LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 065 347 DUKCAPIL TAHUN 2015
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN
DEKONSENTRASI
BIDANG
KEPENDUDUKAN
DAN
PENCATATAN SIPIL TAHUN ANGGARAN 2015
PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI
BIDANG KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI PROVINSI
TAHUN ANGGARAN 2015
I.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun
2011
dinyatakan
bahwa
Direktorat
Jenderal
Kependudukan
dan
melaksanakan
kebijakan
dan
standardisasi
teknis
di
bidang
Tahun
2013
beserta
peraturan
pelaksanaan,
yaitu:
Peraturan
Secara
Nasional,
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2014 dan menjadi dasar
kebijakan dan memuat pengaturan serta pembentukan sistem yang
6
mencerminkan adanya reformasi di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil, dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat dan membawa
konsekuensi
kepada
semua
pihak
untuk
mematuhi
amanat
yang
terkandung didalamnya.
Dengan berjalannya otonomi daerah seperti diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana
23
Tahun
telah
2014
diubah
tentang
terakhir
dengan
Pemerintah
Undang-Undang
Daerah,
telah
Nomor
menempatkan
kerangka
Pembangunan
Nasional,
yaitu
pembangunan
yang
yang
publik,
akurat
guna
perencanaan
memenuhi
berbagai
pembangunan,
kepentingan
alokasi
anggaran,
rangka
mengimplementasikan
amanat
Undang-Undang
penyelenggaraan
administrasi
kependudukan
di
Provinsi
Tingkat
Provinsi,
perlu
menjalin
koordinasi
yang
baik
dan
7
3. Manajemen pelaksanaan dan tertib Administrasi Keuangan serta Barang
Milik
Negara
perlu
ditingkatkan
dengan
mendalami
peraturan
II.
pemerintah
Kabupaten/Kota
dalam
melakukan
kabupaten/kota
dalam
bidang
kependudukan
dan
pencatatan sipil.
4. Meningkatkan
peran
pemerintah
provinsi
dalam
pengelolaan
keuangan, aset (aset tetap dan aset lancar) yang didanai dari APBN.
b.
Sasaran
1. Terlaksananya fasilitasi oleh pemerintah Provinsi kepada pemerintah
Kabupaten/Kota dalam melakukan pelayanan penerbitan KTP-el,
Kartu
Keluarga
dan
Akta
Pencatatan
Sipil
(Akta
Kelahiran,
pelayanan
pemanfaatan
NIK,
Database
kabupaten/kota
pencatatan sipil.
dalam
bidang
kependudukan
dan
8
5. Meningkatnya
peran
pemerintah
provinsi
dalam
pengelolaan
keuangan, aset (aset tetap dan aset lancar) yang didanai dari APBN.
III.
Penyelenggaraan
Program
Administrasi
Kependudukan
dan
Penyusunan
Laporan
Pengelolaan
Kegiatan
Penyelenggaraan
Adminduk di Provinsi;
melalui
Bimbingan
Teknis
dan
monitoring
evaluasi;
IV.
9
1. Belanja Barang
Belanja Barang adalah pengeluaran yang menampung pembelian
barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan
jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan dan belanja
perjalanan, meliputi:
a. Belanja Bahan (Akun 521211) menampung pengeluaran yang
digunakan untuk pembayaran biaya bahan pendukung kegiatan
(yang
habis
pakai)
seperti
konsumsi/bahan
makanan,
menampung
pengeluaran
yang
digunakan
untuk
distribusi
laporan
penyusunan
Data
Pegawai
PNS
dan
Non
PNS
sebagai
Instruktur,
10
1) Belanja Perjalanan Dinas Biasa (524111), dalam rangka
melaksanakan dinas jabatan yang melewati batas kota.
2) Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113), dalam rangka
melaksanakan dinas jabatan yang berada didalam kota dan
biaya koordinasi.
3) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114),
menampung biaya antara lain : Pengeluaran untuk perjalanan
dinas dalam rangka kegiatan rapat, seminar dan sejenisnya
yang dilaksanakan di dalam kota satker penyelenggara dan
dibiayai seluruhnya oleh satker penyelenggara, serta yang
dilaksanakan di dalam kota satker peserta dengan biaya
perjalanan dinas yang ditanggung oleh satker, meliputi :
a) Biaya Transportasi Peserta, Panitia/Moderator, dan/atau
Narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
dari luar kota.
b) Biaya Paket Meeting (Halfday/Fullday/Fullboard)
c) Uang
Saku
Peserta,
Panitia/Moderator,
dan/atau
Harian
dan/atau
biaya
penginapan
peserta,
dinas
yang
ditanggung
oleh
satker
peserta,
meliputi :
a) Biaya Transportasi Peserta, Panitia/Moderator, dan/atau
Narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
dari luar kota.
b) Biaya Paket Meeting (Fullboard)
c) Uang
Saku
Peserta,
Panitia/Moderator,
dan/atau
11
d) Uang
Harian
dan/atau
biaya
penginapan
peserta,
Honor
Operasional
Satuan
Kerja
(Akun
521115)
kegiatan
antara
lain
biaya
pembelian,
biaya
V.
12
a. Menetapkan bendahara Pengeluaran;
b. Mengawasi pelaksanaan anggaran;
c. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan;
d. Mengawasi, menyimpan dan memelihara dokumen;
e. Menetapkan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/ Kuasa Pengguna Barang (KPB)
a. Menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Menetapkan Pejabat Penandatangan Surat PerintahMembayar;
c. Menetapkan Pejabat pengadaan barang/jasa;
d. Panitia dan/atau pejabat pengadaan barang/jasa;
e. Menetapkan Panitia dan/atau pejabat yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
f. Menyusuan
Rencana
pelaksanaan
kegiatan
dan
rencana
penarikan dana;
g. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran negara;
h. Melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas
beban anggaran negara;
i. Memberikan
supervisi,
konsultasi
dan
pengendalian
penatausahaan
dokumen
dan
transaksi
yang
laporan
keuangan
dan
kinerja
sesuai
dengan
peraturan perundang-undangan;
l. Unit Akuntansi;
m. Bertanggungjawab secara formal dan materiil kepada Pengguna
Anggaran (PA) atas pelaksanaan kegiatan yang berada dalam
penguasaannya;
n. Wajib melakukan Pemeriksaan Kas Bendahara Pengeluaran
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dengan meneliti
kesesuaian antara saldo buku dan saldo kas dan disertai Berita
Acara Pemeriksaan Kas yang tembusannya disampaikan kepada
Kementerian Dalam Negeri u.p. Ditjen Kependudukan dan
Pencatatan Sipil;
13
o. Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik negara
yang berada dalam penguasaannya;
p. Menyusun dan menyampaikan laporan barang semesteran dan
tahunan yang berada dalam penguasaannya kepada pengguna
barang melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
a. Menetapkan PPTK sesuai kebutuhan;
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan
dana;
c. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
d. Membuat,
menandatangani
dan
melaksanakan
perjanjian
dan
menjaga
keutuhan
seluruh
dokumen
pelaksanaan kegiatan;
m. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja Negara;
n. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
o. Bertanggungjawab atas kebenaran materiil, keabsahan dan
akibat yang timbul dari penggunaan bukti mengenai hak tagih
kepada negara.
14
a. Menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPP beserta dokumen pendukung;
b. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
c. Membebankan
tagihan
pada
mata
anggaran
yang
telah
disediakan;
d. Menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan
SPM;
e. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
f. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
kepada KPA;
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran;
h. Bertanggungjawab
terhadap
kebenaran
administrasi,
perintah
pembayaran
apabila
tidak
memenuhi
pemotongan/pungutan
penerimaan
negara
dari
15
h. Membukukan, menutup dan menandatangani Buku Kas Umum
diketahui KPA;
i. Bertanggungjawab secara pribadi atas uang/surat berharga yang
berada dalam pengelolaannya;
j. Bertanggungjawab
secara
fungsional
atas
pengelolaan
2.
Laporan
Pengelolaan
Kegiatan
Penyelenggaraan
Adminduk Provinsi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membiayai rapat-rapat, koordinasi
dan
konsultasi ke
pusat,
penyusunan
laporan,
honor
terkait
dan
Pelaksanaan
Program
dan
Anggaran
serta
16
Kegiatan ini dimaksudkan untuk pemberian honor tim pengelolaan
keuangan dan pengelolaan barang milik negara dalam rangka
menyusun laporan keuangan sesuai Sistem Akuntansi Instansi
Berbasis Akrual (SAIBA) yang dibayarkan setiap bulan sesuai dengan
SK Penetapan dari Pejabat yang berwenang dan perjalanan dinas ke
Jakarta
dalam
rangka
koordinasi
pengelolaan
keuangan
dan
pengelolaan BMN.
Kebijakan
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Pelaksanaan Kebijakan
17
tahun 2014 dan semester I Tahun 2015 dari sumber data hasil
konsolidasi dan pembersihan di Kementerian Dalam Negeri.
8. Fasilitasi Pelaksanaan Penerbitan KTP-el di Kab/Kota
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membiayaipengadaan perangkat
pencetakan KTP-el (printer), ribbon, film printer, pembersih printer
untuk diserahkan kepada kab/kota dalam rangka memfasilitasi
Pelaksanaan Penerbitan KTP-el di Kab/Kota.
C. Dasar Pelaksanaan Anggaran.
Dalam rangka pelaksanaan anggaran dekonsentrasi agar mengacu pada:
Menteri
Keuangan
Nomor
53/PMK.02/2014
tentang
Pelaksanaan
Kegiatan
dan
Anggaran
di
lingkungan
Keuangan
danVerifikasi
Pelaksanaan
Anggaran
E.
18
1. Kuasa
Pengguna
Anggaran
berkewajiban
membuat
Laporan
Pembuat
Komitmen
berkewajiban
membuat
laporan
Pengeluaran
setiap
bulan
menyusun
laporan
19
5) Laporan butir 4 (lima) point
tembusan
ke
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(BAPPEDA).
VI.
Administrasi
Kependudukan,
maka
terhadap
kegiatan-
pagu
anggaran
termasuk
pergeseran
rincian
anggarannya;
b. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam pagu
anggaran tetap;
c. Ralat karena kesalahan administrasi.
2. Kewenangan Revisi.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
pengurangan
pagu
anggaran
belanja
termasuk
Ralat
kode
akun
sesuai
20
sasaran yang sama;
b)
kerja
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan;
c)
Perubahan
nomenklatur
e)
Ralat
wilayah
kerja
Kantor
Wilayah
kode
lokasi
Direktorat
dalam
Jenderal
g)
Perubahan
Pejabat
Perbendaharaan.
21
B. Mekanisme Revisi
1. Revisi DIPA Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Kuasa pengguna Anggaran (KPA) menyampaikan usulan revisi
anggaran kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan
dilengkapi dokumen pendukung, berupa :
a) Surat usulan revisi anggaran
perubahan(semula-menjadi);
yang
dilampiri
matriks
yang
Pejabat
Pembuat
Komitmen
(PPK)
mengajukan
mesin
untuk
diserahkan
kepada
Masyarakat/Pemda
22
pelaksanaan kegiatan disusun oleh Satker Pengelola DIPA masingmasing Provinsi.
Pelaksanaan
DIPA
dikoordinasikan
Dekonsentrasi
dengan
Direktorat
Tahun
Anggaran
Jenderal
2015
Kependudukan
agar
dan
dan
PENUTUP
Demikian Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil disusun untuk menjadi acuan
dalam pelaksanaan Program Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil di Provinsi Tahun Anggaran 2015.
Jakarta,
An. MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
DIREKTUR JENDERAL
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL