Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hewan coba / hewan uji atau sering disebut hewan laboratorium adalah
hewan yang khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan
percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada
manusia. Peranan hewan percobaan dalam kegiatan penelitian ilmiah telah
berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai pola kebijaksanaan
pembangunan nasional bahkan internasional, dalam rangka keselamatan umat
manusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi
tentang segi etik percobaan yang meng-gunakan manusia

antara lain

dikatakan perlunya diakukan percobaan pada hewan, sebelum percobaan di


bidang biomedis maupun riset lainnya dilakukan atau diperlakukan terhadap
manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan per-cobaan mempunyai
mission di dalam keikutsertaannya menunjang program keselamatan umat
manusia melalui suatu penelitian biomedis misalnya dalam penelitian struktur
anatomi hewan coba (Hall E John, 2009)
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan tomus artinya memotong-motong,
berarti anatomi adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang mempelajari
bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan tubuh
melalui potongan-potongan bagian tubuh dan bagaiman hubungan organ
tubuh satu dengan yang lain. (Syaifuddin, 2009)
Fisiologi mempelajari tentang fungsi atau kerja tubuh manusia dalam
keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengatahuan tentang
semua makhlup hidup yang tercakup dalam biologi.
Berkaitan dengan hal itu dilakukan pengamatan atau percobaan pada
praktikum kali ini untuk mengatahui bentuk , ukuran, dan mekanisme kerja
dari jantung serta permenit dimana sebagai hewan ujinya digunakan mencit (
Mus musculus ) .

Untuk pengamatan anatomi suatu hewan, diperlukan pembedahan guna


mengetahui organ-organnya sedemikian rupa ataupun hubungannya antara
satu organ dengan yang lainnya. Dalam praktikum ini akan dilakukan
pengamatan terhadap organ-organnya sedemikian rupa yang membangun
sistem tubuh pada mencit ( Malole, 1989).
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan
dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem
pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran
pencernaan (gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran

makanan

yang

terjadi

dalam

mulut

hingga

lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang


terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan
melalui anus (Malole, 1989).
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai
berikut: yaitu, menerima makanan, memecah makanan menjadi zat-zat gizi
(suatu proses yang disebut pencernaan), menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah, dan membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas,
hati dan kandung empedu. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir (Pearce . Evelyn. 2009).
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Dilakukan dengan
cara generatif atau seksual. Reproduksi seksual pada vertebrata diawali
dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi

tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi


embrio. Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara
internal. Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar
tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air.
Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (Anonim, 2013).
Sedangkan fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum
yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya
peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin
betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial),
misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan mamalia. Setelah fertilisasi
internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya,
yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar. Ovipar adalah embrio yang
berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat
makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan
dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar
terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil (Roger Watson, 2002).
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan
ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki
sistem pernapasan. Burung mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas
lubang hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru. Pada bagian bawah trakea
terdapat alat suara disebut siring. (Pearce . Evelyn, 2009).
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami cara pembedahan pada hewan
coba serta anatomi dan fisiologi hewan coba

I.2.2 Tujuan Percobaan


Mengetahui dan memahami cara dan proses anastesi dan pembedahan
pada mencit (Mus musculus) serta anatomi dan fisiologi pada hewan
mencit

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan tomus artinya memotong-motong,
berarti anatomi adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang mempelajari
bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan tubuh
melalui potongan-potongan bagian tubuh dan bagaiman hubungan organ
tubuh satu dengan yang lain (Syaifuddin, 2009)
Fisiologi mempelajari tentang fungsi atau kerja tubuh manusia dalam
keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengatahuan tentang
semua makhlup hidup yang tercakup dalam biologi. Di bawah ini akan di
jelaskan beberapa bagian tubuh beserta fungsinya.
Pada mencit (Mus musculus) mulut merupakan jalan masuk untuk
sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi
oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan
dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat
lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotongpotong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar,
geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara
(trakea) dan ke paru paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (pal
atum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam
hidung.

Kerongkongan

berdinding

tipis

dan

(esofagus)
dilapisi

merupakan

oleh

selaput

saluran

berotot

yang

lendir.

Kerongkongan

menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui

kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi
dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik (Anonim,2010).
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal,
sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Enzim yang terdapat dalam
lambung adalah pepsin. Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar
10% protein. Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen,
yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging (Roger
Watson, 2002).
Untuk reproduksi mamalia, Semua jenis mamalia misalnya sapi,
kambing marmut, dan mencit merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus).
Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal,
mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat
kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium
menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju
uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada
vagina (Anonim, 2010).
Pernapasan pada manusia dan mamalia Sebagian besar sel tubuh
memperoleh energi dari reaksi kimia yang melibatkan O 2. Sel itu harus
mampu melenyapkan CO2 yang merupakan hasil akhir utama dari
metabolisme oksidasi. Organisme bersel satu pertukaran O2 dan CO2 terjadi
secara langsung dengan lingkungan luar, tetapi hal itu sama sekali tidak
mungkin untuk sebagian besar sel organisme yang kompleks seperti manusia
maupun hewan/ternak. Oleh karena itu, evaluasi hewan besar memerlukan
perkembangan suatu sistem khusus yaitu sistem respirasi (Roger Watson,
2002).

Pernafasan normal dilakukan hampir sempurna oleh gerakan inspirasi


(menghirup) diafragma. Selama inspirasi diafragma menarik ke bawah
permukaan bagian bawah paru-paru. Selama ekspirasi (menghembus)
diafragma berelaksasi dan mendorong paru-paru ke belakang, dinding dada
dan struktur perut mendorong paru-paru. Selama bernafas berat, dorongan ke
belakang tidak cukup kuat untuk menyebabkan respirasi cepat, hal itu dapat
dicapai dengan kontraksi urat perut yang mendorong isi perut ke atas
melawan diafragma bagian bawah. Cara kedua untuk memperbesar paru-paru
adalah dengan meningkatkan/memperbesar ruangan dada melalui rib cage
(Pearce . Evelyn. 2009).
Rangka merupakan sistem penyokong organisme. Sistem penyokong
ini bertindak sebagai bingkai tubuh yang tegar. Organisme bersel satu
pertukaran O2 dan CO2 terjadi secara langsung dengan lingkungan luar.
Biasanya rangka ini tersusun dari kalsium. Fungsi rangka ialah menegakkan
atau menopang berdirinya tubuh, memberi bentuk tubuh; tanpa rangka tubuh
kita tidak memiliki bentuk, melindungi organ-organ tubuh yang penting dan
lunak seperti otak , jantung, paru-paru, dan mata, tempat melekatnya otot-otot
rangka, tempat pembentukan sel-sel darah merah. Gerakan ialah kesanggupan
bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Penyokong memainkan peranan
utama dalam gerakan yang sempurna. Penyokong yang baik memungkinkan
organisme bergerak dengan lebih lincah (Setiadi, 2007).
Susunan rangka berkembang dari lapisan benih mesoderm yang
nampak selama perkembangan minggu ketiga. Ia membentuk suatu rangkaian
kelompok jaringan mesodermal, yaitu somit, di setiap sisi tabung saraf.
Segera setelah pembentukannya, setiap somit berdiferensiasi menjadi suatu
bagian ventromedial yaitu sklerotom dan suatu bagian dorsolateral yaitu
dermomiotom. Pada akhir minggu keempat, sel sklerotom menjadi polimorf
dan membentuk jaringan-jaringan yang dikenal sebagai mesenkim atau
jaringan penyambung mudigah. Sangatlah khas bagi sel mesenkim untuk
berpindah dan berdiferensiasi melalui berbagai cara yang berlainan. Sel-sel

mesenkim ini dapat menjadi fibroblast, kondroblast atau osteoblast


(Syaifudin, 2009).
II.2 Uraian Hewan Coba
a. Klasifikasi Mencit (Mus musculus)
- Kingdom
: Animalia
- Filum
: Chordata
- Sub Filum
: Vertebrata
- Kelas
: Mamalia
- Ordo
: Rodentia
- Sub Ordo
: Myoimorphia
- Famili
: Muridae
- Genus
: Mus
- Spesies
: Mus musculus
b. Karakteristik Mencit (Mus musculus)
- Berat lahir
: 0,5 1,5 gr
- Temperatur tubuh : 36,5 38,0 0C
- Lama hidup
: 1,5 3,0 tahun
- Siklus birahi
: 4 - 5 hari
- Lama kebuntingan : 19 21 hari
- Estrus postpartum : Fertil
- Jum. 1 X kelahiran : 10 12
- Umur sapih
: 21 28 hari
- Produksi anak
: 8/bulan
- Jumlah pernafasan : 94 163/ menit
- Detak jantung
: 325 780/menit
- Volume darah
: 76 80 mg/kg
- Tekanan darah
: 113 147 / 81 106 mmHg

c. Morgologi Mencit (Mus musculus)


Mencit merupakan hewan yang paling umum digunakan pada
penelitian laboratorium sebagai hewan percobaan, yaitu sekitar 40-80%.
Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan percobaan, yaitu
siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak,
variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya (Moriwaki,
1994).

Mencit (Mus muculus) dan tikus (Ratus norvegicus) merupakan


omnivora alami, sehat, dan kuat, profilik, kecil, dan jinak. Selain itu,
hewan ini juga mudah didapat dengan harga yang relatif murah dan biaya
ransum yang rendah.
Mencit putih memiliki bulu pendek halus berwarna putih serta ekor
berwarna kemerahan dengan ukuran lebih panjang dari pada badan dan
kepala. Mencit memiliki warna bulu yang berbeda disebabkan perbedaan
dalam proporsi darah mencit liar dan memiliki kelenturan pada sifat-sifat
produksi dan reproduksinya (Nafiu, 1996).
d. Anatomi dan Fisiologi Mencit (Mus musculus)
1. Oris (mulut)
Mulut adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu
bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi,
bibir dan pipi dan bagian rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis disebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput
lendir mulut ditutupi epithelium yang berlapis-lapis dibawahnya
terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini
kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf
sensoris. Bibir terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan
disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
2. Faring (tekak)
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (osofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang.
3. Laring

Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk


suara yang terletak di depan bagian faring sampai ketinggian
vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea. Pangkal
tenggorokan itu dapat ditutup oleh epiglottis, yang terdiri dari
tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan
makanan menutupi laring
4. Jantung
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas
diafragma. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai
sempurna dan terletak di dalam rongga dadaserta terbungkus oleh
pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni lamina
parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding
jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum pericardia yang
berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua
serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi
serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke
bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pemompa
yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik.
Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan
sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis
otot jantung (miokardia), yaitu ototserambi, otot bilik, serta serabut
otot perangsang dan penghantar khusus.
5. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung.
Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan
merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru,
bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah
kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paruparu. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru
adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah.

10

6. Hati
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan
penting dalam proses metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati
berwarna coklat kemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu
di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalam
darah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati
terdiri dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan
yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan
dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin,
menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen4.Sekresi
empedu, garam empedu dibuat di hati dibentuk dalam sistem
retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan ureum,
menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan
air.
7. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Kandung empedu berwarna hijau gelap, warna
ini bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Letak kandung
empedu yaitu dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah
hati. Fungsi kandung empedu adalah sebagai persediaan getah
empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
8. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kacang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus,
antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya

11

kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi


menampung

makanan,

menghancurkan

dan

menghaluskan

makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.


9. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai
vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya
lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di
bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di
bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan
korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides
renalis, puncak kerucut tersebut menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu
memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau
racun,

mempertahankan

suasana

keseimbangan

cairan,

mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan


tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat
lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.
10. Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum),yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim
pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut
(yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut
sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses
pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu

12

pencernaan

dan

penyerapan

dengan

cara

mengaduk

dan

mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.


11. Usus Besar
Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon
transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan
dengan rektum). Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan
kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens,
pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar
menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi
ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya
bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti
vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan
pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya akan terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.
12. Organ Reproduksi
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan,
yaitu spermatozoon (sperma). Alat kelamin jantan dibedakan
menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar
terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri
dari testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Pada betina,
alat

kelamin

luar

terdiri

dari

vulva,

mons

pubis,

dan

klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium,


tuba fallopii, uterus dan vagina.
13. Organ Perkemihan
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung
dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga

13

abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan


dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam
lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakangerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung
kemih.
14. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus
besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf
yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika
defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, maka konstipasi
dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter . Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar), yang
merupakan fungsi utama anus (Team Teaching, 2015)
II.3 Uraian Bahan
a. Eter (Depkes RI ,1979)
Nama resmi
Nama lain
RM

: AETHER
: Eter
: CuH2O

14

BM
Pemerian

: 74,12
: cairan tranparan tidak berwarna bau khas, rasa
manis dan menguap sangat mudah terbakar,

Kelarutan

campuran uapnya dengan oksigen.


: Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur dengan
etanol (95%) P dan dalam kloroform P, dengan

minyak lemak dan minyak atsiri.


Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,kering, terlindung dari
Cahaya matahari

BAB III
METODE PERCOBAAN
III. 1 Alat dan Bahan Percobaan
III.1.1 Alat Percobaan
1.
2.
3.
4.

Bisturi / Pisau bedah


Papan
Paku
Toples kecil

III.1.2 Bahan Percobaan


1. Eter
2. Hewan uji mencit
15

3. Kapas
III.2

Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditangani hewan uji mencit sesuai dengan cara penanganannya yang
tepat
3. Dibius hewan uji mencit dengan cara dimasukkan ke dalam toples dan
diberi kapas yang telah diberi eter, kemudian ditutup hingga mencit
tersebut pingsan.
4. Diletakkan mencit di atas papan
5. Ditusuk bagian kaki, tangan dan ekor dengan menggunakan paku
kemudian mencit dibedah dengan mengggunakan pisau bedah
6. Diamati anatomi dari mencit yang telah dibedah.

BAB IV
PEMBAHASAN
Mencit adalah hewan percobaan yang sering dan banyak digunakan di
dalam laboratorium farmakologi dalam berbagai bentuk percobaan. Hewan ini
mudah ditangani dan bersifat penakut fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya
dan bersembunyi. Aktivitasnya di malam hari lebih aktif. Kehadiran manusia akan
mengurangi aktivitasnya.
Sebelum dilakukan percobaan pembedahan pada mencit, dilakukan
penanganan pada mencit terlebih dahulu. Untuk pengambilan mencit tidak
dilakukan secara sembarangan karena jika diambil secara sembarang dapat
mempengaruhi mencit sehingga mencit menjadi stres dan terganggu. Untuk proses
penanganan mencit, mula-mula hewan coba dipegang ujung ekor dengan tangan
kanan dan dibiarkan kaki depan terpaut pada kawat kasa kandang. Kulit kepala
dipegang sejajar dengan telinga hewan coba dengan menggunakan jari telunjuk
16

dan ibu jari tangan kiri. Ekor dijepit dari pada jari kelingking kiri supaya mencit
itu dapat dipegang dengan sempurna. Hewan coba siap untuk diberikan perlakuan.
Metode yang biasa dilakukan dalam penanganan hewan coba mencit yaitu
Handling. Handling dilakukan dengan cara ekor dipegang di daerah tengah ekor
dengan tangan kiri, lalu Leher dipegang dengan tangan kanan, dan jangan terlalu
menggencet. Telunjuk dan ibu jari memegang kulit leher, jari kelingking menjepit
ekor.
Setelah dilakukan penanganan kemudian dilakukan anastesi pada mencit
dengan cara membiusnya dengan menggunakan eter. Hewan coba dimasukkan ke
dalam toples dan diberikan kapas yang telah diberi eter, kemudian toples ditutup
sampai mencit tersebut pingsan. Mencit yang telah di anastesi diletakkan di atas
papan dan ditusuk bagian kaki dan tangan mencit untuk memudahkan proses
pembedahan.
Pembedahan dilakukan dengan membuka bagian badan mencit dengan
mengiris secara horizontal, ini dilakukan agar semua organ yang menyusun tubuh
mencit dapat dilihat dengan jelas. Setelah itu diamati organ-organ tersebut. Organ
tubuh bagian dalam mencit memiliki struktur anatomi yang sama dengan manusia
mulai dari jantung, ginjal, paru-paru dan organ tubuh lainnya.

17

BAB V
PENUTUP
V.1

Kesimpulan
Melalui percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukannya
pembedahan, dilakukan terlebih dahulu anastesi dengan menggunakan eter.
Pembedahan dilakukan untuk mengamati anatomi tubuh mencit. Anatomi
tubuh mencit sama dengan anatomi tubuh manusia. Organ tubuh yang ada
pada mencit yaitu seperti jantung, lambung, hati, ginjal, dan lain sebagainya.

V.2 Saran
Diharapkan dengan adanya praktikum ini, mahasiswa dapat lebih
memahami dan mengetahui cara penanganan, anastesi dan pembedahan
pada hewan coba tanpa bantuan atau bimbingan lagi.

18

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Penanganan Hewan Percobaan. Available from:
http://medicafarma.blogspot.com/2010/04/penanganan-hewanpercobaan_24.html (Diakses tanggal 25 mei 2015)
Anonim, 2013. Morfologi Mencit, internet (avable) from http//:mencit.rsf.pdf
(Diakses pada tanggal 25 mei 2015)
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Indonesia : Jakarta
Hall E John, 2009, Fisiologi Kedokteran Edisi 11, Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Malole, 1989, Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium, Institute
Pertanian Bogor: Bogor
Moriwaki, K., T. Shiroishi dan H. Yonekawa. 1994. Genetic in Wild Mice. Its Aplication
to Biomedical Research. Japan ScientificSocieties Press. Karger : Tokyo.

19

Nafiu, L. O. 1996. Kelenturan fenotipik mencit (Mus musculus) terhadap ransum


berprotein rendah. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor : Bogor
Pearce . Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Paramedis. PT Gramedia : Jakarta
Roger Watson, 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan, Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Jogyakarta, Penerbit Graha Ilmu
Syaifuddin, 2009, Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi
2, Salemba Medika : Jakarta
Team Teaching, 2015. Penuntun Praktikum Farmakologi Dasar. Universitas
Negeri Gorontalo : Gorontalo

20

Anda mungkin juga menyukai