Anda di halaman 1dari 38

TEKNOLOGI MEMBRAN

TKK 494 / 2 SKS


Muslikhin Hidayat, ST., MT., Ph.D.
Sang Kompiang Wirawan, ST, MT, PhD

PENDAHULUAN
Referensi utama:
Mulder, M.,1996, Basic Principles of
Membrane Technology, Kluwer
Academic Publisher, Netherlands.
Berbagai referensi online di internet
Penilaian :
Tugas : 20%
USIP : 40%
UAS : 40%

Materi Pembelajaran
1. Pendahuluan
Proses pemisahan
Pengenalan tentang definisi dan proses
membran
Proses membran

2. Bahan dan sifat-sifat bahan

Polimer dan sifat-sifatnya


Termal and chemical stability
Mechanical properties
Membrane polymers
Inorganic membranes
Biological membranes

Materi Pembelajaran
3. Cara-cara pembuatan membran
Phase inversion membranes
Pengaruh beberapa parameter pada morfologi
membran
Inorganic membranes

4. Karakteristik membran

Karakteristik
Karakteristik
Karakteristik
Karakteristik

umum membran
membran berpori
membran Ionik.
membran tak berpori

Materi Pembelajaran
5. Proses membran

Osmosis
Proses membran dengan
Proses membran dengan
Proses membran dengan
Proses membran dengan
Membrane contactors

driving
driving
driving
driving

force
force
force
force

6. Fenomena polarisasi dan fouling

Polarisasi konsentrasi
Turbulence promoters
Pressure drop
Polarisasi suhu
Membrane fouling
Metoda untuk mengurangi fouling

nya
nya
nya
nya

adalah
adalah
adalah
adalah

tekanan
konsentrasi
panas
energi listrik

Materi Pembelajaran
7. Modul dan process design
Modul: Plate and frame model, spiral, tubular, capillary
and hollow fiber
Perbandingan dari konfigurasi modul
Reverse osmosis
Ultrafiltrasi
Pervaporasi
Gas separation and vapor permeation
Dialysis

BAB I
PENDAHULUAN
Proses Pemisahan
Tahun 1681 Maxwell membuat istilah sorting
demon bersamaan dengan diumumkannya hasil
eksperimen dialisis yang pertama menggunakan
membran sintetis oleh Graham.
Sorting demon ini dapat membedakan dan
memisahkan molekul-molekul panas (H) dan
dingin (C)

Anggaplah ada sebuah bejana dibagi menjadi dua


bagian yaitu A dan B dimana diantara keduanya
dihubungkan dengan sebuah lubang kecil.
Pada lubang tersebut terdapat demon yang bisa
dibuka dan ditutup
Mula-mula bagian A diisi oleh gas yang
mengandung molekul panas (H) dan molekul
dingin (C)
H dan C masing masing mempunyai kecepatan
rata-rata yang berbeda
H mampu melewati demon sedangkan C tidak
Setelah waktu tertentu H dan C terpisah dengan
sempurna seperti yang terlihat digambar 1-b
Kondisi
ini
bermula
dari
ketidakteraturan
(campuran) menuju ke teraturan (terpisah). Hal
ini bertentangan dengan hukum termodinamika
II.

Hukum termodinamika II mengatakan bahwa


suatu sistem akan cenderung mengalami
peningkatan entropi, sebuah sistem berusaha
mencapai
kondisi
ketidakteraturan
yang
maksimum
Kemudian anggaplah ada sebuah membran
diantara dua bagian bejana A dan B, bagian A
diisi dengan isomeric mixture
Sebagai pengganti demon, kita berikan driving
force pada kedua isomer tersebut.
Membran bisa membedakan kedua isomer
tersebut berdasarkan perbedaan ukuran, bentuk
atau struktur kimia dan terjadilah pemisahan dari
kedua isomer tersebut
Namun membran tidak akan mampu memisahkan
kedua isomer tersebut dengan sempurna

Kedua contoh diatas sebetulnya tidak sebanding


karena membran itu real sementara demon itu
imajinatif.
Pada pemisahan dengan menggunakan membran
kita memasukkan energi berupa kerja atau panas
sementara pada demon, dianggap molekul
memisah sendiri tanpa ada energi yang masuk
Secara prinsip, proses pemisahan campuran
memerlukan energi sebesar perbedaan jumlah
entalpi komponen pada keadaan murni dengan
entalpi pada keadaan bercampur, secara
matematis dituliskan sbb:

Dalam prakteknya, energi yang dibutuhkan


untuk memisahkan suatu campuran lebih besar
beberapa kali energi minimum yang diperlukan
(Wm)

Sebagai contoh adalah produksi fresh water dari air


laut, dapat diperoleh dengan berbagai macam proses
separasi.
a) Distilasi, panas diberikan ke larutan
b) Freezing, larutan didinginkan sehingga diperoleh es
murni
c) Reverse Osmosis, larutan ditekan sehingga air dapat
melewati membran sedangkan garamnya tertahan.
d) Electrodialysis
e) Distilasi Membran

Tabel 1. Proses pemisahan berdasarkan sifat fisis dan kimia


Physical/Chemical Property

Separation Process

Size

Filtration,
microfiltration,
ultrafiltration,
dialysis,
gas
separation,
gel
permeation
chromatography

Vapor Pressure

Distillation, membrane distillation

Freezing point

Crystallisation

Affinity

Extraction, adsorption, absorption,


reverse osmosis, gas separation,
pervaporation,
affinity
chromatography

Charge

Ion
exchange,
electrodialysis,
electrophoresis, diffusion dialysis

Density

Centrifugation

Chemical Nature

Complexation, carrier mediated


transport

Bagaimana suatu proses pemisahan dipilih


sebagai cara untuk memisahkan problem yang
ada?
Karena banyak faktor yang berpengaruh dalam
suatu proses pemisahan dan umumnya tidak
spesifik ke suatu proses saja. Ada dua kriteria
yang bisa diaplikasikan ke semua proses
pemisahan yaitu:
Proses pemisahan harus feasibel secara teknik
Proses pemisahan harus feasibel secara ekonomi

Kriteria pertama menjadi landasan untuk kriteria


kedua, akan tetapi kriteria kedua juga sangat
penting karena ini berkaitan dengan masalah
biaya
Sering kali diperlukan kombinasi dari dua atau
lebih dari suatu cara proses pemisahan untuk

Feasibilitas ekonomi sangat dipengaruhi oleh


harga produk.
Hal ini sering dihubungkan dengan konsentrasi
bahan baku. Semakin kecil konsentrasi bahan
baku maka biaya pemisahan akan meningkat
untuk mendapatkan kemurnian produk yang
sama, hal ini sering disebut dengan Sherwood
plot seperti gambar berikut ini:

Biaya bisa ditekan dengan memperbaiki teknik


pemisahan
Secara umum harga produk bioteknologi mahal
karena biasanya dipisahkan dari bahan baku yang
mempunyai kadar produk rendah sekali dan
sering mensyaratkan teknik pemisahan yang sulit
serta membutuhkan energi yang banyak.
Harga produk juga dipengaruhi oleh letak
geografis, sebagai contoh air di negara barat
sangat
murah
sedangkan
energi
mahal,
sebaliknya ditimur tengah air sangat mahal
sedangkan energi murah.
Faktor lain yang berpengaruh adalah isu politik
dan lingkungan masing-masing negara berbeda.
Pengolahan limbah umumnya negatif dari sisi
ekonomi tetapi positif dari sisi lingkungan Tiaptiap negara memberlakukan aturan yang berbeda

Pemilihan proses pemisahan juga dipengaruhi


oleh tingkat kehilangan dan kerusakan suatu
produk
Sebagai contoh real produk farmasi (enzim,
antibiotik , vitamin) yang sangat sensitif terhadap
panas.
Kehilangan produk menjadi sangat berarti untuk
produk-produk harga mahal
Tujuan pemisahan dapat diklasifikasikan secara
kasar sbb:
Pemekatan: komponen yang diharapkan hadir pada
konsentrasi rendah, solven perlu dibuang atau
dipisahkan
Pemurnian:
pengotor
harus
dibuang
atau
dipisahkan
Fraksinasi: campuran dipisahkan menjadi dua atau
lebih produk yang diharapkan

Proses pemisahan dengan membran ditandai


dengan adanya pemisahan arus umpan menjadi
dua arus yaitu retentate (concentrate) dan
permeate stream.

Untuk kasus pemekatan, arus retentate akan


menjadi produk, tetapi untuk kasus pemurnian
produk dapat diambil dari arus retentate atau
permeate tergantung di mana impurity itu berada

Sebagai
contoh
untuk
pemurnian
air
menggunakan reverse osmosis dan pervaporasi.
Untuk reverse osmosis, produk diambil dari arus
permeate. Sedangkan untuk pervaporasi, produk
diambil dari arus retentate
Proses membran dapat diaplikasikan pada reaksi
kesetimbangan kimia atau biokimia. Membran
tertentu mampu memisahkan senyawa hasil
reaksi dari campuran. Dengan demikian reaksi
akan bisa bergeser ke kanan mengingat
produknya terpisahkan dari sistem
Sebagai contoh membran yang dipakai untuk
memisahkan
gas
hidrogen
pada
proses
dehydrogenation process catalytically dan proses
pemisahan etanol pada fermentasi etanol.

Keuntungan dari teknologi


membran
Pemisahan bisa berlangsung kontinyu
Kebutuhan energi kecil
Teknologi membran bisa dikombinasikan dengan
proses pemisahan lain (hybrid processing)
Pemisahan bisa dilakukan under mild conditions
Up scaling mudah
Sifat membran bisa berubah dan dapat diatur
(adjustable)
Umumnya tidak membutuhkan zat aditif.

Kelemahan dari teknologi


membran
Membrane fouling
Masa pakai singkat
Low selectivity or flux
Up scaling factor is more or less linear

Aplikasi membran di industri saat ini meliputi:

Makanan dan minuman


Metalurgi
Pulp and paper
Tekstil
Farmasi
Otomotif
Dairy
Bioteknologi
Industri kimia
Pemurnian air: untuk industri dan rumah tangga
Environmental
application
karena
teknologi
membran dikenal sebagai clean technology dan
cleaning technology

Pengenalan tentang Definisi


Membran dan Proses Membran

Gambar 1. Skema pemisahan sistem 2 fase oleh membran

Sebagai metode pemisahan, proses membran


termasuk relatif baru
Membrane filtration belum dipertimbangkan sebagai
proses pemisahan yang penting pada waktu 35 th
yang lalu
Saat ini membran proses digunakan dalam aplikasi
yang luas dan jumlah aplikasinya masih terus
berkembang
Dari aspek ekonomi, saat ini adalah pertengahan
antara pengembangan proses membran generasi
pertama: microfiltration (MF), ultrafiltration (UF),
nanofiltration
(NF),
reverse
osmosis
(RO),
electrodialysis (ED), membrane electrolysis (ME),
diffusion dialysis (DD) and dialysis
Generasi kedua adalah gas separation (GS), vapour
permeation (VP), pervaporation (PV), membrane
distillation (MD), membrane contactors (MC) dan

Membran adalah jantung dari proses membran dan


dapat dianggap sebagai permselective barrier atau
interfase antara dua fasa
Pada gambar 1, fase 1 adalah umpan (upstream) dan
fase 2 adalah permeate (downstream). Pemisahan
terjadi karena membran memiliki kemampuan untuk
mentransport satu komponen dari campuran umpan
lebih siap daripada komponen lain.
Performance dan efisiensi dari membran ditentukan
oleh dua parameter, yaitu selectivity dan flow melalui
membran.
Flow sering didefinisikan sebagai flux atau permeation
rate, yaitu volume yang mengalir melalui membran
per unit area dan waktu (SI = m3m-2s-1).
Selectivity dari sebuah membran terhadap suatu
campuran umumnya diekspresikan oleh satu dari dua
parameter, retention (R ) atau separation factor ().

Selektivitas
membran
terhadap
campuran
biasanya diekspresikan dalam satu dari dua
parameter: retention (R) dan separation factor ()
Untuk campuran encer, lebih tepat menggunakan
retention dari solute sebagai ukuran selektivitas
Solute sebagian atau bahkan seluruhnya tidak bisa
melewati membran sementara solven bisa
melewati membran
R

c f cp
cf

cp
cf

cf adalah konsentrasi solute di umpan


cp adalah konsentrasi solute di permeate
R berkisar dari 0 100 %. Nol persen bila tidak ada
pemisahan dan 100 % bila pemisahannya
sempurna

Selektivitas membran untuk campuran gas dan


campuran senyawa organik biasanya diekspresikan
dalam separation factor ()
Untuk campuran yang mengandung dua senyawa A
dan B, maka selektivitasnya dinyatakan dalam AB

AB

yA y B

xA x B

yA dan yB adalah konsentrasi senyawa A dan B di


permeate
xA dan xB adalah konsentrasi senyawa A dan B di
feed
AB harus lebih besar dari satu, bila nilainya satu
maka berarti tidak ada pemisahan

Definisi Membran
Membran secara umum dapat didefinisikan :
A selective barrier between two phases, the term
selectivity being inherent to a membrane or a
membrane process.
KLASIFIKASI MEMBRAN
1. Berdasarkan kealamian :
Biological membrane
Synthetic membrane

Membrane Protein

25 mm

Zeolite membrane prepared


at LUT

2.

Berdasarkan hidup tidaknya membran


Living membrane
Non-living membrane (liposomes dan
gelembung dari phospholipids)
3. Membran sintesis dapat dibedakan
menjadi membran organik (polimer atau
cairan) dan membran anorganik (keramik,
logam)
4. Berdasarkan morfologi atau struktur :
. Membran simetris
. Membran asimetris

Symmetric membrane

Cylindrical porous

porous

Homogeneous
(nonporous)

Asymmetric membrane
Toplayer

Porous with top layer


(intgrally skinned)

porous

Dense Toplayer
Porous Membrane
Composite

The thinnest (500 nm) zeolite


membranes are prepared at LUT

Hedlund et al. Microporous and Mesoporous Mater. 52 (2002) 179.

Proses Membran
Membran dapat memindahkan suatu komponen
berdasarkan perbedaan sifat fisik dan atau kimia
antara membran dan komponen yang menyebar
(permeating components).
Tingkat penyebaran (permeation rate) melalui
membran sesuai dengan driving force seperti
hubungan flux-force dapat dijabarkan persamaan
phenomenological linier :

A = phenomenological coefficient
dX/dx = driving force

Persamaan phenomenological tidak terbatas pada


penjabaran transport massa tapi juga pada
penjabaran heat flux, volume flux, momentum
flux dan electrical flux.
Koefisien phenemenological (A) berhubungan
dengan flux dan koefisien umum seperti koefisien
difusi (D, hukum Fick), koefisien permeabilitas
(Lp, Hukum Darcy), difusifitas thermal (, Hukum
Fourier), viskositas kinematis ( = (/), hukum
Newton), dan konduktivitas elektrik(1/R, Hukum
Ohm).

Anda mungkin juga menyukai