Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Sari, K. S. 2013. Uji In Vitro Bakteri Endofit Tebu terhadap Kapang Patogen
Colletotrichum sp. di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
(BALITTAS). Laporan PKL, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing
Sitoresmi Prabaningtyas M. Si. dan Kristiana Sri Wijayanti SP.
Kata kunci : PKL, bakteri endofit, uji in vitro, kapang Colletotrichum sp.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Balai Penelitian Tanaman
Pemanis dan Serat (BALITTAS), tepatnya di Laboratorium Penyakit Kelompok
Peneliti Hama dan Penyakit. PKL dilaksanakan pada tanggal 3 Juni sampai
tanggal 19 Juli 2013. Penelitian yang dilakukan terkait dengan mikrobiologi dan
penyakit pada tanaman tebu. Banyak jenis patogen seperti jamur, bakteri dan virus
dapat menyebabkan penyakit pada tanaman tebu.
Pengamatan melibatkan hubungan antagonis dua mikroorganisme yaitu
bakteri endofit dan kapang patogen. Isolat bakteri diperoleh dari sampel akar dan
batang tebu Medan. Endofit merupakan mikroorganisme yang secara alami
terintegrasi dan hidup dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan efek negatif,
bahkan dapat berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengendalikan patogen
yang menyerang tanaman. Genus Colletotrichum termasuk patogen tanaman yang
berperan sebagai penyebab penyakit pada banyak varietas tanaman berkayu dan
herba termasuk sebagai penyebab penyakit antraknose.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri endofit yang potensial
menghambat pertumbuhan kapang patogen khususnya Colletotrichum sp.
Penelitian tersebut berjudul Uji In Vitro Bakteri Endofit Tebu terhadap
Kapang Patogen Colletotrichum sp. di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan
Serat (BALITTAS). Penelitian dilakukan terhadap 15 sampel isolat bakteri
endofit tebu Medan (BEM) dengan pengamatan berdasarkan bentuk morfologi
koloni dan pewarnaan gram serta uji dual culture antara dua mikroorganisme
(BEM dan kapang Colletotrichum sp.) untuk mengetahui zona hambat dari
masing-masing bakteri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 bakteri yang diuji, zona
hambat hanya terbentuk pada uji dual cultur BEM 14. Kurang cocoknya
komposisi media dengan tempat hidup alami bakteri endofit pada tebu
dimungkinkan menjadi salah satu penyebab kurang berkembangnya bakteri yang
dibiakkan secara in vitro. Hal tersebut menyebabkan hasil metabolit sekunder
yang dibentuk bakteri kurang maksimal sehingga kurang mampu menghambat
kapang patogen.

ii

Anda mungkin juga menyukai