AKUT
Pembimbing:
dr. Vita Dwi Wijayati , Sp. A.
Disusun oleh:
Guntur Firnandus, S. Ked
(07120070046)
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin
Sudirohsodo Mojokerto
PENDAHULUAN
Glomerulonefritis
Akut
(GNA)
merupakan
merupakan
penyebab
ANATOMI GINJAL
SISTEM
GLOMERULUS
Gambar penampang
melintang kapiler
normal pada
glomerulus
FISIOLOGI GINJAL
Fungsi Ginjal
Ekskresi
Mempertahankan osmolalitas plasma
Mempertahankan pH plasma
Mempertahankan kadar air dan elektrolit plasma
Mengekskresikan sisa metabolisme protein (urea, asam urat dan kreatinin)
Non-ekskresi
Menghasilkan renin
Menghasilkan eritropoetin
Metabolisme vitamin D
Glukoneogenesis
Menghancurkan berbagai hormon (Angiotensin II, glukagon, insulin)
FILTRASI GLOMERULUS
Disari
ng
Kapsul Bowman
Elektrolit
Plasma
Glukosa
Ureum
Fosfat
Kreatinin
Peptida
Protein dengan
berat molekul
rendah
Dinding Kapiler
Glomerulus
Tubulu
s
Urin
= 0,33
= 0,55
= 0.70
GLOMERULONEFRITIS
AKUT
DEFINISI
Glomerulonefritis
Istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai
ragam
penyakit
proliferasi
dan
ginjal
inflamasi
yang
mengalami
glomerulus
yang
Akut
Menunjukkan adanya gambaran tentang etiologi,
EPIDEMIOLOGI
Indonesia tahun 1988
Ab spesifik
Dibentuk Ab menyerang
membran basal (anti-GBM
antibody)
Sel2 inflamasi
(PMN&makrofag)
PATOGENESIS
Molekul adhesi
kemokin
INFLAMASI
KERUSAKAN GLOMERULUS
PATOGENESIS
PATOFISIO
LOGI
GLOMERULONEFRITIS
AKUT
Kalor
Reaksi Inflamasi
Aktivasi
komplemen
(C5A, C5B-9)
Proliferasi
makrofag dan sel
mesangial
FEBRI
S
Aktivasi sel
T
GFR
Kerusakan Sel Epitel
Glomerulus
Melepas Renin
Kehilangan selektivitas
permeabel
HIPERTEN
SI
OLIGURIA
PROTEINURIA,
ALBUMINURIA, HEMATURIA
AZOTEMIA, EDEMA, PYURIA
Anemia
HEPATOME
GALI
CARDIOMEG
ALI
MANIFESTASI KLINIS
ANAMNESIS
Perubahan warna urin mendadak (seperti coca cola, teh)
atau jumlah urin berkurang
Bengkak pada tungkai atau wajah sembab
Demam, malaise, nafsu makan menurun
Nyeri kepala
Perubahan berat badan
Keluhan pernafasan
Riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit sebelumnya
Umumnya 1-2 minggu setelah infeksi tenggorokan, atau 3-5
minggu setelah infeksi kulit
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda tanda vital Tekanan darah, takikardia,
takipnea
Limfadenopati servikal residua infeksi
Pemeriksaan kardiopulmoner cardiomegali
Pemeriksaan abdomen ascites,
hepatosplenomegali
Edema : periorbital, skrotum
Pemeriksaan kulit ruam
Keterlibatan sendi (HSP, SLE)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Urinalisa
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan bakteriologis
Pemeriksaan histopatologis
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
Edema paru
Hipertensi retinopati
Hipertensi ensefalopati
Rapid progressive glomerulonephritis
Gagal ginjal kronis
Sindrom nefrotik
PENATALAKSANAAN
Istirahat 3 4 minggu
Penisilin 10 hari
Penatalaksanaan
Makanan
Rendah protein 1 g/kgBB/hari
Rendah garam 1 g/hari
Asupan cairan
Sebanding dengan insensible water loss
(400 500 ml/m2 luas permukaan
tubuh/hari) ditambah setengah atau
kurang dari urin yang keluar
Penatalaksanaan
Hipertensi
Hipertensi ringan (sistolik < 130 mmHg dan
diastolik < 90 mmHg) Observasi
Hipertensi sedang (sistolik > 140 - 150
mmHg dan diastolik > 100 mmHg)
hidralazin oral atau IM, nifedipine oral atau SL.
Hipertensi berat
Hidralazin 0,15-0,30 mg/kgBB IV
Nifedipin 0,25-0,5 mg/kg BB dapat diulang setiap 6
jam bila diperlukan
Penatalaksanaan
Krisis hipertensi (sistolik >
180mmHg dan diastolik > 120
mmHg)
Diazoxid 2 5 mg/kgBB IV
Klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali
diulang tiap 4-6 jam
Nifedipine SL 0,25 0,5 mg/kgBB
dapat diulang setiap 6 jam bila
Penatalaksanaan
Diuretikum
Furosemid IV 2 mg/kgBB/kali, 1-2
kali/hari
PROGNOSIS
95% sembuh
sempurna, umumnya
resolusi spontan.
5% di antaranya
mengalami
perjalanan penyakit
yang memburuk.