Anda di halaman 1dari 6

94

BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan akan dilakukan penjelasan dari asuhan keperawatan
secara teoritis dengan tinjauan kasus yang ditemukan kelompok di Rumah Sakit
dr. Mohammad Soewandhie Surabaya pada tanggal 10 Mei 2015.
4.1 Pengkajian
Kelompok melakukan pengkajian pada Ny. K pada tanggal 11 Mei 2015
pukul 09.00. Pasien masuk di ICU pada tanggal 10 Mei 2015 dengan
diagnosa Medis Chest Pain, Shock Septik dan Pneumonia.
4.2 Identitas
Ny. K berjenis kelamin perempuan. Usia 65 tahun, hal ini sesuai pada
tinjauan pustaka bahwa salah satu faktor pencetus pada penyakit pneumonia
adalah usia, yang nantinya dipengaruhi oleh sistem imun dan menurunnya
fungsi fisiologis pada tubuh. Pasien beragama islam, sudah menikah, suku
Jawa Bangsa Indonesia. Pendidikan terakhir Ny. K SMA dan pekerjaan ibu
rumah tangga, beralamat di Surabaya. Faktor lingkungan dapat memengaruhi
prosentase angka kejadian pneumonia.
4.3 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada tinjauan pustaka keluhan utama bervariasi, tergantung dari kuman
penyebab, yaitu secara garis besar keluhannya sesak, demam menggigil.
Namun, pada tinjauan kasus keluhan utama tidak terkaji. Hal ini
dikarenakan keluhan utama merupakan data subjektif, sedangkan pasien
dalam kondisi
2. Riwayat Penyakit Sekarang

95

Pada tinjauan kasus kelompok menjabarkan bagaiamna pasien bisa


dibawa ke rumah sakit, penangana utama di rumah dan penanganan utama
saat dilakuakan anamnesa di IGD.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa pneumonia bukan merupakan
penyakit akibat komplikasi, melainkan keadaan sakit yang disebabkan
oleh bakteri, jamur dan protozoa.
Pada tinjauan kasus didapatkan pasien pernah mengalami penyakit
Jantung dan belum pernah dilakukan perawatan, pasien tidak pernah
kontrol ke poli jantung.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga, yang dikaji adalah adakah keluarga
yang mengalami penyakit menahun, menurun ataupun menular terutama
pada kelarga yang mengalami pneumonia.
Pada tinjauan kasus didapatkan keluarga pasien

tidak ada yang

mengalami pneumonia, melainkan riwayat hipertensi, penyakit jantung


dan diabetes melitus.
5. Riwayat Alergi
Pneumonia menular melalui droplet, jadi bukan merupakan alergi sebagai
penyebab utama pneumonia.
Pada tinjauan kasus didapatkan pasien tidak memiliki alergi dan bakat
alergi pada makanan, minuman, cuaca, debu, serta obat-obatan.
4.4 Review Of System
1. Keadaan Umum
Pada tinjauan pustaka dijabarkan bahwa keadaan umum pasien dengan
pneumonia timbul setelah beberapa saat proses infeksi berlangsung.
Setelah gejala awal seperti demam, dan batuk pilek, kemudian berlanjut
timbul gejala nafas cuping hidung, dispnea bahkan hingga apneu. Suara
nafas yang khas pada saat auskullatasi, ayitu rinkhi basah halus.
Pada tinajuan kasus Ny. K keadaan umum secara kualitatif somnolent,
secara kuantitatif 3 X 6. Dengan tanda-tanda vital tekanan darah:

96

100/51 mmHg, Suhu: 36,9 C, Nadi: 118x/menit, RR: 27x/menit, MAP: 6.


Pasien terpasang orofaringeal tube dan ETT dengan bantuan ventilator
mode (S)CMV PEEP:10 cmH2o, Spo2: 76%.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Airway
Pada tinjauan pustaka ditemukan akumulasi sputum akibat inflamasi
trakea bronkial.
Pada tinjauan kasus ditemukan adanya sekret ketika dilakukan
suctioning dan terdengar suara nafas tambahan rales. Pasien terpasang
orofaringeal tube. Dengan demikian diagnosa keperawtan yang
muncul adalah ketidakk efektifan bersihan jalan nafas.
b. Breathing
Pada tinjauan pustaka

dikemukakan bahwa ditemukakan gejala

seperti batuk agak berat, sesak nafas dan takipnea.


Pada tinjauan kasus ditemukan pergerakan simetris, terdapat
penggunaan otot bantu nafas, pernafasan cuping hidung, suara nafas
rales, tidak dapat batuk. Irama pernafasan irreguler dengan RR:
35x/menit, SpO2 76%, dan terpasang ventilator (S)CMVdengan PEEP
10 cmH2O. Hasil Blood Gas Arteri pada tanggal 10 Mei 2015, PO2:
38,5 mmHg, PCO2: 43mmHg, Ph 7,28, SO2 64% CHCO3 20
mmol/L. Maka masalah keperawatan yang ada adalah gangguan pola
nafas.
c. Circulation
Pada tinajuan pustaka yang terjadi adalah pasien mengalami
takhikardia, pucat, CRT> 2 detik.
Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan akral teraba dingin, kering,
kemmerahan. CRT pada ektremiitas atas dan bawah > 2 detik,
terpasang CVP, dengan tekanan darah: 100/51 mmHg, Nadi: 118

97

x/menit, MAP: 67. Dengan demikian terdapat masalah keperawtaan


gangguan perfusi jaringan.
4.5 Pemeriksaan Penunjang
Pada tinajuan pustaka pemmeriksaan penunjang yang dilakukan baik untuk
mendiagnosa pneumonia ataupun sebagai untuk alternatf pemberian terapi
selanjutnya yang akan diberikan, adalah dilakukannnya pemeriksaan:
1. Darah lengkap
Ditemukan leukosit mengalami peningkatan, kadar trombosit menurun,
hematokrit mengalami penurunan, LED meningkat dan terdapat anemia
ringan.
2. C-reaktif Protein
Penilaian ini bertujuan untuk menilai respon infeksi dan inflamasi
jaringan.
3. Uji serologis
Mendeteksi antigen dan antibodi pada infeksi bakteri yang memeiliki
sensitivitas dan spesialitas.
4. Pemeriksaan Mikrobiologis
Untuk mendiagnosa apakah terjangit infeksi kuman yangdiambil dari
darah, cairan pleura atau aspirasi paru, atau pada umumnya diambil
melalui usap tenggorok, sekret nasofaring bilasan bronkus darah, punksi
pleura.
5. Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Terdapat infiltrat intersitial, infiltrat alveolar dan bronkopneumonia. Pada
gambaran infiltrat ringan ada satu paru yang mengalami positif
konsolidasi luas pada kedua paru.
Pada tinjauan kasus pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Kimia klinik pada tanggal 10 mei 2015
2. Darah Lengkap pada tanggal 9 mei 2015
3. Blood gas Arteri pada tanggal 10 mei 2015
4. GDA pada setiap 3 jam.
5. Pemeriksaan faal Ginjal
6. Foto Rontgen
4.6 Pemberian Terapi

98

Pada tinjauan pustaka pemeberian terpai yang dianjurkan adalah pengobatan


kausal dengan antibiotik yang sesuai, serta tindakan supportif (pemberian
cairan, oksigen, koreksi terhadap gangguan asam basa, elektrolit dan gula
darah) untuk nyer dan demam dapat diberikan analgetik atau antipiretik.
Pada tinjauan kasus medikamentosa yang diberikan berupa vascon 300
melalui syringe pump, asering 100 cc/24 jam, nebulizer combivent dan
bisolvon 20 tetes (fisioterapi dada dan suction), D5 75 cc melalui NGT,
Levfloaxacin 1x500 mg secara IV, Anbacim 2 gr, tranfusi albumin 20%,
Dopamin 10 melalui syringe pump, infus D40 3 flash, entramix 50 cc, infus
sanmol 1 gr (S: >37,5) injeksi ranitidine 50 mg. Medika mendtosa yang
diberikan kepada Ny. K bekan semata-mata mengobati pneumonia, melainkan
juga penyakit penyerta lainnya.
4.7 Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan pustaka, diagnosa keperawtan yang muncul adalah: bersihan
jalan nafas tidak efektif, gangguan pertukaran gas, resiko tinggi terhadap
infeksi, nyeri akut, intoleransi aktivitas dan resiko tinggi kelebihan volume.
Sedangkan pada tinajuan kasus, masalah yang muncul pad atanggal 10 Mei
2015 adalah: ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan pertukaran gas,
pola nafas tidak efektif, gangguan perfusi jaringan, dan ketidakstabilan gula
darah.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari tinjauan kasus gejala pada pneumonia meliputi demam, sesak, batuk
pilek, kemudian berlanjut timbul gejala nafas cuping hidung, dispnea bahkan
hingga apneu, pada hasil pemeriksaan auskultasi ditemukan suara khas rales
(Ronchi Basah), pada kondisi lebih lanjut pasien dapat mengalami gangguan
pertukaran gas akibat akumulasi sekret pada alveolus.

99

Sesuai dengan tinjauan pustaka pasien mengalami sesak, demam, dispneu


dan ditemukan suara rales pada kedua lapang paru.
Diagnosa yang ditemukan pada pasien meliputi : ketidakefektifan bersihan
jalan nafas, gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, gangguan
perfusi jaringan, dan ketidakstabilan gula darah.
5.2 Saran
Pneumonia mencangkup setiap keadaan radang paru dimana beberapa
atau seluruh alveoli terisi dengan caian dan sel-sel darah. Dengan demikian,
alveoli yang terinfeksi secara progresif menjadi terisi cairan dan sel-sel
menjadi terinfeksi. Dibutuhkan penanganan dengan terapi tepat dan tindakan
suportif agar tidak timbul komplikasi lebih lanjut seperti : syok septik hingga
kematian.

Anda mungkin juga menyukai