Anda di halaman 1dari 10

A.

Tujuan Praktikum
A.1 Tujuan kegiatan
a) Dapat melakukan pengukuran suhu tubuh homeoterm
dan mengamati pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu
tubuh manusia.
A.2 Kompetensi khusus
a) Mahasiswa dapat melakukan pengukuran suhu tubuh
homeoterm dan mengamati pengaruh suhu lingkungan
terhadap suhu tubuh manusia.
B. Landasan Teori
Organisme

berdarah

panas

(homeoterm)

memiliki

organ

pengatur suhu tubuh yaitu hipothalamus agar suhu tubuh tetap


pada

kondisi

optimalnya

optimal

37,10C).

(sebagai
Pengatur

contoh
suhu

pada

badan

manusia

suhu

(thermoregulasi)

bertujuan agar panas yang dihasilkan dari proses metabolisme dan


yang diperoleh dari lingkungan sekitar harus seimbang dengan
banyaknya panas yang dikeluarkan dari tubuh. Proses regulasi atau
pengaturan panas badan yang paling banyak berperan adalah selsel saraf hipothalamus yang peka terhadap perubahan suhu badan
internal terutama suhu darah.

Proses pembebasan panas dari

tubuh dapat melalui berbagai cara antara lain lewat kulit, saluran
pernafasan, mulut, feses, dan urine. Kehilangan panas paling
banyak terjadi lewat kulit yakni hampir 80%.
Mekanisme regulasi panas tersebut berlangsung secara cepat
karena melibatkan sistem saraf dan hormon sehingga disebut
neuro-endokrin.

Regulasi

panas

badan

menggunakan

sistem

feedback (umpan balik negatif) artinya apabila panas badan


melebihi

suhu

optimal,

maka

hipothalamus

akan

berusaha

menurunkan ke optimal dan sebaliknya. Sebagai ilustrasi jika suhu


lingkungan tinggi atau suhu badan meningkat 1-20C, maka
kenaikan

suhu

tersebut

akan

mempengaruhi

sel-sel

saraf

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 27

hipothalamus selanjutnya hipothalamus akan menginstruksikan


lewat neuron-endokrin ke saraf perifer agar meningkatkan sirkulasi
darah perifer yang berada di bawah kulit dan meningkatkan
perkeringatan

sehingga

panas

badan

banyak

yang

keluar.

Selaanjutnya suhu darah yang telah turun tersebut akan ke


hipothalamus dan menginstruksikan agar aktifitas sel-sel sarafnya
diturunkan sehingga suhu badan tetap dalam kondisi optimal.
Asal Panas Pada Tubuh Manusia
Tubuh manusia mampu menghasilkan panas secara mandiri
dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia
memiliki

seperangkat

sistem

yang

memungkinkan

tubuh

menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh


dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya
merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed
back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah
melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar
suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat
lebih

dari

titik

tetap, hipotalamus

akan merangsang untuk

melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu


dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap. Upayaupaya yang kita lakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu
mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak istirahat,
beri kompres, beri obat penurun panas. Ada beberapa teknik dalam
memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara
lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli),

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 28

kompres dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal


dan selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas.
Manusia mempunyai komponen komponen dalam menjaga
keseimbangan energi dan kesimbangan suhu tubuh. Diantaranya
adalah hipotalamus, asupan makanan, kelenjar keringat, pembuluh
darah kulit dan otot rangka. Pemakaian energi oleh tubuh
menghasilkan panas yang penting dalam pengaturan suhu tubuh.
Manusia biasanya tinggal di lingkungan yang bersuhu lebih rendah
dari pada suhu tubuh mereka sehingga manusia harus terus
menerus

menghasilkan

panas

secara

internal

untuk

mempertahankan suhu tubuh mereka. Manusia juga harus memiliki


mekanisme

untuk

menurunkan

suhu

tubuh

apabila

tubuh

memperoleh terlalu banyak panas dari aktifitas otot rangka atau


dari lingkungan eksternal yang panas. Suhu tubuh harus diatur
karena kecepatan reaksi kimia sel sel bergantung pada suhu
tubuh dan panas yang berlebihan dapat merusak protein sel.
Pengaturan tubuh manusia dilakukan oleh syaraf dan hormone.
Adapun suhu tubuh dihasilkan dari :
a. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di
semua sel tubuh.
b. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
c. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan
sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan
(growth
Metabolisme

hormone
tambahan

dan
akibat

pengaruh

testosteron).
epineprine,

norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.


d. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di
dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti
(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam,

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 29

seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu


ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37C). selain itu,
ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang
terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini
biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20C sampai 40C
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia
diatur

dengan

mekanisme

umpan

balik

(feed

back)

yang

diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila


pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu
panas,

tubuh

akan

melakukan

mekanisme

umpan

balik.

Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah
melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar
suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat
lebih

dari

titik

tetap,

hipotalamus

akan

terangsang

untuk

melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu


dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
a. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada
semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan
dari

pusat

simpatis

pada

hipotalamus

posterior

yang

menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 30

kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan


panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
Berkeringat
Pengeluaran

keringat

melalui

kulit

terjadi

sebagai

efek

peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37C.


pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran
panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1C
akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak
sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari
metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat
merupakan salah satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat
melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang
oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus
melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian
menyebabkan

rangsangan

pada

saraf

kolinergic

kelenjar

keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat


juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari
epinefrin dan norefineprin.
Penurunan pembentukan panas
Beberapa

mekanisme

pembentukan

panas,

seperti

termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.


b. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis
hipotalamus posterior.
Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang
melekat pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting
pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya
bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap
lingkungan.

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 31

Peningkatan pembentukan panas


Pembentukan

panas

oleh

sistem

metabolisme

meningkat

melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat


rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
a. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal
ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh
menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian
sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
b. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan
metabolisme

menjadi

100%

lebih

cepat.

Disamping

itu,

rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang


tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hampir seluruh
metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya,
rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang
menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin
yang meningkatkan metabolisme.
c. Hormone pertumbuhan
Hormone

pertumbuhan

growth

hormone

dapat

menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar


15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
d. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hampir semua
reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin
dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100%
diatas normal.
e. Hormone kelamin

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 32

Hormone

kelamin

metabolisme

pria

basal

dapat

kira-kira

meningkatkan

10-15%

kecepatan

kecepatan

normal,

menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan,


fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran

hormone

progesterone

pada

masa

ovulasi

meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 0,6C di atas suhu


basal.
f.

Demam ( peradangan )
Proses

peradangan

peningkatan

dan

demam

metabolisme

dapat

sebesar

menyebabkan

120%

untuk

tiap

peningkatan suhu 10C.


g. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak
ada

zat

makanan

yang

dibutuhkan

untuk

mengadakan

metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal


nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia).
Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak
mudah

mengalami

hipotermia

karena

lemak

merupakan

isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas


dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
h. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme,
mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang
menghasilkan

energi

termal.

Latihan

(aktivitas)

dapat

meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 40,0 C.


i.

Gangguan organ
Kerusakan

organ

seperti

trauma

atau

keganasan

pada

hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu


tubuh

mengalami

dikeluarkan

pada

gangguan.
saat

terjadi

Berbagai

zat

infeksi

dapat

pirogen

yang

merangsang

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 33

peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar


keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
j.

Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan,
artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat
lingkungan

yang

lingkungan

dapat

lebih

dingin.

Begitu

mempengaruhi

juga

suhu

sebaliknya,

tubuh

manusia.

Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi


sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena
panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai
langsung

ke

fleksus

arteri

kecil

melalui

anastomosis

arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran


dalam

fleksus

mencapai

30%

arteriovenosa
total

curah

yang

cukup

jantung)

akan

tinggi

(kadang

menyebabkan

konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien.


Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif
untuk keseimbangan suhu tubuh.
C. Metode Praktikum
C.1 Jenis kegiatan: Observasi
C.2 Objek pengamatan: Probandus
C.3 Bahan dan Alat:
Untuk pengukuran suhu tubuh

poikiloterm

praktikan

menggunakan alat dan bahan sebagai berikut


a) Termometer badan,
b) Alat kompres air
c) Air es
d) Air panas
e) Pengukur waktu
C.4 Prosedur Percobaan
Dalam pengukuran suhu tubuh homeoterm dalam hal ini
praktikan digunakan termometer badan yang skalanya 35-

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 34

430C. Ada berbagai tempat yang biasa digunakan untuk


pengukuran suhu tubuh antara lain: aksial (ketiak), sublingual
(oral), dan anal (anus).
a) Sebelum menggunakan termometer harus menunjukkan
skala terendah, hal ini dilakukan dengan cara mengibasngibaskan termometer tersebut. Untuk melakukan hal ini
perlu

hati-hati

karena

sering

secara

tidak

sengaja

menyentuh tubuh teman atau benda keras lainnya yang


dapat mengakibatkan pecahnya termometer.
b) Menaruh termometer tersebut pada ketiak praktikan selama
kurang lebih 3 menit, kemudian mengamati skalanya dan
mencatat suhunya. Setelah itu pada leher menempelkan
kompres air dingin selama lima menit, kemudian mengukur
suhu tubuh seperti langkah a) dan mengamati setiap 1
menit. Mengulangi dengan mengganti kompres air hangat.
Mencatat apakah ada perbedaan suhu tubuh praktikan pada
sebelum dan sesudah perlakuan.

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 35

D. Hasil Percobaan:
Tabel 1. Hasil Pengamatan praktikan Pengaruh Suhu Lingkungan
Terhadap Suhu Tubuh (data pribadi)
Waktu
Nama
Probandus
(Kode)\\
\
1
2
3
4
5

Perlakuan
Air Dingin (Es)
Air Hangat (520C)
(00C)
Sebelum Setelah Sebelu
Setelah
Perlakua
m
n
Perlakua
n

menit
menit
menit
menit
menit

E. Pembahasan
F. Kesimpulan
G. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A, Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002).
Biologi (ed 5-jilid 3 terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Djukri dan Heru Nurcahyo. (2011). Petunjuk Praktikum Biologi
Lanjut. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 36

Anda mungkin juga menyukai