijau, terdiri dari executive green, turmalin green, green orange, apple green,
aqua green, , ranger green, tosca green, dan sequarro green.
e) M erah, yaitu shiny red, lava red met, sunset red, red pearl, berry red, hip hop
red, dan tropical red
f) Silver, terdiri dari polaris silver, sky silver, sparkling silver, dan batara silver.
g) Putih dan Kuning, yaitu artic white, yellow dark, dan vivid yellow.
h) Ungu dan Pink, terdiri dari violet met, barry purple,dan steady safe pink,

2.7.

S truktur Organisasi
Struktur organisasi PT.Hyundai Indonesia M otor merupakan struktur organisasi

proyek yang didasarkan pada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
ada dalam perusahaan dan terdiri dari beberapa lini dan para staff untuk masing
masing bagian. Organisasi yang baik merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk
dapat menggerakkan semua kegiatan dalam perusahaan sebagai suatu wadah kerjasama.
Secara umum PT. HIM memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

19

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT.HIM

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai struktur organisasi


PT.HIM, maka berikut akan diuraikan tu dari masing masing jabatan yang ada
dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Komisaris
Komisaris bertugas untuk mengawasi tindakan tindakan yang dilakukan
direktur utama dalam menjalankan tugasnya karena komisaris memiliki
wewenang untuk mengadakan rapat umum pemegang saham.
2. Direktur Utama
Direktur Utama yang menentukan dasar dasar kebijaksanaan dalam
perusahaan dan mengawasi pelaksanaan operassi melalui laporan laporan
yang diterima maupun pengawasan langsung di lapangan. Dalam organisasi,

20
direktur utama ini langsung membawahi para manager di setiap departemen
serta menyusun kerjasama dengan para manager.
3. Produksi
Departemen Produksi sebagai departemen yang mengurusi proses produksi
secara keseluruhan. Departemen produksi ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu :
Produksi & Procurement
Bagian ini yang mengurus proses produksi secara keseluruhan dan
mengatur bagian penyediaan barang untuk kebutuhan perusahaan. Bagian
produksi dan procurement ini terdiri dari :
a) M anajer Produksi
M anajer produksi bertanggung jawab dalam hal :

M enyusun rencana dan jadwal produksi sesuai dengan jumlah


pesanan produksi yang didaptkan dari bagian pemasaran.

M engatur jalannya produksi dan mengawasi pelaksanaan proses


produksi melalui data data produksi termasuk kualitas produksi
yang dihasilkan.

Kelancaran dan pencapaian target produksi dan hasil produksi


baik dari kuantitas maupun kualitas.

b) Administrasi Produksi
Administrasi Produksi bertanggung jawab dalam menerima laporan
dari divisi-divisi yang berada dibawah departemen produksi dan
membuat laporan tersebut yang akan diberikan kepada manajer

21
produksi. Laporan tersebut mengenai data proses pencapaian target
produksi beserta data problem kualitas yang terjadi selama produksi
berlangsung.
M anajer produksi membawahi beberapa departemen yaitu :

Bagian Body Shop


Bagian ini melakukan proses produksi untuk perakitan body mobil
yang terdiri dari berbagai macam komponen dengan bantuan
peralatan yang berada di bawah pengawasan bagian maintenance.

Bagian Paint Shop.


Bagian ini melakukan proses produksi untuk pengecatan body mobil
yang dimulai dari pembersihan dari debu debu, pencelupan ke
dalam tangki sebagai pewarnaan dasar yang kemudian sampai pada
pengecatan akhir yang dilakukan inspeksi untuk menjaga kualitas dari
mobil.

Bagian Trimming Shop & FAI


Bagian ini melaksakan proses produksi dalam pemasangan eksterior
dan interior bagian dalam maupun luar mobil yang kemudian
dilanjutkan pada bagian FAI (Final Adjustment Inspection) sebagai
tahap pemeriksaan untuk semua komponen apakah sudah berjalan
sesuai fungsinya yang dibantu oleh bagian quality auditor.

Bagian Engine Shop.


Bagian ini melakukan proses produksi dengan merakit mesin mesin
yang akan digunakan di dalam mobil agar dapat berjalan yang antara

22
lain memasang sistem transmisi, rem dan fungsi fungsi mesin
lainnya.

Bagian Testing Line


Bagian ini secara umum melakukan pengujian ke seluruh fungsi yang
sudah

dilakukan

pada

setiap

departemen

sebelumnya yang

berhubungan dengan tingkat keamanan dari mobil antara lain menguji


setir, lampu, tahan air, gigi pada kopling, dan sampai pada inspeksi
pada akhir proses untuk mengetahui apakah masih terdapat cacat pada
produk.
c) Departemen Engineering Process
Bagian ini menetapkan dan membuat standar operasi prosedur kerja
(SOP) sebagai aturan aturan kerja dalam perusahaan untuk masing
masing proses pada departemen produksi.
d) Departemen Maintenance
Bagian ini secara umum melakukan perawatan untuk mesin mesin,
peralatan dan perlengkapan secara keseluruhan yang digunakan pada
ruang produksi.
e) Departemen PPIC & Material Supply.
Pada bagian ini bertugas mengontrol dan mendata daftar barang yang
dibutuhkan untuk kegiatan proses produksi serta merencanakan
jadwal produksi yang ingin dihasilkan.

23
f) Departemen Procurement.
Pada bagian ini bertugas melakukan pengadaan barang untuk
produksi yang diimport dari korea dan juga memasukkan data
keuangan yang berhubungan dengan pengadaan barang.
g) Departemen Pre Delivery Center (PDC).
Bagian ini bertugas untuk mengecek unit secara keseluruhan dari segi
kualitas yang akan dikirim kepada dealer dealer di seluruh cabang.
Technical & Local Parts
Bagian ini yang bertanggung jawab mengawasi komponen komponen
yang dihasilkan dari local yang berasal dari supplier dan juga mengatur
jalannya supplier agar dapat dikirim tepat pada waktunya.
Quality Assurance
Bagian ini bertanggung jawab menjaga dan mengontrol kualitas produksi,
baik buruknya kualitas produk yang dihasilkan perusahaan ini bergantung
pada departemen QA yang terdiri dari :
a. M anager Quality Assurance, mempunyai tanggung jawab untuk
mengontrol kualitas produksi diantaranya dari data-data

problem

kualitas yang ada.


b. Administrasi Quality Assurance, mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan pengolahan semua data yang berkaitan dengan kualitas
produksi seatiap harinya mulai dari input data,merekap, menyimpan /
mengarsip , dan melaporkan setiap bulannya kepada M anager QA dan
General M anager Control Plan.

24
4. Finance & Treasury.
Departamen keuangan ini bertanggung jawab untuk mengatur keluar
masuknya uang yang digunakan dalam perusahaan. Departemen ini terdiri
dari :
a) Bagian Keuangan.
Bagian keuangan ini bertanggung jawab atas masalah keuangan
perusahaan, mengadakan negosiasi dengan pihak lembaga keuangan /
bank

yang berhubungan

dengan

masalah

keuangan

perusahaan,

menganalisis laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntasi,


menganalisi kebutuhan dana dalam pelaksanaan kegiatan operasi,
mengatur dan membuat anggaran dan arus kas/dana, serta memberikan
laporan laporan tersebut secara periodik kepada direktur.
b) Bagian treasury.
Bagian ini bertugas untuk melakukan pendataan terhadap hasil laporan
yang diberikan oleh bagian keuangan dan membantu kinerja dari bagian
keuangan..
5. Human Resources & GA.
Departamen sember daya ini bertanggung jawab mengenai masalah
karyawan dan perekrutan karyawan yang ada di dalam perusahaan.
Departemen ini terdiri dari :
a) Bagian HRD.
Bagian HRD bertugas merencanakan pengadaan dan penempatan tenaga
kerja, penyeleksian terhadap para calon tenaga kerja, memberikan sanksi
kepada karyawan yang melanggar ketentuan perusahaan, mengkoordinasi

25
kebersihan, pelayanan dan keamanan pabrik, serta mengurus kegiatan
lainnya seperti humas dan hubungan dengan pemerintah.
b) Bagian GA (General Affairs).
Bagian GA ini bertanggung jawab dalam mengatur dan menyediakan
semua kebutuhan perusahaan dan juga dalam hal umum seperti urusan
penerimaan tamu, gaji karyawan, pembelian kebutuhan produksi, dan lain
sebagainya.
6. Marketing.
Departemen ini bertanggung jawab untuk menentukan dan menjalankan
kebijakan pemasaran. Departemen ini terdiri dari :
a) Bagian Dealer Sales
Bagian ini bertugas untuk melakukan promosi penjualan untuk dealer
dealer yang ada di berbagai cabang di daerah melalui telepon, iklan,
brosur, maupun internet sehingga produk dapat mencapai target penjualan
setiap bulannya.
b) Bagian Direct Sales
Bagian ini bertugas secara khusus untuk penjualan dan melakukan
strategi pemasaran yang harus dijalankan untuk setiap dealer yang ada di
daerah.
c) Bagian Marketing & Promotion.
Bagian ini berugas untuk melakukan promosi atau pemasaran secara
langsung yang sudah ditentukan dari bagian direct sales agar perusahaan
dapat meningatkan target penjualannya untuk setiap harinya.

26
d) Bagian Sales Administrasi.
Bagian ini bertugas untuk memasukkan dan terus mengupdate data hasil
penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan sebagai database
pelanggan dan jenis mobil yang telah berhasil dijual untuk setiap harinya
dalam waktu yang berkala.
7. MIS (Management Information System)
Bagian M IS ini bertugas untuk membuat sistem informasi yang digunakan
perusahaan dalam hal produksi, memaintenance jalannya sistem jika tidak
dapat berjalan atau jika ada bug, serta memperbarui sistem maupun hardware
yang digunakan untuk meningkatkan sistem informasi yang ada.

27
Sedangkan untuk Departeman Quality Assurance sendiri memiliki struktur
organisasi sebagai berikut :
Quality
Assurance

Comp. & After


Market

Process Audit

Body Shop

Local Parts

Paint Shop

PDC, ASS,
Modif ikasi

TCF & FAI

Administration

Engine Shop

Measuring
Room

Test ing Line

System
Development

Incoming Part

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Departemen QA


Agar lebih jelasnya berikut akan dijelaskan tanggung jawab dari masing masing
bagian di Departemen Quality Assurance.
1. Bagian Audit Proses.
Untuk bagian ini bertugas untuk mengaudit unit dari keseluruhan pada proses
produksi agar dapat meningkatkan kualitas produk dengan tidak adanya defect
yang terdapat pada unit. Bagian ini terdiri dari :

28
a) Body Shop
Quality Auditor untuk body shop bertugas untuk memimpin jalannya proses
body shop berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan untuk setiap unit,
mengambil sampel untuk di audit per unit, membuat dan memberikan laporan
berdasarkan defect yang ditemukan, serta menganalisa defect dengan melihat
gap & flush, torque check, jig, dan fungsi lainnya yang harus dimonitoring
secara berkala.
b) Paint Shop
Quality Auditor untuk paint shop bertugas untuk mengaudit proses pengecatan
secara keseluruhan, membuat daftar hasil audit untuk membuat laporan hasil
analisa defcet yang ditemukan dari hasil tes kekerasan, ketebalan, maupun
gloss dan adhesive dari cat.
c) TCF & FAI Shop.
Quality Auditor untuk TCF & FAI shop bertugas untuk mengaudit proses TCF
secara keseluruhan berdasarkan dari hasil pemeriksaan cek torque, gap &
flush, dan mobil akan di tes track untuk menguji fungsi fungsi mobil dapat
berjalan dengan baik atau belum.
d) Engine Shop.
Quality Auditor untuk engine shop bertugas untuk mengaudit proses perakitan
mesin, mengecek semua komponen dan mengukurnya apakah sudah sesuai
atau belum, memecahkan masalah jika terdapat defect atau membantu jika
operator melakukan kesalahan pada saat perakitan mesin.

29
e) Testing Line
Quality Auditor untuk testing line bertugas untuk mengaudit unit mobil yang
sudah jadi, memonitor jadwal kalibrasi pada peralatan di testing line,
memeriksa dan mengecek unit mobil secara keseluruhan yang kemudian
dibuat laporan jika terdapat defect pada unit.
f) Incoming Part
Quality Auditor untuk material supply bertugas untuk mengaudit komponen
yang dikeluarkan dari box dan kemudian melakukan claim pada vendor jika
ada komponen yang cacat dan tidak dapat di repair, memecahkan masalah
yang terjadi pada proses unboxing untuk komponen body maupun TCF shop.
2. Bagian After M arket.
Untuk bagian after market ini bertanggung jawab terhadap unit yang sudah
dikirim ke pelanggan jika ada komplain dan juga terhadap komponen komponen
yang dikirim oleh vendor dari lokal. Bagian ini terdiri dari :
a) Local Part.
Staff pada bagian ini bertugas untuk memeriksa secara periodik komponen
lokal yang masuk, membuat laporan hasil claim dan QIR, serta
mengkoordinasi semua pernyataan yang berhubungan dengan vendor dari
lokal.
b) PDC
Staff untuk bagian ini bertugas memonitor implementasi PDI, menfollow up
QIR yang berhubungan dengan proses perakitan, serta mempersiapkan
meeting quality untuk after market.

30
c) Administration.
Staff untuk bagian ini bertugas untuk memanage dokumen pada SOP, inspeksi
check sheet, serta membuat laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
yang kemudian akan memasukkannya ke dalam komputer. Selain itu juga
membuat surat surat yang berhubungan dengan distribusi barang.
d) Measuring Room.
Staff bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap kelengkapan alat
alat yang ada di dalam ruang pengukuran serta mengatur alat yang harus
dikalibrasi secara berkala agar sesuai dengan hasil pengukuran.
e) System Development.
Bagian ini bertugas untuk membuat standard kualitas CBU untuk semua unit,
membuat prosedur quality secara manual, serta memberikan informasi
mengenai cara untuk merepair dan yang berhubungan dengan kualitas produk.

2.8.

Supplier Perakitan
Pada PT.HIM supplier untuk bahan perakitan dikenal dengan nama In Coming

Part. In Coming Part digolongkan menjadi dua kelompok yaitu CKD dan Lokal Part.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

2.8.1. Completely Knock Down (CKD)


Completely Knock Down (CKD), yaitu agen tunggal pemegang merk yang
mengirimkan bahan baku perakitan langsung dari Korea.
Adapun proses pemeriksaannya adalah sebagai berikut :

31
M elakukan pemeriksaan penerimaan komponen barang yang akan disupply pada
masing masing line shop assembly proses (E/G Shop, Body, Painting, TCF,
dan Test Line).
Komponen yang mengalami kerusakan pada saat pemeriksaan dilakukan atau
proses produksi berlangsung maka akan diletakkan pada meja merah yang
kemudian akan diidentifikasi karakteristik jenis kecacatan yang terjadi, jika
komponen perlu dikembalikan ke pada supplier maka bagia QA membuat form
pengembalian kepada supplier.

2.8.2. Local Part


Local part merupakan tempat penerimaan komponen komponen yang didapat
dari supplier dalam negeri namun berdasarkan ketentuan dari Korea dan sudah
mendapatkan ijin. Adapun proses pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
M elakukan pemeriksaan penerimaan komponen unit mobil.
Kemudian dilakukan pembagian komponen unit ke masing masing line shop
assembly proses dengan proses administrasi sesuai dengan kebutuhan mas ing
maisng line proses.
Dalam proses penerimaan oleh masing masing line proses, dilakukan
pemeriksaan kembali oleh bagian QA untuk memastikan keadaan komponen
dalam keadaan bagus.

2.9.

Proses Produksi Perakitan


PT.Hyundai Indonesia M otor memiliki suatu target yaitu khususnya untuk

menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi, karena itu perusahaan harus

32
memperhatikan proses produksinya yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam
pembuatan suatu produk. Untuk mencapai target tersebut, di setiap tahapan produksi,
tenaga ahli berusahaa untuk menjalankan produksi dengan sistem produksi, sistem
tenaga kerja, sistem pengendalian kualitas dan sistem perawatan mesin dengan tepat dan
efisien. Proses produksi unit mobil yang dilakukan PT.HIM dimulai dari bahan baku
yang disimpan di warehouse kemudian disimpan di material supply. Proses produksi
pertama dilakukan di body shop kemudian dilanjutkan ke paint shop, setelah itu
diteruskan ke trim shop untuk dilakukan assembly, kemudian FAI (final adjustment
inspection) untuk dilakukan inspeksi setiap unit mobil, setelah itu setiap unit masuk ke
testing line untuk dilakukan pengujian secara keseluruhan. Berikut adalah alur proses
perakitan yang ada pada PT.HIM .

Diagram 2.1 Diagram Alur Proses Produksi

33
Adapun proses produksi pada M obil Hyundai di masing masing line shop akan
dijelaskan sebagai berikut :

2.9.1. Departemen Material Supply


Pada departemen ini dilakukan dua aktivitas yaitu penerimaan barang atau
komponen dari pemasok (warehouse) dan proses pembongkaran komponen (Unboxing).
1. Warehouse.
Warehouse ini sebagai tempat penyimpanan komponen barang yang dikirimkan oleh
supplier, baik komponen yang berasal dari korea (CKD) maupun local. Komponen
yang diterima adalah dalam bentuk 1 lot yang terdiri dari 30 unit mobil. Sehingga
dalam 1 kardus terdapat beberapa komponen untuk 30 unit mobil. Untuk pengiriman
barang ada dua macam bentuk yaitu dalam bentuk CKD dan CBU. CKD adalah
beberapa macam komponen yang belum dirakit menjadi unit mobil. Sedangkan CBU
adalah satu unit mobil yang sudah dirakit dan langsung dapat dipasarkan.
2. Unboxing.
Unboxing adalah proses mengeluarkan barang barang pada warehouse yang akan
diproduksi dalam tiap kotak dengan menggunakan trolley untuk dilakukan
pemeriksaan baik kualitas dan kuantitas yang kemudian akan didistribusikan ke tiap
tiap jalur produksi tertentu yaitu body dan TCF shop. Cara unboxing yang
dilakukan adalah dari body shop terlebih dahulu sebanyak 1 lot yaitu untuk 30 unit
mobil dan jika sudah selesai akan dikirim ke body shop. Sedangkan di saat yang
sama, untuk TCF shop juga dilakukan unboxing sebanyak 1 lot. Jumlah operator
yang melakukan unboxing untuk body adalah sebanyak 3 operator dan untuk triming
sebanyak 2 orang. Selain area unboxing ada juga area untuk repair yaitu body dan

34
triming. Proses unboxing yang dilakukan adalah kotak yang akan dibongkar akan
diletakkan ke area unboxing dengan menggunakan forklift dan kemudian operator
akan membuka plastik, baut serta penyangga kotak untuk mengeluarkan komponen
komponen dan meletakkannya ke dalam rak. Semua komponen ada raknya masing
masing khusus untuk body dan triming. Komponen yang sudah diletakkan ke dalam
rak tidak langsung dikirim ke jalur tetapi dilakukan pemeriksaan dan pengecekan
kualitas. Jika ada komponen yang rusak maka akan diletakkan ke bagian body repair
untuk diperbaiki. Jenis kerusakan yang biasanya ditemukan adalah dent (penyok),
baret, dan karat.

Gambar 2.8 Proses Unboxing


Pada daerah material supply ini juga terdapat proses sub sub assy yaitu sub assy
tire, seat, struth (per) dan glass. Berikut adalah penjelasan dari masing masing sub
assy :
a) Sub Assy Seat.
Proses sub assy yang dilakukan secara umum adalah pemasangan busa, kamper, dan
frame terlebih dahulu yang menggunakan mesin untuk memasang klip pada busa.

35

Gambar 2.9 Sub Assy Seat


b) Sub Assy Tire
Secara keseluruhan proses yang terjadi adalah memasukkan velg, memberi pelumas,
angin dan pengait untuk menyeimbangkan ban.

Gambar 2.10 Hasil dari Sub Assy Tire


c) Sub Assy Glass
Proses yang dilakukan adalah memasang kaca yang sebelumnya diberikan glass
framer yang kemudian dipasang holder, untuk Hyundai MX menggunakan karet.

Gambar 2.11 Sub Assy Glass

36
d) Sub Assy Struth
Proses ini secara keseluruhan memasang per dan bumper assy pada mesin frais yang
kemudian akan dikirim ke jalur trim shop.

Gambar 2.12 Sub Assy Struth


2.9.2. Body Shop
Pada tahap ini pertama kali mulai dilakukan perakitan untuk mobil Hyundai.
Proses awal body shop ini akan menghasilkan bagian body samping kanan kiri, atap
hingga lantai sebuah unit mobil. Bagian bagian body tersebut kemudian dirakit
menjadi body mobil yang lengkap pada station main buck. Cara merakit bagian bagian
body adalah komponen yang sudah dikirim dipasang ke dalam jig dan kemudian dispot
untuk digabungkan dengan bantuan sealer (lem perekat). Setelah semua bagian body
terpasang kemudian dilakukan pekerjaan respot yaitu pekerjaan pelengkap untuk bagian
body yang pada station station sebelumnya tidak terjangkau oleh gun spot karena
terhalang oleh jig. Setelah melalui dua station respot, maka sebuah unit akan didorong
secara manual dengan menggunakan body trolley untuk menjalani proses fitting. Pada
station ini unit akan dilengkapi dengan bagian bagian lepas dari body, seperti pintu
depan belakang dan engine hood.

37

Gambar 2.13 Proses Body Shop


Setelah selesai maka station selanjutnya adalah metal finish, pada station ini
seluruh permukaan body akan disanding dengan menggunakan mesin gerinda dan diberi
CO2 untuk bagian yang tidak dapat dispot supaya tidak renggang. Pada tahap terakhir,
unit mobil akan menjalani inspeksi terlebih dahulu sebelum dapat melanjutkan ke paint
shop. Jika ada unit yang tidak lulus inspeksi maka unit tersebut harus menjalani repair
terlebih dulu.

Diagram 2.2 Diagram Alur Proses Pada Body Shop

38
2.9.3. Paint Shop
Proses paint shop ini merupakan proses pengecatan unit mobil yang secara garis
besar dari proses yang terjadi adalah :
1. Pre Cleaning Deck
Proses Pre-Cleaning Deck adalah proses persiapan pembersihan sebelum loading
ke Pre-Treatment, yaitu membersihan dari body dengan menggunakan M ajun B,
kerosin dan angin agar body bersih dari karat dan gram, lapisan anti karat body
juga dengan memperhatikan kerapihan dari sealer body.
2. Pre-Treatment & Electro Deposition.
a) Degreasing adalah proses pengangkatan kotoran dan oli dari permukaan Body
dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Jenis pencelupan yang dilakukan
adalah secara keseluruhan dengan Spray. Bahan-bahan kimia untuk proses
Degreasing adalah : Fine Cleaner 4410A (Powder), 4410B (Liquid).
b)

Water Rinse pertama adalah proses pembilasan dengan menggunakan air


PAM untuk mengangkat kotoran dan campuran garam (alkaline) dari
permukaan Body.

c) Surface Condition ini bertujuan untuk membentuk struktur permukaan body


yang dapat mengikat Phosphoric Acid berupa lapisan yang padat, agar
permukaan body bersih dan tidak kasar serta menjaga agar kadar asam tetap
stabil. Bahan kimia yang digunakan adalah Rinse Conditioner Prepalen 4040.
d) Lapisan Film Zn-phosphate. Dalam proses ini ketahanan lapisan film,
kerekatan dan ketahanan terhadap karat sangat diutamakan dengan tujuan
agar permukaan Body terbentuk lapisan film yang tidak dapat dipecahkan.

39
Bahan kimia yang digunakan adalah Palbond 3020 R, Neutralizer 4055,
Accelerator 131, Additive 4813.
e) Bilasan ke dua adalah proses pembilasan kedua dengan menggunakan air
PAM untuk mengangkat kotoran dan sisa proses Phosphating dari permukaan
Body.
f) Sirkulasi ulang pada pembilasan dengan Air M urni untuk mengangkat
kotoran pada permukaan body.
g) Electro Deposition merupakan proses pelapisan permukaan dengan sistem
electro deposition agar permukaan body setelah dalam kondisi kering tidak
memiliki permukaan tampak seperti mottling juga agar melindungi
permukaan body dari karat. Bahan kimia yang digunakan adalah Power Top,
171-H F1 Grey, Power Top F2 Resin, Power Top PN 171-H Additive, Power
Top Tenkazai A.
h) Ultra Filtration water rinse merupakan Proses pembilasan dengan tujuan
mengangkat dan membersihkan permukaan body dari sisa-sisa E.D .
i) DI Water Rinse II Tank merupakan proses pengangkatan sisa-sisa kotoran
dari E.D dengan menggunakan Demineralized water.
j) Oven. Setelah semua proses pencelupan selesai maka selanjutnya body mobil
akan dimasukkan ke dalam oven. Setting temperatur pada oven setelah proses
ED. Adalah 175 C selama 20.
3. Dry Sanding I & UBS.
Dry Sanding I adalah proses perataan permukaan setelah hasil electro
Deposition, jika permukaan terdapat defect. UBS bertujuan sebagai pelindung

40
dari proses pengkaratan. Setelah selesai mobil akan dimasukkan ke dalam oven
UBS dengan temperatur 1700C selama 8 menit.
4. Surfacer.
Surfacer merupakan proses pengecatan yang bertujuan agar perekatan antara top
coat dengan lapisan ED dapat lebih sempurna dan agar warna lapisan top coat
terlihat lebih bagus.
5. Dry Sanding II.
Dry Sanding II merupakan proses pengamplasan pada bagian yang terdapat
defect dengan menggunakan bahan amplas #1500 dan #1000.
6. Top Coat Booth.
Pada tahap ini sebelumnya dilakukan persiapan yaitu proses penyemprotan pada
body dan trolley menggunakan tekanan angin bertekanan dengan tujuan untuk
membersihkan body maupun trolley dari kotoran debu. Selanjutnya akan
dilakukan lapisan clear coat yang merupakan proses pengecatan paling atas yang
berguna sebagai pelindung dari pengecatan warna dasar dari goresan maupun
agar cat tampak lebih mengkilap.
7. Paint finishing.
Proses ini sebagai tahap terakhir dimana unit mobil dilakukan inspeksi secara
keseluruhan dari hasil pengecatan yang dilakukan serta adanya perbaikan atau
repair dari inspeksi yang telah dilakukan.
Pada Paint Shop terdapat metode pemeriksaan untuk cat yang dilakukan oleh
para Quality Auditor yaitu :
1. Viscosity (Kekentalan Cat).

41
M etode pengujian yang dilakukan adalah memasukkan viscometer kedalam
wadah yang sudah berisi cat dan biarkan beberapa saat sampai gelembung udara
tidak terlihat, pastikan specimen tersebut tenggelam sejajar dengan permukaan
cat didalam wadah . Setelah yakin tidak ada lagi gelembung udara di dalam
wadah tersebut maka selanjutnya mengukur waktu dengan Stop Watch untuk
mengukur berapa lama mengalirnya cairan cat dari saluran keluar sampai
terakhir aliran cat itu berhenti. Waktu normal yang diperlukan cairan cat tersebut
mengalir mulai specimen / viscometer tersebut diangkat sampai aliran cat itu
berhenti, yaitu : 18 ~ 20 detik .
2. Thickness.
Ketebalan cat diukur menggunakan Thickness M eter pada panel kendaraan yang
sudah di cat.

Gambar 2.14 Thickness Meter


3. Adhesive (Uji Daya Rekat)
Pengujian yang dilakukan adalah menggunakan Cross Cutter dengan membuat
100 kotak antara jarak 1 mm atau 2 mm antara garis pararel pada test panel.
Kemudian rekatkan adhesive tape pada panel tersebut

dengan sudut 45 o,

42
kemudian tarik secara diagonal dengan tiba tiba. Selanjutnya mengamati
jumlah kotak yang terkelupas. Hasilnya tidak boleh ada kotak yang terkelupas .

2.9.4. Engine Shop


Pada tahap ini akan dilakukan perakitan mesin mobil dari komponen
komponen yang terpisah. Secara garis besarnya engine shop memiliki sembilan buah
station. Hanya saja tidak seluruh jenis mobil yang dirakit melalui station yang sama.
Untuk jenis Atoz dan Verna saja yang menjalani station yang sama seluruhnya. Engine
Shop ini hanya memiliki satu lini perakitan yang menggunakan conveyor. Pertama kali
aslah satu komponen mesin cylinder block akan dimasukkan ke dalam washing machine
untuk membersihkan dari oli dan gramp setelah selesai akan dikeringkan dengan
menggunakan blowing machine. Setelah itu komponen akan masuk ke dalam proses
perakitan mesin pada station engine 1 5. Pada station engine 4 terdapat sub assy
cylinder head. Selanjutnya mesin akan masuk ke station fairing test (test bench) untuk
dites kebocoran oli, air maupun bahan bakar dan apakah ada suara noise. Kemudian
mesin tersebut akan digabungkan dengan transmisi pada station docking dan terakhir
station dressing untuk diinspeksi dan kemudian akan dikirim ke trim shop. Adapun
aliran proses untuk engine shop ini dapat dilihat berikut..

Gambar 2.15 Proses Engine Shop

43

Diagram 2.3 Diagram Alur Proses Pada Engine Shop

2.9.5. Plastic Part


Pada tahap ini proses akan dilakukan khusus untuk komponen yang berasal dari
palstik yaitu bumper dan spoiler. Prosesnya hampir sama dengan paint shop tetapi lebih
singkat yaitu :

44

1. Preparation.
Komponen bumper akan digantung pada tali untuk diblow dan dibersihkan
dengan amplas P1500 kemudian dilap dengan solvent. Setelah itu akan ditutup
dengan masking untuk daerah yang tidak diaplikasikan.
2. Base Coat 1.
ada tahap ini bumper akan mulai diaplikasikan yaitu dispray pada seluruh bagian
dengan spray gun namun tidak terlalu tebal.
3. Base Coat 2.
elanjutnya bumper akan masuk ke ruang ini untuk kembali dispray namun agak
lebih tebal sesuai dengan standar yang ditentukan.
4. Clear Coat.
Pada aplikasi terakhir, bumper akan dilanjutkan untuk dispray dengan
menggunakan clear coat agar cat pada bumper menjadi tampak lebih mengkilap
dan bagus. Setelah itu bumper akan didiamkan dan diblow sampai benar benar
kering. Kemudian akan diinspeksi dan jika terdapat defect maka akan masuk ke
ruang touch up untuk diamplas, dilap dengan solvent, di buffing sampai defect
tersebut benar benar hilang.
Pada seluruh ruangan aplikasi adalah tertutup dimana operator menggunakan
peralatan safety dan terdapat air terjun agar catnya tidak menyebar tetapi langsung
sirkulasi ke bawah.

45

Gambar 2.16 Proses Pada Plastic Part

2.9.6. Trim Shop (TCF) & FAI


TCF (Trimming Chassis Final) merupakan shop terakhir untuk proses perakitan
yang akan dilalui unit mobil. TCF ini bergabung dengan FAI untuk melakukan proses
finishing dalam proses perakitan. Dalam shop ini, setiap unit mobil akan dilakukan
proses pemasangan berbagai komponen pelengkap mobil seperti kabel, chasis, aksesoris,
mesin, ban, AC, dan sebagainya. Pada shop ini memiliki 18 station dengan dua lini. Satu
lini untuk mobil trajet sedangkan lini lainnya untuk merakit jenis atoz, verna, dan accent.
Secara garis besar departemen ini memiliki 3 proses yaitu Trimming 1 6 adalah proses
pemasangan komponen komponen awal untuk bagian interior dan eksterior.

Gambar 2.17 Proses Pada Trimming 2


Kemudian mobil diangkat dengan hanger untuk menuju proses selanjutnya yaitu
Chasis 1 4 untuk pemasangan komponen bagian under body seperti docking engine,

46
tangki bahan bakar, knalpot, under cover, dan sebagainya. Pada proses chassis ini
terdapat sub assy untuk rem.

Gambar 2.18 Proses Pada Station Chassis


Setelah selesai mobil akan menuju proses ketiga yaitu Final 1 8 untuk
pemasangan interior, aksesoris, dan kelengkapan lainnya seperti dashboard, lampu
kombinasi, karpet, bracket accu, kaca, dan sebagainya.

Gambar 2.19 Proses Pada Station Final


Setelah melalui semua station pada TCF, unit produksi akan menjalani inspeksi
terhadap hasil pekerjaan di FAI (Final Adjustment & Inspection). Pada tahap ini
dilakukan penyettingan untuk pintu, engine hood, dan trunk lid serta pengecekan untuk
eksterior, interior, under body, dan engine hood untuk memastikan unit mobil benar
benar sudah safety. Selanjutnya apabila lulus dari inspeksi FAI, maka unit langsung akan
dibawa ke testing line dengan dikendarai. Namun jika tidak lulus akan masuk ke repair.

47

Diagram 2.4 Diagram Alur Proses Pada Trim Shop

2.9.7. Testing Line


Unit mobil yang sudah masuk testing line, maka akan di test secara menyeluruh,
mulai dari fungsi kelistrikan, mekanik secara statis maupun dinamis. Pada testing line ini
hanya memiliki satu lini, dimana juga tersedia untuk bagian repair dan rectification.
Ada beberapa proses pengetesan untuk testing line ini yaitu :
1. Spray Wax.
Pada proses ini unit mobil dinaikkan dengan forpostlift untuk diberikan lapisan anti
karat pada seluruh bagian under body dengan pompa angin. Setelah selesai,
kemudian ditutup dengan plug rubber dan mobil diturunkan.

48

Gambar 2.20 Proses Pada Spray Wax


2. Wheel Alignment.
Pada proses ini keempat ban akan dipasangkan sensor dengan tujuan untuk
meluruskan posisi ban supaya seimbang. Setelah itu sensor akan mengirimkan data
melalui mesin WA. Proses ini dilakukan selama 5 menit.

Gambar 2.21 Proses Pada Wheel Alignment


3. Roll Test.
Pada proses ini akan dilakukan simulasi untuk pemasangan gigi, mengetes fungsi
transmisi, dan juga untuk menguji apakah ada masalah noise dengan mesin exhaust
fan selama 2 menit.

49

Gambar 2.22 Proses Pada Roll Test


4. Brake Test.
Proses ini untuk mengetahui fungsi pengereman roda depan belakang apakah sesuai
fungsinya dengan baik atau tidak.

Gambar 2.23 Proses Pada Brake Test


5. Aiming, CO Underbody & A/C.
Proses ini untuk mengatur CO agar sesuai dengan standard emisi gas buang yang
dianjurkan, mensetting ulang arah lampu dengan papan display, dan memasang logo
Hyundai di bagian belakang.

50

Gambar 2.24 Proses Pada Aiming, CO Underbody & A/C


6. Water Leak Test.
Proses ini untuk mengetahui kebocoran di seluruh bagian mobil. Operator akan
mengendarai mobil dan ada yang masuk ke dalam bagasi agar dapat terdeteksi jika
ada yang bocor. Proses ini disimulasikan kondisinya seperti hujan dimana ada
tekanan air di segala penjuru. Setelah selesai mobil akan diblowing dengan tekanan
angin supaya kering.
7. Final Inspeksi.
Pada proses ini mobil akan dicek secara keseluruhan dengan menggunakan 64 lampu
sehingga dapat terlihat dengan jelas apakah masih terdapat defect.
8. Rectification.
Jika ternyata masih terdapat defect maka akan dimasukkan ke proses ini yaitu khusus
untuk masalah yang berhubungan dengan paint shop. Jika selain masalah paint shop
maka ada tempat untuk parkir dan akan diselesaikan dengan orang orang bagian
shop yang berhubungan.

51

Gambar 2.25 Proses Pada Rectification


9. Sign Off.
Jika mobil sudah benar benar sempurna maka operator akan membawa unit mobil
tersebut untuk menjalani test track (menguji adanya noise, rem, kopling) dan
kemudian sign off yaitu masuk ke PDC dan siap untuk disupply ke masing masing
dealer dan customer.

2.9.8. PDC (Pre Delivery Center)


Tahap ini adalah tahap terakhir dari keseluruhan proses yaitu unit mobil akan
dicek kualitasnya secara keseluruhan antara lain dicuci, dilap, dites drive, dan diperiksa
kelengkapan unit mobil secara keseluruhan. Setelah itu mobil akan dikirim ke masing
masing dealer pada berbagai cabang di daerah untuk diserahkan ke pelanggan. Jika
mobil belum akan dikirim, maka mobil mobil tersebut akan diparkir di tempat yang
sudah disediakan untuk menunggu waktu pengiriman.

2.10.

Sistem Manajemen Mutu


Pada PT.Hyundai Indonesia M otor ini menerapkan sistem HQS (Hyundai

Quality System) 2000 dengan standard menggunakan ISO 9001 2000. Sistem HQS
adalah dokumen penting yang digunakan sebagai panduan Quality Assurance yang

52
meliputi sistem untuk mengontrol kegiatan peningkatan kualitas, sebagai alat untuk
mencapai kualitas dan memperbaiki kualitas produk untuk menjamin kesesuaian, dan
sebagai strategi untuk meningkatkan image perusahaan dan pemasaran produk. Adapun
tujuan dari HQS 2000 adalah :
o M embangun quality system plant CKD
o M enyiapkan sasaran kualitas dan alat untuk perbaikan.
o M enyiapkan jalan untuk komunikasi dengan HM C.
o Sebagai panduan untuk perbaikan yang berkelanjutan (periodical audit)
HQS mempunyai struktur 3 level yaitu QA M anual, QA Prosedur, dan Work
Instruction dengan penjelasan sebagai berikut :
1) QA M anual, didefinisikan sebagai wewenang dan tanggung jawab perusahaan
untuk mengikuti persyaratan HQS 2000 termasuk kebijakan kualitas dan
penjelasan QA prosedure.
2) QA Prosedure adalah penjelasan yang lengkap mengenai instruksi kerja yang ada
kaitannya dengan quality manual.
3) Work instruction adalah panduan bagaimana untuk menghasilkan produk yang
standard.

2.11.

Sistem Pengambilan S ampel


Pemeriksaan pada PT.HIM ini dibagi menjadi dua yaitu audit proses dan audit

produk. Dimana untuk setiap audit itu dilakukan dengan mengambil beberapa sampel
dari unit mobil yang diproduksi. Hal ini dilakukan karena PT.HIM sudah menerapkan
Quality Assurance, sedangkan untuk quality control yaitu memeriksa unit secara
keseluruhan dilakukan oleh bagian produksi. Untuk sistem pengambilan sampel yang

53
diambil dilakukan secara acak dengan memilih random unit yang sedang dalam proses
atau ketika sudah selesai dalam proses. PT.HIM memiliki ketentuan pengambilan
sampel adalah sebagai berikut :
a) Untuk audit proses, pengambilan sampel dilakukan secara random dengan
minimal 2 unit produk dan maksimal sebanyak banyaknya.
b) Untuk audit produk, pengambilan sampel dilakukan secara random dengan
minimal 3 unit produk dan maksimal sebanyak banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai