BAB 5 ALINYEMEN HORIZONTAL ASEP NURJAMAN (0905909) ALDI NOVIAN (0902123)
9. PENOMORAN JALAN (STATIONING)
1. 2. 3. 4.
Dalam perencanaan, panjang jalan yang direncakan harus dapat
diketahui dengan jelas titik mulai proyek sampai dengan titik akhir proyek, untuk dapat mengetahui panjangnya suatu ruas jalan yang dikerjakan pada gambar perencanaan dengan memberikan penomoran pada setiap interval jarak tertentu yang disebut titik stationing atau d singkat titik Sta. Di lapangan titik Sta. biasanya merupakan patok yang terbuat dari beton yang d tenamkan sepanjang pinggir jalan dan biasanya diberi penomoran kilometer. Fungsi titik Sta. d jalan raya adalah Sebagai petunjuk bagi pengemudi untuk mengetahui panjang jarak perjalanan yang akan ditempuh. Titik sta. bermanfaat untuk menentukan lokasi terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas. Untuk menunjukan lokasi terjadinya kerusakan dan perbaikan jalan. Untuk mempermudah pengawasan dan koordinasi kerja dalam proyek pembangunan/perbaikan jalan raya
5. Bagi perencana titik stationing dijadikan sebagai titik kontol
untuk menggambarkan keadaan penampang melintang jalan sebagai dasar perhitungan cut and fill Adapun ketentuan penempatan titik stationing di lapangan di dasrkan atau pertimbangan keadaan topografi daerah setempat dan klasifikasi jalan, yaitu: 1. Untuk jalan bebas hambatan (freeway), imterval setiap 200 m 2. Untuk jalan arteri/jalan primer (exspressway), interval setiap 100m 3. Untuk jalan sekunder daerah perbukitan/berbukit, interval setiap 25-50m
10. KETENTUAN UMUM PERENCANAAN ALINYEMEN HORIZONTAL
BAB 6 JARAK PANDANG
b. Pengaruh landai jalan terhadap pandang menyiap
c. Pengaruh jarak pandang pada malam hari d. Jarak pandangan menyiap minimum