Oleh
1. Lastri (122220
2. Lekat Harmeni (122220
3. Muchammad Sangkut (12222065)
4. Melindawati (12222066)
5. Nia Nopita (12222072)
Dosen Pembimbing
Meika Puspita, M.Si
1.1
Latar Belakang
Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar
kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi
berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman penduduk,
pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan
menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang.
Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air
bersih yangterbatas dan sebagainya, hingga berujung pada pemanasan global.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin
banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk
membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka
semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan
industry dan lahan pertanian akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan
semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan,
kita hanya dapat melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan, dan
saling menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup
lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan
lingkungan .
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu pembaca
agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dengan
pembangunan yang asal-asalan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Kami berharap pembaca sadar akan pentingnya pembangunan yang ramah akan
lingkungan, mengingat sangat sulit bagi kita untuk menghentikan laju pertumbuhan
penduduk yang menjadi salah satu faktor pembangunan yang masih berlangsung
sekarang, kita hanya dapat melakukannya dengan melakukan pembangunan yang
ramah dengan lingkungan. Maka dari itu, kami menuliskan pula beberapa solusi yang
akan membantu kita dalam melakukan pembangunan yang tidak merusak lingkungan
dan baik untuk kehidupan manusia itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak Pembangunan Terhadap Ekosistem
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan
dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya
alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam
2
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2.1.2 Lingkungan Hidup
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap
makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2. Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
3.
masyarakat.
Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari bendabenda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari
hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana
3
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.1.3 Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda
Indonesia
telah
menimbulkan
dampak
rusaknya
lingkungan
hidup.
c)
d)
e)
f)
b.
DAMPAK NEGATIF
a) Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c) Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatangbinatang,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lainlain.
d) Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah
memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan
Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau
kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.
Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat,
yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena
dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun
juga pada lingkungan abiotik.
4.
Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan
air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat
dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat
membuat sumber penyakit, tanah longsor, dapat merusak ekosistem sungai.
2.1.5 Solusi dari dampak Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara
saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.
Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di
sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Upaya pemerintah untuk
mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan
kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan
berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
antara lain:
A. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
B. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon.
C. Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.
1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2). Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4). Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
D. Pelestarian laut dan pantai
Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau
di areal sekitar pantai.
Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang
dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang menduduki
sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai akibat pengaruh
iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada relief tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung, tanah merupakan unsur
yang penting dalam Geografi.
1.
Erosi.
Kekeruhan tanah
Hilangnya unsur hara
Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah
Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan
yang
menggunakan
tanah
sebagai
medium hidupnya
sehingga
produktifitas ekosistem menurun. Dampak bagi manusia terjadi secara tidak langsung
oleh zat polutan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan.
10
air tanah
f) Menggunakan air secara hemat
g) Melakukan penanggulangan terhadap komponen bahan pencemaran tanah
h) Mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa
dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding
i) Mengolah limbah-limbah industri sebelum dibuang kesungai atau kelaut
j) Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk
kompos
11
12
13
untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk
menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada
bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer
dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang
pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika
mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang
dipantulkan kembali ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di
atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian
terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di bumi
menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca
(ERK), karena peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.
2.3.6 Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan
1) Perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari
kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim.
2) Adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat gerakan
angin. Angin yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-partikel
(polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya) dan partikel-partikel ini
berfungsi sebagai inti kondensasi.
3) Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan memantulkan
radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan
mengalami peningkatan panas.
2.3.7 Contoh perubahan iklim dan perubahan cuaca
Contoh perubahan cuaca: perubahan harian dalam temperatur, kelembaban,
angin, dll. Contoh perubahan iklim: musim (dingin, panas, semi, gugur, hujan dan
kemarau) dan gejala alam khusus (seperti tornado dan banjir). Contoh perubahan
cuaca ekstrim panas yang diluar biasanya, hujan yang disertai angin kencang, angin
puting beliung atau gelombang laut yang tinggi.
2.3.8 Solusi mengenai dampak pembangunan terhadap perubahan iklim
14
15
kota/kabupaten/kawasan
dengan
telah
mengakomodasi
prinsip-prinsip
utama
menuju
17
industri
dasar
berorientasi
pada
lokasi
tersedianya
sumber
pembangunan lain.
Pada umumnya lokasi industri dasar belum tersentuh pembangunan, baik dalam
arti kualitatif maupun kuantitatif bahkan masih bersifat alami. Adanya pembangunan
industri ini akan mengakibatkan perubahan lingkungan seperti berkembangnya
jaringan infra struktur dan akan menumbuhkan kegiatan lain untuk menunjang
kegiatan yang ada.
Pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan
dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air,
kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan
juga meningkatkan pendapatan bagi langsung dapat menikmati sebagian dari hasil
pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan
menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan,
kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial
lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
Pembangunan industri pada gilirannya membentuk suatu lingkungan kehidupan
zona industri. Dalam zona industri kehidupan masyarakat makin berkembang; zona
industri secara bertahap dilengkapi pembangunan sektor ekonomi lain seperti
peternakan, perikanan, home industry, dan pertanian sehingga diperlukan rencana
pembangunan wilayah berdasarkan konsep tata ruang.
Tujuan rencana tata ruang ini untuk meningkatkan asas manfaat berbagai
sumberdaya yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan fungsi perlindungan
terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi pertanian, fungsi pemukiman
dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap unsur dalam lingkungan artinya
meningkatkan dampak positif semaksimum mungkin sedangkan dampak negatif
harus ditekan sekecil mungkin. Konsepsi pembangunan wilayah dengan dasar tata
18
19
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2
ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.
2.4.2 Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan
minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan
lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia.
2.4.3 Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari
pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini
memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat
di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu
bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama
waktu tertentu.
Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang menekankan
pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan pendekatan
keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS berfungsi untuk
menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana atau
program pembangunan. Sedangkan definisi kedua, menekankan pada keberlanjutan
pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.
2.4.4 Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun, mengarahkan,
dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan
dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan program [KRP].
Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh karena tidak ada
20
mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam perencanaan
tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana
tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa
memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai
instrument metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari
penjabaran RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya. menciptakan tata pengaturan
yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para pemangku kepentingan.
2.4.5 Pendekatan KLHS
Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka bekerja dan
metodologi berpikirnya. Berdasarkan literatur terkait, sampai saat ini ada 4 (empat)
model pendekatan KLHS untuk penataan ruang, yaitu :
1. KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe)
2. KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada efek
dan dampak yang ditimbulkan RTRW terhadap lingkungan hidup.
Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis telaahannya
pada tiap hirarhi KRP RTRW.
3. KLHS sebagai Kajian Penilaian
Keberlanjutan
Lingkungan
Hidup
(Environmental Appraisal)
4. KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan KRP
RTRW menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga bisa
diterapkan sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut pandang
aspek lingkungan hidup.
5. KLHS sebagai Kajian
Terpadu/Penilaian
Keberlanjutan
(Integrated
21
DAMPAK NEGATIF :
1. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
3. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatangbinatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lainlain.
Solusi :
1. Penyelarasan implementasi terhadap rencana pembangunan dengan rencana
tata ruang melalui mekanisme yang diatur didalam suatu kebijakan/peraturan.
2. Perlunya sinkronisasi kebijakan antar sektor dan instansi pemerintahan secara
hirarki untuk mewujudkan keselarasan program pembangunan.
3. Mewujudkan keterpaduan dan kerjasama pembangunan lintas provinsi dan
lintas sektor untuk optimasi dan sinergi struktur pemanfaatan ruang.
4. Perlunya penyusunan rencana tata ruang yang berkualitas dan menyeluruh.
5. Produk rencana tata ruang daerah harus dibuat sesuai dengan kebutuhan
masing-masing daerah yang selaras dengan visi dan misi daerah.
6. Ketegasan sanksi dan ketetapan hukum sebagai alat yang digunakan untuk
mengendalikan segala bentuk pemanfaatan ruang.
7. Penyelenggaraan sosialisasi dalam rangka memberikan informasi pentingnya
peranan penataan ruang didalam pelaksanaan program pembangunan kepada
masyarakat.
22
23
24
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering
atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan
udara.
Kalian
mengetahui
bahwa
dalam
udara
terkandung
25
berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet
yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena
makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi
rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab
utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun
bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan
biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir
pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan
manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang
mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
26
akan
mengakibatkan
gangguan
dalam
kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:
1.
2.
3.
27
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu
SARAN
Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu
manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada, dimana
28
DAFTAR PUSTAKA
Dirga. 2012. Definisi Iklim dan Perubahan Iklim. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,
diakses 15 Desember 2014..
Hendro. 2012. Perubahan Iklim dan Cuaca. http://advertisinglampung.com,
diakses 15 Desember 2014.
Hilman, Masnellyarti. 2012. perubahan cuaca karena pengaruh pembangunan.
http://www.google.co.id, diakses 15 Desember 2014.
Komli. 2012. Pengertian Perubahan Iklim. http://id.shvoong.com, diakses 15
Desember 2014.
Masad, Ali. 2012. Dampak pembangunan terhadap
http://www.google.co.id, diakses 15 Desember 2014.
perubahan
iklim.
29
30