Anda di halaman 1dari 33

GLOMERULONEFRIT

IS AKUT
NAMA :
1. Dani Hermawan
(110.2009.067)
2. Ulandari (110.2010.282)
3. Wira Sari (110.2010.290)
PEMBIMBING : Dr. ISYANTO, Sp.A
Kepaniteraan Klinik Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Arjawinangun

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An. A.
Jenis Kelamin: Laki-laki.
Usia : 13 tahun.
Alamat
: Ujung Semi, Kec. Kaliwedi.
Pekerjaan : Pelajar
Agama
: Islam.
No. Medrek : 853233.
Tanggal Masuk: 22 Agustus 2014.

IDENTITAS ORANGTUA PASIEN


AYAH
Nama
: Tn. D.
Usia
: 40 tahun.
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan
:
Petani.
Penghasilan :
Rp500.000,per
bulan.

IBU
Nama
: Ny. I.
Usia
: 35 tahun.
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan
: IRT.
Penghasilan : -

ANAMNESIS
(Dilakukan anamnesis/alloanamnesis
terhadap ibu pasien pada tanggal 22 Agustus
2014 pukul 07.00 WIB)

KELUHAN
UTAMA
BAK berwarna keruh seperti
air cucian daging sejak 3
hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


3

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

SILSILAH/ IKHTISAR
KELUARGA

Keterangan : Pasien adalah anak kedua dari 2 orang


bersaudara. Ayah penderita berumur 40 tahun dengan
pekerjaan seorang petani sedangkan ibu penderita
berumur 35 tahun dengan pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga

RIWAYAT KEHAMILAN

RIWAYAT MAKANAN
0 6 bulan : ASI ekslusif
6 10 bulan : ASI + bubur susu (2x
mangkuk kecil)
10 12 bulan : ASI + bubur susu (3x
mangkuk kecil)
1 3 tahun : PASI (SGM) + menu keluarga
3x sehari (1 piring nasi kecil + sayur
bayam/kangkung + lauk (telur/tempe/tahu)

PERKEMBANGAN
Usia 3 bulan : sudah dapat mengangkat kepala,
memegang benda, dan tertawa.
Usia 4 bulan : tengkurap
Usia 9 bulan : berdiri sendiri
Usia 11 bulan : melambaikan tangan
Usia 1 tahun : berjalan sendiri, menggambar orang,
memanggil ibu dan menirukan kata-kata.
Usia 1,5 tahun : mulai bisa makan sendiri
Usia 2 tahun : melompat, bercerita dan bermain
dengan anak seusianya
Umur 3 tahun : dapat menyebutkan nama lengkapnya
sendiri, berpakaian sendiri, BAB dan BAK
sendiri

IMUNISASI
Pasien hanya mendapatkan imunisasi
berupa BCG satu kali dan polio satu
kali saat usia 1 bulan di puskesmas.
Imunisasi tidak lengkap dikarenakan
ibu pasien mengaku tidak tahu jadwal
imunisasi untuk anaknya.

SOSIAL EKONOMI DAN


LINGKUNGAN

Pekerjaan Ayah : petani


Penghasilan : + Rp. 500.000/bulan
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Kondisi rumah : rumah kontrakan, ukuran
+ 7 x 7 meter, tinggal bersama 2 orang
anaknya, jarak antara rumah berdekatan,
rumah hanya memiliki 1 jendela
Kesan : pencahayaan dan sirkulasi udara
kurang baik

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM :
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
- Tekanan darah : 160/100 mmHg
- Nadi
: 100 x/menit, teratur, isi cukup
- Pernapasan
: 20 x/menit
- Suhu
: 370C
Berat badan : 42 kg
Tinggi badan : 150 cm
Status gizi : Gizi baik

PEMERIKSAAN KHUSUS :
1. Kulit : Turgor kulit normal, tidak ada nodul,
petekie (-), hematom (-).
2. Kepala : Normochepal.
3. Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, pupil isokor, simetris, refleks cahaya
+/+, edema palpebra (+)
4. Leher : Trakhea ditengah, kelenjar Getah
bening tidak teraba.
5. Telinga : Bentuk normal, lapang, tampak
serumen, berwarna kuning
6. Hidung : Lapang, Secret -/-, septum deviasi (-),
pernafasan cuping hidung (-)
7. Mulut : Bentuk mulut tidak ada kelainan,

8. Thorax
a. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat Iktus Cordis
Palpasi : Teraba Iktus Cordis
Perkusi : Terdengar suara redup
Auskultasi : Bunyi Jantung 1 dan 2 normal ,tidak
ada suara tambahan seperti gallop dan murmur
b. Paru
Inspeksi
: Pergerakan dinding dada kiri dan
kanan simetris
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal kiri dan kanan
sama
Perkusi : Terdengar suara sonor diseluruh lapang
paru

9. Abdomen
Inspeksi : permukaan dinding abdomen cembung
dan lembut, tidak ada sikatriks maupun massa.
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : terdengar suara redup pada seluruh
kuadran abdomen, shifting dullness (+)
Palpasi
: hepar dan lien sulit untuk dinilai,
Nyeri tekan suprapubik (-), Nyeri tekan
epigastrium (+)
10. Ekstremitas:
Superior : akral hangat +/+, odema +/+
Inferior : akral hangat +/+, odema +/+
11. Anogenital
Pasien belum Pubertas

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
HASIL

UNIT

NILAI

RBC

3,73

106/l

NORMAL
4,0 - 6,20

HGB

10,0

g/dL

11,0 17,0

HCT

28,9

35,0 55,0

MCV

77,5

m3

90,0 100,0

MCH

26,8

Pq

26,0 34,0

MCHC

34,6

g/dL

31,0 35,5

RDW

13,6

10,0 16,0

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP


Pemeriksaan

Hasil

Metode

Nilai Normal

Satuan

Warna

Kuning jernih

Carik Celup

Kuning Jernih

pH

Carik Celup

5,0-8,0

Berat Jenis

1,005

Carik Celup

1,005-1,030

Nitrit

Negatif

Carik Celup

Protein

(+) 1

Carik Celup

Negatif

Glukosa

Negatif

Carik Celup

Keton

Negatif

Carik Celup

Bilirubin

Negatif

Carik Celup

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Carik Celup

Sedimen :
Leukosit

(+) 1-2

/LPB

Eritrosit

(+) Penuh

/LPB

Epitel

(+) 0-1

/LPB

Kristal

Negatif

/LPB

Bakteri

Negatif

/LPB

Silinder

Negatif

/LPB

RINGKASAN DATA DASAR


ANAMNESIS
Pasien laki-laki, 13 tahun, berat badan 42 kg dan
tinggi badan 150 cm.
Datang dengan keluhan utama BAK berwarna
keruh seperti air cucian daging, sejak 3 hari SMRS,
disuria (-). BAB tidak ada kelainan.
Keluhan disertai edema anasarka (+) dimulai dari
wajah kemudian kaki, perut dan tangan sejak 5
hari SMRS
Demam dan nyeri tenggorokan (+) sejak 1 minggu
SMRS.
Nyeri perut ulu hati (+), nausea dan vomitus (-),
sesak napas (-) baik istirahat maupun aktivitas.
Riwayat pengobatan paru 6 bulan (-).

PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, komposmentis
Tanda vital
: Tekanan darah = 160/ 100 mmHg,
Pernapasan = 20x/menit,
Nadi = 100 x/menit
Suhu = 370C
Mata
: edema palpebra (+)
Abdomen
: Cembung, simetris, shifting dullness (+), nyeri
tekan (+)
Extremitas
: Extremitas superior maupun inferior edema
(+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dari pemeriksaan Laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan
darah rutin pada Hb = 10,0, pemeriksaan fungsi hati pada
albumin = 2,89, HDL kolesterol = 33, pemeriksaan urine rutin
pada protein = (+1), eritrosit = (+) penuh, leukosit = (+) 2-4,

DIAGNOSIS

RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Pemeriksaan
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan urine rutin
Titer ASTO (anti-streptococcal titer O).
Fungsi ginjal: ureum (BUN), kreatinin, klirens
kreatinin.
Serum albumin.

Non

Rencana Pemantauan
Pemantauan tanda vital
Pemantauan timbulnya penyulit
Pemantauan intake makanan dan kalori
Rencana Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita
anak : penyebab, perjalanan penyakit,
perawatan, prognosis, komplikasi serta usaha
pencegahan dan komplikasi.

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam.
Quo ad functionam : ad bonam.
Quo ad sanactionam : ad bonam.

PEMBAHASAN

1. Mengapa pasien didiagnosis sebagai


glomerulonefritis akut?
Glomerulonefritis
akut
adalah
kumpulan
manifestasi klinis akibat perubahan struktur dan
faal dari peradangan akut glomerulus pascainfeksi
Streptococcus. Sindrom ini ditandai dengan
timbulnya edema yang timbul mendadak,
hipertensi, hematuri, oliguri, GFR menurun, serta
insuffisiensi ginjal. Glomerulonefritis akut, disebut
juga
dengan
glomerulonefritis
akut
post
streptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang
non-supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai
akibat
infeksi
kuman
streptokokus
beta
hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat
lain. Penyakit ini sering mengenai anak-anak usia
sekolah.

Pasien A, laki-laki, 13 tahun, datang dengan


keluhan BAK berwarna keruh seperti air cucian
daging sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai pula
dengan edema anasarka yang terjadi mendadak 5
hari SMRS. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan hipertensi dengan tekanan darah
160/100 mmHg. Adanya hematuria disertai
dengan edema dan hipertensi mengarahkan kita
kepada kemungkinan diagnosis glomerulonefritis
akut. Pada pasien ini ditemukan pula riwayat
demam dan nyeri tenggorok sejak 1 minggu SMRS,
memperkuat dugaan bahwa glomerulonefritis
tersebut diakibatkan oleh kuman streptokokus
beta hemolitikus grup A yang dapat pula
menyebabkan faringitis pada anak.

2. Bagaimana pengelolaan
terhadap pasien ini?
Pengelolaan pasien ini pada dasarnya
meliputi pembatasan asupan cairan dan
natrium, penurunan tekanan darah, dan
yang paling penting antibiotik untuk
mengeliminasi kuman penyebab.
Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai
penurunan fungsi ginjal sedang sampai
berat (klirens kreatinin < 60 ml/mnt/1,73
m2), BUN > 50mg/dl, anak dengan tanda
dan gejala uremia, muntah letargi,
hipertensi
ensefalopati,
anuria
atau
oliguria menetap.

Istirahat mutlak selama 3-4 minggu dibutuhkan


untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk
menyembuh.
Kateter urine perlu dipasang untuk memonitor
input-output pasien.
Cefotaxime adalah antibiotik spektrum luas yang
diharapkan
dapat
mengeliminasi
kuman
penyebab.
Furosemide dan nifedipin diberikan untuk
menurunkan tekanan darah pasien.

3. Bagaimana prognosis pasien


ini?
Prognosis umumnya baik, namun ditentukan
pula oleh faktor penyebab terjadinya GNA itu
sendiri, dapat sembuh sempurna pada lebih
dari 90% kasus. Observasi jangka panjang
diperlukan untuk membuktikan kemungkinan
penyakit menjadi kronik.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Garna H, Sjahrodi AM, Chairulfatah A, Setiabudi D, dkk. 2012. Pedoman Diagnosis


dan Terapi : Ilmu Kesehatan Anak. Ed.4. Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran, Bandung, Hal. 363-367.
2.
Matondng SC, Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak.
Ed.2. CV Sagung Seto, Jakarta.
3.
Behrmann RE, Kliegman R dan Arvin AM. Tetanus dalam buku Nelson : Ilmu
Kesehatan Anak. Ed. 15. Vol. 2. EGC, Jakarta.
4.
Staf RSUP Nasional DR. Cipto Mangunkusumo. 2007. Panduan Pelayanan Medis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. RSCM, Jakarta
5.
Bleck TP. Clostridium tetani (tetanus). In: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds. Mandell, Douglas, and Bennett's principles and practice of infectious diseases.
Philadelphia: Churchill Livingstone, 2000: 2537-43.
6.
Thwaites CL, Farrar JJ. Preventing and treating tetanus. The challenge continues in
the face of neglect and lack of research. BMJ 2003;326: 117-8.
7.
World Health Organization. Vaccine-preventable diseases:monitoring system.
Geneva:WHO, 2001:18-19. (WHO/V&B/01.34)
8.
World Health Organization. Progress towards the global elimination of neonatal
tetanus.1990-1998. Wkly Epidemiol Rec 1999;74:73-80 [Medline]
9.
Stanfield JP, Galazka A. A neonatal tetanus is the world today. Bull World Health
Organ.1984;62:647-9 [Medline].
10. Reid PM, Brown D, Coni N, Sama A, Waters M. Tetanus immunization in the elderly
population. J Accid emerg Med 1996;13:184-5 {Abstract].

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai