Preplanning MUNTABER
Preplanning MUNTABER
oleh:
Ferry Dwi Cahya Riftana, S.Kep
NIM 082311101025
2013
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Ada beragam gangguan pencernaan yang perlu diwaspadi agar bisa
melakukan tindakan pencegahan di rumah. Salah satu gangguan pada pencernaan
yang cukup berbahaya jika dibiarkan berlanjut adalah muntaber. Muntaber
merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan seseorang mengalami
muntah dan berak secara bersamaan atau terpisah. Jika gangguan pencernaan yang
satu ini tidak segera diatasi maka bisa dengan cepat membawa seseorang pada
kondisi yang membahayakan jiwanya (Andriyani, 2010)
Penyakit muntaber masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan
dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan
juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian
anak di dunia. Salah satu program Millenium Development Goals (MDGs)
adalah bertujuan untuk menurunkan angka kematian balita sebesar duapertiganya
antara 1990 dan 2015. Pada tahun 1990, jumlah kematian balita 97 kematian per
1000 kelahiran hidup sehingga target pada tahun 2015 adalah sejumlah 32
kematian per 1000 kelahiran hidup. Tahun 2007 angka kematian balita di
Indonesia 44 kasus, artinya negara Indonesia cukup berhasil. Namun keberhasilan
ini harus tetap diwaspadai karena diare sampai sekarang diare masih menjadi
masalah kesehatan masyarkat dan sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar
Biasa (KLB) disertai angka kematian yang tinggi, terutama di Indonesia bagian
Timur. (GlobalHealth Organization, 2010).
Anak dapat mengalami muntaber ketika mereka mengkonsumsi makanan atau
minuman yang sudah tercemar bakteri E. Coli dan hal tersebut terjadi ketika
kondisi tubuh anak sedang tidak fit atau turun. Dalam keadaan ketika anak terkena
muntaber, maka kondisi fisik anak akan lemas dan banyak mengeluarkan cairan
saat buang air besar. Ketika hal ini terus berlangsung, kesehatan anak akan terus
merosot bahkan berat badan anak akan turun drastis. Gerakan usus yang terlalu
cepat membuat penderita muntaber akan kesulitan menyerap nutrisi dari makanan
yang ia makan (Vosi, 2012).
Anak-anak yang menderita muntaber akan kehilangan cairan dalam tubuh dan
terganggu organ lambung serta pencernaannya. Pencegahan pada anak dengan
muntaber perlu diperhatikan yaitu dengan memperhatikan asupan makanan dan
bagaimana cara menggantikan cairan yang hilang dari tubuhnya. Selain itu,
diperlukan pengenalan tentang makanan yang perlu diberikan pada anak yang
mengalami muntaber dan makanan apa saja yang perlu dihindari. Pemberian
makanan dan pengobatan yang salah justru akan memperparah muntaber yang
bisa menimbulkan kematian. Orangtua adalah orang yang terdekat dengan anak,
sehingga orangtua perlu diberikan informasi dan pengetahuan tentang konsep
umum muntaber serta penatalaksaan ketika anak mengalami muntaber.
Berdasarkan hasil pengkajian pada sampel jumlah penduduk di Kelurahan
Bintoro didapatkan hasil bahwa jumlah bayi,batita, dan balita yang terdata di
Kelurahan Bintoro adalah sebanyak 72. masalah kesehatan yang banyak dialami
oleh bayi, batita, dan balita yaitu demam sebanyak 18 anak (25%), diare sebanyak
Page
2 of 14
2013
Page
3 of 14
2013
Page
4 of 14
2013
Page
5 of 14
2013
mengetahui pertolongan pertama pada saat anak muntaber agar dapat melakukan
tindakan yang cepat saat anak mengalami muntaber, sehingga dibutuhkan latihan
pertolongan pertama untuk menangani muntaber pada anak.
Page
6 of 14
2013
Page
7 of 14
2013
Page
8 of 14
2013
Page
9 of 14
2013
F. Proses Kegiatan
Tindakan
Proses
Pendahuluan (5
menit)
Kegiatan Penyuluhan
1.
2.
3.
4.
Penyajian
1.
(35 menit)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memberi salam,
memperkenalkan diri, dan
membuka penyuluhan
Menjelaskan tentang materi
secara umum
Menjelaskan tentang TIU dan
TIK
Memberikan pertanyaan terkait
materi yang akan di sampaikan
(pretest)
Menjelaskan tentang pengertian
muntaber
Menjelaskan penyebab
muntaber
Menjelaskan tanda gejala
muntaber
Mendemonstrasikan tindakan
awal saat muntaber
Mempraktikkan langkahlangkah penatalaksanaan
muntaber
Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan dari
peserta.
Kegiatan Peserta
Memperhatikan dan
menjawab salam
Media/alat
Leaflet
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Leaflet
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan secara
mandiri
Memberi pertanyaan
Memperhatikan
Penutup
1.
(5 menit)
2.
3.
4.
Memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah
dijelaskan
Memberikan komentar atas
jawaban peserta
Menyimpulkan materi yang
telah dibahas bersama dengan
peserta
Menutup pertemuan dan
memberi salam
Menjawab pertanyaan
Leaflet
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab salam
G. Evaluasi:
1. Apa penyebab muntaber pada anak?
2. Bagaimana langkah-langkah pertolongan pertama pada anak yang
mengalami muntaber?
H. Referensi:
Global Health Organization. 2010. Causes of Child Mortality for the Year
2010. [serial online] (diakses tanggal 4 Desember 2013 melalui
http://www.who.int/gho/child_health)
Markum.A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta
Sacharin. R. M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi I. Jakarta: EGC.
Page
10 of 14
2013
Page
11 of 14
2013
Lampiran 1: Materi
Pertolongan Pertama Pada Muntaber Di Rumah
1. Pengertian
Muntaber adalah salah satu jenis penyakit yang umumnya disebabkan oleh
bakteri atau virus, muntaber juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi
saluran nafas atau radang tenggorokan, infeksi saluran kemih (kencing) dan
penyakit penyakit tifus. Namun demikian yang paling sering terjadinya
penyakit muntaber adalah bakteri E. Coli yang menyerang usus. Umumnya
orang yang terserang penyakit muntaber adalah mereka yang mengkonsumsi
makanan atau minuman yang sudah tercemar bakteri E. Coli dan pada saat
kondisi tubuh yang sedang tidak fit atau turun.
Muntaber merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan si penderita
muntah-muntah dan sering buang air besar. istilah lain dari penyakit muntaber
biasa disebut flu perut karena banyaknya cairan yang keluar dari tubuh maka
si penderita bisa terkena dampak dehidrasi (kurang cairan) dan Penanganan
untuk penyakit ini harus segera mungkin karena sangat bahaya jika di biarkan
karena akan mengalami dehidrasi (kurang cairan) kepada si penderita.
2. Penyebab muntaber pada anak
Muntaber bisa disebabkan oleh kuman, bakteri, atau virus. Muntaber juga
dapat disebabkan oleh adanya infeksi saluran nafas atau radang tenggorokan,
infeksi saluran kemih (kencing) dan penyakit tifus. Akan tetapi, yang paling
sering menyebabkan muntaber adalah bakteri Eschericia coli (E.coli) yang
menyerang usus. Biasanya muntaber terjadi karena seseorang mengkonsumsi
makanan yang sudah tercemar dengan bakteri E.coli dan saat itu daya tahan
tubuhnya sedang turun (tidak fit).
3. Tanda dan gejala muntaber yang harus diwaspadai
a. Anak akan sakit perut bahkan mencret, sehari bisa 5-10 kali
b. Anak akan merasa kembung, mual, dan muntah
c. Muntaber juga dapat disertai dengan demam tinggi
d. Kepala pusing
e. Tidak nafsu makan
f. Lemas
g. Elastisitas kulit menurun
h. Anak yang mengalami kekurangan cairan bisa menimbulkan halusinasi
4. Langkah-langkah penatalaksanaan muntaber pada anak
a. Mengenal makanan untuk bayi yang mengalami muntaber.
Makanan yang baik untuk bayi yang tengah mengalami muntaber adalah
makanan yang mudah dicerna dan mudah diserap nutrisinya oleh tubuh bayi.
Karena bayi masih menyusui pada ibunya, ASI adalah asupan yang baik bagi
tubuh bayi. Berikan ASI sesering mungkin kepada buah hati Anda tetapi
usahakan untuk memberinya selama 5 menit dalam sekali menyusui. Terlalu
sering menyusu dan terlalu banyak ASI juga tidak baik untuk kesehatan bayi.
Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, berikan cairan pengganti
yang mengandung elektrolit dari apotek karena hal ini lebih baik daripada
Page
12 of 14
2013
Anda memberi bayi air putih biasa. Air biasa bisa jadi akan membahayakan
kesehatan bayi, jika Anda merasa tidak perlu cairan pengganti yang
mengandung elektrolit, gunakan ASI sebagai pengganti cairan yang hilang
tersebut.
Seperempat atau setengah gelas cairan yang mengandung elektrolit
berikan pada bayi yang sakit muntaber secara berkala yakni setiap 30 menit
atau satu jam sekali. Makanan yang mudah dicerna seperti bubur ayam,
pisang, roti, agar-agar, dan sup sangat cocok untuk mengembalikan nafsu
makan anak hingga kembali normal seperti semula.
b. Makanan yang perlu dihindari ketika bayi mengalami sakit
muntaber
Tidak sembarang makanan bisa diberikan kepada bayi yang tengah
menderita sakit muntaber. Makanan asam, pedas dan panas sangat perlu
dihindari baik bagi bayi maupun ibu bayi. Selain makanan yang pedas, asam
dan panas makanan yang merangsang pencernaan juga sangat perlu untuk
dihindari selama bayi menderita muntaber. Kurangi konsumsi makanan yang
mengandung soda dan juga terlalu berserat karena dapat membuat pencernaan
bekerja secara cepat serta berat.
Bagi bayi yang menderita muntaber, jangan coba-coba untuk memberinya
susu formula karena hal ini dapat memperparah muntaber. Kandungan laktosa
dalam susu formula akan merangsang parahnya muntaber karena sifat laktosa
yang kurang baik terhadap pencernaan bayi terlebih bayi yang masih lemah
pencernaannya. Jika bayi sudah sembuh, pemberian susu formula bisa
dilakukan dengan secara bertahap dan harus dengan snagat hati-hati, jika
pemberian susu formula tidak menimbulkan efek negatif maka pemberian ini
bisa dilanjutkan.
c. Pembuatan larutan air garam
Pertolongan pertama dapat dilakukan dengan memberikan larutan gula
garam dengan segera begitu terlihat adanya gejala-gejala muntaber agar tidak
terjadi dehidrasi. Cara mencampur bahan : larutkan 1 sendok teh gula pasir (4
gram) dan 1 ujung sendok teh garam dapur (1 gram) ke dalam segelas air
masak (200 cc)
5. Obat herbal untuk muntaber pada anak
a. Bahan bahan yang dibutuhkan : Daun jambu 7 biji lembar, pisang biji
yang muda 1 buah, the minum 1 sendok makan, kesemua ramuan tersebut
ditumbuk sampai halus, kemudian ditambahkan 1 gelas air matang. Aduk
sampai tercampur rata, kemudian disaring, diminum 3-4 kali perhari
b. Ambil beberapa suing bawah putih, diparut kemudian diseduh dengan
gelas air panas, kemudian beri sedikit garam dapur, lalu diminum
sekaligus.
c. Siapkan 5 tangkai daun sembung yang masih muda, kemudian rebus
dengan volume air satu botol hingga akhirnya berkurang menjadi botol.
Page
13 of 14
2013
Kemudian minum air ramuan tersebut hingga beberapa kali dalam sehari
selagi hangat.
Page
14 of 14