G2P1 A0 H15 mgg dengan epilepsy tipe grand Mal, diagnosis ini ditegakkan berdasarkan: Pasien kejang sebanyak 6 kali dalam satu bulan terakhir, kejang 5 menit. Kejang mula-mula kaku pada tangan dan kaki kemudian seluruh tubuhnya, setelah itu seluruh tubuh pasien kolojotan. Saat kejang pasien tidak sadar, lidah tergigit dan mulut berbusa
Diagnosa epilepsi ditegakkan:
Bila ada 2x atau lebih serangan dengan pola yang sama dalam satu tahun. Menyaksikan sendiri timbulnya serangan epileptik atau aloanamnesis yang sesuai dengan jenis-jenis serangan epileptik.
Menurut klasifikasi ILAE 1981, epilepsi dibagi
menjadi: bangkitan parsial parsial sederhana parsial kompleks parsial sederhana yang berkembang menjadi umum sekunder
bangkitan umum
lena abstain mioklonok tonik klonik tonik-klonik atonik
bangkitan yang tak tergolongkan
Pada pasien ini diagnosa epilepsi tipe
grand mal ditegak sesuai dengan: Dimulai dengan hilangnya kesadaran Adanya gerakan tonik klonik involuntar otot segenap tubuh Penderita mengompol dan mengeluarkan buih pada mulutnya
menegakan diagnosa epilepsi dapat
dilakukan pemeriksaan : EEG CT-Scan Kepala
Prinsip penatalaksanaan pada epilepsi :
untuk mengurangi atau menghilangkan serangan demi meningkatkan kualitas hidup pasien Terapi diberikan seawal mungkin Pilihan obat sesuai jenis epilepsi Abat diupayakan tunggal Dosis minimal yang efektif ES minimal
Pada pasien ini diberikan karbamazepin
karena obat ini merupakan pilihan lini pertama untuk epilepsi tipe tonik klonik Dosis yang diberikan pada pasien ini adalah 200 mg sebagai dosis awal yang minimal diberikan suplemen asam folat untuk mengantisipasi terjadinya neural tube pada janin dalam kehamilan pasien ini.