BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
Perusahaan Hyundai di Indonesia mulai didirikan pada tahun 1976 dengan nama
PT. Zastam M otor sebagai sebuah pabrik perakitan mobil yang merakit kendaraan
dengan M erk Nissan yang bertempat di Jalan H.Wahab Affan Km 28 Bekasi, Jawa
Barat. Namun pada tahun 1980, PT. Zastam M otor ini sudah tidak aktif dalam
kegiatannya merakit mobil dengan merk Nissan. Dan pada tahun 1993, PT.Zastam
M otor ini dibeli oleh PT. Tricitra Karya yang melakukan renovasi dan mengembangkan
perusahaan tersebut agar dapat kembali digunakan. Sehingga pada tahun 1995 tepatnya
pada Bulan M ei, PT. Tricitra Karya mulai menjalankan usahanya dalam perakitan
kendaraan beroda empat khususnya untuk kendaraan jenis Sedan.
Pada awalnya PT.Tricitra Karya hanya memroduksi kendaraan dengan merk
Hyundai dimana sebagian besar komponennya diimpor dari Negara Korea dalam bentuk
CKD ( Completely Knock Down ) yang kemudian bekerja sama dengan PT. Indonesia
Republik M otor Company ( IRM C ) yaitu produsen kendaraan dengan merk Ford.
Dengan adanya kerja sama tersebut, maka PT. Tricitra Karya merakit dua merk secara
bersamaan yaitu kendaraan dengan merk Hyundai yang berasal dari Korea dan
kendaraan dengan merk Ford yang komponennya berasal dari Jepang. Kemudian PT.
Tricitra Karya tersebut dapat dikatakan sebagai tempat berpadunya dari dua negara
industri terkemuka di Asia.
8
Pada Bulan Januari 2001 PT Tricitra Karya sudah tidak bekerja sama lagi dengan
PT. Indonesia Republik M otor Company dan mengganti namanya menjadi PT. Hyundai
Indonesia M otor (HIM ) yang merupakan ATPM (Agen Tunggal Pemegang M erk )
kendaraan dengan merk Hyundai di Indonesia. Kemudian sampai sekarang PT. Hyundai
Indonesia M otor hanya memproduksi atau merakit kendaraan dengan merk Hyundai
saja. Jenis jenis kendaraan yang dihasilkan secara garis besar ada 4 type yaitu Hyundai
Atoz (sekarang dengan kode M X), Hyundai Verna (sekarang dengan kode LC), Hyundai
Trajet (sekarang dengan kode FO), dan Hyundai Accent Excel (X3) yang digunakan
untuk sarana transportasi Taksi.
PT. HIM didukung oleh beberapa tenaga kerja yang profesional dan terlatih yang
berjumlah sebanyak 350 orang sudah termasuk tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan
untuk manajer dan staff berjumlah sebanyak 25 orang. Untuk kapasitas produksi per
tahun adalah 4800 unit.
Pada PT.HIM ini terdapat 3 kantor yaitu 1 kantor produksi, 1 kantor untuk HRD
dan service, dan kantor untuk spare part. Selain pabrik dan kantor tersedia penjualan
suku cadang dan bengkel. Sedangkan di Jakarta terdapat pusat kantor untuk manajemen
dan sebagai penyaluran dealer dealer. Untuk promotor perusahaan terletak di Jl. Sultan
Iskandar M uda No. 14 Simprug Jakarta 12220.
2.2.
Letak Perusahaan
PT. Hyundai Indonesia M otor berdiri di atas tanah seluas 130.000 m2 dan
tepatnya di wilayah Bekasi untuk kantor maupun pabriknya. Tepatnya berada di Jalan
H.Wahab Affan Km 28 Bekasi, Jawa Barat. Dengan nilai investasi awal sebesar U S
$44.400.000.
9
2.3.
perusahaan sedangkan misi debagai tujuan dari perusahaan antara sebelum menuju
kepada tujuan akhir. Visi dari PT. Hyundai Indonesia M otor adalah menjadi pemain
terkemuka terutama di segment passenger car, dan light commercial vehicle. PT.HIM
mempunyai visi jangka panjang dengan kata kunci adalah pada kualitas yaitu supply
zero defect dan attractive quality kepada pelanggan. Sedangkan misi PT.Hyundai
Indonesia M otor (HIM ) adalah :
o M enyediakan kendaraan bermotor roda empat yang berkualitas dan competitive
dengan jaringan pelayanan purna jual yang memuaskan pelanggan.
o M enjadikan mitra strategis dalam pencapaian GT 5 (Global Top 5).
2.4.
Kebijakan Perusahaan
Dalam menjalankan perusahaan ini PT. Hyundai Indonesia M otor menetapkan
Kebijakan
M utu
dari
PT.
HIM
mempunyai
semboyan
10
Hal ini akan dicapai dengan cara menetapkan manajemen kualitas yang baik dan
melakukan improvement yang berkesinambungan yang dilakukan oleh seluruh
karyawan.
Sedangkan untuk Kebijakan M utu PT.HIM mempunyai sasaran utama dengan
memberikan kepuasan pelanggan melalui mutu produk dan pelayanan terbaik. Kualitas
produk Hyundai mengacu pada hal hal yaitu kualitas produk dan pelayanan termasuk 3
besar terbaik, pengiriman tepat waktu, dan kompetitif. Strategi pelaksanaan untuk
mewujudkan kebijakan mutu produk dan pelayanan Hyundai, manajemen menetapkan
beberapa strategi sebagai berikut :
1. M eningkatkan kemampuan proses produksi.
o M elakukan bench marking.
o M elakukan improvement terhadap kualitas proses, CKD dan komponen lokal.
o Study pedalaman proses.
2. M eningkatkan kemampuan teknologi.
o M eningkatkan skill dan pengetahuan rancang bangun produk.
3. M eningkatkan sistem manajemen.
o M enerapkan sistem TQC, TQM , ISO 9001, Hyundai Quality System (HQS),
Suggestion System, dan lain lain.
o M eningkatkan sistem dokumentasi.
4. M eningkatkan kemampuan Sumber Daya M anusia (SDM ).
o M eningkatkan
kemampuan
analisa
masalah,
kemampuan
kemampuan manajemen.
o M elaksanakan program program pelatihan (training).
o M eningkatkan skill karyawan sesuai bidangnya.
improvement,
11
Dengan berpegang pada komitmen untuk senantiasa menghasilkan produk
produk yang berkualitas dan bermutu demi kepuasan pelanggannya, maka PT.Hyundai
Indonesia M otor selalu melakukan uji mutu sebelum produk - produknya dipasarkan.
Pengujian atas mutu produk yang akan dipasarkan ini dilakukan di bagian Quality
Assurance (QA). Setiap departemen produksi mempunyai bagian QA masing masing
yang akan menguji dan menginspeksi kualitas produk unit mobil. Terdapat 4 tahap
pengujian atas mutu yaitu :
1. Quality Audit Process.
Pengecekan kualitas oleh bagian quality auditor terhadap unit ketika masih berada
dalam proses pada seluruh departemen yang dimulai dari incoming part sampai
testing line.
2. Quality Audit Product.
Pengecekan kualitas oleh bagian quality auditor ketika unit sudah selesai dalam
proses yang juga dilakukan pada seluruh departemen.
3. Outgoing Quality.
Pengecekan kualitas secara keseluruhan pada produk jadi sebelum dipasarkan ke
pelanggan melalui dealer dealer untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang
disebut PDC (Pre Delivery Centre).
4. Quality Development & After Market
Pengecekan kembali terhadap produk setelah dipasarkan dan menangani jika ada
pelanggan yang komplain terhadap produk yang sudah dipasarkan
Adapun upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk
tersebut dimaksudkan agar kepercayaan konsumen terhadap produk produk Hyundai
senantiasa terjaga.
12
Perusahaan juga mengeluarkan kebijakasnaan mengenai mutu pelayanan dengan
motto perusahaan agar pegawai termotivasi dalam bekerja. Adapun motto perusahaan
adalah 5S yaitu Seiri (Pemilahan), Seiton (Penataan), Seisou (Pembersihan), Seiketsu
(Pemantapan), dan Shitsuke (Pembiasaan).
2.5.
kebijakan kepada seluruh karyawan yang bekerja pada perusahaan ini. Hal ini dilakukan
agar karyawan merasa nyaman dan dapat bekerja sebaik mungkin sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Kebijakan kebijakan untuk karyawan tersebut
antara lain dalam hal pengaturan jam kerja, gaji, dan kesejahteraan karyawan yang akan
diuraikan sebagai berikut :
13
c) Jam kerja lembur diadakan untuk memenuhi kebutuhan produksi pada hari biasa
pukul 17.00 19.00 WIB dan pada Hari Sabtu M inggu pukul 08.00 10.00 WIB.
d) Hari libur resmi adalah hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah RI sedangkan cuti
bersama ditentukan oleh perusahaan.
Sehingga total jam dari waktu kerja untuk satu harinya adalah 9 jam waktu kerja.
Pakaian kerja sebanyak 3 pasang, sepatu, topi, dan perlengkapan safety (masker,
sarung tangan, tutup kuping, dan baju anti cat). Untuk topi ada warna warna
14
tertentu yaitu Hitam untuk departemen kualitas, Hijau untuk departemen
Produksi, M erah untuk departemen maintenance, Biru untuk engeneering
process, dan Khrem untuk departemen HRDA.
Kondisi tempat kerja pada ruangan pabrik cuup luas dan bersih dengan langit
langit yang cukup tinggi. Pada gudang bahan baku dan barang jadi menggunakan
forklift untuk memindahkan peti dari container ke gudang bahan baku dan jalur
untuk pergerakan bahan baku juga cukup luas. Sedangkan untuk suhu ruangan
pabrik cukup panas karena tidak disediakan AC pada tempat produksi. Namun
pada kantor disediakan AC yaitu kantor depan untuk bagian HRD, kantor
produksi, dan kantor yang terdapat pada Material Supply yaitu untuk bagian
Local part.
15
2.6.
16
yang optimal pada saat mengemudi memiliki transisi otomatis dengan kapasitas
1500 cc. Tempat duduk depan belakang dapat dilipat, untuk memperoleh ruang
kargo sesuai kebutuhan. Desain bumper depan sportif dan aerodinamis dengan
lampu depan multi reflector yang memberikan penerangan yang lebih optimal.
17
d) Hyundai Accent Excel (X3), adalah kendaraan yang didesain untruk alat
transportasi umum ( Taxi ). M obil ini sekarang sudah dapat dipesan untuk
kendaraan pribadi dengan mesin yang memiliki system injection konsumsi bahan
bakar menjadi lebih efisien dan bertenaga besar. Penampilan interiornya yang
mewah dengan instrument panel yang lengkap dan ergomonis memaksimalkan
kenikmatan ketika berkendara.
18
b) Biru, terdiri dari dark blue mica, ionia blue, candy blue, langkawi blue, mystic
blue, medium blue, grenada blue, dan wisdom blue.
c) Hitam, yaitu ebony black.
d) Hijau, terdiri dari executive green, turmalin green, green orange, apple green,
aqua green, , ranger green, tosca green, dan sequarro green.
e) M erah, yaitu shiny red, lava red met, sunset red, red pearl, berry red, hip hop
red, dan tropical red
f) Silver, terdiri dari polaris silver, sky silver, sparkling silver, dan batara silver.
g) Putih dan Kuning, yaitu artic white, yellow dark, dan vivid yellow.
h) Ungu dan Pink, terdiri dari violet met, barry purple,dan steady safe pink,
2.7.
S truktur Organisasi
Struktur organisasi PT.Hyundai Indonesia M otor merupakan struktur organisasi
proyek yang didasarkan pada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
ada dalam perusahaan dan terdiri dari beberapa lini dan para staff untuk masing
masing bagian. Organisasi yang baik merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk
dapat menggerakkan semua kegiatan dalam perusahaan sebagai suatu wadah kerjasama.
Secara umum PT. HIM memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
19
20
direktur utama ini langsung membawahi para manager di setiap departemen
serta menyusun kerjasama dengan para manager.
3. Produksi
Departemen Produksi sebagai departemen yang mengurusi proses produksi
secara keseluruhan. Departemen produksi ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu :
Produksi & Procurement
Bagian ini yang mengurus proses produksi secara keseluruhan dan
mengatur bagian penyediaan barang untuk kebutuhan perusahaan. Bagian
produksi dan procurement ini terdiri dari :
a) M anajer Produksi
M anajer produksi bertanggung jawab dalam hal :
b) Administrasi Produksi
Administrasi Produksi bertanggung jawab dalam menerima laporan
dari divisi-divisi yang berada dibawah departemen produksi dan
membuat laporan tersebut yang akan diberikan kepada manajer
21
produksi. Laporan tersebut mengenai data proses pencapaian target
produksi beserta data problem kualitas yang terjadi selama produksi
berlangsung.
M anajer produksi membawahi beberapa departemen yaitu :
22
lain memasang sistem transmisi, rem dan fungsi fungsi mesin
lainnya.
dilakukan
pada
setiap
departemen
sebelumnya yang
23
f) Departemen Procurement.
Pada bagian ini bertugas melakukan pengadaan barang untuk
produksi yang diimport dari korea dan juga memasukkan data
keuangan yang berhubungan dengan pengadaan barang.
g) Departemen Pre Delivery Center (PDC).
Bagian ini bertugas untuk mengecek unit secara keseluruhan dari segi
kualitas yang akan dikirim kepada dealer dealer di seluruh cabang.
Technical & Local Parts
Bagian ini yang bertanggung jawab mengawasi komponen komponen
yang dihasilkan dari local yang berasal dari supplier dan juga mengatur
jalannya supplier agar dapat dikirim tepat pada waktunya.
Quality Assurance
Bagian ini bertanggung jawab menjaga dan mengontrol kualitas produksi,
baik buruknya kualitas produk yang dihasilkan perusahaan ini bergantung
pada departemen QA yang terdiri dari :
a. M anager Quality Assurance, mempunyai tanggung jawab untuk
mengontrol kualitas produksi diantaranya dari data-data
problem
24
4. Finance & Treasury.
Departamen keuangan ini bertanggung jawab untuk mengatur keluar
masuknya uang yang digunakan dalam perusahaan. Departemen ini terdiri
dari :
a) Bagian Keuangan.
Bagian keuangan ini bertanggung jawab atas masalah keuangan
perusahaan, mengadakan negosiasi dengan pihak lembaga keuangan /
bank
yang berhubungan
dengan
masalah
keuangan
perusahaan,
25
kebersihan, pelayanan dan keamanan pabrik, serta mengurus kegiatan
lainnya seperti humas dan hubungan dengan pemerintah.
b) Bagian GA (General Affairs).
Bagian GA ini bertanggung jawab dalam mengatur dan menyediakan
semua kebutuhan perusahaan dan juga dalam hal umum seperti urusan
penerimaan tamu, gaji karyawan, pembelian kebutuhan produksi, dan lain
sebagainya.
6. Marketing.
Departemen ini bertanggung jawab untuk menentukan dan menjalankan
kebijakan pemasaran. Departemen ini terdiri dari :
a) Bagian Dealer Sales
Bagian ini bertugas untuk melakukan promosi penjualan untuk dealer
dealer yang ada di berbagai cabang di daerah melalui telepon, iklan,
brosur, maupun internet sehingga produk dapat mencapai target penjualan
setiap bulannya.
b) Bagian Direct Sales
Bagian ini bertugas secara khusus untuk penjualan dan melakukan
strategi pemasaran yang harus dijalankan untuk setiap dealer yang ada di
daerah.
c) Bagian Marketing & Promotion.
Bagian ini berugas untuk melakukan promosi atau pemasaran secara
langsung yang sudah ditentukan dari bagian direct sales agar perusahaan
dapat meningatkan target penjualannya untuk setiap harinya.
26
d) Bagian Sales Administrasi.
Bagian ini bertugas untuk memasukkan dan terus mengupdate data hasil
penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan sebagai database
pelanggan dan jenis mobil yang telah berhasil dijual untuk setiap harinya
dalam waktu yang berkala.
7. MIS (Management Information System)
Bagian M IS ini bertugas untuk membuat sistem informasi yang digunakan
perusahaan dalam hal produksi, memaintenance jalannya sistem jika tidak
dapat berjalan atau jika ada bug, serta memperbarui sistem maupun hardware
yang digunakan untuk meningkatkan sistem informasi yang ada.
27
Sedangkan untuk Departeman Quality Assurance sendiri memiliki struktur
organisasi sebagai berikut :
Quality
Assurance
Process Audit
Body Shop
Local Parts
Paint Shop
PDC, ASS,
Modif ikasi
Administration
Engine Shop
Measuring
Room
System
Development
Incoming Part
28
a) Body Shop
Quality Auditor untuk body shop bertugas untuk memimpin jalannya proses
body shop berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan untuk setiap unit,
mengambil sampel untuk di audit per unit, membuat dan memberikan laporan
berdasarkan defect yang ditemukan, serta menganalisa defect dengan melihat
gap & flush, torque check, jig, dan fungsi lainnya yang harus dimonitoring
secara berkala.
b) Paint Shop
Quality Auditor untuk paint shop bertugas untuk mengaudit proses pengecatan
secara keseluruhan, membuat daftar hasil audit untuk membuat laporan hasil
analisa defcet yang ditemukan dari hasil tes kekerasan, ketebalan, maupun
gloss dan adhesive dari cat.
c) TCF & FAI Shop.
Quality Auditor untuk TCF & FAI shop bertugas untuk mengaudit proses TCF
secara keseluruhan berdasarkan dari hasil pemeriksaan cek torque, gap &
flush, dan mobil akan di tes track untuk menguji fungsi fungsi mobil dapat
berjalan dengan baik atau belum.
d) Engine Shop.
Quality Auditor untuk engine shop bertugas untuk mengaudit proses perakitan
mesin, mengecek semua komponen dan mengukurnya apakah sudah sesuai
atau belum, memecahkan masalah jika terdapat defect atau membantu jika
operator melakukan kesalahan pada saat perakitan mesin.
29
e) Testing Line
Quality Auditor untuk testing line bertugas untuk mengaudit unit mobil yang
sudah jadi, memonitor jadwal kalibrasi pada peralatan di testing line,
memeriksa dan mengecek unit mobil secara keseluruhan yang kemudian
dibuat laporan jika terdapat defect pada unit.
f) Incoming Part
Quality Auditor untuk material supply bertugas untuk mengaudit komponen
yang dikeluarkan dari box dan kemudian melakukan claim pada vendor jika
ada komponen yang cacat dan tidak dapat di repair, memecahkan masalah
yang terjadi pada proses unboxing untuk komponen body maupun TCF shop.
2. Bagian After M arket.
Untuk bagian after market ini bertanggung jawab terhadap unit yang sudah
dikirim ke pelanggan jika ada komplain dan juga terhadap komponen komponen
yang dikirim oleh vendor dari lokal. Bagian ini terdiri dari :
a) Local Part.
Staff pada bagian ini bertugas untuk memeriksa secara periodik komponen
lokal yang masuk, membuat laporan hasil claim dan QIR, serta
mengkoordinasi semua pernyataan yang berhubungan dengan vendor dari
lokal.
b) PDC
Staff untuk bagian ini bertugas memonitor implementasi PDI, menfollow up
QIR yang berhubungan dengan proses perakitan, serta mempersiapkan
meeting quality untuk after market.
30
c) Administration.
Staff untuk bagian ini bertugas untuk memanage dokumen pada SOP, inspeksi
check sheet, serta membuat laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
yang kemudian akan memasukkannya ke dalam komputer. Selain itu juga
membuat surat surat yang berhubungan dengan distribusi barang.
d) Measuring Room.
Staff bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap kelengkapan alat
alat yang ada di dalam ruang pengukuran serta mengatur alat yang harus
dikalibrasi secara berkala agar sesuai dengan hasil pengukuran.
e) System Development.
Bagian ini bertugas untuk membuat standard kualitas CBU untuk semua unit,
membuat prosedur quality secara manual, serta memberikan informasi
mengenai cara untuk merepair dan yang berhubungan dengan kualitas produk.
2.8.
Supplier Perakitan
Pada PT.HIM supplier untuk bahan perakitan dikenal dengan nama In Coming
Part. In Coming Part digolongkan menjadi dua kelompok yaitu CKD dan Lokal Part.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
31
M elakukan pemeriksaan penerimaan komponen barang yang akan disupply pada
masing masing line shop assembly proses (E/G Shop, Body, Painting, TCF,
dan Test Line).
Komponen yang mengalami kerusakan pada saat pemeriksaan dilakukan atau
proses produksi berlangsung maka akan diletakkan pada meja merah yang
kemudian akan diidentifikasi karakteristik jenis kecacatan yang terjadi, jika
komponen perlu dikembalikan ke pada supplier maka bagia QA membuat form
pengembalian kepada supplier.
2.9.
menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi, karena itu perusahaan harus
32
memperhatikan proses produksinya yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam
pembuatan suatu produk. Untuk mencapai target tersebut, di setiap tahapan produksi,
tenaga ahli berusahaa untuk menjalankan produksi dengan sistem produksi, sistem
tenaga kerja, sistem pengendalian kualitas dan sistem perawatan mesin dengan tepat dan
efisien. Proses produksi unit mobil yang dilakukan PT.HIM dimulai dari bahan baku
yang disimpan di warehouse kemudian disimpan di material supply. Proses produksi
pertama dilakukan di body shop kemudian dilanjutkan ke paint shop, setelah itu
diteruskan ke trim shop untuk dilakukan assembly, kemudian FAI (final adjustment
inspection) untuk dilakukan inspeksi setiap unit mobil, setelah itu setiap unit masuk ke
testing line untuk dilakukan pengujian secara keseluruhan. Berikut adalah alur proses
perakitan yang ada pada PT.HIM .
33
Adapun proses produksi pada M obil Hyundai di masing masing line shop akan
dijelaskan sebagai berikut :
34
triming. Proses unboxing yang dilakukan adalah kotak yang akan dibongkar akan
diletakkan ke area unboxing dengan menggunakan forklift dan kemudian operator
akan membuka plastik, baut serta penyangga kotak untuk mengeluarkan komponen
komponen dan meletakkannya ke dalam rak. Semua komponen ada raknya masing
masing khusus untuk body dan triming. Komponen yang sudah diletakkan ke dalam
rak tidak langsung dikirim ke jalur tetapi dilakukan pemeriksaan dan pengecekan
kualitas. Jika ada komponen yang rusak maka akan diletakkan ke bagian body repair
untuk diperbaiki. Jenis kerusakan yang biasanya ditemukan adalah dent (penyok),
baret, dan karat.
35
36
d) Sub Assy Struth
Proses ini secara keseluruhan memasang per dan bumper assy pada mesin frais yang
kemudian akan dikirim ke jalur trim shop.
37
38
2.9.3. Paint Shop
Proses paint shop ini merupakan proses pengecatan unit mobil yang secara garis
besar dari proses yang terjadi adalah :
1. Pre Cleaning Deck
Proses Pre-Cleaning Deck adalah proses persiapan pembersihan sebelum loading
ke Pre-Treatment, yaitu membersihan dari body dengan menggunakan M ajun B,
kerosin dan angin agar body bersih dari karat dan gram, lapisan anti karat body
juga dengan memperhatikan kerapihan dari sealer body.
2. Pre-Treatment & Electro Deposition.
a) Degreasing adalah proses pengangkatan kotoran dan oli dari permukaan Body
dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Jenis pencelupan yang dilakukan
adalah secara keseluruhan dengan Spray. Bahan-bahan kimia untuk proses
Degreasing adalah : Fine Cleaner 4410A (Powder), 4410B (Liquid).
b)
39
Bahan kimia yang digunakan adalah Palbond 3020 R, Neutralizer 4055,
Accelerator 131, Additive 4813.
e) Bilasan ke dua adalah proses pembilasan kedua dengan menggunakan air
PAM untuk mengangkat kotoran dan sisa proses Phosphating dari permukaan
Body.
f) Sirkulasi ulang pada pembilasan dengan Air M urni untuk mengangkat
kotoran pada permukaan body.
g) Electro Deposition merupakan proses pelapisan permukaan dengan sistem
electro deposition agar permukaan body setelah dalam kondisi kering tidak
memiliki permukaan tampak seperti mottling juga agar melindungi
permukaan body dari karat. Bahan kimia yang digunakan adalah Power Top,
171-H F1 Grey, Power Top F2 Resin, Power Top PN 171-H Additive, Power
Top Tenkazai A.
h) Ultra Filtration water rinse merupakan Proses pembilasan dengan tujuan
mengangkat dan membersihkan permukaan body dari sisa-sisa E.D .
i) DI Water Rinse II Tank merupakan proses pengangkatan sisa-sisa kotoran
dari E.D dengan menggunakan Demineralized water.
j) Oven. Setelah semua proses pencelupan selesai maka selanjutnya body mobil
akan dimasukkan ke dalam oven. Setting temperatur pada oven setelah proses
ED. Adalah 175 C selama 20.
3. Dry Sanding I & UBS.
Dry Sanding I adalah proses perataan permukaan setelah hasil electro
Deposition, jika permukaan terdapat defect. UBS bertujuan sebagai pelindung
40
dari proses pengkaratan. Setelah selesai mobil akan dimasukkan ke dalam oven
UBS dengan temperatur 1700C selama 8 menit.
4. Surfacer.
Surfacer merupakan proses pengecatan yang bertujuan agar perekatan antara top
coat dengan lapisan ED dapat lebih sempurna dan agar warna lapisan top coat
terlihat lebih bagus.
5. Dry Sanding II.
Dry Sanding II merupakan proses pengamplasan pada bagian yang terdapat
defect dengan menggunakan bahan amplas #1500 dan #1000.
6. Top Coat Booth.
Pada tahap ini sebelumnya dilakukan persiapan yaitu proses penyemprotan pada
body dan trolley menggunakan tekanan angin bertekanan dengan tujuan untuk
membersihkan body maupun trolley dari kotoran debu. Selanjutnya akan
dilakukan lapisan clear coat yang merupakan proses pengecatan paling atas yang
berguna sebagai pelindung dari pengecatan warna dasar dari goresan maupun
agar cat tampak lebih mengkilap.
7. Paint finishing.
Proses ini sebagai tahap terakhir dimana unit mobil dilakukan inspeksi secara
keseluruhan dari hasil pengecatan yang dilakukan serta adanya perbaikan atau
repair dari inspeksi yang telah dilakukan.
Pada Paint Shop terdapat metode pemeriksaan untuk cat yang dilakukan oleh
para Quality Auditor yaitu :
1. Viscosity (Kekentalan Cat).
41
M etode pengujian yang dilakukan adalah memasukkan viscometer kedalam
wadah yang sudah berisi cat dan biarkan beberapa saat sampai gelembung udara
tidak terlihat, pastikan specimen tersebut tenggelam sejajar dengan permukaan
cat didalam wadah . Setelah yakin tidak ada lagi gelembung udara di dalam
wadah tersebut maka selanjutnya mengukur waktu dengan Stop Watch untuk
mengukur berapa lama mengalirnya cairan cat dari saluran keluar sampai
terakhir aliran cat itu berhenti. Waktu normal yang diperlukan cairan cat tersebut
mengalir mulai specimen / viscometer tersebut diangkat sampai aliran cat itu
berhenti, yaitu : 18 ~ 20 detik .
2. Thickness.
Ketebalan cat diukur menggunakan Thickness M eter pada panel kendaraan yang
sudah di cat.
dengan sudut 45 o,
42
kemudian tarik secara diagonal dengan tiba tiba. Selanjutnya mengamati
jumlah kotak yang terkelupas. Hasilnya tidak boleh ada kotak yang terkelupas .
43
44
1. Preparation.
Komponen bumper akan digantung pada tali untuk diblow dan dibersihkan
dengan amplas P1500 kemudian dilap dengan solvent. Setelah itu akan ditutup
dengan masking untuk daerah yang tidak diaplikasikan.
2. Base Coat 1.
ada tahap ini bumper akan mulai diaplikasikan yaitu dispray pada seluruh bagian
dengan spray gun namun tidak terlalu tebal.
3. Base Coat 2.
elanjutnya bumper akan masuk ke ruang ini untuk kembali dispray namun agak
lebih tebal sesuai dengan standar yang ditentukan.
4. Clear Coat.
Pada aplikasi terakhir, bumper akan dilanjutkan untuk dispray dengan
menggunakan clear coat agar cat pada bumper menjadi tampak lebih mengkilap
dan bagus. Setelah itu bumper akan didiamkan dan diblow sampai benar benar
kering. Kemudian akan diinspeksi dan jika terdapat defect maka akan masuk ke
ruang touch up untuk diamplas, dilap dengan solvent, di buffing sampai defect
tersebut benar benar hilang.
Pada seluruh ruangan aplikasi adalah tertutup dimana operator menggunakan
peralatan safety dan terdapat air terjun agar catnya tidak menyebar tetapi langsung
sirkulasi ke bawah.
45
46
tangki bahan bakar, knalpot, under cover, dan sebagainya. Pada proses chassis ini
terdapat sub assy untuk rem.
47
48
49
50
51
2.10.
Quality System) 2000 dengan standard menggunakan ISO 9001 2000. Sistem HQS
adalah dokumen penting yang digunakan sebagai panduan Quality Assurance yang
52
meliputi sistem untuk mengontrol kegiatan peningkatan kualitas, sebagai alat untuk
mencapai kualitas dan memperbaiki kualitas produk untuk menjamin kesesuaian, dan
sebagai strategi untuk meningkatkan image perusahaan dan pemasaran produk. Adapun
tujuan dari HQS 2000 adalah :
o M embangun quality system plant CKD
o M enyiapkan sasaran kualitas dan alat untuk perbaikan.
o M enyiapkan jalan untuk komunikasi dengan HM C.
o Sebagai panduan untuk perbaikan yang berkelanjutan (periodical audit)
HQS mempunyai struktur 3 level yaitu QA M anual, QA Prosedur, dan Work
Instruction dengan penjelasan sebagai berikut :
1) QA M anual, didefinisikan sebagai wewenang dan tanggung jawab perusahaan
untuk mengikuti persyaratan HQS 2000 termasuk kebijakan kualitas dan
penjelasan QA prosedure.
2) QA Prosedure adalah penjelasan yang lengkap mengenai instruksi kerja yang ada
kaitannya dengan quality manual.
3) Work instruction adalah panduan bagaimana untuk menghasilkan produk yang
standard.
2.11.
produk. Dimana untuk setiap audit itu dilakukan dengan mengambil beberapa sampel
dari unit mobil yang diproduksi. Hal ini dilakukan karena PT.HIM sudah menerapkan
Quality Assurance, sedangkan untuk quality control yaitu memeriksa unit secara
keseluruhan dilakukan oleh bagian produksi. Untuk sistem pengambilan sampel yang
53
diambil dilakukan secara acak dengan memilih random unit yang sedang dalam proses
atau ketika sudah selesai dalam proses. PT.HIM memiliki ketentuan pengambilan
sampel adalah sebagai berikut :
a) Untuk audit proses, pengambilan sampel dilakukan secara random dengan
minimal 2 unit produk dan maksimal sebanyak banyaknya.
b) Untuk audit produk, pengambilan sampel dilakukan secara random dengan
minimal 3 unit produk dan maksimal sebanyak banyaknya.