Anda di halaman 1dari 124

1)Siapa sebenarnya manusia itu?

Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam


bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasiya yang berarti

Chapter: Hakikat Manusia

lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak.

Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia


memiliki

sifat

lupa

dan

jinak

artinya

manusia

selalu

menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.


Manusia

cara

keberadaannya

yang

sekaligus

Chapter: Hakikat Manusia

membedakannya secara nyata dengan mahluk yang lain.

Seperti dalam kenyataan mahluk yang berjalan diatas dua


kaki,

kemampuan

menentukan

berfikir

manusia

dan

hakekat

berfikir
manusia.

tersebut
Manusia

yang
juga

memiliki karya yang dihasilkan sehingga berbeda dengan


Chapter: Hakikat Manusia

mahluk yang lain. Manusia dalam memiliki karya dapat dilihat

dalam seting sejarah dan seting psikologis situasi emosional


an intelektual yang melatarbelakangi karyanya. Dari karya
yang dibuat manusia tersebut menjadikan ia sebagai mahluk
yang menciptakan sejarah. Manusia juga dapat dilihat dari
Chapter: Hakikat Manusia

sisi

dalam

pendekatan

teologis,

dalam

pandangan

ini

melengkapi

dari

pandangan

yang

sesudahnya

dengan

melengkapi sisi trasendensi dikarenakan pemahaman lebih


bersifat

fundamental.

Pengetahuan

pencipta

tentang

ciptaannya jauh lebih lengkap dari pada pengetahuan ciptaan


Chapter: Hakikat Manusia

tentang dirinya.

Dan sebagaimana yang telah Allah jelaskan bahwa


manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling mulia di
antara makhluk yang lain.
Berbicara tentang manusia maka yang tergambar
Chapter: Hakikat Manusia

dalam fikiran adalah berbagai macam perfektif, ada yang

mengatakan

masnusia

adalah

hewan

rasional

(animal

rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof.


Sedangkan

yang

lain

menilai

manusia

sebagai

animal

simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan manusia


Chapter: Hakikat Manusia

mengkomunikasikan

bahasa

melalui

simbol-simbol

dan

manusia menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain


menilai tentang manusia adalah sebagai homo feber dimana
manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan dapat
gila terhadap kerja. Manusia memang sebagai mahluk yang
Chapter: Hakikat Manusia

aneh dikarenakan disatu pihak ia merupakan mahluk alami,

seperti binatang ia memerlukan alam untuk hidup. Dipihak


lain ia berhadapan dengan alam sebagai sesuatu yang asing
ia

harus

menyesuaikan

alam

sesuai

dengan

kebutuh-

kebutuhannya. Manusia dapat disebut sebagai homo sapiens,


Chapter: Hakikat Manusia

manusia arif memiliki akal budi dan mengungguli mahluk

yang lain. Manusai juga dikatakan sebagai homo faber hal


tersebut dikarenakan manusia tukang yang menggunakan
alat-alat dan menciptakannya. Salah satu bagian yang lain
manusia juga disebut sebagai homo ludens (mahluk yang
Chapter: Hakikat Manusia

senang bermain).

10

Masalah

manusia

adalah

terpenting

dari

semua

masalah. Peradaban hari ini didasarkan atas humanisme,


martabat manusia serta pemujaan terhadap manusia. Ada
pendapat bahwa agama telah menghancurkan kepribadian
Chapter: Hakikat Manusia

manusia serta telah memaksa mengorbankan dirinya demi

11

tuhan. Agama telah memaksa ketika berhadapan dengan


kehendak Tuhan maka manusia tidak berkuasa.
Manusia menurut Paulo Freire mnusia merupakan satusatunya mahluk yang memiliki hubungan dengan dunia.
Chapter: Hakikat Manusia

Manusia berbeda dari hewan yang tidak memiliki sejarah,

12

dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai


kontak tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam
dunia.
Itulah berbagai jawaban ketika ditanya siapa manusia
Chapter: Hakikat Manusia

itu sebenarnya. Banyak jawaban berbeda yang akan kita

13

dapatkan.Dan terkadang bisa jadi antara pendapat satu


dengan yang lain saling bertentangan.Ada yang mengatakan
bahwa

manusia

dengan

kekuatannya

sendiri

dapat

melakukab segalanya.Namun di sisi lain ada juga yang


Chapter: Hakikat Manusia

berpendapat bahwa manusia hanya mengikuti takdir yang

14

berlaku pada dirinya.Kedua pendapat yang bertentangan itu


akan membingungkan jika tidak kita hadapi dengan bijak.
Menurut Islam,manusia adalah makhluk ciptaan Allah
yang paling mulia di antara makhluk ciptaan-Nya yang lain
Chapter: Hakikat Manusia

yang dipercaya untuk menjadi khalifah di muka bumi.Dengan

15

segala

usaha,kerja

menemukan

jalan

keras,dan
kehidupannya

doa

manusia

sendiri,kecuali

dapat
pada

beberapa ketetapan yang tak bisa diubah(rezeki,mati,jodoh).

Chapter: Hakikat Manusia

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Arad ayat 11

16

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah


keadaan
keadaan

suatu
diri

kaum
mereka

sebelum

mereka

sendiri.Dan

mengubah

apabila

Allah

Chapter: Hakikat Manusia

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,maka

17

tak

ada

yang

dapat

menolaknya

Chapter: Hakikat Manusia

pelindung mereka selain Dia.

18

dan

tidak

ada

19
Chapter: Hakikat Manusia

20
Chapter: Hakikat Manusia

21
Chapter: Hakikat Manusia

B. KONSEP MANUSIA

Chapter: Hakikat Manusia

1. Pengertian Manusia Menurut Al-Quran

22

Chapter: Hakikat Manusia

Apa dan siapa sebenarnya manusia itu? Manusia adalah


makhluk ciptaan Allah; ia berkembamg dipengaruhi oleh
pembawaan dan lingkungannya; ia berkecenderungan
beragama. Itulah antara lain hakikat wujud manusia yang lain
ialah bahwa manusia itu adalah makhluk utuh yang terdiri
atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok.

23

Chapter: Hakikat Manusia

Dalam Alqur'an ada 3 kata yang digunakan untuk


menunjukan arti manusia, yaitu
1. insan / ins / annas
2. basyar
3. bani adam / dzurriyat adam
Sedangkan yang paling banyak di jelaskan dalam alquran
adalah Basyar dan insan . kata Basyar menunjukan manusia

24

Chapter: Hakikat Manusia

dari sudut lahiriyahnya ( fisik) serta persamaanya dengan


manusia seluruhnya , sepeti firman Allah dalam surat AlAnbiya : 34-35
"kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang
manusiapun sebelum kamu ( Muhamad ) maka apabila kamu
mati apakah mereka akan kekal ? tiap - tiap yang berjiwa
akan mati. kami akan menguji kamu dengan kebaikan dan

25

Chapter: Hakikat Manusia

keburukan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan


hanya kepada kami kamu dikembalikan "
kata insan digunakan untuk menunjuk manusia dengan
segala totalitasnya , fisik psikis, jasmani dan rohani. di dalam
diri manusia terdapat tiga kemampuan yang sangat potensial
untuk membentuk struktur kerohaniahan , yaitu nafsu , akal
dan rasa.

26

Chapter: Hakikat Manusia

nafsu merupakan tenaga potensial yang berupa dorongan


untuk berbuat kreatif dan dinamis yang yang dapat
berkembang kepada dua arah , yaitu kebaikan dan kejahatan.
sebagaimana Firman Allah dalam surat as-Syam 8 :
" maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) esesatan
dan ketakwaan "

27

Chapter: Hakikat Manusia

Akal sebagai potensi intelegensi berfungsi sebagai filter yang


menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah yang
didorong oleh nafsu akal akan membawa manusia untuk
memahami , meneliti dan menghayati alam dalam rangka
memperoleh ilmu pengetahuandan kesejahteraan . " akan
tetapi Orang - Orang yang lalim itu mengikuti hawanafsunya
tanpa ilmu pengetahuan " ( Qs Arrum : 29 )

28

Chapter: Hakikat Manusia

sedangkan rasa merupakan potensi yang mengarah kepada


nilai - nilai etika, estetika dan agama. " Sesungguhnya orang
yang mengatakan : tuhan kami adalah Allah, kemudian
mereka berIstiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada pula berduka" (Qs Al Ahqaf : 13)
Ketiga
potensi
Dasar
diatas
membentuk
Struktur
kerohaniahan yang berada Di dalam diri manusia yang

29

Chapter: Hakikat Manusia

kemudian akan membentuk manusia sebagai insan. Konsep


basyar dan insan merupakan konsep islam tentang manusia
sebagai individu . Sedangkan dalam Hubungan social
Alquran memberikan istilah Annas yang merupakan jamak
dari kata insane dan perwujudan kualitas keinsanian manusia
ini tidak terlepas dari konteks sosialnya dengan lingkungan.
2. Proses Kejadian Manusia

30

Di dalam Alquran Proses kejadian Manusia dapat di jelaskan


sebagai berikut :

Chapter: Hakikat Manusia

1. Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah,


( Qs Al Hijr : 28 )
2.Dari segumpal tanah lalu menjadi nutfah ( didalam
rahim ), segumapl darah, segumpal daging, tulang dibungkus

31

Chapter: Hakikat Manusia

dengan daging dan akhirnya menjadi makhluk yang paling


sempurna (Qs Almukminun ; 12-14 )
3. Ditiupakn Ruh (Qs Alhijr : 29 )
4.Sebelum ruh ditiupkan , ketika masih di alam ruh
manusia telah berjanji mentauhidkan Allah (Qs Al Araf : 172 )
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah
dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti :

32

Chapter: Hakikat Manusia

Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan


bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacammacam unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun
tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak
menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini,
prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui

33

Chapter: Hakikat Manusia

bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses


penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa
dengan ovum.
Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari
tanah, umumnya dipahami secara lahiriah. Hal ini itu
menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari

34

Chapter: Hakikat Manusia

tanah, dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala


sesuatu dapat terjadi.
Akan tetapi ada sebagian umat islam yang berpendapat
bahwa Adam bukan manusia pertama. Pendapat tersebut
didasarkan atas asumsi bahwa:
Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari
tanah tidak berarti bahwa semua unsure kimia yang ada

35

Chapter: Hakikat Manusia

dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti


pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya
dari tanah, karena tidak semua unsur kimia yang ada dalam
tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan, tetapi sebagian
saja. Oleh karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang
disebut dalam al-Quran hanya merupakan petunjuk manusia
yang disebut dalam al-Quran , hanya merupakan petunjuk

36

Chapter: Hakikat Manusia

dimana sebenarnya bahan-bahan pembentuk manusia yaitu


ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah, untuk
kemudian bereaksi kimiawi. Jika dinyatakan istilah Lumpur
hitam yang diberi bentuk (mungkin yang dimaksud adalah
bahan-bahan yang terdapat pada Lumpur hitam yang
kemudian diolah dalam bentuk reaksi kimia). Sedangkan
kalau dikatakan sebagai tembikar yang dibakar , maka

37

Chapter: Hakikat Manusia

maksudnya adalah bahwa proses kejadiannya melalui


oksidasi pembakaran. Pada zaman dahulu tenaga yang
memungkinkan terjadinya sintesa cukup banyak dan terdapat
di mana-mana seperti panas dan sinar ultraviolet.
Ayat yang menyatakan ( zahir ayat ) bahwa jika Allah
menghendaki sesuatu jadi maka jadilah ( kun fayakun ),
bukan ayat yang menjamin bahwa setiap yang dikehendaki

38

Chapter: Hakikat Manusia

Allah pasti akan terwujud seketika. Dalam hal ini harus


dibedakan antara kalimat kun fayakun dengan kun fa kana.
Apa yang dikehendaki Allah pasti terwujud dan terwujudnya
mungkin saja melalui suatu proses. Hal ini dimungkinkan
karena segala sesuatu yang ada didunia juga mengalami
prosi yang seperti dinyatakan antara lain dalam surat al-Ala
1-2 dan Nuh 14.

39

Chapter: Hakikat Manusia

Jika diperhatikan surat Ali Imran 59 dimana Allah menyatakan


bahwa penciptaan Isa seperti proses penciptaan Isa seperti
proses penciptaan Adam, maka dapat menimbulkan
pemikiran bahwa apabila isa lahir dari sesuatu yang hidup,
yaitu maryam, maka Adam lahir pula dari sesuatu yang hidup
sebelumnya. Hal itu karena kata tsumma yang berarti
kemudian, dapat juga berarti suatu proses.

40

Chapter: Hakikat Manusia

Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama


atau tidak, diciptakan langsung atau melalui suatu proses
tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing
akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa
diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan
waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn

41

Chapter: Hakikat Manusia

tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-Quran


cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahliahli kimi, biologi, dan lain-lainnya perlu dilibatkan, agar
dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah.
Yang perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh
Allah, diharapkan menjadi khalifah ( pemilih atau penerus

42

Chapter: Hakikat Manusia

ajaran Allah ). Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan


dalam al-baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata khalafa
yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan,
sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau
penerus
ajaran
Allah.
Kebanyakan
umat
Islam
menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang
biasanya dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam

43

Chapter: Hakikat Manusia

sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang


termasuk
khulafaurrasyidin
maupun
di
masa
Muawiyah-Abbasiah.
Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu
bakar pada waktu dipercaya untuk memimpin umat islam.
Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur rasulillah,
yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam

44

Chapter: Hakikat Manusia

pidatonya setelah diangkat oleh umat islam, abu bakar


antara lain menyatakan selama saya menaati Allah, maka
ikutilah saya, tetapi apabila saya menyimpang , maka
luruskanlah saya. Jika demikian pengertian khalifah, maka
tidak setiap manusia mampu menerima atau melaksanakan
kekhalifahannya. Hal itu karena kenyataan menunjukkan
bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.

45

Chapter: Hakikat Manusia

Dalam penciptaannya manusia dibekali dengan beberapa


unsure sebagai kelengkapan dalam menunjang tugasnya.
Unsur-unsur tersebut ialah : jasad ( al-Anbiya : 8, Shad : 34 ).
Ruh (al-Hijr 29, As-Sajadah 9, Al-anbiya :91 dan lain-lain);
Nafs (al-Baqarah 48, Ali Imran 185 dan lain-lain ) ; Aqal ( alBaqarah 76, al-Anfal 22, al-Mulk 10 dan lain-lain); dan Qolb

46

Chapter: Hakikat Manusia

( Ali Imran 159, Al-Araf 179, Shaffat 84 dan lain-lain ). Jasad


adalah bentuk lahiriah manusia, Ruh adalah daya hidup, Nafs
adalah jiwa , Aqal adalah daya fakir, dan Qolb adalah daya
rasa. Di samping itu manusia juga disertai dengan sifat-sifat
yang negatif seperti lemah ( an-Nisa 28 ), suka berkeluh
kesah ( al-Maarif 19 ), suka bernuat zalim dan ingkar
( ibrahim 34), suka membantah ( al-kahfi 54 ), suka

47

Chapter: Hakikat Manusia

melampaui batas ( al-Alaq 6 ) suka terburu nafsu ( al-Isra


11 ) dan lain sebagainya. Hal itu semua merupakan produk
dari nafs , sedang yang dapat mengendalikan kecenderungan
negatif adalah aqal dan qolb. Tetapi jika hanya dengan aqal
dan qolb, kecenderungan tersebut belum sepenuhnya dapat
terkendali, karena subyektif. Yang dapat mengendalikan
adalah wahyu, yaitu ilmu yang obyektif dari Allah.

48

Chapter: Hakikat Manusia

Kemampuan
seseorang
untuk
dapat
menetralisasi
kecenderungan negatif tersebut ( karena tidak mungkin
dihilangkan sama sekali ) ditentukan oleh kemauan dan
kemampuan dalam menyerap dan membudayakan wahyu.
Berdasarkan ungkapan pada surat al-Baqarah 30 terlihat
suatu gambaran bahwa Adam bukanlah manusia pertama,
tetapi ia khalifah pertama. Dalam ayat tersebut, kata yang

49

Chapter: Hakikat Manusia

dipakai adalah jaailun dan bukan khaaliqun. Kata khalaqa


mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru, sedang kata
jaala mengarah pada sesuatu yang bukan baru,dengan arti
kata memberi bentuk baru. Pemahaman seperti ini
konsisten dengan ungkapan malaikat yang menyatakan
apakah engkau akan menjadikan di bumi mereka yang
merusak alam dan bertumpah darah? ungkapan malaikat

50

Chapter: Hakikat Manusia

tersebut memberi pengertian bahwa sebelum adam


diciptakan, malaikat melihat ada makhluk dan jenis makhluk
yang dilihat adalah jenis yang selalu merusak alam dan
bertumpah
darah.
Adanya
pengertian
seperti
itu
dimungkinkan, karena malaikat tidak tahu apa yang akan
terjadi pada masa depan, sebab yang tahu apa yang akan
terjadi dimasa depan hanya Allah.

51

Chapter: Hakikat Manusia

Dengan demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses


penciptaan manusia pertama. Yang dibicarakan secara terinci
namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses
terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang
kotor yang keluar dari tulang sulbi, alaqah, berkembang
menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia
setelah berproses dalam rahim ibu. Ayat berserak, tetapi

52

Chapter: Hakikat Manusia

dengan bantuan ilmu pengetahuan dapat dipahami


urutannya. Dengan demikian, pemahaman ayat akan lebih
sempurna jika ditunjang dengan ilmu pengetahuan.
Oleh karena al-Quran tidak bicara tentang manusia pertama.
Biarkanlah para saintis berbicara tentang asal-usul manusia
dengan usaha pembuktian yang berdasarkan penemuan fosil.
Semua itu bersifat sekedar pengayaan saint untuk

53

Chapter: Hakikat Manusia

menambah wawasan pendekatan diri pada Allah. Hasil


pembuktian para saintis hanya bersifat relatif dan pada suatu
saat dapat disanggah kembali, jika ada penemuan baru.

54

Chapter: Hakikat Manusia

3. Persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain


Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihankelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah
kemampuan
untuk
bergerak
dalam
ruang
yang
bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.

55

Chapter: Hakikat Manusia

Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas.


Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut,
namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atas
makhluk lain dijelaskan surat al-Isra ayat 70.

56

Chapter: Hakikat Manusia

Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat


memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran
menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu
berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan
sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4). Namun demikian, manusia
akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah
( makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS.

57

Chapter: Hakikat Manusia

Al-Anam : 165 ). Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan


( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainny.
Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia
tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia
disamakan dengan binatang, mereka itu seperti binatang
( ulaaika kal anaam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal

58

hum adhal ). Dalam keadaan demikian manusia bermartabat


rendah ( at-Tiin : 4 ).

Chapter: Hakikat Manusia

C)Tujuan manusia diciptakan

59

Untuk apakah manusia diciptakan Tuhan di dunia ini ?


Menurut Al-Quran Tuhan berfirman :

Chapter: Hakikat Manusia

Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56) :

60

dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali


hanya

Chapter: Hakikat Manusia

kepada-Ku.

61

untuk

beribadah

Awal ibadah ialah tafakur dan berdiam diri, selain untuk


mengingat
Alloh.. Sebenarnya bertafakur satu jam lamanya adalah lebih
baik
Chapter: Hakikat Manusia

pada beribadah selama satu tahun

62

dari

Sebaik-baiknya Ibadah adalah bertafakur tentang Alloh


dan

kekuasaan-

Nya. Tafakur merupakan kunci untuk membuka pintu Marifat


dan
Chapter: Hakikat Manusia

mempelajari Rohani yang tersembunyi.

63

Arti ibadah :
Ketahuilah
tenggelamnya

bahwa bebas

dari

kesibukan

lain

demi
dalam

Chapter: Hakikat Manusia

ibadah dapat terjadi bila memiliki waktu yang luang dan hati

64

yang
masih kosong . dan ini merupakan salah satu hal amat
penting

dalam

ibadah, yang tampa hal ini kehadiran hati tidak mungkin


Chapter: Hakikat Manusia

terjadi,

65

dan

ibadah yang dilakukan tampa kehadiran hati tidak ada


nilainya.
Yang membuat hati hadir itu ada dua. Yang pertama

Chapter: Hakikat Manusia

adalah

66

memiliki

waktu yang luang dan hati yang masih belum disibukan oleh
apapun.
Sedangkan yang ke dua adalah membuat hati memahami
penting

ibadah,

Chapter: Hakikat Manusia

yang dimaksud waktu luang adalah kita harus menyisihkan

67

waktu

kita

khusus untuk Ibadah di mana kita harus mencurahkan diri


semata-mata

Chapter: Hakikat Manusia

untuk ibadah tanpa di ganggu pemikiran atau kesibukan lain.

68

Berikut ini kami mencoba menjelaskan pokok persoalan ini.


Orang yang saleh tentu akan memperhatikan waktu
waktu

ibadahnya

dalam

Chapter: Hakikat Manusia

keadaan apapun. Tentu saja dia akan memperhatikan waktu-

69

waktu
yang

shalat,
merupakan

tindakan

ibadah

yang

penting,

dan

melaksanakannya,

Chapter: Hakikat Manusia

dengan sebaik-baiknya, tidak memikirkan pekerjaan lain

70

selama

waktu-

waktu itu.
Dan

bila

beribadah,

Chapter: Hakikat Manusia

bersungguh-sungguh

71

itu

dilakukan

dengan

tak
atau

asal-asalan

saja,

karena

menganggap

ibadah

menghalangi

Chapter: Hakikat Manusia

yang dibayangkannya sebagai tugas penting.

72

sebagai
apa

Namun ibadah semacam itu bukan saja tidak memiliki


kecemerlangan
spiritual, namun juga patut mendapat murka Alloh, dan orang

Chapter: Hakikat Manusia

seperti

73

itu

adalah

orang

Chapter: Hakikat Manusia

mengabaikannya.

74

yang

meremehkan

shalat

dan

Aku berlindung kapada Alloh dari meremehkan Shalat


dan

dari

memberikan makna yang sepatutnya kepada shalat.

Chapter: Hakikat Manusia

D)Untuk siapa manusia hidup?

75

tidak

Ada caranya untuk mengabdi dan beribadah kepada


tuhan

yang

benar,

Chapter: Hakikat Manusia

beribadah kepada tuhan dapat dibagi dalam tiga tahap :

76

Tahap I. Bekerjalah untukku.


Engkau harus mengerti bahwa pekerjaan apapun yang
kau

lakukan

di

dunia

Chapter: Hakikat Manusia

ini hal itu telah terkait dengan tuhan (Alloh) karena Dia

77

adalah
penguasa tertinggi di Dunia.

Chapter: Hakikat Manusia

Al-Insaan (76 Ayat 30 ):

78

Dan tiadalah kamu berkehendak kecuali yang di


kendaki

Alloh.

Sesungguhnya Alloh adalah Maha Mengetahui lagi

Chapter: Hakikat Manusia

Maha Bijaksana.

79

Tahap II. Semata-mata demi aku.


Apapun yang kau kerjakan tidak kau lakukan untuk
kebaikan

untuk

Chapter: Hakikat Manusia

sendiri. Siapakah engkau sebenarnya ?

80

dirimu

Tuhan berkata : Akulah yang bersinar dalam dirimu kata


Aku

Chapter: Hakikat Manusia

timbul dari yang Esa, dari ROH itu sendiri.

81

ini

Apapun yang kau lakukan, lakukanlah bagi kepuasanKu, demi Aku.

Chapter: Hakikat Manusia

Kerjakanlah semua atas nama-KU.

82

Bertindaklah sebagai alat-Ku, sadarlah bahwa aemua


yang
hanyalah

kau
demi

Aku.

menunjukan
Chapter: Hakikat Manusia

bukan badan Jasmani.

83

Disini

lakukan
kata

Milik-Ku

atau

Aku
ROH,

Tahap III. Berbaktilah Hanya Kepada-Ku


Engkau harus mengerti petunjuk ini.Bakti adalah pernyataan

Chapter: Hakikat Manusia

taqwa.Emosi

84

yang

dinamakan

taqwa

memancar

dari

ROH.Taqwa yang sebenarnya berarti bakti, adalah sebutan


untuk ROH.
Prinsip taqwa yang memancar dari lubuk hati ini harus

Chapter: Hakikat Manusia

menjiwai setiap perbuatan, perkataan dan pikiran.Hal ini

85

akan terjadi bila engkau beranggapan bahwa segala sesuatu


yang kau lakukan, katakana dan pikirkan, hanya kau perbuat
untuk

Chapter: Hakikat Manusia

menyenangkan Tuhan saja. Tidur, makan dan berbagai

86

kegiatan dalam kehidupan sahari-hari kau lakukan karena


cinta kepada Aku dan Aku timbul dari ROH.

Chapter: Hakikat Manusia

Al-Anaam (6 ayat 162)

87

Katakanlah, Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidup


dan

Chapter: Hakikat Manusia

(hanyalah) untuk Alloh, Tuhan semesta alam.

88

matiku

Jadi,seluruh kehidupan kita ini sebenarnya hanyalah


untuk Allah. Ibadah, kerja,belajar,shalat,mati,dan semuanya
hanyalah untuk Allah.Dan semua itu memang milik Allah

Chapter: Hakikat Manusia

semata.

89

E. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN


KHALIFAH

Chapter: Hakikat Manusia

1. Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba.

90

Chapter: Hakikat Manusia

Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaanNya telah


mencipta makhluk-makhluk yang di tempatkan di alam
penciptaanNya. Manusia di antara makhluk Allah dan menjadi
hamba Allah SWT. Sebagai hamba Allah tanggungjawab
manusia adalah amat luas di dalam kehidupannya, meliputi
semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya.

91

Chapter: Hakikat Manusia

Tanggungjawab manusia secara umum digambarkan oleh


Rasulullah SAW di dalam hadis berikut. Dari Ibnu Umar RA
katanya; Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda yang
bermaksud:
Semua orang dari engkau sekalian adalah pengembala dan
dipertanggungjawabkan terhadap apa yang digembalainya.
Seorang laki-laki adalah pengembala dalam keluarganya dan

92

Chapter: Hakikat Manusia

akan ditanya tentang pengembalaannya. Seorang isteri


adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya
tentang
pengembalaannya.Seorang
khadam
juga
pengembala dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang
pengembalaannya. Maka semua orang dari kamu sekalian
adalah
pengembala
dan
akan
ditanya
tentang
pengembalaannya.

93

Chapter: Hakikat Manusia

(Muttafaq alaih)
Allah mencipta manusia ada tujuan-tujuannya yang tertentu.
Manusia dicipta untuk dikembalikan semula kepada Allah dan
setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha dan amal
yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan
terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari pembalasan

94

telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke atas dirinya


perlu dilaksanakan.

Chapter: Hakikat Manusia

2. Manusia Sebagai Khalifah Allah.


Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah
pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakilNya di
bumi. Dengan ini manusia berkewajipan menegakkan

95

kebenaran,
kebaikan,
mewujudkan
kedamaian,
menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan
penyimpangan dari jalan Allah.

Chapter: Hakikat Manusia

Firman Allah SWT :

96

Artinya :

Chapter: Hakikat Manusia

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:


Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah. Berkata
Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini
orang yang melakukan kerusakan dan menumpahkan darah,
sedangkan kami sentiasa bertasbih dan bertaqdis dengan

97

memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui apa yang


kamu tidak ketahui.

Chapter: Hakikat Manusia

(Al-Baqarah:30)
Di kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh
Allah melaksanakan tanggungjawab tersebut. Ini sudah tentu
kerana manusia merupakan makhluk yang paling istimewa.

98

Firman Allah SWT :

Chapter: Hakikat Manusia

Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab


amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang
(untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan
bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada
pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada

99

Chapter: Hakikat Manusia

ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya)


sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat
kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan
suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut
dikerjakan.
(Al-Ahzab: 72)

100

Chapter: Hakikat Manusia

Optimalisasi Kemampuan
Dengan berbagai kelebihan tersebut, sangat penting bagi
manusia
untuk
dapat
mengembangkan
diri
dan
mengoptimalkan kemampuanya. Optimalisasi kemampuan
tercermin dalam pemanfaatan kemampuan dari manusia itu
sendiri terhadap potensi-potensi yang dimilikinya. Manusia
diberikan kelebihan fisik tersebut guna memasimalkan tugas

101

Chapter: Hakikat Manusia

kekhalifahan di bumi. Dengan otak manusia diharapkan


kehidupan di bumi secara umum dapat berkembang dengan
baik dan terjaga dari kerusakan. Dengan tangan, manusia
diharapkan memiliki kemampuan mencipta, dalam arti
memnafaatkan potensi sumber daya dari Allah. Dengan lisan
manusia diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang
baik. Dari hal-hal tersebut di atas maka jelaslah bahwa

102

Chapter: Hakikat Manusia

optimalisasi kemampuan tercermin dari optimalisasi potensi


materi yang dimiliki oleh manusia dari Allah. Sekarang kita
bisa melihat hasilnya yaitu dengan adanya kapal, pesawat
terbang, motor, mobil, dan teknologi lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk kemashlahatan makhluk- manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

103

Chapter: Hakikat Manusia

Sesungguhnya semua fasilitas yang sudah tersedia di dunia


secara gratus seperti tumbuhan, binatang, angin, udara, air
dan apapun adalah untuk manusia. Tentunya hal tersebut
dimaksudkan untuk membantu kekhalifahan manusia di
bumi. Allah berkali-kali mengatakan bahwa dalam melakukan
sesuatu hal, janganlah pernah melampaui batas. Artinya
manusia harus bisa berlaku normal sebagaimana adanya.

104

Chapter: Hakikat Manusia

Allah mengatakan bahwasanya potensi-potensi alam itu tidak


akan pernah habis tetapi hal tersebut berlaku apabila
manusia memnafaatkan dengan sewajarnya. Namun,
kejadian sekarang ini, akibat pengaruh industrialisasi, seluruh
potensi alam hampir habis di serap untuk kepentingan
manusia tanpa berpikir baik buruknya sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam ekosistem. Sesungguhnya hal

105

Chapter: Hakikat Manusia

tersebut tidak harus terjadi apabila manusia taat dan


patuhpada perintah Allah. Janganlah melampaui batas.
Optimalisasi alam bukanlah dengan tindakan mengeruk
sebanyak-banyaknya potensi alam semesta. Akan tetapi,
optimalisasi sebenarnya dimaksudkan untuk mengatur
semaksimal mungkin perihal pengelolaan alam. Sehingga
tidak terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Hutan tidak akan

106

Chapter: Hakikat Manusia

habis hanya oleh karena alasan industrialisasi atau perluasan


masalah tempat tinggal. Dengan potensi otak manusia telah
diberi akal untuk berpikir bagaimana menyeimbangakan
segala potensi kehidupan dan alam semesta.
Walaupun Al Quranul Karim telah memberitahu tugas dan
tanggungjawab manusia di dunia ini dan diberitahu mereka
yang menunaikan tanggung jawab akan masuk ke Syurga,

107

Chapter: Hakikat Manusia

manakala yang tidak bertanggung jawab akan ke Neraka,


namun tidak semua manusia percaya berita ini serta beriman
dengannya. Bahkan yang percaya dan beriman dengannya
pun, karena tidak mampu melawan nafsu serta mempunyai
kepentingan-kepentingan peribadi, ramai yang tidak dapat
benar-benar memperhambakan diri kepada Allah dan gagal
menjadi khalifah-Nya yang mentadbir dan mengurus dunia ini

108

dengan syariat-Nya. Karena itulah Allah Taala berfirman


dalam surat Saba 13 :

Chapter: Hakikat Manusia

Artinya: Sedikit sekali daripada hamba-hamba-Ku yang


bersyukur. (Saba: 13)

109

Chapter: Hakikat Manusia

Keoptimalan peran manusia sebagai khalifah dibumi akan


tercapai dengan sempurna apabila manusia dapat
memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugerahkan
dari Allah dengan menciptakan teknologi yang canggih
dengan berdasarkan nilai-nilai keilahiyahan (sifat-sifat Allah
-Asmaul Husna-) dan keislaman dengan kemampuan seni
mengatur keseimbangan potensi alam dan lainnya dengan

110

Chapter: Hakikat Manusia

dipimpin oleh seorang khalifah yang robbani yang


memerintah berdasarkan Syariat Islam.
Apabila hal-halk tersebut tidak tercapai seluruhnya maka
tidak pula tercapai keoptimalisasian peran kekhalifahan
manusia. Kalaupun terjadi, maka hal tersebut belum dan
tidak maksimal. Jadi, pada dasarnya setiap umat manusia

111

Chapter: Hakikat Manusia

mengemban tugas yang maha penting untuk memerankan


kekhalifhan di bumi.

112

Chapter: Hakikat Manusia

F)TUGAS MANUSIA DI BUMI

113

Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka


bumi ini.Allah.Dia pernah memberi amanat kepada bumi tapi
bumi tak sanggup untuk memikulnya,begitu juga dengan
gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya unutuk
Chapter: Hakikat Manusia

mengemban amanat itu.

114

Sebagai wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas


manusia adalah untuk menjaga keseimbangan kehidupan di
bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan Allah,dengan

Chapter: Hakikat Manusia

sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya.

115

Chapter: Hakikat Manusia

Wallahu alam bishawab

116

117
Chapter: Hakikat Manusia

118
Chapter: Hakikat Manusia

Chapter: Hakikat Manusia

BAB IV

PENUTUP

119

A.

Kesimpulan

Chapter: Hakikat Manusia

Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai


kelebihan jika dibandingan denagn makhluk lain, sudah
sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan semua

120

potensi yang ada pada diri kita. Kita juga dituntut untuk
terus mengembangkan potensi tersebut dalam rangka
mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai
makhluk dan khalifah di bumi.

Chapter: Hakikat Manusia

B.

121

Saran

Chapter: Hakikat Manusia

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang


berbeda-beda,supaya menjadi manusia yang berguna
didunia dan diakhirat,maka penulis menyarankan agar bagi
setiap umat manusia harus saling tolong menolong,
janganlah kalian bercerai berai, taatilah peraturan undangundang dan hukum yang berlaku di setiap negara,dan
jangan lupa bagi umat muslim kita harus selalu beribadah
kepada allah SWT, mentaati peraturanya dan menjauhi

122

123
Chapter: Hakikat Manusia

124
Chapter: Hakikat Manusia

Anda mungkin juga menyukai