Bab II - Evaluasi-Rev
Bab II - Evaluasi-Rev
BAB II
EVALUASI PENCAPAIAN
DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
2.1
KONDISI UMUM
Kondisi
penyelenggaraan
transportasi
laut
saat
ini
dapat
kepelabuhanan,
keselamatan
dan
keamanan
pelayaran,
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2.1
berikut
Gambar 2.1
Kondisi Penyelenggaraan Transportasi Laut Nasional
2.1.1 Bidang Angkutan di Perairan
a)
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Total
Armada
Pelayaran Pelayara
Nasional
n
Nasional
1,432
334
1,620
367
1,754
382
1,885
388
2,106
398
8,797
1,869
Armada
Khusus
Total
560
583
595
632
651
3,021
2,326
2,570
2,731
2,905
3,155
13,687
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Gambar 2.2
Grafik Perkembangan Perusahaan dan Armada Pelayaran
b)
Armada
Armada
Armada
Nasional
Asing (unit)
(unit)
7,154
1,154
8,165
977
9,164
865
9,945
692
10,902
562
Jumlah
Armada
(unit)
8,308
9,142
10,029
10,637
11,464
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Gambar 2.3
Grafik Perkembangan Armada Nasional dan Armada Asing
c)
Dalam Negeri
(1000 Ton)
Luar Negeri
(1000 Ton)
2007
2008
2009
2010
2011
Total
227,955
242,890
286,367
308,990
320,268
1.386.470
531,896
536,471
550,955
567,208
580,877
2.767.407
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Gambar 2.5
Grafik Perkembangan Muatan Angkutan di Perairan
PT. PELINDO
I
II
III
IV
Total
2007
83,328
108,882
110,791
89,910
392,911
2008
91,611
119,770
121,789
87,609
420,829
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2009
93,894
125,159
117,002
88,801
2010
96,754
132,199
100,560
119,630
2011
93,894
125,159
117,002
88,801
Total
459,481
611,169
567,14
474,751
4
424,856
449,143
424,856
2,112,59
5
319,202
4,116,045
1,691,783
571,261
6,698,291
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
4,527,650
1,798,785
1,031,450 8,258,508
2009
1,340,337 4,754,031
1,878,799
1,185,024 9,158,191
2010
1,474,371 5,229,434
2,715,141
1,303,526
10,722,47
2
2011
1,621,808 5,752,377
2,986,655
1,433,879
11,794,71
9
Total
46,632,18
1
2008
900,623
Gambar 2.8
Grafik Arus Bongkar/Muat Barang Pelabuhan-Pelabuhan PT. Pelindo I - 4
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Jumlah Kecelakaan
(Kecelakaan)
145
138
124
151
178
736
Korban Jiwa
(Orang)
727
92
247
198
343
1.607
Gambar 2.9
Grafik Jumlah kecelakaan kapal dan jumlah korban
b).
II -
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Total
Manusia
23
31
52
43
31
275
Alam
35
75
41
87
99
439
Teknis
87
32
31
21
48
291
Total
145
138
124
151
178
1005
Gambar 2.10
Grafik Faktor Penyebab Kecelakaan
c).
Kondisi
Prasarana
dan
Sarana
Keselamatan
dan
Keamanan Pelayaran
Sarana dan keselamatan dapat dilihat dari jumlah armada
navigasi dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
Tabel 2.8 Jumlah Armada Kenavigasian
II -
10
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Total
Jumlah Armada
Kenavigasian
(Unit)
60
62
65
64
64
315
II -
11
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Tahun
2010
2011
2012
Total
Gambar 2.12
Grafik Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Demikian juga dengan armada patroli dengan potensi
sebagai berikut:
II -
12
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Tahun
2007
149
2008
162
2009
162
2010
187
2011
206
Total
866
2008
tentang
pelayaran,
yaitu
dengan
akan
II -
13
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2.2
EVALUASI
PENCAPAIAN
DIREKTORAT
JENDERAL
yang
mendapat
dispensasi
mengangkut
II -
14
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
embarkasi/debarkasi
dan
keselamatan
pelayaran.
b. Peningkatan Pangsa Muatan Angkutan Laut Luar Negeri
(Beyond Cabotage)
Pada akhir 2012, pangsa muatan pelayaran nasional untuk
angkutan
laut
luar
menyebabkan
defisit
negeri
masih
transaksi
9.85
jasa
%.
dalam
Hal
ini
Neraca
Indonesia,
pada
umumnya
Kop.
TKBM
belum
muat
yang
berakibat
terhambatnya
proses
berbendera
asing,
melaporkan
kegiatan
bulan kepada
Menteri
Perhubungan
Cq
pemantauan
secara
Dirjen
belum
Hubla
maksimal
sehingga
terhadap
kurangnya
kesesuaian
II -
15
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
type/jenis
kapal
dengan
keperuntukannya,
kesesuaian
yang
tidak
di-cover
asuransi
sehingga
2. Bidang Kepelabuhanan
a. Rencana Induk Pelabuhan Umum
Sampai dengan Januari 2013,
mempunyai
Rencana
Induk
Pelabuhan
Pelabuhan
yang
yang
telah
II -
16
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
3.
Bidang
Keselamatan
dan
Keamanan
Pelayaran
a. Pelabuhan yang belum memiliki / kekurangan fasilitas SBNP
Ada beberapa pelabuhan baru yang belum terpasang
SBNP
Masih banyak pihak ketiga yang belum mengetahui
fisik
pendelegasian
administrasi
penandatanganan
terhadap
SPB
dan
kapal,
bukti
Industri
Pelayaran
maka
pemerintahan
II -
17
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
asing
ke
bendera
Indonesia
serta
adanya
asing
ke
bendera
Indonesia
serta
adanya
ton).
Pangsa muatan armada internasional (angkutan laut luar
negeri) pada tahun 2012 menjadi 9,87 % (atau sebesar
c.
telah
melayani
untuk
kawasan
bagian
barat
II -
18
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2013)
22 kapal.
-
22 kapal.
KM.Gunung Dempo,
Pengadaan kapal penumpang tahun 2008 dan telah
berupa kapal 2 in 1 (penumpang dan kontainer)
Kapasitas Penumpang : +/- 2000 Pax dan Kontainer :
98 TEUS dengan trayek : Jakarta Surabaya
Makassar- Ambon Sorong - Biak Jayapura - PP
( Setiap 14 Hari )
KM Dobonsolo
Modifikasi kapal penumpang menjadi kapal 3 in 1
tahun 2010 (penumpang, kontainer dan kendaraan)
II -
19
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
f.
kesiapan
pelaksanaan,
juga
dilakukan
peningkatan
pengalokasian
anggaran
untuk
SK
Dirjen
Keputusan
Dirjen
No
serta
sebagai
dasar
pertimbangan
untuk
II -
20
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
c.
ditandatangani
perjanjian
konsesi
Otoritas
Pelabuhan
Tanjung
Priok
dan
PT.
Menteri
Perhubungan
untuk
d. Pembangunan
Fasilitas
Pelabuhan
Di
Wilayah
Perbatasan/Terluar
Kapal
Melangguane,
Penumpang
Pelabuhan
dan
Beo
Barang
Pelabuhan
Pelabuhan
Essang,
II -
21
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Kepulauan
Riau:
Pembangunan
fasilitas
Pelabuhan
Waikelo,
Pelabuhan
Batutua,
Pelabuhan
ini
total
kumulatif
kapal
negara
kenavigasian
berjumlah 64 unit.
c.
II -
22
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Batam)
dengan
tujuan
untuk
memonitor
melalui
proyek
Maritime
Telecommunication
Data
Center
IT
System
di
Batam
sudah
Melalui
Ship
Reporting
System
(SRS)
INDOSREP
Kupang,
Merauke,
Palembang,
Pare-pare,
Jepang,
saat
ini
masih
Hibah/ Grant
dalam
proses
II -
23
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Nasional
Terluar
penyelenggaraan
10
Bidang
dan
angkutan
Daerah
Pasca
laut
Tertinggal,
Konflik
berupa
keperintisan
dan
II -
24
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
konektivitas
nasional
melalui
pembangunan
Peraturan
Menteri
Kinerja
Utama
di
Lingkungan
Kementerian
menjadi
Perhubungan
tanggung
Laut
jawab
meliputi
Direktorat
pembenahan
Jenderal
mekanisme
dengan
peraturan
dan
standar
yang
berlaku,
di
II -
25
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Perhubungan
sebagai
bentuk
perwujudan
November 2012.
Telah ditetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34
Tahun 2012
Kesyahbandaran
Utama,
Peraturan
Menteri
Perhubungan
dari
anggaran
sebesar
Rp.
11.550.550.774.000,00
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA 2011 2013 dan
Target TA 2014. Sejak 3 (tiga) Tahun terakhir ini (2011-2014)
realisasi PNBP Ditjen Hubla mengalami peningkatan rata-rata
sebesar 15,44 % per tahun.
II -
26
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
tentang
Perhubungan
Perubahan
Nomor
KM
Atas
17
Keputusan
Tahun
2000
Menteri
tentang
II -
27
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kantor
Kesyahbandaran Utama.
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kantor
II -
28
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
1. ANGKUTAN LAUT
Dalam
rangka
peningkatan
efektivitas
dan
pelayanan
trayek
keperintisan
yang
disertai
dengan
akan
terus
dilakukan
secara
bertahap
melalui
keterpaduan
jadwal
operasional
antara
daerah
dalam
melaksanakan
e-procurement
II -
29
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
termasuk
menyiapkan
anggota/staf
yang
bersertifikasi
rangka
pelaksanaan
docking
kapal
perintis
koordinasi
dengan
BPH
Migas
dan
PT.
Pertamina (Persero).
pelabuhan;
c. Terkait
dengan
adanya
diskriminasi
dalam
pelayanan
II -
30
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
mengkoordinasikan penyusunan
memperketat
pengawasan
terhadap
kepada
para
operator
untuk
Melakukan check on the spot khususnya untuk kapalkapal penunjang operasi lepas pantai dan kapal-kapal
untuk kegiatan salvage dan PBA.
Kementerian
Pertanian
untuk
memetakan
II -
31
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
ternak
sapi
dan
kerbau
dengan
menggunakan
Swasembada
Sapi
pada
TA
2013
dan
perlu
adanya
kelembagaan
khusus
yang
Multiyears
unit
Kapal
Lanjutan
Perintis
pembangunan
1200
GT;
Lanjutan
tipe
1200
GT
(program
SAL);
Lanjutan
Subsidi
Pengoperasian
Angkutan
Laut
Perintis
sebanyak 80 trayek
d. Rehab / Docking Kapal Laut Perintis sebanyak 6 unit.
II -
32
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2. KEPELABUHANAN
induk
penyelenggara
pelabuhan
(RIP)
pelabuhan
disusun,
diminta
masing-masing
untuk
menyiapkan
PHLN:
Belawan-Medan
Lanjutan
dan
Pengembangan
Lanjutan
Pelabuhan
Pembangunan
Urgent
Fasilitas
Pelabuhan
yang
mendukung
Gn
Sitoli,
Kuala
Mendahara,
Badas,
Benete,
II -
33
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
3. KESELAMATAN PELAYARAN
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kantor
Unit
Laut
telah
disusun
draft
revisi
Keputusan
18
Pelaksanaan
Desember
2003
Penyelenggaraan
tentang
Tata
Kelaiklautan
Cara
Tetap
Kapal
untuk
Sehubungan
dengan
permasalahan
wilayah
kewenangan
Penerbitan
Surat
Persetujuan
Berlayar
(SPB)
di
pelabuhan.
II -
34
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
antara
Dirjen
Perhubungan
Laut,
dan
Perikanan,
disesuaikan
Kementerian
Kementerian
dengan
peraturan
perundang-undangan.
fasilitas
tersebut
namun
masih
belum
109
Tahun
2006,
khususnya
terkait
dengan
II -
35
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Reporting
System(INDOSREP),
VTS
Selat
Malacca-
Perangkat
Seafarer
Identification
Documents (SID).
Reformasi Birokrasi
Tindak lanjut pelayanan satu atap adalah pelayanan prima
melalui penerapan standar pelayanan yang mengacu ISO
9001:2008 tentang sistem manajemen mutu yang secara
simultan pelayanan satu atap tersebut akan diterapkan di
seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut.
UPT
dan
menindaklanjuti
diterbitkan
Kepala
temuan
instruksi
Satker
dimaksud
Dirjen
untuk
dan
Perhubungan
menyelesaikan/
akan
segera
Laut
terkait
II -
36
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Peraturan
Pemerintah
(RPP)
tentang
j.
(Dewan)
IMO
mencalonkan
periode
kembali
2013-2015.
sebagai
Indonesia
anggota
akan
Council
IMO
II -
37
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
b. Penyelenggaraan
Scheme
Voluntary
(VIMSAS)
2013.
IMO
Member
Setelah
State
Audit
pelaksanaan
self
kepada
Sekjen
IMO
diterima
dan
dapat
2.4
permasalahan
utama
dalam
penyelenggaraan
Pelayanan
terhadap
kegiatan
angkutan
laut
belum
II -
38
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Syarat
perdagangan
(Term
of
Trade)
kurang
menguntungkan;
-
didasarkan
tertentu.
Kapal-kapal
tersebut
sesuai
II -
39
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
2. Bidang Kepelabuhanan
Beberapa
permasalahan
utama
dalam
penyelenggaraan
Dampak
dari
pelaksanaan
otonomi
daerah
terdapat
sehingga
dikhawatirkan
akan
menimbulkan
di
Indonesia
dalam
menghadapi
persaingan global;
-
Pelabuhan-pelabuhan
ditetapkan
peran
di
dan
Indonesia
fungsinya
meskipun
sebagai
telah
pelabuhan
Lingkungan
Kepentingan
Pelabuhan
II -
40
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
adanya
jaminan
hukum
yang
mengatur
Banyaknya
instansi
terkait
di
pelabuhan
yang
masih
Disamping
itu,
kemampuan
penyelenggara
pelabuhan
dana
pemerintah
untuk
melaksanakan
Pelaksanaan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
pada
daerah
perbatasan,
prasarana
dan
sarana
mengakibatkan
terkendalanya
pelayanan
operasional pelabuhan;
-
II -
41
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Kapasitas
terpasang
di
pelabuhan
menurun
karena
dapat
memenuhi
standar
kegiatan
pelayanan
minimum.
3. Bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran
Beberapa
permasalahan
utama
dalam
penyelenggaraan
Masih
tingginya
tingkat
kecelakaan,
musibah,
dan
Rendahnya kualitas kapal karena sebagian besar usia kapalkapal berbendera Indonesia telah tua;
Masih
kurangnya
tenaga
pengajar
yang
memenuhi
Penyediaan
alat
peraga/simulator
yang
masih
kurang
masih
rendah
sehingga
Perairan
Indonesia
II -
42
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
direkomendasikan
Organization)
dalam
mengakibatkan
IMO
(International
GMDSS
rendahnya
Maritime
Handbook
kepercayaan
dapat
masyarakat
Services)
dan
VTIS
(Vessel
Traffic
dampak
globalisasi
dan
adanya
Alur
Laut
II -
43
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
kecenderungan
untuk
menggunakan
perairan
kapal
yang
melakukan
kegiatan
ilegal
di
besar
Lembaga
Diklat
Kepelautan
belum
II -
44
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
permasalahan
utama
nasional
khususnya
transportasi
dalam
penyelenggaraan
bidang
Perlindungan
Indonesia;
Kelemahan pengawasan terhadap pembuangan limbah di
kolam pelayaran;
Kualitas
dan
profesionalisme
SDM
kurang
didukung
Rendahnya
informasi
masyarakat
tentang
dan
sistem
sosialiasi
dan
yang
prosedur
diterima
pelayanan
II -
45
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
6 . P e r m a s a l a h a n U m u m Tr a n s p o r t a s i L a u t
Permasalahana umum Transportasi Laut antara lain :
optimal.
Hal
ini
disebabkan
terkait
dengan
saja,
pembangunan
dan
di
adanya
sektor
keterbatasan
transportasi.
pendanaan
Dalam
hal
"backlog"
Hal
ini
terjadi
karena
belum
transportasi
mengakibatkan
tingginya
biaya
Pembangunan
dan
pengembangan
transportasi
masih
II -
46
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
terintegrasi
Kepentingan
secara
lintas
daerah
sektor
dalam
dan
lintas
pembangunan
wilayah.
sarana
dan
terbatas,
rendah,
sehingga
terjadi
kesulitan
dalam
tidak
infrastruktur
diharapkan
ataupun
karena
dibiayai
masyarakat
memiliki
yang
melalui
melalu
aspek
memiliki
partisipasi
nilai
komersial,
komersial
pihak
mekanisme
swasta
unbundling
II -
47
Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2010 - 2014
Penyediaan
menjamin
infrastruktur
akses
dasar
masyarakat
diprioritaskan
terhadap
jasa
untuk
kegiatan
infrastruktur,
Dalam rangka meningkatkan daya saing produk nasional,
penyediaan sarana dan prasarana diprioritaskan pada
terjaminnya
kelancaran
distribusi
barang,
jasa,
dan
dasar
yang
untuk
mendukung
difokuskan
pada
peningkatan
peningkatan
sektor riil
meningkatkan kerjasama pemerintah dan swasta (KPS).
II -
48