PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan,
terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah peserta didik
merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan
peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi
harus merupakan bagian dari kualitas dari lembagaan pendidikan. Artinya
bahwa dibutuhkan manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga
pendidikan itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial
emosional, dan kejiwaan peserta didik. Sesuai filosofi tujuan pendidikan
yaitu memanusiakan manusia.
Dalam menjalankan prose pendidikan, setiap sekolah memiliki cara
tersendiri untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada para peserta
didik. Setiap sekolah memiliki peserta didik yang berasal dari latar
belakang yang berbeda. Seperti halnya ada sekolah negeri dan ada sekolah
swasta, ada sekolah menengah umum dan ada sekolah kejuruan, sekolahsekolah tersebut terdiri dari peserta didik
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Peserta Didik dan Manajemen Peserta Didik
berusaha
mengembangkan
potensi
dirinya
melalui
proses
proses
pembelajaran
di
sekolah
serta
dapat
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Wawancara dengan Siswa Kelas VII
Wawancara yang dilakukan kepada peserta didik adalah mengenai
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kebutuhan
peserta didik serta pelayanan yang diberikan peserta didik dalam rangka
mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang tepat tujuan. Peserta didik
yang pertama adalah siswa kelas VII.
Menurut siswa tersebut, pembagian jumlah siswa tiap kelas di SMP
Negeri 8 Salatiga suah dapat dikatakan ideal. Setiap kelas terdiri dari 30
siswa yang dibagi berdasarkan peringkat nilai NEM dan setiap kenaikan
kelas diacak lagi berdasarkan nilai raport.
Untuk proses belajar mengajar, guru-guru menggunakan LCD dan
ada yang melakukan diskusi kelas. Namun tidak semua guru melakukan
hal yang sama, ada guru yang melakukan diskusi kelas dan ada pula guru
yang
sering
memberikan
tugas
mandiri.
Menurut
siswa
yang
10
11
12
siswa itu dengan memanggilnya tulah contoh penerapan tata tertib dalam
suatau kelas.
Dalam suatu kelas , tidak mugkin diisi oleh siswa yang semuanya
cerdas. Dalalm kelas , pasti ada fluktuasi hasil belajar (nilai ulangan).
Ketika ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), siswa akan mendapatkan kesempatan untuk
memperbaiki nilainya, yaitu dengan diadakannya remidial. Di SMP Negeri
8 Salatiga, untuk mata pelajaran bahasa jawa remidial untuk ulangan
harian
dalam satu kelas karena tingkat kompetensi dalam satu kelas itu sama.
Biasanya dilakukan pada hari Sabtu. Walaupun telah remidi lagi, tetapi
nilainya belum tuntas, maka akan dilakukan remidi lagi sampai tuntas,
batasnya yaitu remidi 3 kali. Kalau sampai 3 kali masih remidi, siswa yang
bersangkutan akan diberikan tugas.
Untuk meunjang proses pembelajaran di dalam kelas , seorang
guru menggunakan alat penunjang pembelajaran. Dalam mata pelajaran
bahasa jawa, alat yang digunakan adalah soundsystem . Dengan
menggunakan alat penunjang pembelajaran ,diharapkan siswa dapat lebih
paham dengan materi yang disampaikan.
D. Wawancara Dengan Wakasek Kesiswaaan
Dalam manajemen peserta didik , yang paling berperan adalah bagian
kesiswaan. Dalam proses penerimaan peserta didik , SMP Negeri 8
Salatiga menggunakan sistem online. Hal ini telah diatur oleh dinas
pendidikan , pemuda dan olah raga. Namun ada juga sekoah yang masi
menggunakan system offlie dimana calon peserta didik mendaftarkan
dirinya langsung ke sekolah yang dituju. Untuk system online sebenarnya
masih kurang efektif ,tapi karena itu sudah meruoakan peraturan dari
DISDIKPORA, system penerimaan siswa baru secara online tetap
dilaksanakan.
didasarkan pada prestasi akademik. Tapi ketika ada calon peserta didik
13
sekolah,
seperti
pengadaan
laboraturium
bahasa,
14
Pelayan yang deberikan juga bisa dalam bentuk lain , seperti kegiatan
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang disediakan misalnya voli, basket,
cheerleaders, sepak bola, badminton, rebana, drum band, karawitan, tari,
dan lain-lain. Di sini kebanyakan ekstra kurikulernya berbentuk olah raga
karena prestasi yang menonjol di SMP 8 Salatiga ini memang di bidang
olah raga. Pelayanan ekstrakurikuler di SMP 8 Salatiga dinilai sudah
sesuai harapan , karena ekstrakurikuler yng ada sudah sesuai dengan minat
siswa.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam manajemen peserta didik , perlu adanya sinkronisasi antara murid,
guru mata pelajaran, dan wakasek kesiswaan, dari itulah kami melakukan
wanacara kepada ketiga warga sekolah itu. Manajemen peserta didik dimulai dari
proses penerimaan peserta didik baru , kemudian proses belajar mengajar di dalam
kelas, pelaksanaan tata tertib bagi peserta didik , hingga pemberian pelayananan
non-kurikuler (ekstra kurikuler). Semua itu disusun sedemikian rupa sehingga
peserta didik merasa nyaman belajar di sekolah .
A. Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru
Hal pertama yang dilakukan dalam manajemen peserta didik adalah proses
penerimaan peserta didik baru , atau sering disebut dengan PPDB. Dalam
PPDB, di SMP 8 Salatiga menggunakan system online. Sistem ini diterapkan
sudah lama. Walaupun dinilai kurang efektif, sisitem ini tetap digunakan
karena sudah peraturan dari dinas pendidikan dan olah raga. Jadi sekolah
hanya bisa mengikuti instruksi dari pusat. Pada dasarnya, seleksi penerimaan
peserta didik baru dapat menggunakan 3 cara seleksi, yaitu melalui tes ,
melaui penulusuran bakat dan menggunakan nilai hasil ujian (NEM). Di SMP
N 8 Salatiga menggunakan sistem seleksi berdasarkan nilai ujian SD serta
15
menggunakan system penelusuran bakat dan minat (prestasi yang teah dicapai
sewaktu SD, juara satu menyanyi tingkat Kota Salatiga contohnya) walaupun
secara akademik calon peserta didik itu tidak memenuhi standar bisa diterima
di SMP N 8 Salatiga. Dari tipe seleksi ini, system yang diterapkan di SMP N 8
Salatiga sesuai dengan teori yang ada.
Selanjutnya pada proses orientasi siswa baru di SMP N 8 Salatiga
dilaksanakan dengan tujuan mengenalkan seluruh bagian sekolah kepada
siswa baru agar mereka bisa mengenal sekolahnya baik secara fisik, mental
dan emosional sehingga PBM menjadi lancar. MOS yang diadakan di SMP N
8 Salatiga tidak mengandung unusr perploncoan. Masa orientasi diisi dengan
materi yang telah diinstruksikan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota
Salatiga sehingga untuk setiap sekolah (SMP) di Kota Salatiga menyampaikan
materi yang sama dalam proses orientasi siswa baru.
Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga
pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu
ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Untuk
pembagian kelas di SMP Negeri 8 Salatiga didasrakan pada nilai UAN (untuk
siswa baru). Selanjutnya untuk pembagian kelas setelah kenaikan kelas,
didasrakan pada akumulasi nilai hasil ulangan dan perilaku siswa. Hal ini
bertujuan agar pengelolaan peserta didik dalam suatu kelas menjadi lebih
efektif karena warga kelas tidak terlalu heterogen. Dalam satu kelas , diisi oleh
30 siswa, dan menurut pihak peserta didik jumlah tersebut sudah ideal. Tidak
terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.
B. Manajemen Peserta Didik di Dalam Kelas
Di dalam kelas, tetap diperlukan suatu manajemen untuk mengatur KBM
agar kondusif. Pengelolaam kelas dilakukan oleh guru dan peserta didik itu
sendiri. Proses belajar mengajar akan kondusif ketika ruangan untuk belajar
tertata rapi. Selain itu, kondisi emosional warga kelas juga harus stabil.
Disinlah peran guru sangat berperan. Untuk menciptakan kelas yang nyaman,
guru bahasa jawa di SMP N 8 Salatiga menggunkan metode-metode tertentu.
Diantaranya adalah mengaitkan hal apa yang akan dipelajari dengan
kehidupan nyata yang sedang mereka alami saat ini. Misalkan dalam membuat
16
geguritan, untuk siswa kelas IX kan sudah tertarik dengan lawan jenis, berarti
membuat geguritan yang berhubungan dengan kasmaran atau katresnan jadi
siswa dapat memahami pelajaran.
Manajemen peserta didik tidak hanya bertumpu pada penciptaan kelas
kondusif. Di dalam kelas tentu harus ada tata tertib guna mengatur siswa di
dalam kelas. Seorang guru diwajibkan mengawasi semua kegiatan peserta
didik di dalam kelas. Keiga terjadi pelanggaran, maka uru berhak menegur
bahkan memberikan sanksi kepada siswa yang telah melanggar tata terib
kelas. Ketika siswa tidak mengerjakan PR, maka guru memberikan sanksi.
Berdasarakan wawancara dengan guru Bahasa Jawa SMP N 8 Salatiga, sanksi
yang deiberikan haruslah mendidik. Contohnya siswa diberi hukuman untuk
mengerjakan soal latihan yang jumlahnya dua kali lipat dar tugas sebelumnya
yang tidak dia kerjakan. Pemberian sanksi dilakukan guna menonmulkan efek
jera pada siswa tersebut. Seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
manajer kelas harus perhatian terhadap siswanya. Misalnya ketika terjadi
kegaduhan di dalam kelas maka fungsi guru adalah menegur siswa tersebut.
Itu adalah salah satu bentuk perhatian guru kepada siswanya.
Bukan hanya itu, guru juga harus memberikan kesempatan kepada peserta
didik yang mendapat nilai dibawah standar KKM untuk memperbaiki nilainya.
Kesempatan diberikan dalam bentuk remidial. Di SMP Negeri 8 Salatiga,
untuk mata pelajaran bahasa jawa remidial untuk ulangan harian dilaksanakan
1 minggu setelah ulangan tersebut dan serentak dalam satu kelas karena
tingkat kompetensi dalam satu kelas itu sama. Biasanya dilakukan pada hari
Sabtu. Walaupun telah remidi lagi, tetapi nilainya belum tuntas, maka akan
dilakukan remidi lagi sampai tuntas, batasnya yaitu remidi 3 kali. Kalau
sampai 3 kali masih remidi, siswa yang bersangkutan akan diberikan tugas.
Untuk menunjang KBM , guru dapat menggunakan alat penunjang
pembelajaran. Alat penunjang yang digunakan bisa berupa LCD, soundsystem,
dll. Pemggunaan alat penunjang dimaksudkan agar siswa dapat lebih mudah
memahami maeri yang disampaikan.
C. Manajemen Peserta Didik dalam Pebinaan Peserta Didik
Peserta didik di dalam suat sekolah tidk hanya membutuhkan materi
pelajaran. Tapi mereka juga perlu mendapatkan pembinaan. Pada hakekatnya
17
tujuan pembinaan dan pengembangan peserta didik itu sesuai degan Tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia yang tercantum dalam GBHN. Peserta didik
sebagai agen penerus bangsa harus dipersiapakan agar tercipta warga Negara
yang berjiwa Pancasila. Tujuan dari pembinaan sendiri adalah agar peserta
didik menjadi manusia yang baik dan terhindar dari kecaman globlalisme yang
terlewat batas.
Di SMP Negeri 8 Salatiga, pembinaan peserta didik diatur dalam Tata
Tertib Peserta Didik. Ketika terjadi suatu pelanggaran, maka peserta didik
tersebut akan mendapatkan sanksi. Hukuman diberikan dengan system poin.
Sanksi yang diberikan kepada peserta didik tergantung pada jumlah poin yang
didapat. Semakin banyak poin, maka hukuman pun semakin berat.
Penggunaan tata tertib di SMP Negeri 8 Salatiga dimaksudkan agar siswa
menjadi pemuda yang berkepribadian baik. Contohnya , setiap terjadi
keterlambatan , maka siswa akan mndapatkan hukuman. Hukuma diberikan
untuk menimbulkan efek jera sehingga peserta didik menjadi pribadi yang bisa
menghargai waktu dan selalu.
Pengembangan peserta didik di SMP Negeri 8 Salatiga dilakukan dengan
pengadaan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang disediakan misalnya voli,
basket, cheerleaders, sepak bola, badminton, rebana, drum band, karawitan,
tari, dan lain-lain. Di sini kebanyakan ekstra kurikulernya berbentuk olah raga
karena prestasi yang menonjol di SMP 8 Salatiga ini memang di bidang olah
raga. Ekstrakuriuler diadakan sesuai dengan bakat dan minat siswa tentunya.
Hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa dalam bentuk non
akademik. Kegiatan ini diadakan untuk menciptakan peserta didik yang
mumpuni dalam berbagai bidang sehingga dapat hidup mandiri. Kegiatan
ekstrakurikuler
18
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Proses penerimaan peserta didik di SMP Negeri 8 Salatiga
menggunakan system seleksi melalui nilai UAN dan penelusuran
minat dan bakat calon peserta didik. Kemudian dilanjutkan dengan
masa orientasi siswa baru ,dimana kurikulum untuk materi MOS sudah
disesuaikan dengan instruksi dari Dinas Pendidikan dan Olah raga
Kota Salatiga. Pembagian kelas untuk siswa didasarkan pada prestasi
siswa.
2. Manajemen peserta didik di dalam kelas dilakukan untuk menciptakan
kelas yang kondusif. Berbagai cara dilakukan oleh guru untuk
menciptakan suasana yang kondusif. Pengadaan remedial ,penggunaan
alat penunjang, pemberian sanksi kepada peserta didik dilakukan guna
menciptakan suasana yang efektif untuk belajar.
3. SMP Negeri 8 Salatiga juga membekali peserta didiknya dengan
pembinaan dan pengembangan peserta didik guna menciptakan
generasi mua yang berjiwa Pancasila.
B. Saran
1. Dalam proses pembelajaran, seorang guru hendaknya bisa menjadi
guru favorit yang dicintai pesrta didik agar proses belajar mengajar
menjadi lebih efekif
19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1986. Pengelolaan Kelas dan Siswa : Sebuah Pendekatan
Evaluatif. Jakarta : Rajawali.
http://anizlathifa.blogspot.com/2013/04/makalah-manajemen-peserta-didik.html
diakses pada 27/11/2013 19:57
http://solehhamdani.wordpress.com/sosiologi/manajemen-peserta-didik/
diakses
diakses
20
LAMPIRAN
A. Wawancara dengan Siswa Kelas VII
1. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas? Dengan jumlah tersebut,
menurut Anda ideal atau tidak?
- 30 siswa. Sudah cukup ideal.
2. Dalam kelas, apakah ada pengelompokkan tersendiri bagi siswa yang
pintar?
- Diacak berdasarkan nilai NEM.
3. Pada setiap kenaikan kelas, apakah ada pengacakan lagi atau tetap
sama selama 3 tahun?
- Diacak lagi, berdasarkan nilai raport.
4. Metode pengajaran seperti apakah yang guru Anda lakukan?
- Mengajar menggunakan LCD. Ada diskusi dalam kelas.
5. Apakah setiap guru menggunakan metode yang sama dalam mengajar?
- Beda. Ada yang berdiskusi, mengerjakan tugas secara individu.
6. Bagaimanakah pendapat Anda tehadap metode pengajaran tersebut?
-
puas.
7. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana yang ada di dalam kelas?
Lengkap atau tidak?
- Tidak.
8. Adakah kritik dan saran untuk menanggapi keadaan sarana dan
-
10. Dalam pelaksanaan tata tertib tersebut, sudah baik atau belum?
- Belum, karena sebagian besar siswa belum melaksanakan tata tertib
tersebut.
11. Bagaimanakah pemberian sanksi terhadap siswa yang melanggar?
- Pemberian sanksi berupa poin, lari, diberi surat peringatan,
pemanggilan orang tua siswa.
12. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengisi waktu jika jam
-
pelajaran kosong?
Ke perpustakaan, makan di kantin, ngobrol dan nongkrong di luar
kelas.
13. Menurut Anda, guru yang ideal itu seperti apa?
- Guru yang tegas, guru yang disiplin saat mengajar, guru tidak boleh
mainan hape dan tidak boleh merokok, jika memberi tugas harus
mengajari dahulu.
14. Kegiatan apa saja yang dilakukan sepulang sekolah?
- Sholat di mushola sekolah, absen sholat di mushola, langsung pulang.
15. Adakah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah? Apakah Anda ikut
-
30 siswa.
2. Dalam kelas, apakah ada pengelompokkan tersendiri bagi siswa yang
-
pintar?
Ada. Bagi anak yang pintar dikelompokkan menjadi satu kelas di kelas
ungulan berdasarkan prestasi akademis dan perilaku siswa.
22
3. Pada setiap kenaikan kelas, apakah ada pengacakan lagi atau tetap
sama selama 3 tahun?
- Diacak lagi.
4. Metode pengajaran seperti apakah yang guru Anda lakukan?
- Dalam mengajar biasanya guru menggunakan LCD tetapi ada juga
yang tidak.
5. Apakah setiap guru menggunakan metode yang sama dalam mengajar?
- Tidak, karena ada pakai LCD ada yang tidak.
6. Bagaimanakah pendapat Anda tehadap metode pengajaran tersebut?
Apakah sudah berjalan dengan efektif atau belum?
- Menurut saya, belum diskusi, karena siswa kurang aktif dalam diskusi.
7. Bagaimanakah keadaan sarana dan prasarana yang ada di dalam kelas?
Lengkap atau tidak?
- Tidak lengkap.
8. Adakah kritik dan saran untuk menanggapi keadaan sarana dan
-
pelajaran kosong?
Kegiatan yang dilakukan jika pelajaran kosong biasanya siswa bermain
25
-Ya paling memakai seragam yang tidak sesuai aturan, membolos sekolah,
tidak mengerjakan tugas, terlambat datang ke sekolah, dan lain
sebagainya.
12. Lalu, bagaimanakah cara untuk menanggulanginya?
-Kita harus menegakkan aturan-aturan yang ada di sekolah. Untuk siswa
yang melanggar diberikan hukuman sesuai jenis pelanggarannya agar
menimbulkan efek jera.
13. Bagaimana pelayanan kebutuhan belajar untuk peserta didik?
-Kita sudah semaksimal mungkin memberikan pelayanan kebutuhan
belajar bagi siswa di dalam kelas sesuai dengan kemampuan sekolah. Di
sini juga telah tersedia laboraturium bahasa, laboratorium IPA, dan
perpustakaan untuk menunjang belajar siswa.
14. Apa saja ekstra kurikuler yang ada di SMP 8 Salatiga?
-Lumayan banyak. Ada voli, basket, cheerleaders, sepak bola, badminton,
rebana, drum band, karawitan, tari, dan yang lainnya saya lupa. Di sini
kebanyakan ekstra kurikulernya berbentuk olah raga karena prestasi yang
menonjol di SMP 8 Salatiga ini memang di bidang olah raga.
15. Apakah jenis-jenis ekstra kurikuler tersebut telah memenuhi harapan
siswa?
-Saya kira sudah, karena kami memang mengadakan ekstra kurikuler yang
banyak diminati para siswa.
27