Anda di halaman 1dari 8

MEREKAM REFLEKS GERAKAN MATA SAAT MEMBACA

A. Tujuan Praktikum
A.1 Tujuan kegiatan
a) Praktikan dapat merekam refleks gerakan mata saat
membaca dengan menggunakan alat perekam elektrookulograph (EOG).
b) Praktikan dapat menganalisis dan menginterpretasi
hasil rekaman gerakan mata saat membaca.
A.2 Kompetensi khusus
a) Mahasiswa praktikan dapat merekam refleks gerakan
mata saat membaca dengan menggunakan alat
perekam elektro-okulograph (EOG).
b) Mahasiswa
praktikan
dapat
menganalisis
dan
menginterpretasi hasil rekaman gerakan mata saat
membaca.
B. Landasan Teori
Bola mata sebagai indera penglihatan dapat bergerak ke
segala arah dalam orbitnya untuk memperluas medan
penglihatan. Gerakan bola mata tersebut sering disebut gerakan
mata berputar (sirkuler) namun dalam praktek gerakan mata
tersebut dibagi dalam gerakan mata secara horizontal dan
vertikal. Dalam keadaan normal kedua bola mata (kanan dan kiri)
selalu bergerak searah atau disebut gerakan mata konyugatif.
Oleh karena itu, untuk merekam gerakan bolamata cukup
dilakukan perekaman satu bola mata saja (salah satu).
Penempatan elektrode perekam untuk merekam gerakan mata
horizontal, pada kedua canthus temporal, sedangkan untuk
gerakan vertikal di atas dan di bawah mata.
Gerakan bolamata dapat direkam karena bolamata
merupakan suatu dipol listrik yang dapat bergerak. Hal ini
disebabkan antara kornea dan retina terdapat beda potensial
yang tetap (steady); kornea bermuatan positif terhadap retina
dan beda potensial ini akan tetap berada biarpun mata
dikeluarkan (eksisi) dari kantung mata. Berbeda dengan EKG,
karena beda potensial ini bukan suatu fenomena elektrofisiologik yang berkala. Beda potensial ini akan hilang bilamana
retina rusak.
Refleks merupakan fenomena stimulus-respons yang dapat
terjadi tanpa disadari. Lengkung refleks (reflex arc) merupakan
unit fungsional sederhana dari fungsi sistem nervosum.
Lengkung refleks terdiri atas beberapa komponen yaitu: reseptor
(penerima rangsang), neuron sensoris, neuron motoris, dan
efektor (otot). Jenis dan macam reseptor syaraf banyak sekali
Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 21

sebagai contoh: pada kulit (panas, dingin, sentuh, nyeri), pada


persendian (pacini), pada tendo (alat Golgi), dan pada otot skelet
(muscle spindle).
Berdasarkan banyaknya sambungan neuron (sinapsis), maka
dapat dibedakan menjadi refleks monosinaptik, disinaptik, dan
polisinaptik. Refleks monosinaptik jika memiliki 1 sambungan
neuron, disipnatik jika terdiri dari 2 sambungan neuron, dan
disebut polisinaptik jika terdiri dari lebih dari 2 sambungan
neuron.
Dengan menempatkan dua elektroda pada garis yang tegak
lurus pada sumbu kornea-retina, maka potensial korneo-retinal
ini akan meimbulkan fluktuasi potensial yang sesuai dengan
gerakan bola mata. Disebabkan karena kornea atau retina, yang
berbeda polaritas muatannya akan mendekati atau menjauhi
kedua elektrode tersebut sesuai dengan gerakan bolamata.
Fluktuasi potensial yang timbul pada kedua elektrode pengukur
tersebut dapat direkam secara elektro-fisiologik. Hingga dapat
dikatakan bahwa elektro-okulografi ialah: merubah kualitas
gerakan bolamata menjadi kuantitas beda potensial yang
direkam pada koordinat Cartesian.
Membaca
Hambatan Membaca Cepat
Karena berbagai kemungkinan mencoba berusaha untuk
dapat membaca cepat. Berbagai usaha telah dilakukan tetapi
belum berhasil. Padahal setiap orang berpotensi untuk dapat
membaca cepat. Ada beberapa kesalahan yang umumnya
dilakukan orang ketika membaca cepat, antara lain:
1) Sub Vokalisasi
Ini dimaksud ketika membaca cepat mulut dan hati samasama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika
mengulangi bacaan, mengeluarkan suara.
2) Finger Panting
Ini merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang
disebut
finger
panting.
Dalam
perkembangannya
parapakar membaca cepat justru memperbolehkan teknik
membaca capat menggunakan petunjuk (pointer).
3) Regresi (Regretio)
Secara tidak sadar membaca kadang-kadang mata tertuju
pada kata-kata atau kalimat yang sudah dibaca. Ada
kalanya ketika membaca pikiran atau otak memikirkan
bacaan yang lalu atau hal-hal lain.
Model Membaca Cepat

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 22

Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa


model membaca cepat. Ada 2 model yang dapat digunakan
dalam membaca, yaitu:
1) Model Line by Line
Model ini disebut juga dengan model garis per garis.
Membaca model ini kalimat dalam bahan bacaan dibaca
secara berurutan dari baris pertama hingga akhir secara
berurutan.
2) Model Spiral
Ketika kita membaca bacaan yang dibaca tidak seluruh isi
bacaan dibacanya, tetrapi dibaca secara gigjak atau spiral.
Tenik Membaca Cepat
Untuk dapat membaca cepat memang perlu teknik tertentu.
Secara umum ada 2 teknik membaca yaitu:
1) Teknik Scanning
Membaca scanning adalah membaca suatu informasi
dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat
dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi.
2) Teknik Skimming
Membaca skimming adalah membaca secara garis besar
untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Teknik ini
biasanya dilakukan ketika mencari suatu yang khusus
dalam teks.
Langkah-langkah Membaca Cepat
Sebelum melatih membaca, perlu dipahami beberapa
langkah membaca cepat yaitu:
1) Langkah pertama adalah persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dari membaca judul. Judul yang
ditafsirkan dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman
yang telah dialami. Hubungan pengalaman atau wawasan
dengan judul bahan bacaan yang akan dibaca, kemudian
yang perlu diperhatikan lagi yaitu huruf cetak tebal atau
miring.
2) Langkah kedua pelaksanaan
Jika telah melaksanakan tahap persiapan, maka sudah
dapat membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam
buku yang akan dibaca.
Latihan Membaca Cepat
Untuk menguasai ketrampilan membaca cepat perlu adanya:
3) Melatih otot mata. Otot mata dapat dilakukan dengan
gerakan bola mata dalam keadaan.
4) Melatih pheripel mata. Dapat dilakukan dengan cara
pandangan matra mengikuti perakan telunjuk di depan
mata.
Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 23

5) Melatih pernafasan. Dapat dilakukan dengancara tarik


nafas panjang secara perlahan.
C. Metode Praktikum
C.1 Jenis kegiatan: Observasi
C.2 Objek pengamatan: hasil rekaman membaca
Probandus
C.3 Bahan dan Alat:
a) Elektro-okulograph (EOG)
b) Elektroda Perekam
c) Gel Elektroda
d) Kapas Alkohol
e) Teks dalam bacaan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris
C.4 Prosedur Percobaan:
a) Kepekaan rekam EOG 0,15 mV/cm
b) Kecepatan rekam 25 mm/detik
c) Frekuensi rekam 0-30 Hz
d) Membersihkan kulit di canhtus lateralis mata dengan
kapas alkohol untuk menghilangkan kotoran yang
dapat mengganggu sensitifitas rekam sebelum
elektroda perekam dipasang.
e) Mengoleskan pasta perekam (gel elektroda) untuk
memudahkan hantaran listrik.
f) Memasang elektroda perekam pada canthus lateralis
mata kanan = merah, dan pada mata kiri = hitam
g) Mempersiapkan probandus untuk membaca
h) Probandus membaca
i) Menganalisis hasil rekaman gerakan mata saat
membaca.

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 24

D. Hasil Percobaan:
Tabel 1. Hasil Analisis Rekaman Gerakkan Bola Mata Saat
Membaca

Probandus

Kode nama

Teks Bahasa Indonesia


Bany
Durasi
Baris Ke
akFiks Membac
asi
a (s)
I
II
III
IV
V
VI
VII

Teks Bahasa Inggris


Banyak
Durasi
Baris Ke
Fiksasi
Membac
a (s)
I
II
III
IV
V
Jumlah

Jumlah

Tabel 2. Rekap Hasil Analisis Rekaman Gerakkan Bola Mata Saat


Membaca
Teks Bahasa Teks Bahasa
Nama
Variabel
Indonesia
Inggris
Fiksasi keseluruhan
Fiksasi per baris
Durasi Waktu (s)
Kode
keseluruhan
Durasi Waktu (s) per
baris
Tabel 3. Rekap Hasil Analisis Rekaman Gerakkan Bola Mata Saat
Membaca
Nama
Teks Bahasa Indonesia
Teks Bahasa Inggris
Fiksasi per
Durasi per
Fiksasi per
Durasi per
baris
baris (detik)
baris
baris (detik)
Kode Nama
1
Kode Nama
2
Kode Nama
3
Kode Nama
4

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 25

Durasi membaca per baris= Lama waktu membaca keseluruhan


(det)/banyaknya baris
Jumlah fiksasi perbaris= Jumlah Fiksasi keseluruhan/Banyaknya
baris
E. Pembahasan
F. Kesimpulan:
G. Daftar Pustaka
Djukri dan Heru Nurcahyo. (2011). Petunjuk Praktikum Biologi
Lanjut. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.
Gabriel. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 26

Lampiran

Gerakan mata ke kanan dan ke kiri terekam ke atas dan ke


bawah

Gerakan mata mengikuti gerakan bandul terekam ke atas dan ke


bawah dengan pola seperti gelombang

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 27

Return

Baris I

Baris

Baris

Fiksasi

Baris

Baris

Gerakan mata saat membaca teks bacaan terekam ke atas dan


ke bawah dengan pola seperti tangga
Jerky
(jelalatan)

Gerakan mata saat membaca teks bacaan terekam dengan pola


seperti tangga tetapi terdapat artefak berupa gerakan jerky
(jelalatan).

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 28

Anda mungkin juga menyukai