(A01301777)
Khikmah Yuniati
(A01301778)
Krisna Surya S
(A01301779)
(A01301785)
(A01301788)
Nina Wanda K
(A01301791)
Tugas Makalah ini telah Diterima dan Disetujui oleh dosen pembimbing Mata
Kuliah Tindakan Keperawatan Jiwa pada :
Hari/ Tanggal
Tempat
Pembimbing
(Sawiji, M. Kep )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul Antiparkinsonia Drugs ini dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Tindakan
Keperawatan Jiwa yang diampu oleh Bapak Sawiji, M. Kep.
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan atas bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak
Madkhan
Anis,
S.Kep.Ns.,M.Kep
selaku
ketua
Stikes
Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji, M. Kep selaku dosen pengampu Mata Kuliah Tindakan
Keperawatan Jiwa yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Pihak perpustakaan STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah
meminjamkan buku untuk referensi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, meskipun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati penyusun bersedia menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dan berguna untuk masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun sendiri,
pembaca maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN........................................................... ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
B.
C.
D.
Pengertian.............................................................................................3
Etiologi..................................................................................................3
Patofisiologi..........................................................................................4
Gejala....................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 1. Penyebab Penyakit Parkinson....................................................5
B. Gambar 2. Gambaran Sinaptik Penyakit Parkinson (PP) dan Terapi...........6
C. Gambar 3. Gejala Penyakit Parkinson.........................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Parkinson (PD) pertama kali dideskripsikan secara lengkap
gejalanya oleh seorang dokter dan geologis dari Inggris yaitu James
Parkinson sekitar 2 abad yang lalu (1817) melalui monografnya An Essay on
the Shaking Palsy. Atas jasa dari Arvid Carlsson sebagai pemenang Nobel
Prize, saat ini kita mengetahui lebih dalam lagi mengenai prinsip kelainan
penyakit Parkinson yaitu hilangnya fungsi dopamine (DA) dan pengobatan
menggunakan levodopa sebagai metoda pengobatan yang dipakai, setidaknya
saat ini kita telah mencapai suatu tahap pengertian dimana kelainan yang
terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya.
Penyakit Parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara
perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya Penyakit Parkinson muncul
sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremor akan
berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama
tidur.Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Pada awalnya
tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya,
lengan dan tungkai.
Insidensi dan prevalensi yang pasti dari penyakit Parkinson tidak
diketahui. Pada umumnya PD muncul pada usia 40-70 tahun, rata-rata diatas
usia 55 tahun, lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan
dengan rasio 3:2. Suatu kepustakaan menyebutkan prevalensi tertinggi
penyakit Parkinson terjadi pada ras Kaukasian di Amerika Utara dan ras
Eropa (0,98 % hingga 1,94%); menengah terdapat pada ras Asia (0,018 %)
dan prevalensi terendah terdapat pada ras kulit hitam di Afrika (0,01 %). Di
Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000-400.000 penderita. Adapun obat-obatt antiparkinson yaitu
Amantadin, Obat-obat antimuskarinik, Bromokriptin, Karbidopa, Deprenil
(Selegiline) dan Levodopa.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Penyakit Parkinson (PP) pertama kali dideskripsikan secara lengkap
gejalanya oleh seorang dokter dan geologis dari Inggris yaitu James
Parkinson sekitar 2 abad yang lalu (1817) melalui monografnya An Essay on
the Shaking Palsy. Atas jasa dari Arvid Carlsson sebagai pemenang Nobel
Prize, saat ini kita mengetahui lebih dalam lagi mengenai prinsip kelainan
penyakit Parkinson yaitu hilangnya fungsi dopamine (DA) dan pengobatan
menggunakan levodopa sebagai metoda pengobatan yang dipakai, setidaknya
saat ini kita telah mencapai suatu tahap pengertian dimana kelainan yang
terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya.
Menurut Staf pengajar Departemen Farmakologi (2009) bahwa Penyakit
Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,
merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis
akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia
nigra ke globus palidus / neostriatum (striatal dopamine deficiency). Penyakit
Parkinson adalah tipe tersering dari suatu keadaan Parkinsonism, lebih kurang
80% dari seluruh kasus. Selain itu penyakit Parkinson juga merupakan
penyakit neurodegenerative tersering kedua setelah demensia Alzheimer.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Penyakit Parkinson (PP) adalah penyakit
yang disebabkan oleh penurunan neurotransmisi dopamine pada jaras
nigrostriatal akibat degradasi neuron-neuron dopaminergik yang berproyeksi
dari substansi nigra ke striatum (kuadatus dan putamen).
B. Etiologi
Pada umumnya, penyebab penyakit Parkinson tidak di ketahui. Penyakit
ini
ada
hubunganya
dengan
penurunan
aktifitas
inhibutor
neuron
dan
putamen
tampaknya
tidak
terkena,
sehinggga
Kunci
Dopamine
L-DOPA
Terminal dopaminergik rusak pada PP, menyebabkan penurunan dopamine
(DA, segitiga hitam). L-dopa, prekusor asam amino DA melintasi sawar otak,
memasuki terminal DA yang masih ada dan menjadi DA. Neurotransmisi Da
yang meningkat sebagian memulihkan keseimbangan neurotransmisi
dopamine-asetilkolin.
Obat-obat seperti klorpomazin dan derivat fenotiazin lain, serta reserpin
menyebabkan deplesi amin-biogenik (antara lain deplesi dopamin [DA] di
striatum serta blokade reseptor dopaminergik). Hipotesis lain menyatakan
bahwa radikal bebas diduga mendasari penyakit degeneratif, termasuk
penyakit parkinson. Hal ini di temukannya penimbunan Fe di substansia
nigra. Fe meningkatkan produksi radikal hidroksil. Terdapat fakta bahwa
parkinsonisme adalah suatu penyakit yang menahun dan progresif yang
biasanya memerlukan terapi kombinasi obat.
D. Gejala
Menurut Harvey Mycek (2001) dalam buku Farmakologi Ulasan
Bergambar bahwa gejala-gejala Parkinson dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
1. Gangguan motorik positif, misalnya terjadi tremor/ bergetar, akinesia/
bradikinesia, rigiditas/ kekakuan, tiba-tiba berhenti atau ragu-ragu untuk
melangkah, bicara monoton. Gangguan motorik negatif, misalnya terjadi
hipokinesia.
2. Gejala vegetatif, seperti air liur dan air mata berlebihan, muka pucat dan
kaku (mask face).
3. Gangguan psikis, seperti berkurangnya kemampuan mengambil keputusan,
merasa tertekan.
BAB III
PEMBAHASAN
sebelum
pemberian
levodopa).
Obat
antikolinergik:
pengosongan
lambung.
Obat
antidepresan:
10
4. Bromokriptin (Parlodel)
a. Mekanisme Kerja
Bekerja sebagai antagonis dopamin, obat ini semula digunakan pada
pasien-pasien parkinson hanya dimana erek-efek dopa berkurang
setelah beberapa tahun dan efeknyapun menjadi lebih singkat,
bersamaan dengan lebih seringnya terjadi efek samping.
b. Indikasi
Penyakit Parkinson, terutama bila terjadi toleransi terhadap I-dopa
atau
bila
hilangnya
gejala
berayun
diantara
dosis.
Juga
d. Interaksi Obat
PO. 90% terikat protein. Dimetabolisme dalam hati, diekskresi dalam
ginjal.
e. Interkasi Obat
Antagonis dopamine mengurangi kerja pergolid.
6. Selegilin (Eldepryl)
a. Mekanisme Kerja
Menghambat monoamin oksidase tipe B secara ireversebel (tetapi
tidak tipe A). Menghambat degradasi DA metabolik intraserebral.
b. Indikasi
Tambahan untuk levodopa atau karbidopa bila respon terhadap
levodopa atau karbidopa tidak adekuat lagi.
c. Efek Yang Tak Diinginkan
Mual, halusinasi, kebingungan, hipotensi, pusing, peningkatan tremor,
agitasi dan depresi.
d. Farmakokinetik
Cepat diabsorpsi. Melintas sawar darah otak. Dimetabolisme dalam
hati. Amfetamin adalah metabolit minor.
e. Interaksi Obat
Pernah terjadi reaksi fatal antara meperidin dan penghambatan MAO.
f. Catatan
Selegilin memperlambat perkembangan penyakit Parkinson bila
digunakan bersama dengan levodopa atau karbidopa.
7. Obat Antikolinergik (Triheksifenidil: Artane, Tremin)
a. Mekanisme Kerja
Antagonis pada reseptor kolinergik. Mengurangi ketidakseimbangan
ACh: DA pada striatum. Kurang efektif dibandingkan I-dopa untuk
tremor dan gejala-gejala lain.
b. Indikasi
Suplemen I-dopa untuk Parkinson. Digunakan sendiri bila I-dopa
merupakan kontrindikasi.
c. Efek Yang Tak Diinginkan
Sikloplegia, konstipasi, retensi urin, gangguan system saraf pusat.
d. Farmakokinetik
PO. Sesuaikan dosis secara individu.
e. Interaksi Obat
Levodopa: peningkatan deaktivasi I-dopa pada lambung akibat
penurunan motilitas saluran cerna.
f. Catatan
12
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis
progresif, merupakan suatu penyakit/ sindrom karena gangguan pada ganglia
basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari
substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine
deficiency). Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di
Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000-400.000 penderita. Adapun obat-obatt antiparkinson yaitu
Amantadin, Obat-obat antimuskarinik, Bromokriptin, Karbidopa, Deprenil
(Selegiline) dan Levodopa.
B. Saran
Untuk tenaga kesehatan (perawat) mampu memahami secara detail
tentang obat-obat antiparkinson supaya mampu memberikan asuhan
keperawatan yang baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15