KELOMPOK A-2
Ketua
: Ermi Atiyah
(1102009100)
Sekertaris
: Fahada Indi
(1102007106)
Anggota
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Anika Rifany
(1102009033)
Anneu Rostiana
(1102009036)
Arwan Firmansyah
(1102009042)
Dea Rizqi Rohmah
(1102009070)
Dian Puspitarini
(1102009079)
Fatihah Iswatun Sahara
(1102009109)
G. Ayu Amelinda Hanjani (1102009119)
SKENARIO 2
KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN
Seseorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan
keluan sesak nafas berulang. Keluhan seperti ini timbul hampir setiap hari sehingga dokter ingin
mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.
Pasien tinggal di sebuah rumah dengan ukuran 4 x 7 meter bersama keluarganya yang
terdiri dari ayah ibu dan dua orang kakak yang berumur 12 dan 14 tahun. Selain itu dirumah
tersebut tinggallah kakek dan neneknya (orang tua dari ayah). Kondisi dalam rumah kurang
pencahayaan dan ventilasi.
Kakek dan ibu dari pasien mempunyai riwayat asma bronchial. Kakek dan ayahnya
adalah perokok berat.
Ayah pasien adalah lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan yang
merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang lulusan SD yang
bekerja sebagai tukang cuci pakaian di rumah tetangganya, sedangkan kakek dan neneknya tidak
kerja. Kedua orangtua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien kurang mendapat
perhatian yang baik. Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering terlambat berobat ke
dokter.
Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini
dalam kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut ?
Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan
bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota
keluarga?
STEP 1
SASARAN BELAJAR
1. Memahami dan menjelaskan Konsep dan Struktur Keluarga
1.1.
Definisi Keluarga
1.2.
Struktur Keluarga
1.3.
Bentuk Keluarga
1.4.
Ciri ciri Keluarga
1.5.
Fungsi Keluarga
1.6.
Peranan Keluarga
1.7.
Dinamika Keluarga
1.8.
Genogram
2. Memahami dan menjelaskan Mekanisme yang Mendasari berbagai gangguan serta
Faktor External yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga
3. Memahami dan menjelaskan Konsep Keluarga Islami
4. Memahami dan menjelaskan Hak dan Kewajiban dalam Merawat Orang Sakit
STEP 2
(MANDIRI)
DEFINISI KELUARGA
Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
1.2.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
STRUKTUR KELUARGA
2. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
3. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibuMatrilokal :
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
1.3.
BENTUK KELUARGA
TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami,
istri dan anak.
b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa
anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah
dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan
karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari
tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan,
dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri
dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi
hukum pernikahan)
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda,
tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua
yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada
saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
1.4.
NON-TRADISIONAL :
a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
b. The stepparent family : Keluarga dengan orangtua tiri
c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan
anak bersama
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu
dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan
membesarkan anaknya
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya
i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya.
CIRI-CIRI KELUARGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.5.
4.
5.
6.
7.
8.
Diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta
memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
Fungsi Melindungi
Bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
Fungsi Reproduksi
Merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara
dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak
sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi
dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik
Fungsi ekonomi
Adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah
keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung
untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
Fungsi Pembinaan Lingkungan
Memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara
serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan
yang berubah secara dinamis..
1.6.
PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku
dari
keluarga,
kelompok
dan
masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
1.7.
DINAMIKA KELUARGA
Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga
tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam
lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.
1.8.
I.
2.
3.
4.
5.
3.
awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang
tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.
Perkembangan bayi dan anak
Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak
mempunyai kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi
pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka
perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan
fisik maupun perilakunya.
Penyebaran penyakit
Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka
tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah
terserang penyakit tersebut
Pola penyakit dan kematian
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo
membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung
memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada
mereka yang berkeluarga.
Proses penyembuhan penyakit
Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis
jauh lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada
keluarga dengan fungsi keluarga yang sakit
dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan
diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum [30]: 21)
Tugas Suami
Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri
itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala
sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti
membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya.
Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka
diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian
atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan
seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah
dengan baik." (HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terusmenerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan
pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan
banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia
sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumbersumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama
mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka
bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh
menjadikannya kebaikan yang banyak." (An Nisa' [4]: 19)
Tugas Istri
Kebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri
mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai
pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga
dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan
mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah
sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan
bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami
dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan
dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan
jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang
meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi,
Hakim, Ibnu Majah)
Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam
sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga
muslim. Karakteristik tersebut adalah:
Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.
Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan
norma Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
2. http://ikanpaus09.blogspot.com/2011/03/genogram.html
3. http://oncomko.multiply.com/journal/item/83/Dinamika_Keluarga..._ilmu_lagie..nie...?
4.
5.
6.
7.
8.
&item_id=83&view:replies=reverse&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/
http://puskesmassungkai.wordpress.com/2009/08/27/hak-orang-sakit/
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/04/konsep-keluarga/
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-keluarga.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_0608824_chapter2.pdf