Pemeriksaan Diagnostik Isk
Pemeriksaan Diagnostik Isk
Laboratorium
Urinalisis sampel urin segar dan tidak disentrifugasi (lekosituria > 5/LPB atau
dipstick positif untuk lekosit) dan biakan urin adalah pemeriksaan yang
penting dalam penegakkan diagnosis ISK. Diagnosis ISK ditegakkan dengan
biakan urin yang sampelnya diambil dengan urin porsi tengah dan ditemukan
pertumbuhan bakteri >100.000 koloni/ml urin dari satu jenis bakteri, atau bila
ditemukan > 10.000 koloni tetapi disertai gejala yang jelas dianggap ISK.
Cara pengambilan sampel lain yaitu melalui kateterisasi kandung kemih,
pungsi suprapubik dan menampung urin melalui steril collection bag yang
biasa
dilakukan
pada
bayi.
Akurasi
cara
pengambilan
urin
tersebut
Pencitraan
ISK kompleks beruhubungan dengan adanya kelainan anatomi dan fungsi
saluran kemih. Pencitraan dilakukan dengan tujuan untuk:
-
dengan
USG
saja
tidak
cukup,
kombinasi
dengan
infeksi.
dibandingkan
Apabila
VCUG
tersedia,
kontras
pada
VCUG
anak
radionuklid
perempuan
lebih
karena
baik
dapat
Hitung koloni
Kemungkinan UTI diduga adanya bakteri dalam urin. Kriteria utama adanya
infeksi didapat dari hitung koloni sekitar 100.000 koloni/ml urin dari urin
tampung aliran tengah atau spesimen dalam kateter. Namun, UTI dan sepsis
berikutnya terjadi dengan hitung koloni bakteri yang rendah. Gejala infeksi
akut yang ditunjukkan pada hampir sepertiga wanita ditunjukkan dengan
kultur urin aliran tengah yang negatif dan terabaikan jika 100.000CFU/ml tetap
digunakan sebagai kriteria infeksi. Adanya bakteri dalam spesimen yang
dikumpulkan melalui aspirasi jarum suprapubis ke dalam urin kandung kemih
atau melalui kateter dianggap indikatif terhadap infeksi
Kultur urin
Kultur urin dilakukan untuk mengidentifkasi adanya organisme spesifk.
Namun
kultur
sering
diabaikan
akibat
tingginya
kemungkinan
bahwa
organisme pada wanita muda yang jarang menderita UTI untuk pertama
kalinya adalah Eschericia coli. Kelompok pasien yang harus dilakukan kultur
urin jika terdapat bakteriuria meliputi :
1) Semua pria. Karena kemungkinan adanya abnormalitas
2) Semua anak-anak
3) Wanita dengan riwayat gangguan fungsi imun atau masalah renal
4) Pasien diabetes melitus
5) Pasien yang baru saja menjalani pemasangan alat ke dalam traktus
urinarius, termasuk katerisasi
6) Pasien yang baru saja dirawat di rumah sakit
7) Pasien dengan gejala menetap dan lama
8) Pasien yang memiliki riwayat UTI sebanyak 3 kali atau lebih
9) Wanita hamil
Tes dipstik multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan tes nitrit (tes Griess
untuk pengurangan nitrat)
Merupakan tindakan umum yang dilakukan tertama untuk pasien rawat jalan.
Jika tes ssterase positif mala pasien mengalami piuria (WBC dalam urin) dan
harus segera mendapat penanganan. Tes pengurangan nitrat dianggap positif
jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
dan
herpes
simplek)
atau
infeksi
vaginitis
akut
karena
Trikomonas atau Kandidia menyebabkan gejala yang hampir sama dengan UTI
Referensi:
Elder JS. Urinary Tract Infections. Dalam: Behrman RM, Kliegman RM, Jenson HB,
penyunting. Nelson textbook of pediatrics, edisi ke-17. Philadelphia:WB
Saunders, 2004;1785-94
Jones VK, Asscher. Urinary Tract Infection and Vesicoureteral reflux. Dalam:
Edelman, Jr CM. Pediatric Kidney Disease. Edisi ke-2. Boston: Little
brownCo.1992; 1943-9
Frita Ferdina 115070200111031