Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang
membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama
tersusun dari tulangm rangka disebagian tempat dilengkapi dengan kartilago.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan, rangka digolongkan menjadi rangka
aksial, rangka apendikular, dan persendian antar tulang.
1. Rangka aksial
Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh
dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso (dada). Bagian
rangka aksial meliputi:
a. Tengkorak
Tengkorak tersusun dari 22 tulang: 8 tulang cranial dan 18 tulang fasial
(tuang wajah). Tulang cranial membungkus dan melindungi otak,
meliputi:
tulang frontal (dahi, langit-langit rongga nasal, dan langit-langit
orbita/tulang mata),
tulang pariental (sisi dan langit-langit cranium),
tulang oksipital (bagian dasar dan bagian belakang cranium),
tulang temporal (dasar dan bagian sisi dari cranium),
tulang etmoid (struktur penyangga penting dari rongga nasal
dan berperan dalam pembentukan orbita mata),
tulang sphenoid (berbentuk seperti kelelwar dengan sayap
terbentang. Membentuk dasar anterior cranium dan berartikulasi
kea rah lateral dengan tulang temporal dan earah anterior
dengan tulang etmoid dan tulang frontal),
osikel auditori (tersusun dari maleus, inkus, dan stapes/tapa
kuda, berfungsi untuk proses pendengaran),
tulang wormian (tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi, dan
terletak dalam sutura).
Tulang fasial (tulang wajah) tidak bersentuhan dengan otak. Tulang ini
disatukan dengan sutura yang tidak dapat bergerak, kecuali pada
mandibula atau tulang rahang bagian bawah. Tulang wajah terdiri dari:
tulang nasal (tulang rongga hidung), tulang palatum (langit-langit
mulut, tulang orbital, dan rongga nasal), tulang zigomatik (tonjolan
pada tulang pipi), tulang lakrimal (diantara etmoid dan maksila pada
orbita), tulang vomer (membentuk septum hidung), konka nasal
inferior/turbinatum, dan mandibula (rahang bagian bawah).
Tulang hyoid tulang berbentuk tapal kuda yang nik karena tidak
berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hyoid ini ditopang oleh
ligamendan otot dar prosesus stiloideus temporal.
Sinus Paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar) terdiri dari
ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan
rongga nasal.
b. Vertebra
Kolumna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulla
spinalis.
Kolumna
terdiri
dari
vertebra
yang
dipsahkan
diskus
yang
pada
akhirnya
mengalami
penulangan
dan
tidak
Kaku,
terdapat
pada
hubungan
antara
tulang-tulang
2. Pergerakan.
persendian
Tulang
dan
berartikulasi
berfungsi
dengan
sebagai
tulang
pengungkit.
lain
Jika
pada
sebuah
otot-otot
yang
SISTEM MUSKULAR
Jaringan otot, yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada umumnya
tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, selsel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
Fungsi system muscular:
1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
terhadap gaya gravitasi.
3. Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolism menghasilkan panas
untuk mempertahankan suhu normal tubuh.
Jenis-jenis otot:
1. Otot rangka, adalah otot lurik volunter, dan melekat pada rangka.
2. Otot polos, otot tidak berlurik dan involunter. Otot polos ditemukan pada
dinding organ berongga seperti kandung kemih, uterus, serta pada dinding
tuba seperti pada sistem respiratorik.
3. Otot jantung, adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada
jantung.
OTOT RANGKA
Otot rangka terdiri dari serabut-serabut yang tersusun dalam berkas yang
disebut fasikel. Semakin besar otot semakin banyak jumlah serabutnya. Lapisan
jaringan ikat fibrosa membungkus setiap otot dan masuk ke bagian dalam untuk
melengkapi fasikel dan serabut individual. Jaringan ini menyalurkan impuls saraf
dan pembuluh darah ke dalam otot dan secara mekanis mentransmisikan daya
kontraksi dari ujung otot ke ujung lainnya. Epimisium adalah jaringan ikat rapat
yang melapisi keseluruhan otot dan terus berlanjut sampai ke fasia dalam.
Perimisium mengacu pada ekstensi epimisium yang menembus ke dalam otot
untuk melapisi berkas fasikel. Endomisium adalah jaringan ikat halus yang
melapisi setiap serabut otot individual.
Myofibril
adalah
unit kontraktil
yang
mengalami
spesialisasi,
volumenya
mencapai 80% dari volume serabutnya. Setiap myofibril terdiri dari miofilamen
tebal (myosin) dan miofilamen tipis (aktin).
Mekanisme interaksi aktin dan myosin. Selama kontraksi, panjang miofilamen
aktin dan myosin tetap sama tetapi saling bersilangan sehingga memperbesar
jumlah tumpang tindih antar filament. Filament aktin kemudian menyusup ke
dalam pita A, mempersempit dan menghalangi pita H.panjang sarkomer
memendek saat kontraksi. Pemendekan sarkomer akan memperpendek serabut
otot individual dan keseluruh otot.
OTOT RANGKA UTAMA DAN KERJANYA
Gerakan dihasilakan melalui penarikan otot rangka pada tulang. Sebagian besar
otot dalam tubuh melekat pada satu tulang, menjangkau setidaknya satu
persendian, dan melekat pada tulang artikulasi lainnya. Ketika otot berkontraksi,
pemendekan menarik otot pada tulang kea rah otot lainnya pada persendian.
Beberapa otot tidak melekat pada kedua ujung tulang. Di wajah, otot melekat
pada kulit, yang bergerak pada saat otot berkontraksi.
SISTEM PENGUNGKIT PADA TUBUH MANUSIA
Otot memberikan kekuatan, tulang berfungsi sebagai tuas (pengungkit), dan
sendi berfungsi sebagai fulcrum (penumpu) dari pengungkit. System pengungkit
ini terdiri dari tuas, batang keras yang bebas bergerak disekitar titik tumpu yang
dinamakan fulcrum: suatu objek atau beban untuk dipindah; dan sumber energy
atau kekuatan (tenaga) yang memindahkan beban. Ada tiga jenis system
pengungkit pada tubuh berdasarkan posisi dari komponen-komponennya.
1. Pengungkit tipe I. Fulcrum terletak diantara kekuatan dan beban, seperti
pada
papan
jungkat-jungkit.
Jenis
pengungkit
ini
terdapat
antara
tengkorak dan kolumna vertebra. Saat kepala mulai menengadah, otototot leher memberikan kekuatan, tulang-tulang wajah menjadi beban, dan
yang menjadi fulcrum adalah persendian antara tulang belakang dan
tengkorak.
2. Pengungkit tipe II. Fulcrum berada di salah satu ujung, kekuatan di ujung
berlawanan, dan beban diantara keduanya, seperti pada kereta beroda
satu. Jenis pengungkit ini terjadi pada saat kaki berjinjit. Otot betis
posterior memberikan kekuatan, tulang tungkai menjadi beban, dan
persendian pada pergelangan kaki menjadi fulcrum.
3. Pengungkit tipe III. Fulcrum berada di salah satu ujung, beban di ujung
lawannya, dan tenaga diantara keduanya, seperti pada forceps. Jenis
pengungkit ini merupakan jenis pengungkit yang paling umum di dalam
tubuh, dicontohkan pada fleksi lengan bawah. Otot lengan atas anterior
memberikan tenaga, tulang lengan bawah dan tangan menjadi beban,
serta persendian pada siku menjadi fulcrum.
PROSES BERJALAN
Apa yang terjadi saat kita berjalan?
1. Pelvic berputar
Saat kaki melayang, pelvic berputar ke depan. Saat kaki melangkah pusat
grafitasi berada di depan.
2. Memiringkan pelvic
Pelvic miring ke arah bawah selama periode memendekkan kaki.
Fungsinya adalah untuk mencegah pusat gravitasi menjadi terlalu tinggi.
3. Fleksi pada lutut
Foot strike ekstensi penuh pada lutut
Mid support mulia fleksi lutut
4. Pergerakan kaki dan pergelangan kaki
Kaki dan pergelangan kaki membatu melancarkan pusat jalur gravitasi
saat foot strike (heel strike).
5. Pergerakan lutut
Fleksi lutut toe of
Shock absorber
6. Panggul bergerak menyamping
Femur adduksi, tibia sedikit valgus.