Anda di halaman 1dari 6

1

Apa saja klasifikasi post?


Berdasarkan retensi yang dihasilkan post :
-Active post: pasak aktif terikat secara mekanik dengan dindingsaluran akar.
-Passive or cemented post: tidak terikat dengan dinding saluranakar, retensi diperoleh dari semen.
Berdasarkan cara pembuatan :
-Prefabricated post: siap pakai, ukuran disesuaikan dengan saluran akar.
-Custom made: post yang dibuat pada laboratorium atau langsung di kllinik yang polanya sesuai dengan bentuk
morfologi saluran akar yang telah dipreparasi.

Apa saja klasifikasi core?


Berdasarkan bentuknya :
-Core sebagian : menutupi sebagian jaringan mahkota yang tersisa.
-Core penuh : menutupi seluruh jaringan mahkota yang tersisa.
Berdasarkan cara pembuatan :
-Prefabricated : menyesuaikan dengan post yang dipakai, core bisa dibuat dari amalgam, resin komposit ataupun
glass ionomer.
-Custom made: merupakan satu kesatuan dengan post.

Apa fungsi post & core?


Post memberikan retensi bagi core, menambah retensi dan akan meneruskan tekanan yang diterima gigi merata ke
sepanjang akar.
Core mengganti mahkota gigi yang hilang dan mempertahankan restorasi akhir tanpa mengganggu penutupan
apikal dari perawatan endodontik.

Apa indikasi dan kontraindikasi pembuatan post & core?


Indikasi :
-gigi yang telah dirawat saluran akar dan akan digunakan sebagai penyangga bridge.
-adanya perubahan warna pada gigi dan kemungkinan gigi fraktur setelah PSA.
-gigi yang telah dirawat saluran akar yang cukup panjang dan lebar.
-jaringan periodontal dan periapikal tidak ada kelainan.
Kontraindikasi :
-adanya proses patologis pada jaringan periodontal dan periapikal, menyebabkan hilangnya dukungan terhadap
gigi yang akan dibuatkan restorasi post & core sehingga akar gigi mudah fraktur.
-oral hygiene jelek, memudahkan kontaminasi bakteri terhadap saluran akar selama perawatan.
-bentuk dan diameter akar gigi pendek, kecil, membengkok, tidak mampu menahan daya kunyah pada saat
digunakan, sehingga akar muadah fraktur.

Apa kelebihan restorasi post & core?


Memberi retensi, stabilitasi, dan kekuatan pada gigi yang telah non vital. Lebih nyaman karena mempertahankan
struktur gigi asli, dan mempertahankan keutuhan tulang alveolar.

Apa saja bahan yang digunakan untuk pembuatan post?


-Metal, base metal alloy atau silver palladium alloy tipe III. Sifatnya lebih mengakibatkan korosi sehingga
menyebabkan terjadinya bayangan abu-abu pada servikal gingiva.
-Fiber plastik, fiber glass. Sifatnya lebih estetis, tidak ada proses korosi.
-Resin komposit,

Apa persyaratan gigi yang bisa menerima restorasi post & core?
o Penutupan apikal yang optimal.
o Tidak adanya inflamasi yang aktif.
o Tidak adanya sensitifitas terhadap perkusi.
o Tidak adanya kaitan dengan penyakit periodontal.
o Cukupnya dukungan dari tulang yang mengelilingi gigi.

Apa saja prinsip desain post?


-Pasak harus dibuat sepanjang mungkin.

-Dinding-dinding pasak harus se-sejajar mungkin.


-Bentuk pasak mengikuti bentuk saluran akar.
-Pasak harus terletak sesuai dengan sumbu panjang akar meskipun bagian inti pasak dapat menyimpang ke arah
lain untuk kepentingan estetik.
-Pemakaian prinsip ferulle.
-Penggunaan bentuk-bentuk antirotasi seperti grooves, pins atau bentuk kunci (keyways).
-Hindarkan garis sudut tajam yang akan memulai garis fraktur di dalam akar pada waktu gigi mendapatkan daya.
-Sebaiknya dipisahkan pasak inti dan mahkota.
9

Berapa panjang post yang ideal?


Sekurang-kurangnya sama panjang dengan mahkota klinis atau panjang core-nya.
Atau post harus tertanam sedalam 2/3 dari panjang akar.

10 Apakah post & core bisa dikerjakan pada gigi posterior?


Bisa. Tingkat kerumitan lebih tinggi dibandingkan gigi anterior karena anatomi akar untuk gigi posterior yang
cenderung berbelok-belok, bengkok (tidak lurus). Biasanya untuk gigi posterior pasak diletakkan pada akar yang
mempunyai saluran akar terbesar, contoh pada gigi molar maksila pasak diletakkan pada saluran akar palatal. Gigi
molar mandibula pasak diletakkan pada saluran akar distal.
11 Bagaimana prosedur pembuatan post & core?
o Mengeluarkan bahan pengisi saluran akar.Jika bahan pengisi saluran akar silver point harus dilakukan
perawatan ulang dengan mengganti bahan pengisi dengan gutta percha. 2 metode mengeluarkan gutta
percha : menggunakan endodontic plugger yang dipanaskan dan menggunakan rotary instrument dengan
o

chemical agent.
Pelebaran saluran akar. Pilih jenis post yang akan digunakan. Bentuk saluran akar dengan endodontic file
atau low speed drill. Prosedur ini untuk menghilangkan undercut dan mempersiapkan saluran akar untuk

menerima post yang sesuai ukurannya. Ukuran post tidak boleh lebih dari 1/3 diameter akar.
Preparasi struktur koronal gigi. Preparasi Coronal Gigi tergantung pada jenis crown yang akan digunakan.
Jika membutuhkan estetik gunakan metal ceramic crown atau all ceramic crown dengan bentuk shoulder
pada tepi servikal bagian labial dan chamfer pada tepi servikal bagian palatal. Buang undercut internal dan
eksternal. Buang jaringan yang lemah. Ketebalan ideal sisa jaringan koronal sekurang-kurangnya 1 mm.
Disain preparasi koronal lihat pada prinsip preparasi

12 Bagaimana pemeriksaan berhasil/tidaknya pemasangan post & core?


-Menyediakan proteksi maksimal pada akar untuk menghindari terjadinya fraktur akar.
-Menyediakan retensi maksimal bagi inti dan mahkota.
-Mudah untuk dipasang.
-Dapat dilihat secara radiografi.
-Biokompatibel.
-Tidak ada underkut yang bisa menghalangi pemasangan crown.
-Inklinasi core, jangan sampai membuat crown menjadi protrusif untuk gigi anterior.
13 Bagaimana cara aplikasi post & core yang sudah selesai dibuat ke dalam saluran akar?
Dengan menggunakan semen yang konsistensinya encer. Semen yang digunakan antara lain glass ionomer
cement, semen zinc fosfat dan semen polikarboksilat.
14 Apa saja kegagalan dalam pembuatan post & core?
-fraktur akar, kesalahan penentuan panjang pasak.
-kebocoran tepi restorasi menyebabkan karies sekunder.
15 Restorasi apa saja yang bisa dibuatkan pada gigi pasca endodontik?

Jika struktur gigi yang tersisa masih memadai untuk dilakukan restorasi direct, bisa menggunakan resin komposit
dan glass ionomer untuk gigi anterior dan amalgam untuk gigi posterior.
16 Apa saja yang harus diperhatikan pada restorasi pasca endodontik?
Kondisi lokal gigi : posisi gigi, tidak ada keluhan, fungsi gigi.
Kondisi umum : sistemik tidak ada kelainan, oral hygiene baik.
Kondisi sosial ekonomi : biaya.
Keinginan pasien.

Mahasiswa mampu menjelaskan restorasi pasca endodontik.


Mengapa dibutuhkan restorasi pasca endodontik :
-gigi yang mengalami perawatan endodontik lebih brittle dan mudah fraktur karena kandungan air yang
rendah pada jaringan kerasnya daripada gigi dengan pulpa vital
-pasca perawatan endo, dinding email tidak mendapat dukungan yang baik krn preparasi ruang pulpa
-terjadi perubahan karakteristik pada dentin karena gigi non vital krg kelembabannya
Pertimbangan untuk dibuat restorasi :
-gigi yang tersisa : perbandingan mahkota akar yang tersisa 3:2. struktur jaringan mahkota yg tersisa baik
insisal edge, proksimal, labial, masih baik.
-kondisi pasca endo : baik, tdk ada keluhan.
-jaringan periodonsium baik.
-pertimbangan keadaan sosek pasien.
Jenis restorasi :
Direct : jika struktur jaringan gigi yang tersisa cukup banyak.
Amalgam untuk gigi posterior dan resin komposit untuk gigi anterior.
Indirect : jika struktur jaringan gigi yang tersisa hanya sedikit.
Restorasi post & core dengan crown, inlay/onlay.
1

Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi & kontraindikasi pembuatan post & core.
Indikasi :
-gigi yang telah dirawat saluran akar dan akan digunakan sebagai penyangga bridge.
-adanya perubahan warna pada gigi dan kemungkinan gigi fraktur setelah PSA.
- gigi yang telah dirawat saluran akar yang cukup panjang dan lebar.
-jaringan periodontal dan periapikal tidak ada kelainan.
Kontraindikasi :
-adanya proses patologis pada jaringan periodontal dan periapikal, menyebabkan hilangnya dukungan
terhadap gigi yang akan dibuatkan restorasi post & core sehingga akar gigi mudah fraktur.
-oral hygiene jelek, memudahkan kontaminasi bakteri terhadap saluran akar selama perawatan.
-bentuk dan diameter akar gigi pendek, kecil, membengkok, tidak mampu menahan daya kunyah pada saat
digunakan, sehingga akar muadah fraktur.

-mahkota asli masih memiliki estetik yang cukup baik, hanya sedikit struktur yang hilang.
2

Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pembuatan post & core.

Faktor yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan pembuatan pasak dan inti :
Bentuk retensi dan resistensi
Pemeliharaan struktur gigi
Efek ferulle
Bentuk Retensi dan Resistensi :
Retensi pasak menentukan kemampuannya untuk menahan tekanan vertikal yang dapat mengakibatkan pasak
terlepas. Resistensi pasak menentukan kemampuan pasak dan gigiuntuk menahan tekanan lateral dan rotasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi pasak:
Panjang pasak
Pedoman yang diterima dalam menentukan panjang pasak mencakup:
-Pasak harus sama panjang dengan panjang mahkota klinis
-Pasak harus berakhir di antara tulang krestal dan apex gigi
-Pasak harus sepanjang mungkin tanpa mengganggu apical seal
Diameter pasak
Diameter pasak memiliki sedikit perbedaan dalam hal retensi, meningkatnya diameter pasak akan meningkatkan
bentuk resistensi namun juga meningkatkan resiko fraktur akar.
Keruncingan dan disain pasak
Bermacam-macam tipe pasak yang tersedia:
-Meruncing, dengan tepi halus
-Meruncing, dengan tepi bergerigi
-Sejajar, dengan tepi halus
-Sejajar, dengan tepi bergerigi
Umumnya tipe sejajar memiliki retensi yang lebih besar dibandingkan dengan tipe yang meruncing.

Pemeliharaan Struktur Gigi :

Pemeliharaan struktur gigi harus diusahakan semaksimal mungkin baik pada bagian koronal maupun bagian
radikular.
Efek Ferulle :
Ferrule adalah suatu benda berbentuk kerah bulat melingkar seperti cincin yang terbuat dari besi yang digunakan
untuk mengepaskan akar atau mahkota dari gigi. Pada dasarnya,ferrule menguatkan gigi dan melindunginya dari
tekanan wedging dan fraktur vertikal.

Prosedur pembuatan post & core :

Teknik pemasangan pasak :


Pengangkatan isi saluran akar dengan menggunakan rotari intrumens yaitu peesoreamer, dan getes glidden drill.Bahan
pengisi saluran akar dibersihkan secara incremental sampaipanjang yang sudahditentukan. Untuk mengetahui
kedalaman dari preparasi pasak dapat menggunakanperiodontal probe sebagai acuan. Dipilih pasak yang besar dan

panjangnya sesuai dengan saluran akar yang sudah direparasi.Untuk meningkatkan retensi, dipilih pasak yng sesuai
supaya adaptasi dengandinding saluran akar baik.Setelah pasak sesuai kemudian dilakukan sementasi.
3

Mahasiswa mampu menjelaskan teknik sementasi pada restorasi pasca endodontik.


Bahan yang digunakan untuk sementasi post :
-zinc phospat
-polikarboksilat
-glass ionomer
-resin modified glass ionomer
-resin sement
Pengisian saluran akar dengan semen akan menghindari terperangkapnya udara dan memastikan lapisan
semen yang uniform.
Aplikasi semen dpt dilakukan dengan menggunakan lentulo. Aplikasi semen dilakukan sampai perluasan ke
apikal pada saluran akar yang merupakan rongga untuk post.
Tapi tidak semua semen memiliki working time yang cukup. Semen zinc phospat sering digunakan karena
working timenya panjang. Penggunaan resin base semen untuk post & core hanya dibatasi jika terdapat retensi
minimal. Semen resin memiliki kecenderungan untuk peningkatan perubahan dimensional karena absorpsi air
dan menyebabkan fraktur akar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyemenkan pasak :
-harus dipastikan saluran akar telah dicuci bersih dan bebas dari debris.
-harus dipastikan bahwa saluran akar sudah benar-benar kering. Harus dicek dengan paper point.
-pasak harus tepat pada saluran tetapi tidak boleh terlalu kencang sehingga terbentuk tekanan hidrolik dari
semen dan membuat pasak sulit ditempatkan. Untuk menanggulanginya dibuat saluran akar (alur berbentuk V)
dgn bur sepanjang sisi pasak sebagai tempat keluarnya kelebihan semen selama pemasangan.
-harus dipastikan spiral lentulo terpasang pada henpis dan siap digunakaan.

Anda mungkin juga menyukai