Anda di halaman 1dari 45

Case Based

Discussion
Ikterus
Neonatorum
Presentan:
Albert Yap
1015143
Pembimbing:
dr. Franky Saputra, Sp.A
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel
Bandung
2015

Identitas Pasien
Nama
: Bayi Y
Tempat Tanggal Lahir
: Bandung, 4 Mei
2015
Umur
: 4 hari
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Ras
: Melayu
Alamat
: Jonggur Barat
Tanggal dirawat : 4 Mei 2015
Tanggal diperiksa : 8 Mei 2015

Identitas Orang Tua


Pasien
Ayah
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
Pekerjaan :
Alamat
:

Tn. F
27 tahun
: SMA
Buruh pabrik
Jonggar Barat

Ibu
Nama
:
Umur
:
Pendidikan
Pekerjaan :
Alamat
:

Ny. S
26 tahun
: SMA
Ibu Rumah Tangga
Jonggar Barat

Resume
(Heteroanamnesis)

Keluhan utama : Kuning

Riwayat Penyakit sekarang:

Bayi Laki-Laki, usia 4 hari, penderita dilahirkan spontan di RS


Immanuel, dengan letak kepala, berat badan lahir 2010 gram,
panjang badan lahir 46cm, langsung menangis, ketuban
jernih, dengan APGAR score: 1= 8, 5= 10.

Bayi dirawat di inkubator RSI , Pada usia 4 hari ,kulit bayi


berubah menjadi ikterik mulai dari kepala hingga ke tangan
dan kaki

Makanan ASI + PASI , Intake baik

Riwayat penyakit Keluarga


Ibu bayi memiliki riwayat sakit
kuning saat bayi
Ayah dan ibu tidak memiliki
riwayat kelainan darah
Golongan darah ibu A, Ayah O

Anamnesis
(Heteroanamnesis: Ibu)
Riwayat Kehamilan :
Kehamilan sekarang: G1P0A0 36 - 37
minggu
Pemeriksaan antenatal teratur di bidan.
Riwayat anemia, hipertensi, DM, penyakit
jantung, penyakit ginjal, demam selama
kehamilan tidak ada.
Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
Tidak mengkonsumsi obat-obatan.

Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Keadaan umum
:gelisah, rewel
Tanda-tanda vital:
Nadi
: 140 x/menit
Pernapasan : Tipe abdominothoracal, 44x/menit
Suhu tubuh : 36,8 0C
Panjang badan
: 46 cm
Berat badan : 2.010 gram
Kulit :
Sianosis : tidak ada
Ikterik
: ada pada wajah, badan, lengan
,tungkai,
tangan
dan kaki

Pemeriksaan Khusus
Kepala : Normochepal
Ubun-ubun besar : 2,5 cm x 3 cm
Ubun-ubun kecil : 0,5 cm x 0,5 cm
Jejas persalinan
: tidak ada
Mata
: Conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik +/+
Mulut
: Perioral sianosis tidak ada
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Pernafasan cuping hidung -/ Leher
: Tidak ditemukan kelainan
KGB
: Tidak teraba membesar

Pemeriksaan
Khusus
Thorax
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris kanan-kiri,
retraksi (-)
Palpasi : Pergerakan simetris, taktil fremitus kanan =
kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi:
Pulmo
: BBS kanan = kiri, Rhonchi -/- , Wheezing -/ Cor
: BJ murni, reguler, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, retraksi epigastrium (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Soepel, hepar-lien tidak teraba membesar

Pemeriksaan
Khusus

Genital : Laki-Laki
Anus
: Tidak ada kelainan
Ekstremitas:
Akral hangat, ikterik (+)
Kuku : Sianosis (-), CRT <2 detik
Edema (-)
Tonus otot lemah
Refleks neonatal:
Moro (+)
Rooting (+)
Isap (+)
Pegang (+)

Pengukuran

Berat badan
Panjang badan
Status gizi
Lingkar kepala
Lingkar dada
Lingkar perut

: 2010 gram
: 46 cm
: Baik
: 30 cm
: 28cm
: 29cm

Pemeriksaan Penunjang ( 8 Mei


2015)
Parameter

Hasil

Bilirubin Total

18,49 mg/ dl (0.1 12)

Bilirubin Direk

0,46 mg/ dl (<0.4)

Bilirubin Indirek

18,03 mg/ dl (< 11.6)

Pemeriksaan Penunjang ( 10 Mei


2015)
Parameter

Hasil

Hb

17,1 g/ dL (15.2-23.6)

Ht
Leukosit
Trombosit

47,8% (44-82)
8.050/ mm3 (6.000 22.000)
309.000/ mm3 (200.000550.000)

Bilirubin Total

9.23 mg/ dl (0.1 12)

Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
MCV

0,4 mg/ dl (<0.4)


8.83 mg/ dl (< 11.6)
98 fl (88 - 123)

MCH
MCHC

35 pg/ml (30 37)


36 g/dl (28 36)

Diagnosis Banding
Ikterus Neonatorum Patologis
Ikterus Neonatorum
Fisiologis

Diagnosis

Diagnosis kerja
Ikterus Neonatorum Patologis

Diagnosis tambahan
Bayi Laki-Laki, PTI, AGA, tunggal, letak kepala, Lahir
Spontan

Usul Pemeriksaan
Coombs test
Darah lengkap dan hapusan darah.
Pemeriksaan hapusan darah diperlukan untuk
membedakan kelainan hemolitik
Hitung retikulosit. Jumlah retikulosit yang >
6% setelah tiga hari kehidupan bayi,
biasanya menandakan proses hemolitik yang
abnormal
Skrining G6PD
Cek golongan darah

Penatalaksanaan
Tempatkan

bayi pada inkubator


dengan suhu inti dipertahankan
36,5-37C
Fototerapi
Minum 8x25 cc (ASI + PASI)

Prognosis

Quo ad vitam
bonam
Quo ad functionam
bonam
Quo ad sanationam
bonam

dubia

ad

: dubia ad
:

dubia

ad

Pembahasan

Berat Badan Lahir Rendah


(BBLR)
Definisi

Berat badan lahir rendah (Berat lahir


<2500gr) disebabkan oleh
prematuritas, retardasi pertumbuhan
intrauterin (Intrauterine Growth
Retardation(IUGR), disebut juga
Small Gestasional Age), atau
keduanya.

Klasifikasi bayi menurut


berat lahir
Klasifikasi

menurut berat lahir:

Bayi Berat Lahir Rendah : <2500 gram


Bayi Berat Lahir Cukup (Normal) :
>2500-4000 gram
Bayi Berat Lahir Lebih : >4000 gram

Klasifikasi Menurut Usia


Kehamialn
Bayi

kurang bulan
Bayi dengan masa kehamilan
<37 minggu (259 hari)
Bayi cukup bulan
Bayi dengan masa kehamilan 3742 minggu (259-293 hari)
Bayi lebih bulan
Bayi dengan masa kehamilan
>42 minggu (>293 hari)

16

3
0 14

Pembahasan Ikterus
Neonatorum

Definisi
Ikterus
neonatorum/physiologic
jaundice
Diskolorasi kuning pada kulit dan
sklera akibat akumulasi kadar bilirubin
tak terkonjugasi. Ikterus secara klinis
akan tampak pada bayi baru lahir bila
kadar bilirubin darah >5 mg/dl. Kuning
baru terlihat pada hari 2 atau 3
Hiperbilirubinemia:
Terjadinya peningkatan kadar plasma
bilirubin 2 SD/ lebih dari kadar yang

Normogram

Ikterus Fisiologis
Terjadi setelah 24 jam pertama
Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin tak
terkonjugasi pada minggu pertama
kehidupannya >2 mg/dL
Pada bayi cukup bulan yang mendapatkan
susu formula, kadar bilirubinnya sebanyak
6-8 mg/dL
Pada bayi cukup bulan yang mendapatkan
ASI, kadar bilirubinnya sebanyak 7-14
mg/dL
Pada bayi kurang bulan, kadar bilirubinnya

Epidemiologi
Sekitar

60-70% bayi baru lahir


memiliki
hiperbilirubinemia,
hampir
semua
pada
bayi
prematur
Ras China, Jepang, dan korea
memiliki
insidensi
tertinggi
hiperbilirubinemia pada bayi baru
lahir

Perbandingan BD dan
BI
Bilirubin direk
Bilirubin indirek
Larut dalam air dan plasma

Sedikit larut dalam air, larut


dalam lemak

Tidak toksis, tidak dapat Sangat toksis, dapat melalui


melalui blood brain barrier
blood
brain
barrier,
menyebabkan kern ikterus
Ditemukan dalam urine

Tidak

ditemukan

dalam

urine
Bereaksi langsung dengan Tidak
bereaksi
langsung
reaksi Van den Berg
dengan reaksi Van den Berg

Pemeriksaan Ikterus

A: tidak ikterik
B: ikterik

Kramer index
Zon

Bagian tubuh

yang kuning

Kepala dan

Rata-rata serum
bilirubin total (mg/
dl)
4-8

leher
II

Pusar-leher

5-12

III

Pusar-paha

8-16

IV

Lengan +

11-18

tungkai
V

Telapak tangan
+ kaki

> 15

Penatalaksanaan
Prinsipnya

dalam penanganan
ikterus ada 3 cara untuk mencegah
dan mengobati:
Mempercepat metabolisme dan
pengeluaran bilirubin
Mengubah bilirubin menjadi bentuk yang
tidak toksik agar dapat dikeluarkan
melalui ginjal dan usus, misalnya
dengan terapi sinar (fototerapi)
Mengeluarkan bilirubin dari peredaran
darah, yaitu dengan tranfusi tukar darah

Penatalaksanaan
Terapi sinar
Usia

Bayi sehat
mg/dL

Hari 1

mol/L

Transfusi tukar

Faktor Risiko*
mg/dL

mol/L

Setiap ikterus yang terlihat

Bayi sehat

Faktor Risiko*

mg/dL

mol/L

mg/dL

mol/L

15

260

13

220

Hari 2

15

260

13

220

25

425

15

260

Hari 3

18

310

16

270

30

510

20

340

Hari 4 dst

20

340

17

290

30

510

20

340

Penatalaksanaan
*Faktor risiko:
usia kehamilan <37 minggu,
berat badan lahir <2.500 g
penyakit hemolitik
bayi tampak kuning sebelum usia
24 jam
infeksi berat (sepsis)
saat lahir tidak bernafas spontan
(memerlukan tindakan resusitasi)

Fototerapi
Pemberian

sinar berspektrum biru


berintensitas tinggi (420-470 nm) pada
bayi.
Bilirubin di dalam kulit akan menyerap
energi cahayanya, menyebabkan
serangkaian reaksi fotokimia.
Produk utama yang dihasilkan dari
fototerapi adalah adanya reaksi fotoisomerisasi yang reversibel yang
mengubah bilirubin indirek yang bersifat
toksik menjadi bilirubin indirek yang non
toksik yang dapat diekskresikan melalui
kandung empedu tanpa melalui
konjugasi.

Fototerapi
Produk

fototerapi lainnya adalah


lumirubin, sebuah isomer struktural
yang dihasilkan dari bilirubin yang
dapat dieksresi melalui ginjal.
Terapi penyinaran ini menggunakan
tabung fluorensens biru spesial,
yang diletakkan 15-20 cm dari bayi
dan kain fiberoptik fototerapi
diletakkan di punggung bayi untuk
meningkatkan area kulit bayi yang
terkena.

Indikasi Fototerapi

Indikasi Transfusi Tukar


Diberikan

kepada semua kasus ikterus dengan kadar


bilirubin indirek > 20 mg/dL
Pada bayi prematur, transfusi tukar darah dapat
diberikan walaupun kadar albumin kurang dari 3,5
gram per 100 ml
Pada kenaikan yang cepat bilirubin indirek serum
bayi pada hari pertama (0,31 mg/dL/jam). Hal ini
terutama terdapat pada inkompatibilitas golongan
darah.
Anemia yang berat pada neonatus dengan tandatanda dekompensasi jantung.
Bayi penderita ikterus dan kadar hemoglobin darah
tali pusat kurang dari 14 mg/dL dan Coombs test
langsung positif.

Indikasi Transfusi Tukar

Komplikasi Transfusi
Tukar

Hipokalsemia dan hipomagnesia


Hipoglikemia
Gangguan keseimbangan asam basa
Hiperkalemia
Gangguan kardiovaskular: perforasi PD, infark,
emboli, aritmia, volume overload, arrest
Perdarahan: trombositopenia dan defisiensi faktor
pembekuan
Infeksi
Hemolisis
Graft-versus host disease
Lain-lain:
hipotermia,
hipertermia,
dan
kemungkinan terjadinya enterokolitis nekrotikans

Anda mungkin juga menyukai